tulisan berjalan

SELAMAT DATANG di akun media sosial racketbadminton.blogspot.co.id

Senin, Agustus 12, 2013

Semua Pihak Diminta Bantu Selamatkan Bulu Tangkis Indonesia

Kekalahan telak 2-3 yang diderita baik oleh tim Thomas maupun Uber Indonesia dari Jepang di babak perempat final, merupakan akumulasi permasalahan yang menggerogoti sistem pembinaan di tanah air. Kekalahan tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak 1958 dan dinilai sebagai kekalahan terburuk.

Untuk itu, semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sendiri, diminta membantu menyelamatkan bulu tangkis sebagai cabang olahraga yang selalu menjadi andalan prestasi di dunia internasional, untuk meraih kejayaannya kembali.

"Hasil semalam bukan lagi warning. Sudah sejak empat tahun lalu warning itu ada. Ini akumulasinya. Ini merupakan sejarah buruk. Jika pemerintah merasa bertanggung jawab dalam membantu mengembalikan kejayaan bulu tangkis, segera bertindak. Rangkul swasta. Semua harus turun tangan. Tidak mungkin PBSI bekerja sendiri, karena sangat berat," ujar mantan pemain nasional, Joko Suprianto, Kamis (24/5).

Juara dunia tahun 1993 ini pun mengibaratkan pelatnas saat ini adalah pesawat yang dipaksa untuk tinggal landas namun landasan tidak memadai. "Kita punya banyak potensi pemain. Namun sistem pembinaan dan dukungan sangat terbatas," ujar Joko yang pernah membawa Indonesia memboyong Piala Thomas ke tanah air tahun 1992, 1994 dan 1996 itu.

Oleh karenanya, Joko pun meminta agar semua pihak segera berbenah, termasuk PBSI. "Rekrut pemain yang lebih muda, 14-16 tahun. Jangan lagi yang 18 tahun. Memang baru akan terlihat hasilnya 5-6 tahun lagi. Perekrutan juga harus selektif, jangan lagi ada pemain titipan," tegasnya.

Joko meminta agar di sisa waktu yang ada, kepengurusan PBSI yang dipimpin mantan Panglima TNI Djoko Santoso, bisa memulai pondasi yang baik untuk kepengurusan berikutnya. "Tidak mungkin semua PR bisa diselesaikan. Namun, bisa dimulai dengan merekrut dan membina lebih banyak lagi pemain muda tahun depan," tukasnya.

Joko juga meminta agar tim segera mengevaluasi hasil perempat final kemarin, termasuk keputusan untuk menurunkan Dionysius Hayom Rumbaka sebagai tunggal ketiga. Menurutnya sendiri, pemasangan Tommy Sugiarto akan lebih tepat sebagai penentu di turnamen-turnamen beregu sebelumnya.

"Menurut saya, Tommy lebih teruji, lebih menjanjikan. Namun, tim memutuskan menurunkan Hayom. Ini perlu dievaluasi," ujar Joko pula.
Penulis: /SES

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagaimana pendapat kalian ?