tulisan berjalan

SELAMAT DATANG di akun media sosial racketbadminton.blogspot.co.id

Senin, Agustus 19, 2013

smak 6 penabur pluit


SMAK 6 PENABUR pluit

sir Billie with coach @penabur 6 hall

Bulutangkis yang semakin terlihat meningkat drastis di pentas dunia , mulai menunjukkan tarinya . seperti yang dilansir oleh beberapa media Indonesia is the giant sleeping , sebenarnya sejak dulu indonesia adalah negara yang paling ditakuti oleh negara negara baik asia maupun eropa.

Dwi jaya terus mempopulerkan bulutangkis kini mulai menggali potensi potensi muda dan berbakat di smak 6 penabur pluit , tahun ini smak 6 penabur pluit membagi 2 hari yakni setiap hari senin untuk kegiatan bulutangkis khusus putra dan setiap rabu untuk kegiatan bulutangkis putri.

Pak billie selaku koordinator bulutangkis mengatakan "kami senang dengan sistem yang dibuat ini , semua ide datang dari coach upi , saya banyak menrima masukan demi masukan dari coach upi".

Mari bersama kami MEMPOPULERKAN bulutangkis menuju kejayaannya kembali

Kamis, Agustus 15, 2013

17 AGUSTUS 1945



MATTHEW JAYA ASTEC BADMINTON SCHOOL JAKARTA


Join With Us, For Badminton Indonesia!!

TURNAMEN 4 BULANAN PBSI CABANG JAKARTA BARAT PART 2 (PARTAI TUNGGAL)

Seperti yang kita ketahui kejuaraan 4 bulanan ini sudah dilakukan untuk semua partai tunggal tetapi hanya sampai babak perempat final.  Kemudian semi final dan final untuk semua partai tunggal di lanjutkan pada tanggal 4 Maret 2012.  Bersamaan dengan semua partai ganda sampai dengan babak final.

Seperti pada tulisan bagian pertama, sudah di sampaikan bahwa PB MATTHEW JAYA boleh berbangga hati karena dapat menempatkan dua atlitnya dalam babak semi final tunggal putra usia dini.  Yaitu Adam dan Elbert.

Adam dalam partai semi final tunggal putra usia dini

Elbert dalam partai semi final tunggal putra usia dini
Pada partai semifinal ini Adam berhasil mengalah kan Elbert dengan rubber set.  Sehingga Elbert harus puas di posisi 3 bersama.  Sedangkan Adam berhasil menembus final tunggal putra usia dini dan harus berhadapan dengan Kent dari PB ECCEL.

Sangat di sayangkan karena pada partai final ini ternyata merupakan anti klimaks dari Adam.  Karena harus menyerah dari lawannya melalui pertarungan ketat 3 set.  Sehingga Adam harus puas di posisi ke 2.  Boleh jadi penyebab kekalahan dari Adam karena cidera yang didapat karena terjatuh akibat lantai lapangan yang kurang memadai.

Adam in action pada partai final tunggal putra usia dini

Adam pada partai final tunggal putra usia dini


Apapun hasilnya PB MATTHEW JAKARTA RAYA patut berbangga hati karena dua anak didiknya dapat mencapai posisi yang lumayan baik.  Kita harapkan prestasi laskar cilik PB MATTHEW JAYA ini dapat meningkat dan bukan hanya pada usia dini saja, tapi terus sampai angkatan dewasa nantinya.  Dan kita harapkan atlit-atlit lainnya dari PB MATTHEW JAYA dapat meniru perjuangan kedua laskar cilik ini.

Bravo DWI JAYA...

Kabar dari lapangan buat Youth Regina Caeli

Seperti yang sudah diumumkan sebelumnya, latihan perdana badminton di lapangan bulu tangkis aula KKN Regina Caeli telah dimulai, tepatnya hari selasa, 1 Februari 2011 jam 5 sore sampai 7 malam. Latihan diikuti oleh tujuh remaja. Mereka dengan giat berlatih didampingi oleh tim pelatih dari Dwi Jaya Badminton Club. Beberapa orang tua bahkan ada yang ikut nonton pelatihan. Seorang ibu mengaku senang dengan adanya kegiatan positif ini di gereja. Di samping sehat, kegiatan olah raga ini juga bertujuan untuk membentuk komunitas  dan menjalin persahabatan antar sesama muda-mudi gereja.

BulTangkis

Latihan ke-2 pada tanggal 8 Februari tak kalah seru. Kalau pada latihan perdana tim pelatih masih mencari pola latihan berdasarkan kemampuan para pemain, kali ini mereka sudah mulai berlatih bagaimana cara memukul shuttlecock dengan baik, di samping latihan dasar footwork. Latihan kedua ini diikuti oleh delapan muda-mudi RC yang dengan antusias menyambar bola-bola drilling dari pelatih.
Penasaran? Buruan join mereka & daftar ke sekretariat sekarang… !!!

Selasa, Agustus 13, 2013

ultah ke 2 kami

PB.MATTHEW JAYA jakarta yang didirikan sejak 11 september 2011 pada bulan depan akan memasuki tahun keduanya , prestasi demi prestasi terus di cetak baik dari kejuaraan bertaraf nasional , swasta maupun luar negeri.

Baru baru ini matthew jaya memberangkat atlet usia dininya TOSCA TAMIN mengikuti kejuaraan di malaysia di kelompok tunggal putra , rangka ini membuktikan bahwa matthew jaya terus turut serta dalam mengembalikan kejayaan bulutangkis di indonesia.

PB.MATTHEW JAYA jakarta yang saat ini di bawah naungan Alan budikusuma dan Susy susanti terus membina atlet atlet cilik hingga dewasa menuju tingkat nasional.

General manager matthew jaya Yohanes upi mengatakan "saat ini kami benar benar mendedikasikan jiwa kami di bulutangkis dengan ketulusan akan tetapi saat ini kami memasuki ke tahap berikut yakni lebih memfokuskan dan turut serta dalam mensukseskan bulutangkis ke pentas nasional ataupun dunia , kami siap memberikan yang terbaik nantinya mereka dapat berlanjut ke tahap yang lebih tinggi seperti ke klub klub besar yang nantinya akan masuk ke pb.pbsi atau langsung ke luar negeri , itu lah bentuk keseriusan kami dalam membina potensi potensi yang begitu banyak yanga da di indonesia , pada dasarnya mereka ini terbentur oleh biaya ataupun non teknis lainnya dari situ kami memebrikan penawaran biaya latihan yang begitu murah dan si atlet dapat terus mewujudkan cita cita serta impiannya"

Kali ini matthew jaya akan membentuk kepengurusan yang baru dan diharapkan akan memberikan banyak perubahan ke tahap yang lebih dewasa dan bukan hanya sekedar mendedikasikan dirinya akan tetapi turut membantu mengembalikan kejayaan bulutangkis indonesia , kami percaya jajaran team pelatih antar klub maupun pb.pbsi saat ini sudah bekerja keras dengan caranya masing massing dan kami bangga akan satu kesatuan itu.

maju terus bulutangkis indonesia ku

Senin, Agustus 12, 2013

DONGENG BADMINTON

Namanya Ratchanok Inthanon, bukan orang Indonesia memang, orang Thailand. Orang tuanya adalah pekerja pabrik. Saat dia usia 4-5 tahun dia sering ikut orang tuanya bekerja di pabrik, di dekat tungku panas. Pemilik pabrik amat cemas melihat anak perempuan kecil ini berlarian di sekitar tungku, sedikit saja meleng, si kecil ini bisa terbakar. Maka disuruhlah di sikecil bermain di lapangan badminton milik pabrik.

Namanya Ratchanok Inthanon, usianya sekarang adalah 18 tahun, masih muda sekali. Tapi dengan usia yang sangat muda itu, dialah pemegang rekor juara dunia paling muda. Kemarin, 11 Agustus 2013, dia menaklukkan Li Xuerui, pemain nomor satu dunia badminton, pemegang 13 gelar, termasuk medali emas Olimpiade 2012. Dan yang sangat menakjubkan, Ratchanok Inthanon, mengalahkan Li Xuerui di tanah China, Guangzhou, tempat paling sulit bagi pemain bulutangkis manapun mengalahkan dominasi mereka sejak Susi Susanti pensiun.

Tidak banyak yang menonton pertandingan final single putri ini yang berakhir 22-20, 18-21, 21-14. Di Indonesia sendiri, kita bersuka cita karena dua pasangan kita juga juara di ganda campuran (Tantowi/Lilyana) dan ganda putra (Ahsan/Hendra). Tapi sejarah akan mencatat nama Ratchanok Inthanon.

Perjuangannya di olahraga badminton bagai dongeng saja. Masih beberapa tahun lalu dia sebagai pemain junior, dari negeri yang tidak pernah top bulu tangkisnya, Thailand, tapi hari ini, jika dia konsisten, inilah calon penguasa single putri masa depan. Usianya masih muda sekali, dia bisa berkembang lebih hebat.

Sebagai penutup, kedua orang tuanya sudah tidak bekerja lagi di pabrik, Ratchanok Inthanon sudah bisa menjadi tulang punggung keluarga. Selalu saja ada jalan keluar bagi orang2 yang mau berjuang.

Written by : Tere Liye (penulis Hafalan Sholat Delisa)
Follow us: @N_BWF
Visit us: http://newbadmintonworldfans.webs.com/

Kicauan Pak Presiden untuk Dua Gelar di Chin

S. B. Yudhoyono @SBYudhoyono
Alhamdulillah, ganda putra Indonesia juga meraih medali emas. Selamat & terima kasih utk Hendra S. & M. Ahsan, juga utk PBSI. *SBY*

S. B. Yudhoyono @SBYudhoyono
Saya bangga & terharu mendengarkan Indonesia Raya dikumandangkan 2 kali di Guangzhou, Tiongkok. Bangkit & Jayalah Indonesia. *SBY*

- Pada foto nampak Presiden SBY pimpin doa & ucap syukur atas kemenangan tim bulu tangkis Indonesia di Guangzhou, juga nampak foto dari Cipanas di mana Presiden bersama para Menteri beri semangat tim bulu tangkis Indonesia yang bertanding dengan melakukan nonton bareng.

Source: Akun twitter Susilo Bambang Yudhoyono
Follow us: @N_BWF
Visit us: http://newbadmintonworldfans.webs.com/
[A1]

(World Championships 2013) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Beri Ucapan Selamat

Tim bulu tangkis Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Pada ajang World Championships 2013, bendera Merah Putih berkibar sebanyak dua kali di Tianhe Indoor Gymnasium, Guangzhou, China, atas dua gelar yang dipersembahkan oleh pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Prestasi membanggakan ini mendapat apresiasi dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang sesaat setelah penyerahan medali langsung menghubungi Tontowi/Liliyana melalui Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan.

“Saya sangat bangga, saya dan para menteri menyaksikan langsung pertandingan ini. Saya juga sangat terharu, apalagi saat bendera Indonesia berkibar dan lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Terima kasih atas perjuangan Tontowi/Liliyana, Pak Gita, dan semuanya” kata Presiden SBY seperti disampaikan Liliyana.

Tontowi/Liliyana meraih gelar juara dunia usai menundukkan pasangan terkuat dunia yang juga wakil tuan rumah, Xu Chen/Ma Jin, dengan pertarungan sengit rubber game, 21-13, 16-21, 22-20.

Sukses Tontowi/Liliyana kemudian disusul oleh Hendra/Ahsan yang menang straight game atas pasangan peraih medali perak Olimpiade London 2012, Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmark, dengan skor 21-13, 23-21.

Semua Pihak Diminta Bantu Selamatkan Bulu Tangkis Indonesia

Kekalahan telak 2-3 yang diderita baik oleh tim Thomas maupun Uber Indonesia dari Jepang di babak perempat final, merupakan akumulasi permasalahan yang menggerogoti sistem pembinaan di tanah air. Kekalahan tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak 1958 dan dinilai sebagai kekalahan terburuk.

Untuk itu, semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sendiri, diminta membantu menyelamatkan bulu tangkis sebagai cabang olahraga yang selalu menjadi andalan prestasi di dunia internasional, untuk meraih kejayaannya kembali.

"Hasil semalam bukan lagi warning. Sudah sejak empat tahun lalu warning itu ada. Ini akumulasinya. Ini merupakan sejarah buruk. Jika pemerintah merasa bertanggung jawab dalam membantu mengembalikan kejayaan bulu tangkis, segera bertindak. Rangkul swasta. Semua harus turun tangan. Tidak mungkin PBSI bekerja sendiri, karena sangat berat," ujar mantan pemain nasional, Joko Suprianto, Kamis (24/5).

Juara dunia tahun 1993 ini pun mengibaratkan pelatnas saat ini adalah pesawat yang dipaksa untuk tinggal landas namun landasan tidak memadai. "Kita punya banyak potensi pemain. Namun sistem pembinaan dan dukungan sangat terbatas," ujar Joko yang pernah membawa Indonesia memboyong Piala Thomas ke tanah air tahun 1992, 1994 dan 1996 itu.

Oleh karenanya, Joko pun meminta agar semua pihak segera berbenah, termasuk PBSI. "Rekrut pemain yang lebih muda, 14-16 tahun. Jangan lagi yang 18 tahun. Memang baru akan terlihat hasilnya 5-6 tahun lagi. Perekrutan juga harus selektif, jangan lagi ada pemain titipan," tegasnya.

Joko meminta agar di sisa waktu yang ada, kepengurusan PBSI yang dipimpin mantan Panglima TNI Djoko Santoso, bisa memulai pondasi yang baik untuk kepengurusan berikutnya. "Tidak mungkin semua PR bisa diselesaikan. Namun, bisa dimulai dengan merekrut dan membina lebih banyak lagi pemain muda tahun depan," tukasnya.

Joko juga meminta agar tim segera mengevaluasi hasil perempat final kemarin, termasuk keputusan untuk menurunkan Dionysius Hayom Rumbaka sebagai tunggal ketiga. Menurutnya sendiri, pemasangan Tommy Sugiarto akan lebih tepat sebagai penentu di turnamen-turnamen beregu sebelumnya.

"Menurut saya, Tommy lebih teruji, lebih menjanjikan. Namun, tim memutuskan menurunkan Hayom. Ini perlu dievaluasi," ujar Joko pula.
Penulis: /SES

Matthew jaya luar biasa

PB.MATTHEW JAYA adalah salah satu klub yang tidak henti hentinya mencetak juara baik diturnamen pbsi atau pun kejuaraan kejuaraan bulutangkis baik tingkat swasta maupun sekolah.

PB.MATTHEW JAYA telah mencetak atlet atlet yang berpotensi dan nantinya akan dibina lebih lanjut ke klub klub papan atas seperti pb.djarum , pb.tangkas , pb.suryanaga surabaya dll.

Banyak seklai jebolan jebolan pb.matthew jaya yang saat ini telah sukses dalam karir bulutangkisnya seperti Jenna Gozali selama di matthew jaya (dulu bernama dwi jaya) meraih banyak sekali trophy trophy baik dijakarta maupun daerah , seperti piala waikota surabaya , singapore youth international challange dan masih banyak lagi hingga pada masa emasnya dilirik oleh pb.djarum .

Lalu Robin Gonanza yang saat ini menjadi squad negeri singa yakni singapore , ketika di matthew jaya robin gonanza juga mampu meraih banyak turnamen dan akhirnya dilirik oleh pb.tangkas.

PB.MATTHEW JAYA tersu membina atlet atlet sejak dini maupun sudah tahap anak - anak , pemula , remaja , taruna hingga dewasa .

PB.MATTHEW JAYA tidak pernah melarang atlet atletnya untuk sukses ke tingkat lebih tinggi , kami mendukung penuh demi kemajuan si atlet mengapai cita citanya.


Tommy Sugiarto, Pernah Terbebani Nama Besar Icuk

Jakarta - Tak banyak pebulutangkis Indonesia yang melanjutkan kiprah orangtuanya di olahraga paling berprestasi di republik ini. Tommy Sugiarto barangkali adalah satu-satunya.
Publik tentu sangat mengenal ayahnya, Icuk Sugiarto, sang juara dunia bulutangkis 1983 saat masih berusia 21 tahun. Sebuah rekor karena belum ada pemain yang menjuarai Kejuaraan Dunia Bulutangkis di usia yang lebih muda dari Icuk saat itu. Banyak yang menyebut Icuk adalah salah satu pemain tunggal putra terbaik di masa 1980-an.
Dengan reputasi sang ayah, suka tak suka, mau tak mau, publik pun kerap membandingkan Tommy dengan sang ayah.
Di tengah kesibukan mempersiapkan diri jelang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 5 Agustus nanti, Tommy menyempatkan diri melakukan wawancara khusus dengan BeritaSatu.com. Ia bicara seputar Kejuaraan Dunia Bulutangkis, arti menyandang nama Sugiarto, hingga cita-cita masa kecilnya.
BeritaSatu (B): Kurang dari sebulan lagi Tommy akan menghadapi Kejuaraan Dunia Bulutangkis, ada persiapan khusus?
Tommy (T): Dari segi program, banyak fokus di teknik. Misalnya latihan 3 lawan 1 agar pertahanan lebih kuat, kan serangannya lebih cepet. Jadi nanti biar terbiasa menghadapi smes yang kenceng. Semua segi dilatih, terutama untuk penguasaan bola.
B: Itu pengaruh dari kepengurusan baru kah?
T: Ngga juga. Itu lebih dari program pelatih. Kalau kepengurusan baru lebih menekankan ke disiplin dan lebih jelas program ke depannya.
B: Maksudnya?
T: Sekarang lebih jelas ke depan kita akan ikut kejuaraan yang mana. Misalnya setelah Kejuaraan Dunia nanti saya sudah tahu September, Oktober, November, sampai Desember nanti ikut kejuaraan apa.
Beda dengan dulu yang kadang baru tahu pas pendaftaran udah mau tutup. Jadi, kadang mepet kadang udah tahu jauh-jauh hari. Dan juga kejuaraan yang diikuti cuma sedikit. Kalau sekarang kan lebih tertata.
B: Target di Kejuaraan Dunia?
T: Ini keikutsertaan saya yang pertama kali. Sebelum-sebelumnya peringkat saya kan belum bisa masuk rankingnya (sekarang ini Tommy ada di peringkat 8 dunia). Saya ingin nanti ketemu (Lee) Chong Wei.
B: Chong Wei? Bukan malah menghindari?
T: Kenapa harus dihindari? Justru saya penasaran karena belum pernah menang lawan dia. Kalau kalah ya kan udah biasa, kalau menang nanti heboh, dia sendiri yang pusing.
B: Pernah terbebani ngga dengan nama Sugiarto?
T: Dulu iya. Apalagi waktu di kelompok umur. Sering dicibir, ah kan anaknya Icuk, jad ya wajar menang. Saya jadi mikir kenapa ya orang-orang seperti itu.
Kan yang main saya, bukan papa saya. Papa saya ga bisa bantu apa-apa, cuma bisa kasih motivasi bahwa saya harus bisa lebih baik dari dia.
Jadinya kalau saya mikir negatif terus ya saya ga maju-maju. Kata orang begini, kata orang begitu ya saya ambil positifnya aja dan terus bekerja keras.
Orang tua terus mengatakan agar saya terus berusaha yang terbaik. Untungnya mereka ngga pernah membanding-bandingkan. Kalau iya bisa bikin mental anak jatuh, ngga ada yang mau main bulutangkis.
B: Papanya Tommy kan jadi juara dunia di usia 21 tahun, pernah menjadikan itu sebagai target?
T: Ehmmm sekarang kan sudah lewat ya, umur saya udah 25 tahun. Saya rasa usia keemasan tiap orang beda-beda. Selama masih dipercaya untuk membela Indonesia saya akan berusaha sebaik mungkin.
Memang susah regenerasi dari bapak ke anak. Coba cari di Indonesia, sepertinya saya satu-satunya. Apalagi saya main di tunggal putra, persis sama dengan papa dulu.
B: Tommy kan baru meraih gelar super series di usia 25, merasa telat kah?
T: Daripada engga sama sekali? Udah jarang juga kan Indonesia dapat gelar super series di tunggal putera. Yang terakhir sebelum saya kan Simon di Indonesia Open 2012.
Saya rasa umur 25-30 itu nanti saya masih bisa mendorong diri untuk terus berkembang.
Penulis: Shesar Andriawan/YUD

Kerja keras yang berbuah hasil di china

TEMPO.COJakarta- Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Gita Wirjawan, menyatakan terharu pada sukses pebulu tangkis Indonesia merebut dua gelar juara Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013 di Guangzhou, Cina, kemarin. Dua gelar itu direbut melalui ganda campuran, Tontowi Ahmad/liliyana Natsir, dan ganda putra, Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan.

“Ini sangat mengharukan dan membanggakan,” tutur Gita yang menyaksikan langsung pertandingan babak final di Guangzhou, Cina. ”Saya menitikkan air mata. Ini berkat perjuangan seluruh atlet, pelatih, dan pengurus. Juga dukungan dan doa dari seluruh fans di Indonesia dan dunia,” tambah Gita sebagaimana disiarkan Humas PB PBSI kepada wartawan melalui surat elektronik seusai pertandingan.

Melalui pertarungan dramatis tiga set, pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir, menaklukan ganda campuran nomor satu dunia asal Cina, Xu Chen/Ma Jin, 21-13, 16-21, 22-20. Sementara Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan hanya membutuhkan dua set untuk menaklukan pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, 21-13, 23-21.

Menurut Tontowi, faktor mental menjadi penentu kemenangannya atas ganda campuran terbaik Cina itu. “Faktor mental menjadi penentu kemenangan kami hari ini. Di samping itu juga ada faktor keberuntungan kami, terutama di game ketiga. Sebenarnya kami tadi hanya menahan dan mengimbangi permainan lawan,” tutur Tontowi.

Sementara Liliyana menyatakan, Xu/Ma tertekan mental mereka pada game ketiga saat ia dan Tontowi dapat menyamakan kedudukan dan deuce. Padahal sebelumnya Xu/Ma telah lebih dulu mencapai match point. ”Momen itu adalah kesempatan bagi kami dan kami menang dari segi mental,” ujarnya.

Pada kesempatan terpisah mantan pemain nasional Indonesia, Ivana Lie, menyatakan dua gelar juara dunia itu sangat berarti bagi perbulutangkisan Indonesia. “Sudah lama kita tidak mendengar lagu Indonesia Raya dikumandangan pada kejuaraan besar seperti ini,” jelasnya.

Menurut Ivana, sudah lama Indonesia kebagian gelar hanya dalam kejuaraan-kejuaraan kecil. ”Ini adalah konfirmasi bahwa bulu tangkis Indonesia bisa kembali ke masa kejayaannya,” ujar Ivana, juara dunia ganda campuran bersama Christian Hadinata pada 1985.

Sekalipun pencapaian ini patut disyukuri, Ivanna Lie mengingatkan agar para pemain, pelatih, pengurus, dan pembina tidak terlena. Sebab, Ivanna melihat ada jurang yang terlalu jauh antara pemain senior dan junior. ”Saat Olimpiade nanti, apa kita masih punya pelapis bagi pemain senior?” kata dia.

Ivanna melihat saat ini kebanyakan pemain yang membela Indonesia adalah pemain senior. ”Masa mereka seharusnya sudah habis pada Kejuaraan Dunia ini,” kata dia.

Ivana berharap PP PBSI melakukan percepatan pembinaan untuk meningkatkan kualitas permainan pemain junior. ”Caranya, pelatih-pelatih terbaik kita harus turun ke bawah, melatih pemain junior,” kata dia.

BADMINTON WORLD CHAMPIONSHIP 2013

SELAMAT KEPADA PUTRA DAN PUTRI BANGSA
yang berhasil menjuarai 
KEJUARAAN DUNIA 2013 DI CHINA



Tak ada hal yang tak mungkin segalanya dapat diwujudkan asal disiplin , kerja keras dan semangat untuk mengharumkan bangsa indonesia

PB.PBSI 
BISAAAAAAAA

Lebaran




SEGENAP PENGURUS , PELATIH DAN ATLET 
MATTHEW JAYA BADMINTON SCHOOL 
mengucapkan

s

Selasa, Juli 23, 2013

Bina bangsa school pik 2013

bina bangsa school pik 2013 cca girls
 Perkembangan bulutangkis yang berada dijaman moderen ini sangat lah memiliki kans yang cukup luar biasa , bersamaan dengan kebangkitan bulutangkis kita , dwi jaya group turut serta ingin mengembalikan kepopuleran bulutangkis di kalangan pelajar , di lihat dari antusias BINA BANGSA SCHOOL PANTAI INDAH KAPUK JAKARTA , banyak peserta yang ingin bergabung di cca badminton/bulutangkis.
antusias bulutangkis masih kami pertahankan 

program 2013/2014 dibacakan oleh general manager matthew jaya



Minggu, Juli 21, 2013

sudut pandang part 1

Gabriel vincent(methodist sd ) ditemani sang mama di pelatihan matthew jaya cabang cometa arena pluit
Kita tahu bahwa bulutangkis beberapa tahun kebelakang banyak mengalami penurunan baik di tingkat dunia maupun junior bahkan nasional , dengan kepengurusan baru dan semangat serta amunisi baru di pelatnas maka prestasi pun mulai mengalir bagaikan arus sungai yang deras , kompetisi kompetisi mulai di torehkan serta nama indonesia kembali terdengar dan lagu indonesia raya atau pada mu negeri pun terdengar kembali.

Yah , matthew jaya astec yg terus mengembangkan minat minat pecinta bulutangkis bahkan sudah   menjalin kerja sama dengan dwi jaya group dimana sudah berkembang dan berdedikasi di bulutangkis sejak 1990 .

Peran orang tua sangat lah penting dalam mendukung serta memberikan pengarahan oleh orang tua agar si anak dapat mempunyai motivasi serta potensi yang terus bertambah dan ditanam dalam diri sehingga membentuk karakter yang kuat.

Dukungan dari orang tua sangat lah penting dalam hal ini , dan berada diposisi dan track yang benar maka karakter ini pin akan terbentuk dengan sendirinya,menjadi atlet yang berpotensi pastinya.


Jumat, Juli 19, 2013

Koran lampung 2013

KEJURNAS BULUTANGKIS: Lampung Dominasi Medali Emas Usia Dini
BANDAR LAMPUNG (Lampost.co): Atlet bulutangkis Lampung menodminasi perolehan medali emas untuk kategori usia dini kejuaraan nasional bulutangkis Polinela Cup 2013. Di tunggal putera usia 8 tahun Surya Setya dari klub Murni Lampung bertengger di posisi teratas setelah mengalahkan Haixal dari Gaharu Banten dengan 21-15, 25-23. Sedangkan di tempat ketiga didukuki oleh Rafael juga dari Lampung.

Di tunggal putera 10 tahun, pebulutangkis Lmapung M Rais juga meraih medali emas setelah mengalahkan Arya dari Serang dengan 21-13, 21-16. Dan ditempat ketiga diduduki Timotius dari MATTHEW JAYA astec Jakarta.

Demikian pula tunggal putera 14 yang berhasil dimenangkan Riski dari Lampung setelah mengalahkan Galih juga dari Lampung dengan 21-11, 21-12. Tunggal putera tahun 16 tahun yang berhasil dimenangkan oleh Jepri dari klub Cakra Metro Lampung yang mengalahkan Alit Tanjung dari MATTHEW JAYA astec Jakarta dengan ruber set 21-16, 2-24, 21-12. Sedangkan ditempat ketiga diduduki oleh Bayu A dari klub Buana Liwa Lampung.

Meski demikian, Lampung harus merelakan medali emas untuk tunggal puetra 12 tahun yang berhasil disabet oleh Ahmad Hidayat dari Jakarta yang mengalahkan Aurel juga dari Jakarta dengan 21-16, 21-12. Lampung harus puas di posisi ketiga melalui M Rais.

Kategori tunggal puteri usia 8 tahun juga berhasil diboyong Lampung melalui Jasmine, sedangkan Kaifa (Banten) berada di posisi kedua, Agatri (Jakarta) juara ketiga. Tunggal Puteri 10 tahun juga disabet oleh Lampung, ditempat teratas diduduki Jasmine dan Savina Utoyo di tempat kedua. Sedangkan di tempat ketiga diduduki oleh Evanggelia dari Jakarta.

Lampung harus kehilangan medali emas untuk tunggal puetri usia 12 dan 14 tahun. Seluruh medali tunggal puteri usia 12 tahun disabet oleh pebulutangkis klub Barokah Jakarta. Yakni Dwi Maharani (juara satu), Silvia Nurmala (juara dua) dan karenina A (Juara tiga).

Tunggal puteri 14 tahun disabet oleh atlet dari Serang melalui Ulfita (juara satu), Nur Aisyah asal Lampung (juara dua ) dan Dwi maharani dari Jakarta (juara tiga).

Untuk tunggal putera kategori mahasiswa, medali emas berhasil diboyong oleh Gestano Usakti dan Ari Januari juga dari Usakti. Sedangkan ditempat ketiga ada Isnan Santoso dari Universitas Ahmad Dahlan. Tunggal puteri mahasiswa diduduki oleh Puteri M dari usakti, Desi Nidya dari STKIP PAsundan an Chaterine Y dari Polinela. (wIN/O1).

Rabu, Juli 17, 2013

Budi agung smp school 2013

 Budi agung smp jakarta adalah salahs atu sekolah yang cukup banyak menghasilkan murid murid yang berprestasi , didukung oleh staff staff yang cinta akan dedikasi serta pengabdiannya dalam membentuk potensi potensi anak bangsa yang nantinya bisa membawa nama INDONESIA di kancah nasional maupun internasional.
Dwi Jaya group memgang peranan penting yakni dalam pengembangan olahraga khususnya bulutangkis , tahun lalu Dwi Jaya group berhasil menbuahkan hasil dengan mengantar kan siswa dan siswinya juara di Pelita 2 cup dan masih banyak lagi.

Ditahun ini pun Dwi Jaya group mengemban visi dan misi khusus yakni kembali mempopulerkan bulutangkis dikalangan pelajar.



bravo DWI JAYA GBROUP

Selasa, Juli 16, 2013

NAN YANG internasional school jakarta 2013

Nan Yang school jakarta adalah salah satu sekolah yang didirikan sejak tahun 2012 , sekolah yang berstatus international ini memasuki di tahun keduanya pada tahun 2013 ini.kali ini Nan yang school internasional school mengajak DWI JAYA group untuk melakukan kegiatan pengembangan olahraga yakni di Bulutangkis.

Pada acara meeting yang dilakukan siang tadi membahas beberapa hal yakni meneruskan tradisi prestasi diakademi khususnya di NAN YANG internasional school dalam bentuk pengembangan potensi potensi atau bibit bibit yang berada di sekolah ini.
 DWI JAYA group pun menyepakati hubungan kerjasama ini yakni dalam bidang olahraga yakni , melakukan kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis di nan yang , rencana program pengembangan ini akan dilakukan setiap hari selasa dan kamis yakni seminggu dua kali., untuk sementara yang akan digunakan adalah out door akan tetapi pihak koordinator berjanji untuk segera menyelesaikan 5 lapangan karpet dan berstandar internasional dalam beberapa bulan kedepan.

di singapore sendiri NAN YANG telah menempati sekolah terfavorit yaitu sekolah no 1 di singapore , kedisiplinan dalam waktu serta memotivasi dan menggali setiap minat anak diluar akademik sangat lah menjadi faktor pendukung.

semoga hubungan kerja sama ini dapat melahirkan bibit bibit yang nantinya akan membawa nama NANYANG internasional school ke pentas kompetisi baik antar sekolah di nasional ataupun luar negeri.

visi dan misi
DWI JAYA group

mengembalikan kepopuleran bulutangkis di tingkat sekolah


bravoooo
DWI JAYA