Ketua
Umum PB PBSI Gita Wirjawan pun mengapresiasi kepastian
dipertandingkannya cabang bulu tangkis di ajang pesta olahraga antar
bangsa se Asia Tenggara tersebut. Menteri Perdagangan ini menyambut
sangat gembira dengan hasil keputusan bulu tangkis bakal dimainkan di
SEAG dalam pertemuan Council Member SEAG yang berlangsung di Myanmar,
28-29 Januari.
“Kami
menyambut positif keputusan dipertandingkannya cabang bulu tangkis di
SEA Games mendatang. Ini adalah keputusan yang sangat tepat, mengingat
bulu tangkis adalah cabang olahraga tradisionil yang selalu
dipertandingkan di kancah SEA Games sejak dulu,” tutur Gita, seperti
disampaikan oleh Kasubid Humas dan Social Media PB PBSI, Ricky
Soebagdja, Rabu (30/1).
Sebenarnya mengacu pada sejarah, bahkan ketika SEAG masih bernama Southeast Asian Peninsular (SEAP) Games
yang pertama kali digelar tahun 1959 di Bangkok, Thailand, hingga kini,
cabang bulu tangkis tidak pernah absen dipertandingkan di kancah pesta
olahraga antar bangsa-bangsa se Asia Tenggara. Khusus bagi kontingen
Indonesia, sejak pertama kali berkiprah di SEA Games 1977 di Kuala
Lumpur, cabang bulu tangkis selalu menjadi tambang emas.
Pada
SEA Games XXVI/2011 di Jakarta-Palembang, tim bulu tangkis Indonesia
meraup lima medali emas. Medali-medali emas tersebut dipersembahkan dari
nomor beregu putra, tunggal putra lewat Simon Santoso, ganda putra
(Bona Septano/Moh. Ahsan, ganda putri (Nitya Krishinda Maheswari/Anneke
Feinya Agustine), dan ganda campuran (Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir).
Dua keping emas lainnya direbut Fu Mingtian asal Singapura (tunggal
putri) dan Thailand (beregu putri), setelah mengandaskan Indonesia di
final.
Disampaikan
Gita, dengan digelarnya bulu tangkis menjadi salah satu cabang yang
dipertandingkan di SEA Games, kesempatan Indonesia untuk unjuk kekuatan
di cabang tepok bulu itu sangat terbuka. Apalagi, sukses di pesta
olahraga se Asia Tenggara ini juga sudah menjadi salah satu fokus yang
ingin dicapai dalam kepengurusan PB PBSI tahun ini.
“Dengan
keputusan dipertandingkannya cabang bulu tangkis di SEA Games nanti
tersebut, hal ini tentu akan membuat PB PBSI harus segera mempersiapkan
atlet-atlet terbaiknya sedini mungkin. PB PBSI tentu ingin mengulang
sukses kembali dalam SEA Games mendatang,” tegas Gita, yang akan segera
berangkat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungan
kenegaraan ke sejumlah negara di Afrika.
Dalam
kepemimpinan Gita Wirjawan, selain berambisi sukses di SEA Games, PB
PBSI juga tengah fokus untuk bisa meraih keberhasilan besar lain pada
tiga kejuaraan penting yang berlangsung tahun ini. Kejuaraan yang
menjadi sasaran utama tersebut adalah, All England di Birmingham pada
5-10 Maret, perebutan Piala Sudirman di Kuala Lumpur (19-26 Mei), dan
Kejuaraan Dunia di Guangzhou (4-11 Agustus).
Ditambahkan
oleh Sekjen PB PBSI Koesdarto Pramono, memang sudah sepantasnya dan
seharusnya bulu tangkis tetap dimainkan di SEA Games Myanmar. Apalagi,
olahraga tepok bulu adalah cabang olahraga tradisionil bagi
bangsa-bangsa di Asia. Dengan dipertandingkannya bulu tangkis di SEA
Games tentu akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan dan
kemajuan bulu tangkis agar tetap bisa dipertandingkan di Olimpiade 2020.
“Keputusan
ini layak disambut hangat. Semoga bulu tangkis bisa terus dimainkan di
SEA Games dan tetap dipertandingkan di Olimpiade mendatang,” harap
Koesdarto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bagaimana pendapat kalian ?