Susi Susanti, Srikandi Bulutangkis Indonesia
Siapa yang tak kenal Susi Susanti? Pada era 90’an, namanya sering menghiasi surat kabar seiring mekarnya prestasi bulutangkis putri Indonesia. Susi Susanti dibesarkan di keluarga yang mencintai olahraga bulutangkis, pamannya adalah pemilik PB Tunas Tasikmalaya, membuat Susi Susanti kecil telah akrab dengan olahraga ini sejak duduk di Sekolah Dasar. Karir bulutangkisnya dimulai di klub milik pamannya tersebut sebelum akhirnya hijrah ke Jakarta saat berumur 14 tahun pada Tahun 1985.Pepatah bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian benar-benar diterapkan oleh Susi Susanti dalam menjalani karir. Ia rajin berlatih, disiplin, konsentrasi dan meraih ambisi. Ketekunannya akhirnya berbuah, pada tahun 1989 ia berhasil menjadi juara di Indonesian Open. Gelar tersebut ternyata menjadi pelecut semangat hingga akhirnya ia berhasil mendobrak kemandulan prestasi tim bulutangkis putri Indonesia. Susi berhasil turut serta menyumbangkan gelar Piala Sudirman pada tim Indonesia untuk pertama kalinya dan belum pernah terulang sampai saat ini. Kompetisi bulutangkis wanita dunia juga bisa ditaklukkannya dengan menjuarai All England sebanyak empat kali (1990, 1991, 1993, 1994) dan menjadi Juara Dunia pada tahun 1993.
Puncak karier Susi Susanti dapat dikatakan terjadi pada tahun 1992 saat menjuarai tunggal putri cabang bulutangkis di Olimpiade Barcelona, 1992. Susi Susanti menjadi peraih emas pertama bagi Indonesia di ajang Olimpiade. Uniknya, Alan Budikusuma, yang masih berstatus kekasihnya ketika itu, turut menjadi juara di tunggal putra. Mereka berhasil mengawinkan gelar juara tunggal putra dan putri bulutangkis pada Olimpiade Barcelona. Media asing menjuluki mereka sebagai “Pengantin Olimpiade”, sebuah julukan yang terjadi menjadi kenyataan di kemudian hari.
Susi Susanti kembali berhasil meraih medali perunggu pada Olimpiade 1996 di Atlanta, Amerika Serikat. Selain itu, Susi turut serta menorehkan prestasi dengan merebut Piala Uber tahun 1994 dan 1996 bersama tim Uber Indonesia, gelar yang telah lama lepas dari genggaman srikandi-srikandi kita. Puluhan gelar seri Grand Prix juga berhasil ia raih sepanjang karirnya.
Susi Susanti di Masa Kini
Hidup bak kembang di musim hujan, mekar, dihempas air, luruh lalu jatuh ke tanah dan hilang selamamya. Namun Susi Susanti tak mau menjadi kembang biasa. Ia ingin hidupnya bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. Ia merintis perusahaan raket ASTEC (berasal dari nama Alan-Susi Technology) miliknya dari nol.Berbekal tekad kuat dan semangat pantang menyerah yang ia dapatkan selama puluhan tahun di lapangan, ia menjual produknya secara door to door. Tanpa bekal ilmu pemasaran sama sekali. Namun berkat dukungan dari keluarga dan banyak orang yang terdekatnya, akhirnya bisnis tersebut berkembang dan telah dapat dipetik buahnya.
Susi Susanti juga mengembangkan usaha lain, diantaranya pijat sport, toko di ITC Mega Grosir Cempaka Mas yang menjual berbagai macam pakaian asal Cina, Hongkong dan Korea, serta sebagian produk lokal dan sekolah bulutangkis Karisma. Bila sekarang ia terlihat mapan, itu bukan berarti karena jaminan hidup yang diberikan pemerintah atau instansi lain, seperti kehidupan para atlit di negara-lain. Dia dan Alan memulainya dengan penuh pedih perih dan jungkir balik.
Walau demikian, baik Susi Susanti maupun Alan suaminya, tidak menginginkan ketiga buah hati mereka mengikuti jejak di bulutangkis. Ia ingin mereka bersekolah setinggi-tingginya, melanjutkan cita-cita kedua orangtuanya yang tidak sempat mengenyam pendidikan formal. Mungkin juga suramnya masa depan atlit Indonesia menjadi pertimbangan utamanya.
Saat ini Susi Susanti bersama keluarganya tinggal di rumah mereka yang tenang di Gading Kirana Timur I Blok B2 No. 28, Komplek Gading Kirana, Jakarta Utara. Di komplek perumahan ini Susi dan Alan masih rutin bermain bulutangkis minimal dua kali seminggu untuk menjaga kondisi.
Susi Susanti, Pribadi Yang Mengagumkan
Susi Susanti dapat disejajarkan sebagai pahlawan wanita masa kini. Banyak sekali falsafah hidupnya yang patut dijadikan panutan bagi wanita Indonesia. Semasa menjadi atlit, ia selalu memberikan contoh yang baik bagi pemain lain, ia sangat disiplin terhadap waktu latihan atau pun di luar latihan. Dalam pertandingan pun ia selalu menunjukkan sikap yang tenang dan tanpa emosi bahkan pada saat perolehan angkanya tertinggal jauh.Semangatnya yang pantang menyerah selalu berhasil membuat para pendukungnya yakin Susi Susanti akan memberikan usaha yang terbaik. Sikap yang tidak pernah hilang dari diri Susi Susanti walaupun telah sukses menjadi pemain bulutangkis papan atas adalah selalu rendah hati dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik lagi.
Motto hidupnya adalah ‘Jangan pernah takut gagal sebelum bertanding’. Baginya, kekalahan bukanlah akhir dari segalanya, namun justru kesempatan untuk memperbaiki kemampuan dan menghindarkan dari sikap sombong. Sungguh satu sikap yang patut dicontoh oleh para generasi muda bangsa Indonesia.
Susi Susanti masih memiliki impian untuk membuat akademi bulutangkis di Indonesia. Sebuah sekolah formal untuk bulu tangkis, terarah, berasrama, dan mendapat pendidikan sekolah umum. Ia memiliki pandangan bahwa bulutangkis bukan hanya permainan yang mengandalkan tenaga namun juga kecerdasan. Apabila atlit memiliki pendidikan formal yang baik, otaknya akan terbiasa dilatih untuk berpikir. Maka ia akan tahu persis apa keunggulan dan kekuatan lawan dan bagaimana menghadapinya dengan cepat.
Itulah dunia bulutangkis yang dipandang Susi dengan penuh optimisme. Begitu pula ia mengumpamakan kehidupan yang dihadapi selama ini seperti sebuah pertandingan. Untuk memenangkannya, ia harus berjalan cukup jauh, menggembleng semangat, menghilangkan rasa bosan, demi sebuah tujuan, yang mungkin saja bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk nama besar sebuah bangsa.
Menilik perjalanan hidup dan prestasi yang diraih oleh Susi Susanti seolah menyatakan satu hal, bahwa hanya dengan kerja keras, bahkan sangat keras, semua harapan bisa diwujudkan. Perjuangan bukanlah hal yang instan. Keraguan hanya akan membuahkan kegagalan. Oleh karena itu tak ada kata lain yang lebih tepat dalam menghadapi keraguan selain maju terus pantang mundur!
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Susi_Susanti
http://www.indonesiaberprestasi.web.id/?p=2480
http://beritabulutangkis.blogspot.com/2010/03/sosok-susi-susanti.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bagaimana pendapat kalian ?