tulisan berjalan

SELAMAT DATANG di akun media sosial racketbadminton.blogspot.co.id

Rabu, November 14, 2012

MATTHEW JAYA di KEJURPROV DKI 2012

adminpbmatthewjaya.Kejurprov DKI sudah dimulai sejak 12 november yang lalu , setiap wilayah baik dari jakarta barat , jakarta pusat , jakarta selatan , kepulauan seribu , jakarta utara dan jakarta timur mengikuti kejuaraan ini , untuk memperebutkan piala supremasi di kejurprov 2012.

Luis Nikolas peridi dan jason chris alexander yang pada kejuaraan kota jakarta barat yang lalu mampu menjuaraai di ajang tahunan ini , menuai sensasi di kejurprov 2012 , mereka(nikolas dan jason) tampil dengan penuh agresif , kekompakan serta pukulan demi pikulan dalam permainan bulutangkis terus mereka atraksikan,pelatih bertangan dingin om ATAW , mengatakan "saya , senang mendengar mereka bermain jatuh bangun , tak mau menyerah walaupun sudah ketinggalan akan tetapi mereka mampu mengejar ke tertinggalan tersebut".

manager yohanes upi mengatakan "inilah salah satu aset bangsa yang harus dijaga dan dibina hingga besar nanti9", semoga dengan adanya ini mereka mampu terus berprestasi hingga ke pentas dunia.

admin
pbmatthewjaya

Gita Wirjawan Pimpin PB PBSI

Yogyakarta-andalas, Bulutangkis Indonesia akhirnya akan dipimpin oleh sosok baru. Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan, terpilih sebegai ketua umum Pengurus Besar Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) periode 2012-2016 menggantikan Djoko Santoso.
Pada musyawarah nasional (munas) PB PBSI yang digelar di Yogyakarta Plaza Hotel, Jumat (21/9), Gita berhasil merebut kursi ketum PBSI setelah meraih kemenangan mutlak atas calon lain, Icuk Sugiarto.
Gita berhasil mendapatkan 31 suara, sedangkan mantan juara dunia 1983 itu hanya mendapatkan dua dukungan saja dari 33 pengurus provinsi (Pengprov) dan satu milik PBSI yang memiliki hak suara, satu suara lain memilih abstain.
Perubahan ini diharapkan bisa memberikan angin segar pada perkembangan bulutangkis Indonesia yang menyentuh titik nadir saat ini. Mengingat gagal diberbagai seri dunia, prestasi bulutangkis Indonesia semakin terpuruk setelah gagal mempertahankan tradisi emas di Olimpiade 2012 London lalu. Kegagalan pertama sejak Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma menjadi kampiun di Olimpiade 1992 Barcelona.
Bahkan pada Olimpiade 2012 lalu, bukannya membawa prestasi malah membawa aib. Ganda putri Indonesia, Gresia Polii dan Meliana Jauhari, terkena diskualifikasi karena dianggap sengaja mengalah pada fase penyisihan grup.
Sebelumnya, Djoko Santoso mengungkapkan harapannya terhadap ketum baru yang akan terpilih nanti. Dia ingin ketum baru PBSI akan meneruskan program pembinaan usia muda yang sudah disiapkannya.
Djoko menyatakan bahwa hampir seluruh program yang direncanakannya berjalan. Namun dia berharap ketum baru yang terpilih nanti akan melanjutkan program pembinaan usia muda yang sudah disiapkannya.
"Sesungguhnya secara umum semua sudah berjalan. Ada satu hal yang saya siapkan yaitu pelatihan untuk remaja, tapi dengan sistem seleksi yang berbeda. Karena dengan sistem yang ada saat ini yang terekrut hanya dari Pulau Jawa," papar Djoko. (in/bbs)

Banyak Mantan Pemain saling Menyalahkan Tan Joe Hok Prihatin Kondisi Bulutangkis Indonesia

LENSAINDONESIA.COM: Mantan pebulutangkis nasional, Tan Joe Hok merasa prihatin dan sedih dengan situasi dan kondisi serta perkembangan bulutangkis di tanah air saat ini. Untuk itu ia mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya para mantan pebulutangkis nasional untuk bersatu dan membawa bulutangkis Indonesia menjadi lebih baik, khususnya di prestasi.
“Saya benar-benar prihatin dan sedih, kalau melihat kondisi perbulutangkisan kita saat ini. Bagaimana saya tidak sedih, para mantan pemain yang seharusnya bisa menjadi panutan malah saling menyalahkan,” ujar Joe Hok yang didampingi mantan pebulutangkis nasional Ade Chandra, di pelatnas PBSI Cipayung, Jumat (19/10/2012).
Menurut Joe Hok, wajar saja apabila dalam sebuah kepemimpinan ada kekurang-kekurangannya.“Kalau seorang ketua umum PBSI ada kekurangan, ya tidak ada salahnya ditegur atau diberitahu dimana salahnya. Bukan malah menyalahkan,” kata Joe Hok.
Menurut Joe Hok, selama yang diberikan masukan ke pengurus itu positif, pastinya akan diterima. “Kalau ada masukan atau teguran silakan datang ke sini (PBSI Cipayung), pasti akan kita terima baik-baik kog. Tidak mungkin kita tolak,” lanjut Joe Hok.
Oleh karena itu, Joe Hok berharap, para mantan pebulutangkis untuk bersatu dan mendukung kepemimipinan Gita Wiyawan sebagai Ketua Umum PBSI yang baru.
“Mari kita bersatu, menjadikan bulutangkis di tanah air saat ini menjadi lebih baik lagi, terutama dalam mengangkat prestasinya,” tegas Joe Hok. @Noviar

Saina Nehwal, Ratu Bulutangkis Dunia Masa Depan

13441891711887018677
Shaina pada partai melawan Wang perbutan medali perunggu Olimpiade London 2012. Sumber ; http://www.thehindu.com/multimedia/dynamic/01160/VBK-SAINA_1160957f.jpg
Soal bulutangkis, India memang salah satu jagonya. Kabarnya, olahraga yang juga dikenal dengan sebutan badminton ini telah dikenal dunia sejak dua ribu tahun lalu, tapi asal muasalnya ternyata berasal dari India. Tak heran, pada era 1980-an kita mengenal pemain kaliber top dunia dari India seperti Arif Shaab,  Pulella Gopichand dan Prakash Padukone.
Prakash adalah legenda bulutangkis dunia dari india. Ia pensiun dari arena pertandingan bulutangkis sejak 1981 dan kini mengelola akademi bulutangkis “Prakash Padukone.” Sosoknya saat bertanding telah dikenal sangat dingin dan angker. Tak ayal lagi, maestrao bulu tangkis kita Liem Swie King pernah merasakan keangkerannya dan dibuat tak berdaya pada final kejuaraan All England 1980 dan mengakui keunggulan Prakash yang menjuarai turnamen tersebut.
Kini, setelah 31 tahun kemudian India telah memunculkan kembali bintang baru yaitu seorang wanita muda kelahiran 17 Maret 1990, yaitu Saina Nehwal. Dia kini menjadi harapan dan tumpuan India dalam dunia olahraga khususnya di cabang olahrga bulutangkis.
Saina meraih medali perunggu dari cabang bulutangkis tunggal putri pada Olimpiade London 2012 setelah mengalahkan pebulutangkis gempal China, Wang xin. Meskipun Wang telah unggul pada set pertama namun perlawanan Saina pada set pertama itu sangat menguras stamina Wang. Dengan susah payah Wang menekuk Saina dengan skor tipis 21-18 untuk kemenangan Wang.
Akan tetapi pada set ke dua dan pada kedudukan 1-0 Wang memimpin, ia terpaksa mengundurkan diri dari arena pertandingan karena cedera otot di lutunya. Dengan demikian Saina tak perlu lagi meneruskan pertandingan dan ia secara otomatis dinobatkan sebagai peraih medali perunggu untuk tunggal putri bulutangkis Olimpiade London 2012.
Meskipun perolohan itu kesannya seperti sebuah keberuntungan tidak berarti bahwa Saina memperolehnya dengan sangat mudah. Gadis berusia 22 tahun ini telah dikenal dalam dunia bulutangkis sejak 2003 ketika menjuarai kejuaraan tingkat SMP di Cekoslowakia.
Sheina yang pernah dilatih oleh Atik Jauhari pada 2008 sebenarnya juga memiliki titisan darah bakat bulutangkis dari kedua orangtuanya Dr.Havir Singh  Nehwal dan Ula Nehwal yang merupakan pasangan pemain bulutangkis terkenal dari kota Hisar, Provinsi Punjab pada masanya.
Setelah menjuarai kejuaraan dunia tingkat SMP di Ceko pada 2003, ia pun malang melintang dalam dunia bulutangkis dari satu kejuaraan ke kejuaraan yang lain. Ia tidak terfokus pada persoalan peringkat dunia selain mengikuti kejuaraan demi kejuaraan bergengsi dunia.
1344189393760579480
Saina Nehwal di luar arena. Sumber : http://www.wallpapers-pictures.net/cache/saina-nehwal/saina-nehwal-005.jpg_595.jpg
Tak heran, ia mengoleksi beberapa prestasi gemilang meraih medali emas  pada kejuaraan lainnya seperti Asia Satelit Tournamen (2005); Filipina terbuka (2006); Kejuaraan bulutangkis nasional India (2007); China Taipe Terbuka (2008); Indonesia Super Series (2009); Singapore Open (2010); Peringkat dua pada beberapa even Open Grand Prix (2011); Thailand Open (2012) dan kini peraih medali perunggu pada Olimpiade London 2012.
Apa resep wanita pemegang sabuk coklat karate sejak usia 8 tahun ini dalam menempa dan meningkatkan skill serta mentalnya? Apakah ia terlalu tinggi hati dan menghalalkan segala cara untuk meraih ketenarannya seperti tragedi “delapan wanita pendekar pengatur skor” dalam dunia bulutangkis Olimpiade London yang menghebohkan daratan China dan Indonesia serta Korsel, baru-baru ini?
Ternyata tidak. Saina yang low profil itu tidak melakukan hal-hal seperti itu meskipun dalam bertanding menggunakan strategi membaca permainan lawan dan melumpuhkannya. Yang dilakukan Saina sederhana saja, yaitu terus berlatih mengubah cara dan gayangnya, misalnya dalam bentuk smesh, lob, overhand dan permainan net. Tentu ia punya stamina yang kuat karena terus berlatih dan mengasah kemampuannya.
Lihat profil tubuhnya yang tinggi atletis. Dengan tinggi 165 cm dan berat 60 Kg Sheina sangat energik. Tidak terlihat seperti atlet kekurangan gizi ketika berpeluh keringat saat bertanding. Wajahnya juga tidak mencerminkan ketakuatan dan rasa kekuatiran yang membelit hatinya karena “demam panggung.” Tidak ada juga tekanan lainnya termasuk  misi khusus aneka sponsor yang telah memberi “gaji” padanya selama ini seperti Olympic Gold Quest, Deccan Chronical dan The Ambassador Commonwelath 2010.
Demikian profil atlet bulutangkis dunia di masa depan. Semoga Saina tidak lupa diri dan terpengaruh oleh mafia yang sering merusak mental dan idiologi atlet. Bahkan diharapkan Saina lah yang menentukan kebijakan untuk kerjasama iklan, sponsorhip maupun syarat-syarat lainnya agar mentalnya tetap terjaga sepanjang ia mampu berpetualang di dunia bulutangkis. Tidak mustahil pada Olimpiade musim panas yang akan datang 2016 di Brazil, Saina akan jadi primadona meraih medali emas.
Semoga di negeri kita masih ada pelatih dan pengurus yang mampu menciptakan Saina-Saina yang lainnya seperti Saina yang pernah kita miliki : Susi Susanti, Imelda Wiguna, Ferawati Fajrin dan sebagainya. Mereka adalah srikandi seperti Saina yang tak gentar melihat lawan sebelum bertanding bahkan saat bertanding sekalipun.
salam Kompasiana
abanggeutanyo

Pemain Masa Kini Harus Meniru Susi

BULUTANGKIS sektor putri Indonesia sangat mengalami keterpurukan. Tidak ada sebuah gelar pun yang dibawa para atlet dari ajang internasional sekarang ini. Pada perebutan Piala Sudirman kali ini pun sektor tunggal dan ganda putri cuma menjadi kartu mati. Sebenarnya ada persoalan apa yang menggayuti bulutangkis sektor putri? Tak ada cara lain kita harus mencari akar persoalannya. Dan, Retno Kustiyah yang merupakan mantan pelatih Susi Susanti dan juara All England ganda putri 1968 bersama Minarni layak menjawab pertanyaan itu. Berikut petikan wawancaranya.
Persoalan besar apa yang membuat bulutangkis putri mengalami kemunduran luar biasa?
Kita harus memetakan hal ini paling sedikit dalam dua bidang. Pertama, kita belum memiliki bibit pebulutangkis putri masa depan Indonesia. Kedua, ada faktor perubahan lingkungan pergaulan generasi muda saat ini. Sekarang anak-anak dan remaja sepertinya tidak tertarik secara khusus pada bulutangkis. Ini berarti penyediaan sumber daya manusia sangat minim.
Remaja sekarang lebih suka bermain di pusat-pusat perbelanjaan dan menikmati dunia lain selain olahraga. Masalah kita ini juga pernah dihadapi Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Denmark, dan Thailand. Dulu mereka kuat sekali di sektor putri. Sekarang mereka seperti kita.
Bagaimana cara mengatasi hal tersebut?
Anak-anak usia dini dan remaja perlu diberikan stimulus agar mereka tertarik pada bulutangkis. Cara yang paling efektif adalah memasyarakatkan bulutangkis ke seluruh Indonesia. Saya bersyukur sekarang ini mulai terjadi hal itu. Misalnya ada kepedulian produsen susu dan produsen peralatan olahraga yang mau membantu program pembinaan PB PBSI. Mereka menggelar berbagai kejuaraan antarkota. Mereka berusaha membangkitkan dan memunculkan generasi bulutangkis Indonesia masa depan. Setelah generasi Minarni dan saya ada Verawaty, Ivana dan Imelda. Ada juga Tati Sumirah dan Utami Dewi dan kemudian muncul Elizabeth, Sarwendah, Ratih, Susi, Mia, serta Lydia. Di ganda ada Finarsih, Lyli Tampi, serta Zelin dan Elizabeth . Mereka ini adalah nama-nama yang pernah berjuang keras untuk merebut Piala Uber sekitar 1994 dan 1996.
Pada 1975 Indonesia kali pertama merebut piala Uber. Saat itu keadaanya sebenarnya tidak memungkinkan untuk merebut piala tersebut. Ini karena tidak ada pemain yang pernah menjuarai All England dan event internasional lain.
Sebenarnya kunci kemenangannya adalah rasa persatuan dan kesatuan. Inilah yang menguatkan kita dalam pertandingan beregu. Padahal saat itu Mba Min sudah berkeluarga. Namun ada Tati Sumirah, Utami Dewi, dan Imelda, serta Theresia Widiastuti. Itu artinya pemainnya cuma lima orang. Faktor utama memenangkan pertandingan adalah daya juang dan semangat kebersamaan. Terlebih saat itu mainnya di Indonesia.
Apakah Anda menilai positif gerakan-gerakan untuk memasyarakatkan bulutangkis yang digagas berbagai perusahaan tersebut?
Saya sangat bergembira melihat antusiasme mereka dalam memasyarakatkan bulutangkis. Semoga ini bisa menarik minat anak-anak usia dini dan remaja. Jadi kalau ada bibit unggul secara genetis dan fisik bisa ke bulutangkis. Misalnya remaja putri yang tinggi-tinggi jangan hanya berkeinginan jadi peragawati saja. Jangan cuma bisa bermain ke kafe-kafe dan mal-mal. Kalau mereka tertarik ke bulutangkis sangat menguntungkan kita. Setidaknya kita sudah punya bibit unggul dari segi fisik.
Anda setuju sekali pada gerakan yang ingin mengembalikan bulutangkis sebagai olahraga primadona?
PBSI -di bawah pimpinan Sutiyoso- mempunyai program-program pembinaan berjenjang yang sangat bagus. Ini terutama untuk sektor putri. Sutiyoso menyadari betul kelemahan kita di sektor putri. Dia ingin menggali bibit-bibit dari pelosok daerah. Pengembangan daerah dintruksikan untuk mengbangkitkan dan mendirikan pusdiklat dan pelatda. Pusdiklat dan pelatda akan menjaring pemain-pemain yang punya kualitas. Dari pelatda akan naik ke pratama sampai ke pelatnas.
Bagaimana jika ada usulan pemasyarakatan bulutangkis melalui sekolah-sekolah di seluruh Indonesia?
Saya memandang ini sebagai titik awal pembinaan sektor putri secara khusus. China sudah melakukan hal itu. Basis pembinaan untuk regenerasi pemain dari sekolah-sekolah. Kalau pembinaannya di sekolah pasti pendidikannya sudah bagus. Kalau pendidikannya bagus, maka otaknya bagus dan cerdas. Sebab beberapa atlet yang pendidikannya lumayan, mudah menerima instruksi dan mampu menjalankan taktik. Stretaginya juga bagus.
Bagaimana sebenarnya faktor kompetitif fisik manusia Indonesia dibanding dengan China, Korea ataupun Eropa. Bisakah kita bersaing secara ketat dengan mereka?
Sekarang kita tidak perlu menghawatirkan hal itu. Faktor gizi yang menunjang pertumbuhan sudah ada. Ada susu gratisan untuk atlet-atlet. Ini bisa membantu pertumbuhan fisik dan otak mereka. Bahkan sekarang ada intruksi dari Sutiyoso agar para pemandu bakat PBSI mencari pemain masa depan yang kompetitif dalam segi tinggi badan dengan pemain Cina, Korsel maupun Eropa.
Apa diperlukan kompetisi bulutangkis khusus untuk putri di dalam negeri?
Ini ide bagus. Rasanya memang layak dicoba dan dikembangkan. Sebenarnya kompetisi di sini sudah berjalan bagus. Setiap dua tahun ada kejuaraan nasional antarklub. Memang masih sentralistik. Pembinaan sektor putri masih di Jawa saja. Konsep ini harus diubah. Pembinaan sektor putri harus merata di seluruh Indonesia. Saya mempunyai usulan agar dihidupkan kembali sistem kejuaraan seperti konsep Piala Thomas untuk sektor putri. Harus dimainkan tiga nomor putri dalam setiap kejurnas. Harus dimainkan dua nomor tunggal putri dan satu ganda putri. Bentuknya bisa kejurnas atau apa pun.
Kalau seseorang pada usia dini telah menetapkan bulutangkis sebagai pilihan, apakah kelak dunianya itu bisa menjamin masa depan?
Sekarang ini bulutangkis sudah dijadikan profesi. Dari bulutangkis sudah ada kontrak dan price money. Yang berprestasi diberi perlakukan khusus. Misalnya ada dispensasi dan prioritas studi dan berkerja. Kalau lumayan malah bisa ke luar negeri. Ini juga daya tarik bulutangkis. Bulutangkis sebenarnya bisa untuk sangu masa depan. Perhatian berbagai pihak terhadap bulutangkis makin bagus. Kepastian hukumnya juga ada. Ikatan kontrak selalu jelas dan tidak merugikan atlet. Semuanya profesional. Contohnya yang berlaku di pelatnas Cipayung dan klub Djaya Raya.
Bagaimana peran pemerintah?
Perlu ditingkatkan lebih jauh lagi. Apalagi saat ini sudah ada Menteri Negara Pemuda dan Olahraga. Mestinya yang diurus jangan hanya faktor kepemudaan. Olahraga penting. Sekarang mbok tulung setelah di Olimpiade merebut medali emas, perhatian ke bulutangkis lebih fokus lagi. Jujur saja bulutangkis telah mengibarkan dan membangkitkan semangat nasionalisme. Pemerintah juga harus membantu proses regenerasi pemain. Kita jangan berhenti pada generasi medali emas dari Allan ke Taufik. Kita tak boleh melupakan Susi. Tradisi medali emas Olimpiade harus dijadikan keharusan.
Sepertinya perhatian pemerintah dan pengurus sangat kurang terhadap atlet. Misalnya saja banyak atlet yang "berlari" ke luar negeri. Bagaimana menurut pendapat Anda?
Rasanya tidak demikian. Yang diprioritaskan kan sang juara. Karena itu yang ke luar negeri biasanya peringkat kedua atau di bawahnya. Yang sangat diperhatikan jelas peringkat utama atau juara. Ini wajar saja. Di negara mana pun juga demikian. Ini seleksi alam biasa. Mereka kan butuh hidup. Mungkin di luar negeri masa depannya lebih bagus.
Kembali ke masalah minat untuk menjadi pebulutangkis. Saat ini konsep badmini atau badminton lapangan dan raket kecil sedang dikembangkan. Bagaimana Anda melihat hal ini?
Sebenarnya badmini kan untuk anak-anak yang masih kecil. Ya istilahnya mestinya untuk bawah lima tahun saja. Kalau di atas umur itu sudah ada kejuaraannya. Mereka akan kikuk kalau dipaksa langsung bermain dari raket kecil ke raket dan lapangan normal. Mungkin akan lebih bagus kalau dari badmini usia balita terus ke umur enam tahun dan selama setahun melakukan adaptasi dengan raket dan lapangan normal. Jadi badmini harusnya lebih difokuskan untuk menarik minat anak-anak saja. Cuma kalau dimasukan ke pembinaan akan kacau.
Kalau semua program pembinaan untuk sektor putri yang digagas oleh PBSI berjalan sesuai rencana, berapa lama kira-kira era Susi Susanti akan kembali lagi?
Saya rasa sekitar sepuluh tahunan. Sebab kalau sudah jadi empat tahunan, maka setelah itu butuh proses pematangan lagi.
Bagaimana faktor jam terbang anak-anak pelatnas sektor putri?
Kalau dikirimkan langsung ke turnamen berbintang lima ke atas, bisa langsung kalah dibabak kualifikasi. Ini bisa memukul jiwa. Mestinya para pemain harus sadar. Mereka harus bertanding berjenjang. Misalnya dari sirkuit ke satelit. Kemudian dari satelit ke turnamen berbintang.
Sekarang bulutangkis mengalami mutasi dari segi permainan. Dulu ada gaya bermain bulutangkis indah dan atraktif seperti gaya Svend Pri dan I'Ie Sumirat. Kenapa sekarang cenderung main cepat dan keras. Apakah kita hanya menginginkan bulutangkis yang efektif?
Saya rasa target utama dalam bermain adalah menang.
Pelatih China seperti Li Yong Bo dan Park Joo Bong dari Korsel sangat keras dalam mendidik atlet. Mereka bahkan sering melakukan tamparan. Nyatanya atlet mereka bagus. Kenapa kalau di sini ada pelatih yang melakukan pendisiplinan dengan kekerasan menjadi itu menjadi masalah besar?
Mungkin karena adat ketimuran kita masih sangat kental. Pendekatan pelatih kita masih dominan pada pendekatan kasih sayang dan bicara dari hati ke hati. Di adat ketimuran kekerasan ditabukan.
Resep apa yang perlu diciptakan agar pemain putri bisa sukses?
Mereka harus meniru kebersahajaan Susi Susanti. Susi itu tipikal pemain yang bagus. Dia disiplin dan mau menyadari kelemahannya. Kalau mau bertanding dia konsentrasi penuh. Susi tidak pernah keluar malam. Kalau habis bertanding dia nonton calon lawannya. Kalau kalah dia mengatakan lawannya bagus. Dia sangat menghargai lawan. Dia juga rendah hati dan mau menerima kritik. Susi tidak besar kepala. Inilah kunci sukses Susi. Selama saya melatih dia, Susi tahu benar kewajibannya. Saya tidak perlu teriak-teriak untuk memberikan instruksi nonteknis untuknya. Buah disiplin dan kerendahhatian mengantar Susi menjadi juara dunia, All England, dan Olimpiade. Prestasinya lengkap. Pantaslah jika pemain masa kini meniru Susi. (Budi Yuwono Alatas-35)

Perwasitan Bulutangkis

Sebuah pertandingan olahraga lazimnya memerlukan pengadil pertandingan. Banyak sebutan bagi pengadil pertandingan olahraga, seperti wasit, referee, dan umpire. Begitu pula bulutangkis atau badminton. Kurang lengkap kiranya jika kita mengenal para bintang badminton, namun mengesampingkan jasa para pengadil tersebut.

Wasit bulutangkis standar internasional, berdasarkan peraturan Badminton World Federation (BWF), terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:
-  BWF Certificated Referees
-  BWF Accredited Referees
-  Referee Assessment Panel

BWF Certificates Referees

Dennis Li (Hong Kong), bertugas resmi hingga 2025
Juniarto Suhandinata (Indonesia), bertugas resmi hingga 2014
Chua Soo Hock (Malaysia), bertugas resmi hingga 2011
Mojmir Hnilica (Republik Ceko), bertugas resmi hingga 2020
Torsten Berg (Denmark), bertugas resmi hingga 2013
Isabelle Jobard (Prancis), bertugas resmi hingga 2015
Ben Lageweg (Belanda), bertugas resmi hingga 2009 (pensiun)
Charlotte Ackerman (Amerika Serikat), bertugas resmi hingga 2013
Paisan Rangsikitpho (Amerika Serikat), bertugas resmi hingga 2012

BWF Accredited Referees

J.T. Ponambalum (Mauritius), bertugas resmi hingga 2021
Gretha Prinslop (Afrika Selatan), bertugas resmi hingga 2019
Lei Mingji (Cina), bertugas resmi hingga 2012
Chau Yat Kwong (Hong Kong), bertugas resmi hingga 2026
Swarnappan Muralidharan (India), bertugas resmi hingga 2010
Hideo Takahashi (Jepang), bertugas resmi hingga 2015
Junichiro Yamada (Jepang), bertugas resmi hingga 2014
Cho Won Kyu (Korea), bertugas resmi hingga 2015
Mohan Dharan (Singapura), bertugas resmi hingga 2012
Ajith Wijayasinghe (Sri Lanka), bertugas resmi hingga 2019
Surasak Songvarakulpan (Thailand), bertugas resmi hingga 2030
Nahathai Somprachum (Thailand), bertugas resmi hingga 2019
Michael Nemec (Austria), bertugas resmi hingga 2023
Ronny De Voss (Belgia), bertugas resmi hingga 2019
Pencho Stoynov (Bulgaria), bertugas resmi hingga 2028
Nikos Vladimirou (Siprus), bertugas resmi hingga 2039
Ernest Robinson (Prancis), bertugas resmi hingga 2015
Carsten Koch (Jerman), bertugas resmi hingga 2031
Dirk Kellerman (Jerman), bertugas resmi hingga 2011
Lajos Csanda (Hungaria), bertugas resmi hingga 2014
Nils Petter Johanssen (Norwegia), bertugas resmi hingga 2022
Peter Tarcala (Slovakia), bertugas resmi hingga 2041
Jane Wheatley (Australia), bertugas resmi hingga 2016
Ian Ladgen (Kanada), bertugas resmi hingga 2011
Federico Valdez (Peru), bertugas resmi hingga 2022

Referee Assessment Panel


Referee Assessment Panel yang bertugas pada periode sekarang ini akan mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2011.

Dennis Li (Hong Kong)
Juniarto Suhandinata (Indonesia)
Henry Ee (Singapura)
Torsten Berg (Denmark)
Isabelle Jobard (Prancis)
Ben Lageweg (Belanda)
Paisan Rangsikitpho (Amerika Serikat)

Selasa, November 13, 2012

Ketika si Cantik 'iri' kepada rekannya

NEW DELHI, Kompas.com - Pemain ganda putri cantik asal India, Jwala Gutta merasa diperlakukan tidak adil dibandingkan apa yang diterima para pemain tunggal seperti Saina Nehwal.

Saina Nehwal memang telah menjadi ikon kebangkitan bulu tangkis India setelah mampu merebut medali perunggu di ajang Olimpiade LOndon, Agustus lalu.

Jwala Gutta yang bersama AShwinni Ponappa merebut medali emas pesta olahraga negara persemakmuran serta medali perunggu kejuaraan dunia merasakan perlakuan yang berbeda dari asosiasi bulu atngkis India.

Menurut Gutta, naiknya pamor bulu tangkis di India bukan melulu karena prestasi Saina. Menurutnya, para penonton datang ke stadion untuk menyaksikan pertandingan bulu tangkis dan bukan hanya menonton Saina.

''Semua pemain ingin dikenal (publik). Tidak hanya Saina atau Sania Mirza di tenis. Tetapi kami merasakan adanya diskriminasi, terutama karena hanya ada satu atau dua pemain yang mendapat fasilitas perlengkapan dan promosi,'' kata Gutta.

Kondisi ini menyebabkan para pemain lain harus berjuang sendiri untuk meraih prestasi. ''Jika asosiasi tidak peduli dengan kemenangan anda, siapa yang peduli?'' lanjut Gutta.

Menurut pemain yang pernah menjadi bintang televisi ini, diskrimasi ini mereka rasakan saat mencatat prestasi bagus di kejuaraan dunia. ''Tidak ada yang menjemput kami di bandara. Kami mencatat prestasi baik juga saat lolos kualifikasi ke olimpiade (London). Belum pernah ada (ganda puteri) yang seperti itu. Tetapi siapa yang peduli?''

Bagi Gutta kondisi ini membuat para pemain di luar pemain tunggal sulit mendapat sponsor. ''Jika dari asosiasi saja tidak ada perhatian, bagaimana para produsen itu akan memandang kami? Ini lah yang menyebabkan kami tidak pernah dilirik oleh sponsor.''

Sumber: Kompas.com

Kamis, November 08, 2012

Manfaat dan Khasiat Olahraga Untuk Kesehatan Tubuh

Bagi yang senang olahraga ,bersyukurlah karena anda akan mendapatkan berbagai keuntungan atau manfaat olahraga bagi kesehatan tubuh .

Aktifitas olahraga sangat penting dilakukan untuk menjaga tubuh ini agar selalu fit dan bugar dan menjaga kesehatan mental,asalkan juga dibarengi dengan pola hidup sehat dan makanan yang bergizi.
Berikut adalah manfaat olahraga yang perlu anda diketahui :
 
1.Mempertinggi metabolisme Anda sehingga Anda membakar kalori lebih setiap hari, sehingga bisa digunakan untuk program menurunkan berat badan.
 

2.Meningkatkan kapasitas aerobik Anda (tingkat kebugaran). Ini memberikan kemampuan untuk menjalani hari Anda dengan relatif lebih sedikit energi (efisien).
 

3.Menjaga dan memperkuat otot Anda. Latihan juga meningkatkan daya tahan otot Anda.
 

4.Mengurangi tekanan darah Anda.
 

5.Meningkatkan oksidasi (pembakaran dan penggunaan) lemak.
 

6.Meningkatkan HDL (baik) kolesterol.
 

7.Membuat jantung memompa lebih efisien dengan meningkatkan stroke volume.
 

8.Peningkatan konsentrasi hemoglobin dalam darah Anda. Hemoglobin adalah bagian dari sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
 

9.Mengurangi kecenderungan darah untuk membeku dalam pembuluh darah. Hal ini penting karena gumpalan kecil perjalanan dalam darah sering menjadi penyebab serangan jantung dan stroke.
 

10.Meningkatkan kekuatan tulang .
   

11.Memicu munculnya pembuluh darah baru di jantung dan otot lainnya.
 

12.Memperbesar arteri yang memasok darah ke jantung.
 

13.Mengurangi tingkat darah trigliserida (lemak).
 

14.Meningkatkan kontrol gula darah .
 

15.Memperbaiki pola tidur.
 

16.Meningkatkan efisiensi dari sistem pencernaan yang dapat mengurangi kejadian kanker usus besar.
 

17.Meningkatkan ketebalan tulang rawan pada sendi yang memiliki efek perlindungan pada sendi.
 

18.Mengurangi risiko wanita mengembangkan endometriosis sebesar 50%.
 

19.Meningkatkan jumlah darah yang mengalir pada kulit sehingga terlihat dan merasa lebih sehat.
 

20.Latihan, di samping semua manfaat fisiologi dan anatomi, membuat anda merasa jauh lebih bugar.

Khasiat Air Kelapa Setelah Olahraga

jakarta - Suka minum es kelapa? Es kelapa memang menjadi minuman favorit kebanyakan orang karena rasanya yang enak dan menyegarkan. Tapi lebih dari itu, kelapa punya manfaat yang besar bagi kesehatan tubuh.

Bagian kelapa yang berkhasiat menyehatkan tubuh adalah airnya. Air kelapa murni (tanpa campuran gula, es dan air putih) bisa menjadi minuman isotonik alami yang bisa Anda konsumsi setelah berolahraga.

Mungkin beberapa dari Anda sudah tahu produk-produk minuman isotonik di pasaran. Tapi, akan lebih aman bagi tubuh bila Anda mengonsumsi minuman sejenis yang alami. Dikutip dari Health, air kelapa mengandung elektrolit yang sama dengan elektrolit tubuh. Sehingga bisa merehidrasi tubuh dan mengganti cairan setelah olahraga atau beraktivitas berat.

Selain berfungsi sebagai minuman isotonik, air kelapa juga mengandung kalsium, magnesium dan potassium yang meningkatkan sirkulasi darah. Bukan itu saja, bila Anda punya masalah pencernaan atau susah buang air besar, minum saja air kelapa muda. Di dalamnya terdapat anti kuman dan anti bakteri sehingga bisa melancarkan fungsi sistem pencernaan.

Seperti dilansir Ehow, air kelapa juga bisa menurunkan kadar kolesterol jahat, bila dikonsumsi secara benar. Minumlah 2 1/2 cangkir air kelapa muda saat sarapan. Menurut penelitian yang dilakukan Food and Chemical Toxicology, hasilnya bisa terlihat setelah minum air kelapa secara rutin selama 45 hari.

Air kelapa juga baik untuk penderita diabetes. Dikutip dari times of india, air kelapa bisa mengontrol kadar gula dalam darah bila diminum secara rutin. Selain itu, air kelapa muda juga dipercaya meningkatkan metabolisme tubuh sehingga baik untuk menurunkan berat badan.


(hst/kik)

Senin, November 05, 2012

PB Matthew Jaya Jakarta Kembangkan Bulutangkis Lewat Sekolah

PB Matthew Jaya

PB Matthew Jaya - Pebulutangkis Nasional, Tommy Sugiarto tampak photo bersama dengan atlet-atlet PB Matthew Jaya Jakarta didampingi Yohanes Upi, sang pelatih usai menerima trophy juara pada turnamen Piala Walikota PBSI Jakarta Barat bulan Oktober lalu. Photo: © Bulutangkis.com.

Bulutangkis.com - Tak banyak perkumpulan bulutangkis mencari bakat-bakat bulutangkis melalui sekolah-sekolah. Tapi PB Matthew justru memfokuskan pembinaan bulutangkis melalui sekolah-sekolah khususnya pada tingkatan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP).

PB Matthew salah satu perkumpulan bulutangkis (PB) yang berlokasi di Jakarta Barat ini awalnya bernama Sekolah Bulutangkis Dwi Jaya (SB Dwi Jaya) yang berdiri sejak tahun 1990. Sejak awal dikenal sebagai sekolah bulutangkis pertama di Jakarta. Prestasi atlet-atlet Dwi Jaya kala itu cukup baik dikalangan atlet-atlet muda yang ada di Jakarta.

SB Dwi Jaya yang berada di bawah Dwi Jaya Foundation saat ini melakukan pelatihan bulutangkis pada 30 sekolah di Jakarta. Tak ingin hanya memberikan pelatihan di sekolah-sekolah maka sejak tahun 2011 SD Dwi Jaya melahirkan klub bulutangkis bernama PB Matthew Jaya. Tak seperti SB Dwi Jaya, PB Matthew Jaya merupakan perkumpulan bulutangkis yang disediakan bagi masyarakat umum. Pelatihan dan pembinaan bulutangkis atlet-atlet diberikan PB Matthew Jaya dari sejak usia dini.

‘’Kita ingin fokuskan sekolah bulutangkis Dwi Jaya bagi pelatihan bulutangkis di sekolah-sekolah, sementara PB Matthew Jaya merupakan perkumpulan bulutangkis seperti klub bulutangkis lainnya,’’ ungkap Yohanes Upi salah satu pelatih PB Matthew Jaya dalam obrol-obrol kecil dengan Bulutangkis.com di Kembangan, Jakarta.

‘’Tapi PB Matthew Jaya tetap juga masuk ke sekolah-sekolah untuk mencari bakat-bakat bulutangkis yang ada di Jakarta,’’ tambah Yohanes, yang juga merupakan mantan atlet bulutangkis.


PB Matthew Jaya kini juga mendapat dukungan dari Alan Budikusuma, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992. Sebagai pemilik peralatan bulutangkis ASTEC, Alan Budikusuma memberikan supportnya berupa peralatan bulutangkis ASTEC bagi atlet-atlet PB Matthew Jaya untuk berlatih sehari-sehari.

Jenna Gozali yang kini berada di Pelatnas Cipayung adalah salah satu alumni SB Dwi Jaya. Jenna mengawali karirnya di Dwi Jaya kemudian PB Djarum menjadi klub berikutnya yang kemudian mengantarkannya ke Pelatnas Cipayung. Saat ini Jenna menjadi salah satu atlet ganda putri berpasangan dengan Komala Dewi.

Seperti kebanyakan klub bulutangkis lainnya, PB Matthew Jaya bukanlah perkumpulan bulutangkis yang ingin mengejar keuntungan. Tapi ingin melajutkan dedikasi bulutangkis para pendiri dan pengelolanya. ‘’Sebagai mantan atlet bulutangkis, kecintaan bulutangkis tidak bisa dihentikan. Saya ingin meneruskan kecintaan bulutangkis di keluarga kami dengan mencari atlet-atlet berbakat yang ada di Jakarta dan sekitarnya,’’ ungkap Yohanes yang juga mendapat pelatihan bulutangkis dari sang ayah tercinta. (*)

Pusat Pelatihan PB Matthew Jaya
GOR. Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat
Jadwal Pelatihan:
- Senin - Jumat : Pagi, Pukul 07.00 – 11.00 Wib
- Senin – Kamis : Siang, Pukul 14.00 - 18.00 Wib
- Sabtu : Kelas ke 1, Pukul 07.00 - 09.00 Wib & Kelas ke 2, Pukul 09.00-11.00 Wib
- Minggu : Pukul 10.00 - 12.00 Wib

Cometa Arena Pluit
Jl. Pluit Selatan Raya Blok S No 1, Jakarta Utara 14450
Jadwal Pelatihan :
- Selasa : Pukul 15.00 - 17.00 Wib
- Kamis : Pukul 15.00 - 17.00 Wib
- Sabtu : Pukul 11.00 - 13.00 Wib
- Sabtu : Pukul 13.00 - 15.00 Wib
- Minggu : Pukul 11.00 - 13.00 Wib
- Minggu : Pukul 14.00 - 16.00 Wib.







Kontak :
Yohanes Upi: 087883261236

Rabu, Oktober 24, 2012

Happy birthday bulutangkis.com

MATTHEW JAYA ASTEC JAKARTA
MENGUCAPKAN

SELAMAT HARI ULANG TAHUN UNTUK

BULUTANGKIS.COM



Semoga bulutangkis.com semakin jaya baik dalam memberikan informasi dan memberikan dukungan kepada pemain pemain diamanpun berada.



admin
pbmatthewjaya

cabang kedua

BANDENGAN SPORT ARENA
Jl.Bandengan Utara No.34,DKI jakarta 11240
 

coming soon di bulan november


minat bisa klik contact us



pusat pelatihan matthew jaya

GOR.KECAMATAN KEMBANGAN jakarta barat
senin - jumat  : pagi  pkl 07.00 - 11.00
senin-kamis   : siang pkl 14.00 - 18.00

sabtu              : 
kelas ke 1 : pkl 07.00 - 09.00    
kelas ke 2 : pkl  09.00-11.00

minggu           : pkl 10.00 - 12.00


minat bisa klik kami di contact us

COMETA ARENA PLUIT

cabang pertama COMETA ARENA PLUIT  
Jl.Pluit Selatan Raya Blok S No 1 jakarta utara 14450
jadwal pelatihan

1. sabtu : pkl 11.00 - 13.00
2. sabtu : pkl 13.00 - 15.00


1.minggu : pkl 11.00 - 13.00
2.minggu : pkl 14.00 - 16.00 

selasa : 15.00 - 17.00

kamis : 15.00 - 17.00

menerima semi private dan private

minat bisa klik di contact us pbmatthew jaya

Pandutama Open IV Tahun 2012

Kejuaraan Bulutangkis Perorangan Antar Klub, Pandutama Open IV Tahun 2012 yang akan dilaksanakan tanggal 28 Oktober 2012 s/d 02 November 2012.
Tempat : Hall Bulutangkis Pandu, Alamat Jl. Parung Utama Bojongkulur, Gunung Putri, Bogor 16969
Telp. : 021-8226806
HP : 021-71515933
Fax : 021-8226806
Email : pbpandutama@gmail.com. & pbpandu2012@yahoo.com.
Kelompok Yang dipertandingkan & Biaya Pendaftaran:
  1. Tunggal Usia Dini A Putra & Putri Usia 0 s/d 8 Tahun - Rp. 50.000
  2. Tunggal Usia Dini B Putra & Putri Usia 9 Tahun s/d 10 Tahun - Rp. 50.000
  3. Tunggal Anak Putra & Putri Usia 11 Tahun s/d 12 Tahun - Rp. 50.000
  4. Tunggal Pemula Putra & Putri Usia 13 Tahun s/d 14 Tahun - Rp. 75.000
  5. Tunggal Remaja Putra & Putri Usia 15 Tahun s/d 16 Tahun - Rp. 75.000
  6. Tunggal Taruna Putra & Putri Usia 17 Tahun s/d 18 Tahun - Rp. 100.000
  7. Ganda Anak- anak Putra Putri - Rp. 100.000
  8. Ganda Pemula Putra Putri - Rp. 150.000
  9. Ganda Remaja Putra Putri - Rp. 150.000
  10. Ganda Taruna Putra - Rp. 200.000
  11. Ganda Campuran Pemula - Rp. 150.000
  12. Ganda Campuran Remaja - Rp. 150.000
  13. Ganda Campuran Taruna - Rp. 200.000
Syarat-syarat Pendaftaran :
- Membayar Biaya Pendaftaran
- Formulir Pendaftaran
- Foto Kopi Akte Kelahiran
TOTAL HADIAH PULUHAN JUTA RUPIAH + SPONSOR
Pendaftaran Mulai 1 September 2012 s/d 21 Oktober 2012
pukul 08.00 WIB s/d 19.00 WIB
Manager Meeting: tanggal 21 Oktober 2012 Jam 16.00
Technical Meeting: tanggal 27 Oktober 2012 Jam 16.00
Tempat Pendaftaran: GOR PANDU
Contact Person:
Ricky 081280274572 & 08561949035
Ardi 081932131519
Iwan NHK 021-32633774
Dodo CANDRA 081280118152
DWI ASTUTI 021-71515933 & 08788887914

Susy Susanti Tak Cuma Ingin Mengkritik

Bulutangkis.com - Setelah duet Rexy Mainaky dan Ricky Subagja masuk di dalam jajaran kabinet Gita Wirjawan, ada satu kegembiraan lainnya yang dirasakan penggemar bulutangkis Indonesia. Satu lagi legenda bulutangkis Indonesia mendapat kepercayaan Gita untuk membantunya mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia. Susy Susanti peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 berada di dalam kabinet terpilih menjadi Staff Ahli Pembinaan Prestasi.

Berhasilnya Gita menggaet Susy, istri Alan Budikusuma yang sama-sama meraih medali emas pada ajang yang sama, merupakan apresiasi tersendiri bagi seorang Gita yang begitu menaruh perhatian untuk mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia. Pasalnya pada beberapa kesempatan Susy selalu mengungkapkan bahwa dirinya memiliki kesibukan yang cukup membuatnya dirinya sulit membagi waktu.

‘’Tanggung jawab saya sebagai ibu rumah tangga, mengurus anak-anak, saya punya tiga anak, disamping menjalankan usaha,’’ ungkap Susy Susanti dalam obrol-obrol beberapa waktu lalu mejelang kejuaraan BNI Astec Open 2012, turnamen bulutangkis yang didukung Astec perusahaan peralatan bulutangkis milik Susy Susanti dan Alan Budikusuma.

Tentunya Susy tak bisa mengelak jika cuma masalah kesulitan membagi waktu. Susy sepertinya belajar juga dari Gita Wirjawan, Ketua Umum PB PBSI yang memiliki banyak aktivitas. Gita yang merupakan Menteri Perdagangan masih bisa menerima tanggung jawab sebagai ketua umum salah satu organisasi olahraga paling bergengsi di Indonesia setelah PSSI. Selain itu Gita juga harus menyisihkan waktunya mengurus bisnisnya yang berada di bawah bendera Ancora Foundation. Tentunya Susy tak bisa berkelit hanya karena masalah waktu demi bulutangkis Indonesia yang telah membesarkan namanya.

Pilihan Gita Wirjawan mengajak Susy pebulutangkis kelahiran Tasikmalaya, 11 Februari 1971 ternyata tak berbeda dengan harapan masyarakat bulutangkis Indonesia. Selama ini masyarakat bulutangkis Indonesia selalu berharap agar Susy mau mencurahkan perhatiannya kepada bulutangkis Indonesia untuk bergabung di Pelatnas Cipayung. Terakhir Susy membantu pebulutangkis putri Indonesia berlaga di ajang Piala Thomas dan Uber tahun 2008. Susy berhasil mengantar tim putri Indonesia menapak babak final.

‘’Susy memiliki kemampuan dan pemikiran-pemikiran yang baik yang disampaikan kepada pak Gita,’’ ungkap F. Koesdarto Pramono, tim formatur PBSI yang akhirnya terpilih menjadi Sekjen PB PBSI 2012-2016 saat mengungkapkan penilaian Gita terhadap Susy Susanti, hari Senin (22/10) lalu di Hotel Santika, Jakarta.

‘’Susy mampu mengeksplor ide-idenya dengan baik,’’ tambah Koesdarto.

Tak disangkal Susy Susanti, juara All England empat kali (1990, 1991, 1993, dan 1994) memang memiliki ide-ide segar yang bisa dikontribusikan untuk memajukan bulutangkis Indonesia.

‘’Sama seperti perusahaan, PBSI itu membutuhkan manajemen yang baik, dan komunikasi yang baik,’’ Susy mengungkapkan perlunya PBSI membenahi organisasinya. Susy melihat selama ini masih ada tumpang tindih tanggung jawab, misalnya, bagaimana PBSI bisa lalai dalam mengirimkan nama-nama atlit-atlit yang bertanding keluar negeri.

Susy berpendapat bahwa atlet-atlet perlu mendapat dukungan penuh dari pelatih dan pengurus. Antara atlet, pelatih dan pengurus harus ada komunikasi yang baik. ‘’Untuk meraih prestasi seorang atlet membutuhkan dukungan tidak hanya dari atlet sendiri tapi juga dari pengurus,’’ jelas Susy.

Atlet harus dibina dengan baik, bagaimana atlet-atlet dipersiapkan untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Dan bagaimana strategi yang dipersiapkan bagi sang atlet untuk meraih prestasi. Contoh yang membingungkan saat PBSI menetapkan kebijakan dalam penentuan tunggal putri ke ajang Olimpiade London antara Adriyanti Firdasari dan Maria Febe Kusumastuti. Pengiriman Firdasari ke London tidak berdasarkan peringkat yang dimiliki atlet. Tentunya tidak baik bagi atletnya sendiri. Masyarakat juga akan bertanya-tanya dengan kebijakan yang diterapkan PBSI.

Rencana PBSI yang ingin melaksankan pembinaan atlet dari usia yang lebih dini disambut Susy dengan baik. ‘’Kalau pembinaan dari usia di atas 14 tahun, saya sangat setuju,’’ ungkap Susy. Lebih jauh Susy menjelaskan idealnya seorang atlet masuk pelatnas pada usia 15 tahun, karena dibutuhkan pembinaan 3 – 4 tahun. Pada usia seperti ini akan lebih mudah membentuk karakter atlet dengan program yang benar-benar direncanakan dengan baik.

‘’Saya juga dulu masuk Pelatnas di usia 15. Mia dan Ardy juga sama,’’ ungkap Susy.

Kini Susy akhirnya bergabung ke Pelatnas Cipayung setelah selama ini sering menolak karena alasan kesibukan membagi waktu antara aktivitas ibu rumah tangga dan menjalankan usaha yang digelutinya setelah tidak menjadi atlet. Dan Susy memang membuktikan ucapannya beberapa waktu lalu.

‘’Dengan senang hati saya akan membantu (PBSI) karena saya memang dibesarkan dari bulutangkis, jadi tidak etis kalau saya lepas begitu saja,’’ ungkap Susy. ‘’Jangan sampai juga kalau saya (selama ini) ngasi masukan, kog, saya ngritik saja,’’ jelas Susy.

Bergabungnya Susy di Pelatnas Cipayung tentunya akan memudahkan Susy menerapkan ide-ide segar yang selama ini selalu disampaikan lewat media. Inilah saatnya Susy menyalurkan segala kemampuan dan pengalamannya untuk meraih prestasi bulutangkis Indonesia.

Susy mengharapkan figur-figur yang mengisi kepengurusan PBSI adalah sosok yang mau bekerja keras bagi bulutangkis Indonesia. ‘’Siapapun sosok yang ada disana, betul-betul harus untuk bulutangkis. Jangan ada kepentingan politik, klub atau pun pribadi,’’ ungkap Susy saat obrol-obrol dengan media sebelum terpilih menjadi salah satu anggota kabinet Gita Wirjawan.

Tak diragukan lagi kemampuan dan bakti yang akan diberikan Susy Susanti untuk mengembalikan kejayaan bulutangkis Indonesia. Ayo Susy! (ferry kinalsal)

Selasa, Oktober 23, 2012

Pengurus Baru PB PBSI Diumumkan, Rexy dan Susi Masuk Tim

Pengurus Baru PB PBSI Diumumkan, Rexy dan Susi Masuk Tim

Novitasari Dewi Salusi - detiksport
Senin, 22/10/2012 11:59 WIB

Jakarta - Susunan pengurus baru PB PBSI periode 2012-2016 telah diumumkan. Dari nama-nama yang mengisi kabinet Gita Wirjawan itu, terdapat beberapa nama mantan atlet seperti Rexy Mainaky dan Susi Susanti.

Pengumuman pengurus baru PBSI dilakukan di Hotel Santika, Senin (22/10/2012) pagi WIB.

Dari susunan pengurus periode baru itu, Rexy ditunjuk menjadi Kasubid Pembinaan dan Prestasi. Rexy yang sebenarnya masih menjabat sebagai pelatih kepala tim nasional Filipina itu bersedia kembali ke Indonesia.

Satu lagi nama mantan atlet yang masuk ke dalam jajaran pengurus periode ini adalah Susi Susanti. Peraih emas di Olimpiade 1992 itu menjadi staf ahli Pembinaan dan Prestasi.

Berikut susunan pengurus PB PBSI periode 2012-2016:

Ketua Umum : Gita Irawan Wirjawan
Wakil Ketua Umum : Fuad Basya
Sekretaris Jenderal : Koesdarto Pramono
Kasubid BWF dan BAC : Yuniarto Suhandinata
Kasubid Hubungan Internasional : Bambang Rudianto

Staf Ahli
Pengembangan Organisasi dan Daerah : M. Feriansyah
Pembinaan dan Prestasi : Susi Susanti
Hubungan Internasional : Victor Hartono
Dana dan Usaha : Gandhi Sulistyanto
Humas dan Sosial Media : Atria Rai
Hubungan Antar Lembaga : Nusron Wahid
Hukum dan Kelembagaan : Todung Mulya Lubis

Kabid Pengembangan : Basri Yusuf
Kasubid Pengembangan Jaringan Daerah, Fasilitas dan Kaum Muda : Johannes I.W
Koordinator Wilayah Barat : Bayu R / HK. Djunaedi/Topan
Koordinator Wilayah Tengah : Sofyan Maskur, HM. Ferlie
Koordinator Wilayah Timur : A. Darwis Massalinri, Ferdinand, Ferry. S
Kasubid Pengembangan Komunitas : Achmad Budiarto
Kasubid Turnamen dan Perwasitan : Eddyanto Sabarudin
Koordinator Turnamen : Edy Susanto
Koordinator Perwasitan : Unang Sukardja

Kabid Dana dan Usaha : Anton Subowo
Kasubid Pemasaran dan Sponsorship : Yoppy Rosimin
Kasubid Dana Usaha dan Keanggotaan : Joseph Halim

Kabid Keuangan, Investasi dan Administrasi : Ariawan Wijaya
Kasubid Keuangan dan Teknologi Informasi : Grafita Chirstiana
Kasubid Pengadaan : Partogi Pangaribuan
Kasubid SDM dan Hukum : Umbu Samapaty/Edi Sukarno
Kasubid Pembinaan dan Prestasi : Rexy Mainaky
Kasubid Logistik : Anhar Adel
Kasubid Penelitian dan Pengembangan Prestasi : Sapto Kunto Purnomo/Barlen
Kasubid Pelatnas : Christian Hadinata
Kasubid Kedokteran : Michael Triangto
Kasubid Fisik : Felix Ary Bayu Marta
Kasubid Psikologi : Eko Prasetyo


( nds / a2s )

ucapan selamat kepada sang legendaris olimpiade

Selamat atas terpilihnya Ibu Susy Susanti sebagai Staf Ahli bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI periode 2012 - 2016.
Semoga olahraga bulutangkis di tanah air dapat meraih sukses dan prestasi terbaik.
 
 
 
 
 
MATTHEW JAYA BADMINTON SCHOOL INDONESIA
MENGUCAPKAN SELAMAT DAN MENDUKUNG IBU SUSY SUSANTI SEBAGAI STAF AHLI BIDANG PEMBINAAN DAN PRESTASI PB PBSI 
 
 
 
admin
pbmatthewjaya

Senin, Oktober 22, 2012

kecil kecil cabe rawit

Matthew jaya badminton school , cometa student cup yang berlangsung pada 20 hingga 21 oktober kemaren dimeriahkan oleh BW dancer , pada acara penutupan.

Hasil yang memuaskan disektor tunggal putra sd 1-3 yakni louis nikolas peridi yang di babak final menghadapi jason chris alexander , ke dua pemain ini tampil dengan maksimal,serangan demi serangan dan teknik demi teknik mereka keluarkan , insiden pun terjadi nikolas mengalami pendarahan dalam hidung , pertandingan pun sempat dihentikan beberapa saat , team medis pun segera turun ke lapangan dan menangani nikolas , permainan pun dimulai .

Diakhiri kemenangan oleh jason , nikolas pun harus bangga menempati urutan ke dua. di babak lain adam putra yosandi dan timotius elbert tampil kurang maksimal sehingga langkah mereka pun terhenti.dipartai lain adam dan fadillah menempati juara 2 untuk ganda campuran,


admin
pbmatthewjaya

Sabtu, Oktober 20, 2012

Cometa student cup 2012 siap digelar

Cometa arena student adalah event pertama yang diadakan oleh PT.COMETA ARENA , event yang bertujuan untuk meningkatkan animo para pelajar untuk bertanding di bulutangkis pun , banyak diminati oleh para pelajar.

event yang akan diselenggarakan pada tanggal 20 oktober - 21 oktober , di ikuti sekitar 300 peserta , cukup dibilang sukses dikarenakan banyak event sekolah yang mengadakan pada tanggal yang sama.

Ketua matthew jaya astec mengatakan "'saya senang , karna ada team yang memikirkan masa depan bulutangkis , mungkin belum setara nasional ataupun internasional akan tetapi saya harapkan dari sini akan muncul juara juara yang nantinya akan mengharumkan nama indonesia kembali di pentas internasional"


admin
pbmatthewjaya