Bulutangkis.com
- Tak banyak pecinta bulutangkis jaman sekarang yang tahu mengenai
sosok seorang Tati Sumirah. Ya dia adalah salah seorang pahlawan tim
Uber Cup Indonesia pada tahun 1975, yang ketika itu menjadi tunggal
kedua setelah Minarni (Alm). Pada saat itu pulalah Indonesia pertama
kali memboyong piala Uber yang digelar di Indonesia (Istora Senayan,
Jakarta).
Pada tanggal 10 November 2012 lalu, tepat pada hari pahlawan, kami
berkesempatan mengunjungi kediaman Tati Sumirah (yang akrab kami sapa
dengan Bu Tati) di kawasan Waru Doyong, Buaran, Jakarta Timur. Sempat
mengalami sedikit kesulitan karena ternyata alamat yang kami miliki
terdapat sedikit kekeliruan, namun hal tersebut tidak menghalangi niat
kami untuk terus mencari rumah Bu Tati. Setiap orang yang kami temui
terus kami tanyai mengenai alamat tersebut. Bahkan kami langsung
menyebut nama Bu Tati, namun tak banyak juga warga yang tahu mengenai
Tati Sumirah. Akhirnya kami bertanya ke rumah Pak RT setempat dan
ditunjukkan jalan oleh Bu RT. Hati lega rasanya ketika kami berhasil
menemukan rumah Bu Tati, rasa capek dan teriknya sinar matahari yang
membakar tubuh kami rasanya terbayarkan.
Sesampai di rumah Tati Sumirah yang cukup sederhana, kami disapa
dengan hangat oleh Bu Tati. Tak ada rasa canggung sedikit pun dari
beliau untuk berbagi cerita dengan kami yang baru ia kenal. Beliaupun
menyuguhkan kami minuman.
Menurut Tati Sumirah, ia bukanlah sosok yang pandai berbicara di
depan publik, oleh sebab itu sebelum kami membuat janji untuk bekunjung
ke rumahnya ia sempat bertanya apakah kami adalah wartawan. Pernah juga
dia diundang oleh suatu acara Kampus sebuah perguruan tinggi di Jakarta
untuk berbagi pengalaman tentang masa kejayaannya namun ia menolak
karena dia tidak pandai berbicara kecuali jika ada yang “mancing”.
“Kalo ibu bisa ngomong mungkin gak perlu seperti sekarang, mungkin
ibu bisa duduk di PBSI seperti teman-teman lainnya,” ungkapnya. Tampak
ada sedikit penyesalan di raut wajahnya.
Tati Sumirah masih hidup lajang sampai sekarang, “Ibu gak pandai
ngomong, mungkin itu kali makanya ibu belum berkeluarga,” ungkapnya
dengan muka tersenyum. Tati Sumirah tinggal di rumah milik orang tuanya
bersama dengan ibunya yang kondisi kesehatannya sudah mulai lemah, serta
adik dan keponakan-keponkannya. Rumah yang Ia tempati sekarang sudah
berumur 20-an tahun.
Ketika kami menanyakan kepadanya bagaimana awalnya ia bisa menyukai
bulutangkis, ia pun bercerita bahwa ketika dia masih SD, dia kenal
dengan orang Amerika yang membangun jalan by pass. Ketika ia bermain ke
rumah orang Amerika tersebut, ia mendapatkan sebuah majalah yang
tergeletak di atas meja yang isinya mengenai liputan bulutangkis, dan
orang Amerika tersebut pun bercerita sedikit mengenai bulutangkis yang
pada saat itu sangat populer di Amerika. Dari situlah Tati kecil mulai
tertarik dengan bulutangkis dan sedikit didorong oleh Ayahnya yang
ternyata adalah seorang atlit tinju. Oleh ayahnya, halaman rumah yang
dulu berada di daerah Rawamangun dibuatkan sebuah lapangan kecil yang
dasarnya masih tanah, dan digaris dengan menggunakan kapur tulis. Jika
bermain pada malam hari, Tati kecil dan warga setempat harus menggunakan
4 buah lampu petromaks sebagai penerang.
Tati Sumirah pun mulai mengikuti kejuaraan-kejuaraan antar daerah,
pernah suatu hari juara mewakili Jakarta, dari situ lah nama Tati mulai
diperhitungkan. Tati Sumirah pun masuk ke PB Tangkas pada umur sekitar
14-15 tahun.
Pengorbanan Tati Sumirah pada pendidikannya patut kita beri
“standing applause” karena pada SMP kelas 3, ia bercerita kalau ia tidak
lulus SMP karena harus mengikuti PON mewakili DKI Jakarta.
Sekitarumur 20-21 tahun, Ia pun dipanggil masuk ke Pelatnas. Bu Tati
pun bercerita sedikit mengenai latihan di Pelatnas jaman dulu. Pelatnas
dulu berada di Senayan, yang sekarang menjadi Hotel AtletCentury. Pukul
04.30 pagi ia dan teman-temannya sudah harus bangun, dan pukul 06.00
pagi harus menjalani latihan fisik dengan berlari mengitari lapangan
sepak bola Gelora Bung Karno (GBK) dengan pola 8 kali putaran pemanasan,
dan dilanjutkan 30 kali putaran untuk atlit putri, serta 40 putaran
bagi atlit putra.
Untuk pengiriman pemain ke sebuah turnamen, tidak sembarangan. Para
pemain dari Pelatnas maupun Pelatda diseleksi terlebih dahulu, yang
terpilih adalah juara seleksi 1 sampai dengan 3. Baru kemudian di
berangkatkan untuk turnamen. Salah satu contoh pada masa itu adalah
ketiga pemain tersebut didaftarkan sekaligus untuk 3 turnamen yaitu
Belanda Terbuka, All England,dan Denmark Terbuka. Berbeda dengan
sekarang, dimana atlit yang dikirim adalah atlit-atlit penghuni Pelatnas
yang sudah “dijatah” atau atlit-atlit profesional yang dibiayai oleh
klub masing-masing.
Ditanya mengenai “musuh” nya, Bu Tati menjawab Margaret Beck asal
Inggris. Tati Sumirah gagal menjuarai Kejuaraan Invitasi Dunia pada
tahun 1974 setelah di final dikalahkan Margaret Beck asal Inggris.
Selain Margaret, pemain Jepang dan Denmark juga merupakan lawan yang
cukup berat pada masa itu.
pertandingan paling berkesan menurut Bu Tati adalah pada Asian Games
VII di Teheran, Iran. Pada saat itu tim beregu putri Indonesia hanya
ditargetkan untuk juara 3, namun tim Indonesia berhasil mengalahkan tim
Jepang di Semifinal, dan Tati Sumirah sendiri merupakan salah satu
pemain yang berhasil menyumbangkan poin bagi tim Indonesia.
“Wah senangnya minta ampun pas menang, saya langsung lari ke ruang
atlit loncatin pembatas untuk kasih tau temen-temen kalo saya menang,”
ungkap Bu Tati. Namun, Indonesia gagal di Final dan dikalahkan oleh
China. Kala itu, Tati Sumirah diturunkan di tunggal dan dikalahkan oleh
Liang Qiuxia.
Kemudian kami pun lanjut bertanya mengenai motivasi menjuarai sebuah
turnamen apakah karena hadiah Prize Money? Dia langsung tersenyum lebar
karena pada masa itu juara tidak mendapatkan prize money, hanya uang
saku dari PBSI dan sebuah piala. “Gak kepikiran duit, yang penting
kita menang, rebut medali, lihat bendera Indonesia dan denger Indonesia
Raya berkumandang, kita pulang dengan bangga,” ungkapnya.
Tati Sumirah sudah banyak mengikuti turnamen-turnamen di hampir
seluruh belahan dunia, mulai dari Asia, Eropa, hingga Australia sudah
diikutinya. “Jaman Ibu dulu nggak ada yang namanya Sirnas, makanya Ibu
udah pernah keliling dunia tapi belum pernah ke Bali, hehe..” tuturnya
dengan gaya khas sederhananya.
“Ibu asyik donk keliling dunia bisa jalan-jalan?” canda kami.
Bagi dia pertandingan ke luar negeri bukanlah untuk jalan-jalan,
melainkan untuk bertanding membawa nama bangsa. “Jalan-jalan jarang sih,
kalau mau jalan-jalan harus kalah dulu baru bisa jalan, kalau nggak
kalah nggak bisa jalan. Tapi ibu jarang sih, paling tersisa satu hari,
besokannya udah harus pulang lagi”. Mengenai jalan-jalan dan kalah, Bu
Tati mengungkapkan bahwa ia paling cepat ‘angkat koper’ adalah pada
babak 4 (quarterfinal). Sungguh pengalaman yang sangat berbeda jika
dibandingkan dengan era sekarang, dimana pemain tunggal putri banyak
yang sudah ‘rontok’ pada babak-babak awal. Sampai Ia berhenti dari
bulutangkis, rupanya pada masa itu belum ada sistem Ranking BWF. Jadi,
penentuan unggulan suatu turnamen berdasarkan hasil pencapaian di
beberapa turnamen sebelumnya.
Pada tahun 1981, Tati Sumirah yang pada saat itu baru berusia 28
tahun menyatakan “gantung raket”. Hal ini terjadi karena begitu ketatnya
persaingan di Pelatnas. Tati Sumirah sudah mampu dikejar oleh junior di
bawahnya seperti Verawaty dan Ivana Lie. Tati Sumirah sudah kurang
berprestasi pada masa itu, oleh sebab itu ia sendiri yang menyatakan
pensiun dari bulutangkis yang pernah membesarkan namanya. Setelah keluar
dari Pelatnas, Tati Sumirah bekerja paruh waktu selama 2 tahun di
sebuah apotik sebagai kasir. “Yang punya apotik seneng sama bulutangkis,
makanya mau nerima Ibu, padahal ibu nggak bisa apa-apa”, kenangnya.
Baru 2 tahun setelah itu, Tati Sumirah bekerja secara full time di
apotik tersebut selama 20 tahun hingga tahun 2005 dengan gaji yang
kadang tidak mencukupi kebutuhannya.
Tahun 2006, Tati Sumirah mencoba melatih di sebuah klub bulutangkis
kecil di wilayah Pekayon, Bekasi selama satu tahun. Kemudian pada Tahun
2007, Tati Sumirah diundang oleh sebuah acara talk show di Metro TV,
Kick Andy yang bertemakan Simpati kepada mantan atlit. Setelah melihat
tayangan dari talk show tersebut, Rudy Hartono yang juga mantan atlit
dan pengusaha mengajak Tati Sumirah untuk bekerja di perusahaan oli Top 1
miliknya di bagian administrasi hingga saat ini. Setiap harinya, Bu
Tati berangkat ke tempat kerjanya dengan mengendarai sepeda motor hasil
jerih payahnya sendiri. Meski sudah berusia 60 tahun, Bu Tati masih kuat
mengendarai sepeda motor setiap hari dari kediamannya di daerah Klender
menuju Kemayoran. Ia berangkat pukul 7 pagi, dan baru tiba di rumah
sekitar pukul 19.30 malam setiap harinya.
Cerita mengenai sepeda motornya, dulu Bu Tati menggunakan motor
Vespa yang didapat dari bonus uang dari PBSI atas keberhasilannya dan
teman-temannya merebut piala Uber pertama kali pada tahun 1975. Dari
hasil uang bonus tersebut, dibelikan sebuah sepeda motor Vespa.
Kemudian setelah ia bekerja di perusahaan milik Rudy Hartono dengan
penghasilan yang mendingan, Vespa tersebut ditukar tambah dengan sepeda
motor yang lebih baik.
Sambil mendengar kisahnya, kami pun sambil melihat beberapa piala,
medali, serta beberapa penghargaan dari Pemerintah yang terpampang di
lemarinya yang sudah mulai usang. Belum lama ini, Bu Tati mendapat
jaminan asuransi dari MNC Sport. Pernah juga ia menerima sejumlah uang
dari Menpora atas jasanya berupa uang untuk dibelikan sebuah rumah dan
untuk usaha, namun oleh Bu Tati hanya cukup digunakan untuk mengurus
sertifikat rumah yang ia diami sekarang. Melihat ada sedikit keganjalan
karena tidak terlihat selembar pun foto ketika Ia masih menjadi atlit,
kami pun bertanya apakah ada foto kenang-kenangan ketika ia bermain
bulutangkis, ia pun menjawab bahwa tidak ada foto, namun hanya ada satu
foto ketika Ia menerima penghargaan Bintang Satu dari mantan presiden
Soeharto, namun sayang sekali foto tersebut pun sudah tidak ada karena
dipinjam oleh salah seorang wartawan dan tidak dikembalikan hingga kini.
Saat ini, Tati Sumirah sudah tidak terlalu mengikuti perkembangan
bulutangkis. Ia tidak begitu tahu mengenai penerus-penerusnya seperti
Adrianti Firdasari, Maria Febe, dan lain-lain. Ia hanya tahu nama-nama
seperti Taufik Hidayat, Tommy Sugiarto, dan beberapa nama lainnya.
Namun, pada perhelatan Thomas-Uber Cup yang lalu, Ia mengaku sempat
nonton dan merasa “gregetan” karena baik Tim Thomas maupun Tim Uber,
keduanya kalah dari Jepang pada babak quarter final.
“Harusnya pemain dan pelatih itu punya satu hati, baru mainnya bisa
enak,” katanya. Kala itu ia mengajak warga di sekitaran rumahnya untuk
menonton siaran Thomas-Uber dan memberikan dukungan kepada tim Merah
Putih di depan rumahnya dengan mengangkat sebuah TV ke teras rumahnya.
Sebagai seorang mantan pemain bulutangkis, pasti ada rasa rindu
untuk berlaga di karpet hijau. Untuk mengusir rasa ridunya tersebut, Bu
Tati biasanya bermain dengan bapak-bapak di kantor. “Ibu biasanya main
sama bapak-bapak dua lawan satu, bapak-bapak seneng main sama ibu,
soalnya ibu suka buat bapak-bapak lari pontang-panting,” akunya.
Di akhir silaturahmi kami, kami pun mengajak jika suatu hari nanti
Bu Tati dapat Mabar (Main Bareng) bersama kami. Beliau pun mengiyakan
ajakan kami, katanya ia mau melihat permainan kami. Sungguh pengalaman
yang luar biasa bagi kami bisa mendengar langsung kisah pahlawan Uber
Cup 1975.
Terima kasih Bu Tati untuk waktunya, semoga kita dapat berjumpa lagi dilain kesempatan. (Septiani Lay – Buldoc)
PRESTASI RACKET GEMILANG
tulisan berjalan
Jumat, November 23, 2012
Kamis, November 22, 2012
bulutangkis "Never Die"
Matthew jaya astec badminton school indonesia . Kebanggaan bagi kita sebagai warga NKRI karena memiliki segudang atlet bulutangkis yang luar biasa , kita tidak kalah dengan CHINA , karna apa ??
karena mempunyai fasilitas yang mendukung banyak klub klub yang sangat sangat bekerja keras menemukan dan memantau bakat bakat yang berada di pelosok pelosok daerah , dan terus mengasah atlet atletnya dan nantinya akan disumbangkan untuk PB.PBSI.
Semangat dari klub klub yang begitu luar biasa membangun pondasi supaya kokoh dan terus menghasilkan juara juara baik di nasional maupun internasional.
MATTHEW JAYA ASTEC berkomitmen untuk turut serta memberikan warna baru di bulutangkis tanah air , klub yang didirikan tahun lalu ini prestasi nya cukup banyak menorehkan hasil.
maju terus
matthew jaya astec badminton school iondonesia
karena mempunyai fasilitas yang mendukung banyak klub klub yang sangat sangat bekerja keras menemukan dan memantau bakat bakat yang berada di pelosok pelosok daerah , dan terus mengasah atlet atletnya dan nantinya akan disumbangkan untuk PB.PBSI.
Semangat dari klub klub yang begitu luar biasa membangun pondasi supaya kokoh dan terus menghasilkan juara juara baik di nasional maupun internasional.
MATTHEW JAYA ASTEC berkomitmen untuk turut serta memberikan warna baru di bulutangkis tanah air , klub yang didirikan tahun lalu ini prestasi nya cukup banyak menorehkan hasil.
maju terus
matthew jaya astec badminton school iondonesia
Rabu, November 21, 2012
Atlet Bulu Tangkis, Atlet Elit di Indonesia
Di sebuah ruangan setahun lalu, seorang manajer tim salah satu olahraga yang dipersiapkan untuk SEA Games 2011 mengeluhkan
belum keluarnya dana dari pemerintah maupun BUMN sebagai bapak angkat PB tersebut. Beliau mengeluh, wajar karena perjalanan pelatnas cabang olahraga tersebut butuh
hembusan dana bila ingin terus berjalan.
Beberapa kilometer dari tempat itu, suasana di pelatnas Cipayung tampak berjalan biasa saja di waktu yang bersamaan. Latihan terus berjalan normal dan SEA Games 2011 pun seolah bukan sebagai ajang spesial yang sangat mereka nantikan. Para atlet terus
berlatih seperti biasa, penuh keringat dan semangat. Pemandangan satu tahun lalu, dan mungkin akan terjadi lagi dalam persiapan menuju SEA Games 2013, adalah sebuah bukti
bahwa atlet bulu tangkis memiliki tempat istimewa dalam dunia olahraga di Indonesia sejauh ini.
Di saat atlet lainnya menganggap SEA Games sebagai sebuah ajang besar, ajang pembuktian diri, dan ajang mengukir prestasi tertinggi,
standar SEA Games bagi para pebulu tangkis masih dalam level atau taraf yang biasa saja. Spesial memang, namun bukan yang
paling diinginkan, mengingat level dan standar prestasi bagi para pebulu tangkis Indonesia adalah level dunia, bukan terbatas di lingkup Asia Tenggara.
belum keluarnya dana dari pemerintah maupun BUMN sebagai bapak angkat PB tersebut. Beliau mengeluh, wajar karena perjalanan pelatnas cabang olahraga tersebut butuh
hembusan dana bila ingin terus berjalan.
Beberapa kilometer dari tempat itu, suasana di pelatnas Cipayung tampak berjalan biasa saja di waktu yang bersamaan. Latihan terus berjalan normal dan SEA Games 2011 pun seolah bukan sebagai ajang spesial yang sangat mereka nantikan. Para atlet terus
berlatih seperti biasa, penuh keringat dan semangat. Pemandangan satu tahun lalu, dan mungkin akan terjadi lagi dalam persiapan menuju SEA Games 2013, adalah sebuah bukti
bahwa atlet bulu tangkis memiliki tempat istimewa dalam dunia olahraga di Indonesia sejauh ini.
Di saat atlet lainnya menganggap SEA Games sebagai sebuah ajang besar, ajang pembuktian diri, dan ajang mengukir prestasi tertinggi,
standar SEA Games bagi para pebulu tangkis masih dalam level atau taraf yang biasa saja. Spesial memang, namun bukan yang
paling diinginkan, mengingat level dan standar prestasi bagi para pebulu tangkis Indonesia adalah level dunia, bukan terbatas di lingkup Asia Tenggara.
THE RISING STAR DI MATTHEW JAYA
MATTHEW JAYA ASTEC JAKARTA . Bulutangkis saat ini dipentas dunia mengalami penurunan akan tetapi sudah mulai tampak peningkatan dari junior junior kita , mereka terus diasah hingga bisa bersaing dipentas yang lebih tinggi sebut saja simon santoso yang saat ini sudah masuk 5 besar dunia khususnya tunggal putra.
Taufik hidayat adalah the ace nya indonesia tapi saat ini kita masih terus bertanya tanya apakah ada penerusnya 4 king mens single asal indonesia ??
laskar cilik 1
LUIS NIKOLAS PERIDI
bocah cilik ini memiliki prestasi yang baik ditahun 2012 ini , Ia "niko , nama panggilannya mampu menjuaraai turnamen di kejurkot PBSI jakarta barat"
setiap penampilannya mampu menghipnotis banyak penonton disetiap aksinya.
laskar cilik 2
ADAM PUTRA YOSANDI
mengidolakan sang datuk lee chong wei dari malaysia , setiap permainannya menginspirasikan sang idolanya , prestasi ditahun ini sama seperti niko yakni mampu menjadi juara tunggal putra di kejurkot 2012 , semangat dan kecepatan menjadi andalannya , lawan lawan pun kewalahan menghadapi sang lee chong wei dari matthew jaya ini.
laskar cilik 3
TIMOTIUS ELBERT
lin dan adalah idolanya , elbert memiliki gaya permainan yang sulit ditebak oleh setiap lawannya.
laskar cilik 4
JASON CHRIS ALEXANDER
kecil kecil cabe rawit , jason memiliki daya juang serta modals semangat , penempatan bola bolanya pun cukup menyulitkan setiap lawan , murah senyum dan lucu sering kali menjadi bahan guyonan bagi teman temannya dan team pelatih.
inilah 4 laskar cilik yang dimiliki MATTHEW JAYA ASTEC untuk team pusdiklatnya
aksi aksi mereka dapat shabat lihat di youtube dengan kata kunci
bulutangkis di pb.matthew jaya
selamat menyaksikan penampilan mereka
admin
pbmatthewjaya
Taufik hidayat adalah the ace nya indonesia tapi saat ini kita masih terus bertanya tanya apakah ada penerusnya 4 king mens single asal indonesia ??
laskar cilik 1
LUIS NIKOLAS PERIDI
bocah cilik ini memiliki prestasi yang baik ditahun 2012 ini , Ia "niko , nama panggilannya mampu menjuaraai turnamen di kejurkot PBSI jakarta barat"
setiap penampilannya mampu menghipnotis banyak penonton disetiap aksinya.
laskar cilik 2
ADAM PUTRA YOSANDI
mengidolakan sang datuk lee chong wei dari malaysia , setiap permainannya menginspirasikan sang idolanya , prestasi ditahun ini sama seperti niko yakni mampu menjadi juara tunggal putra di kejurkot 2012 , semangat dan kecepatan menjadi andalannya , lawan lawan pun kewalahan menghadapi sang lee chong wei dari matthew jaya ini.
laskar cilik 3
TIMOTIUS ELBERT
lin dan adalah idolanya , elbert memiliki gaya permainan yang sulit ditebak oleh setiap lawannya.
laskar cilik 4
JASON CHRIS ALEXANDER
kecil kecil cabe rawit , jason memiliki daya juang serta modals semangat , penempatan bola bolanya pun cukup menyulitkan setiap lawan , murah senyum dan lucu sering kali menjadi bahan guyonan bagi teman temannya dan team pelatih.
inilah 4 laskar cilik yang dimiliki MATTHEW JAYA ASTEC untuk team pusdiklatnya
aksi aksi mereka dapat shabat lihat di youtube dengan kata kunci
bulutangkis di pb.matthew jaya
selamat menyaksikan penampilan mereka
admin
pbmatthewjaya
dedikasi kami bersama BINUS international school simprug
MATTHEW JAYA ASTEC badminton school INDONESIA . Hari ini adalah hari dimana untuk kegiatan bulutangkis di BINUS INTERNATIONAL SCHOOL berakhir , sekaligus diadakan pertandingan partai ganda yang pasanganannya diundi secara acak dan pembagian hadiah berupa voucher belanja MAP yang diprakarsai oleh INDIRA selaku ketua klub binus international school simpruq badminton .
Acara kecil - kecilan ini mengundang banyak tawa yakni dengan dihadiri miss Alma yang membuat suasana semakin meriah , setiap siswa maupun siswi ditanya oleh miss Alma , bagaimana kesan kesan nya dilatih oleh team dari MATTHEW JAYA ASTEC yang dikepalai oleh YOHANES UPI .
Disamping itu juga diadakan sesi perkenalan oleh Mr zidan yang menyerahkan tugas berikutnya kepada Mr bonny selaku koordinator yang baru untuk tahun ajaran mendatang , dan penyerahan kepemimpinan yang lama ke yang baru yakni INDIRA menyerahkan jabatan kepada Zerlinda , acara pun meriah sekali karna didalam anggota klub maupun koordinator dan pengawas dari kegiatan ini memiliki dukungan dan komitmen yang luar biasa .
Yohanes upi selaku general manager mengatakan "saya , amat mendukung kegiatan ini terus berkelanjutan , bulutangkis di indonesia saat ini mulai menampakkan titik terangnya yakni disektor ganda campuran dan sektor junior kita pun mulai terlihat , buluutangkis never die , kami dari matthew jaya mendedikasikan bulutangkis dan bekerjasama dengan sekolah sekolah untuk menjayakan dan memperkenalkan bulutangkis lagi , supaya generasi kita terus berlanjut , jika bukan kita siapa lagi , tidak lupa saya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SIMPRUQ yang mendukung dan men support siswa dan siswinya tidak hanya di bidang pelajaran melainkan bidang olahraga , kita tau sekolah international memiliki segudang materi yang terus diberikan kepada siswa dan siswinya tapi saya salut mereka tetap memperhatikan bulutangkis kita di tanah air ini".
tampak disebelah kanan sesi penyerahan ketua klub yang lama ke ketua klub yang baru.
ket : baju hitam Mr.Zidan , Zerlinda dan Indira (paling kanan)
foto bersama : team coach matthew jaya dan team binus international school simprug
admin
pbmatthewjaya
MAJU TERUS BULUTANGKIS DI INDONESIA
Acara kecil - kecilan ini mengundang banyak tawa yakni dengan dihadiri miss Alma yang membuat suasana semakin meriah , setiap siswa maupun siswi ditanya oleh miss Alma , bagaimana kesan kesan nya dilatih oleh team dari MATTHEW JAYA ASTEC yang dikepalai oleh YOHANES UPI .
Disamping itu juga diadakan sesi perkenalan oleh Mr zidan yang menyerahkan tugas berikutnya kepada Mr bonny selaku koordinator yang baru untuk tahun ajaran mendatang , dan penyerahan kepemimpinan yang lama ke yang baru yakni INDIRA menyerahkan jabatan kepada Zerlinda , acara pun meriah sekali karna didalam anggota klub maupun koordinator dan pengawas dari kegiatan ini memiliki dukungan dan komitmen yang luar biasa .
Yohanes upi selaku general manager mengatakan "saya , amat mendukung kegiatan ini terus berkelanjutan , bulutangkis di indonesia saat ini mulai menampakkan titik terangnya yakni disektor ganda campuran dan sektor junior kita pun mulai terlihat , buluutangkis never die , kami dari matthew jaya mendedikasikan bulutangkis dan bekerjasama dengan sekolah sekolah untuk menjayakan dan memperkenalkan bulutangkis lagi , supaya generasi kita terus berlanjut , jika bukan kita siapa lagi , tidak lupa saya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada BINUS INTERNATIONAL SCHOOL SIMPRUQ yang mendukung dan men support siswa dan siswinya tidak hanya di bidang pelajaran melainkan bidang olahraga , kita tau sekolah international memiliki segudang materi yang terus diberikan kepada siswa dan siswinya tapi saya salut mereka tetap memperhatikan bulutangkis kita di tanah air ini".
tampak disebelah kanan sesi penyerahan ketua klub yang lama ke ketua klub yang baru.
ket : baju hitam Mr.Zidan , Zerlinda dan Indira (paling kanan)
foto bersama : team coach matthew jaya dan team binus international school simprug
admin
pbmatthewjaya
MAJU TERUS BULUTANGKIS DI INDONESIA
Selasa, November 20, 2012
sejarah berdirinya Bulutangkis.com
Pada awalnya kami adalah sekedar bermain badminton sebagai hobi dan sarana rekreasi saja. Ide membuat website berawal ketika di suatu sore hari pada tanggal 23 September 2003, kami 'berselancar' di dunia maya mencari website olahraga badminton khusus di Indonesia. Akan tetapi saat itu kami tidak ada menemukan satu pun website badminton yang bernuansa Indonesia.
Akhirnya ada sebersit keinginan untuk membuat website badminton yang bernuansa Indonesia. Pertama kami mencari domain yang menggunakan kata 'Badminton' tetapi ternyata hampir tidak ada kata yang tersisa (walau hanya dengan dua kata). Sulit sekali untuk mencari domain yang sederhana dan mudah diingat.
Akhirnya kami mencari domain dengan kata 'Bulutangkis'. Sebuah keberuntungan bahwa domain 'Bulutangkis.com' belum dimiliki oleh siapa pun di tengah belantara perburuan domain cantik. Maka pada tanggal tersebut kami melakukan registrasi domain 'Bulutangkis.com'.
Melanjutkan keinginan awal guna membangun sebuah website ternyata tidak sesederhana ketika kami melakukan registrasi domain Bulutangkis.com. Dengan segala keterbatasan sumber daya yang ada, akhirnya pada bulan Juli 2005 Bulutangkis.com dapat kami rampungkan. Hanya kami masih 'online' secara terbatas. Dan kini, sejak tanggal 26 April 2006 Bulutangkis.com telah online penuh dan hadir menemani Anda berbagi informasi bulutangkis.
Bulutangkis.com tidak hanya sekedar website tapi ingin menjadi portal olahraga khususnya bulutangkis Indonesia. Dan berusaha menjadi 'Portal Bulutangkis Indonesia'.
Saat ini informasi yang ada masih terbatas dan masih terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan komunitas bulutangkis. Kami akan senang sekali bila Anda juga turut berbagi ide dengan kami.
Bulutangkis.com hanyalah sebuah wadah kecil untuk menghimpun dan berbagi informasi seputar bulutangkis untuk para komunitas bulutangkis Indonesia yang terhalang oleh waktu, jarak dan tempat.
Portal ini adalah kontribusi kami untuk komunitas bulutangkis dimana pun Anda berada. Jika saat ini Anda merasa mencintai olahraga bulutangkis dan berkeinginan memajukan bulutangkis Indonesia maka melalui portal ini kami mengundang Anda berbagi informasi bagi dunia bulutangkis di Indonesia.
Silahkan kirimkan informasi kegiatan bulutangkis di lingkungan Anda, juga photo-photo kegiatan Anda saat main bulutangkis atau pun informasi kompetisi bulutangkis. Anda juga dapat bertanya dan berdiskusi apa saja perihal dunia bulutangkis melalui forum diskusi.
Dengan segala kesederhanaan dan kerendahan hati, kami dedikasikan Bulutangkis.com kepada Anda. Jika Anda merasa portal ini begitu sederhana maka dengan segala keterbukaan, kami mengundang Anda untuk memberinya warna baru. Kami tunggu.
Salam Bulutangkis Indonesia!
Bulutangkis.com
Taman Yasmin Sektor VI
Jl. Pinang Perak Raya No. 10
Bogor - 16310
Kontak Email:
admin (at) bulutangkis (dot) com
Find us on Facebook: http://www.facebook.com/bulutangkis.com
We share badminton on Twitter: @Bulutangkiscom
Senin, November 19, 2012
keluarga besar matthew jaya turut berduka cita
Kenangan Terakhir Robby Insan ‘San San’
Ungkapan Dukacita - Keluarga Besar Bulutangkis.com mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Robby Insan ‘San San’ (18 tahun), mantan atlet PB Djarum, putra Keluarga Wahyudi. Almarhum Robby Insan meninggal dunia pada hari Sabtu malam (17 November 2012) di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, setelah berjuang melawan Leukemia yang dideritanya sejak tahun 2010. Jenazah almarhum Robby telah dimakamkan pada hari Minggu, 18 November 2012 di Sukabumi, Jawa Barat.
Semoga almarhum Robby mendapatkan tempat yang layak disisiNya, dan kepada keluarga yang ditinggalkan agar tabah menghadapi cobaan ini. Amin.
sumber : bulutangkis.com
segenap pengurus personil serta keluarga besar MATTHEW JAYA ASTEC
mengucapkan turut berduka cita kepada ROBBY IHSAN.
Lagi-lagi terhenyak..
Hanya dalam sekejap
Air yang semula sangat bersahabat, menggulung segalanya
Aku tak ingin membahas kenapa..
Sudah terlalu banyak air mata hingga mengering
Juga tangis lirih hingga yang tak lagi bisa bersuara
Larut dalam kesedihan, kehilangan, keputusasaan
Aku hanya ekspresikan sebagian rasa yang berkecamuk
Masih dalam suasana keprihatinan dan duka yang dalam
Minggu, November 18, 2012
dukungan penuh dari kami untuk kemajuan bulutangkis
MATTHEW JAYA ASTEC
BADMINTON SCHOOL
JAKARTA
Perkembangan bulutangkis saat ini mulai menunjukkan buah hasil , Kita dapat melihat dari prestasi di sektor ganda campuran saat ini mulai menunjukkan taringnya , hal ini ditunjukkan oleh komitmen sang pelatih beserta atletnya untuk meraih prestasi yaitu menjadi juara diajang pentas dunia .
Perkumpulan Bulutangkis
MATTHEW JAYA ASTEC jakarta terus memberikan support kepada bulutangkis melalui dedikasinya dan perhatian nya terhadap olahraga bulutangkis , ZEE adalah salah satu bagian dari team sponsor dari MATTHEW JAYA yang mendukung penuh kemajuan bulutangkis di indonesia.
Baru baru ini ZEE memberikan dukungannya kepada sekolah BINA BANGSA SCHOOL pik dengan memberikan 700 goodiebag berupa paket susu kepada siswa dan siswi yang bersekolah di BBS pik jakarta.
Ketua umum pb.matthew jaya mengatakan "Kerja sama ini diharapkan dapat berlangsung terus menerus , mengingat bulutangkis saat ini tidak mendominasi seperti era SUSY SUSANTI dan ALAN BUDIKUSUMA , klub kami memiliki visi dan misi yang kuat , mungkin saat ini kami masi melakukan tahap pemolesan , kita lihat 2-3 tahun kedepan"
semangat dan maju terus
MATTHEW JAYA BADMINTON SCHOOL JAKARTA
support by
ASTEC alan dan susy technology
bulutangkis.com
PT.KALBE
adminpbmatthewejaya
BADMINTON SCHOOL
JAKARTA
Perkembangan bulutangkis saat ini mulai menunjukkan buah hasil , Kita dapat melihat dari prestasi di sektor ganda campuran saat ini mulai menunjukkan taringnya , hal ini ditunjukkan oleh komitmen sang pelatih beserta atletnya untuk meraih prestasi yaitu menjadi juara diajang pentas dunia .
Perkumpulan Bulutangkis
MATTHEW JAYA ASTEC jakarta terus memberikan support kepada bulutangkis melalui dedikasinya dan perhatian nya terhadap olahraga bulutangkis , ZEE adalah salah satu bagian dari team sponsor dari MATTHEW JAYA yang mendukung penuh kemajuan bulutangkis di indonesia.
Baru baru ini ZEE memberikan dukungannya kepada sekolah BINA BANGSA SCHOOL pik dengan memberikan 700 goodiebag berupa paket susu kepada siswa dan siswi yang bersekolah di BBS pik jakarta.
Ketua umum pb.matthew jaya mengatakan "Kerja sama ini diharapkan dapat berlangsung terus menerus , mengingat bulutangkis saat ini tidak mendominasi seperti era SUSY SUSANTI dan ALAN BUDIKUSUMA , klub kami memiliki visi dan misi yang kuat , mungkin saat ini kami masi melakukan tahap pemolesan , kita lihat 2-3 tahun kedepan"
semangat dan maju terus
MATTHEW JAYA BADMINTON SCHOOL JAKARTA
support by
ASTEC alan dan susy technology
bulutangkis.com
PT.KALBE
adminpbmatthewejaya
Sabtu, November 17, 2012
yang lolos seleksi dan diluar asrama
PUSDIKLAT MATTHEW JAYA ASTEC BADMINTON SCHOOL
INDONESIA
3.JUBI
ALAMAT SEKRETARIAT : JL . KLINGKIT 2 NO 27
RT 001 / RW 012 CENGKARENG,BOJONG INDAH JAKARTA BARAT POBOX 11740
NO TLP 087883261236 / 0818156749 ATAU 021
60706383 / 021 5816637
PUSDIKLAT NON ASRAMA / NON MESS
Class A (rekomdasi pelatih)
Fasilitas
FREE seragam dan perlengkapan berupa kaos team , celana
team , raket ,tas , kaos kaki dan sepatu dari sponsor.
berupa kaos team , celana team , raket ,tas , kaos kaki dan
sepatu .
dikirim / diberi kesempatan untuk mengikuti kejuaraan
kejuaraan yang sudah diagendakan oleh club.
Medium B
Fasilitas
Untuk mendapatkan seragam dan perlengkapan bertanding dan
berlatih dari sponsor dengan
membayar 50 : 50 (club dan atlet) diwajibkan.
berupa kaos team , celana team , raket ,tas , kaos kaki dan
sepatu .
dikirim / diberi kesempatan untuk mengikuti kejuaraan
kejuaraan yang sudah diagenda
REGULER
Fasilitas
Untuk mendapatkan seragam dan perlengkapan bertanding dan
berlatih dari sponsor dengan
Membeli (diwajibkan)
berupa kaos team , celana team , raket ,tas , kaos kaki dan
sepatu .
dikirim / diberi kesempatan untuk untuk mengikuti kejuaraan kejuaraan yang sudah
diagendakan oleh club
SCHEDULE LATIHAN PUSDIKLAT non ASRAMA / tidak srama (khusus jakarta)
Senin – Jumat PAGI
07.00 – 11.00 (Utama)
Senin – Kamis siang
14.00 – 18.00 (Utama)
Sabtu PAGI
07.00 – 11.00 (tambahan indoor / outdoor)
Untuk latihan penambahan di hari weekend ini
akan dikenakan biaya cas
Untuk pusdiklat mendapatkan pelatihan
langsung oleh
1 YOHANES UPI
2.MUHAMMAD RESTU FIRDAUS3.JUBI
yang lolos seleksi dan tinggal diasrama
PUSDIKLAT MATTHEW JAYA ASTEC BADMINTON SCHOOL
INDONESIA
ALAMAT SEKRETARIAT : JL . KLINGKIT 2 NO 27 RT 001 / RW 012
CENGKARENG,BOJONG INDAH JAKARTA BARAT POBOX 11740
NO TLP 087883261236 / 0818156749
ATAU 021 60706383 / 021 5816637
PUSDIKLAT ASRAMA / MESS
ALL IN
Fasilitas
Cuci pakaian
disediakan asrama
disediakan asrama
Makan sehari hari
Kamar tidur ber – AC
TV didalam kamar
Mendapatkan akomodasi kendaraan antar dan jemput selama
pertandingan (mini bus matthew jaya)
Mendapatkan fasilitas computer di asrama
FREE seragam dan perlengkapan berupa kaos team , celana
team , raket ,tas , kaos kaki dan sepatu dari sponsor.
dikirim untuk mengikuti kejuaraan kejuaraan yang sudah
diagendakan oleh club.
VIP
Fasilitas
Makan sehari hari
disediakan asrama
disediakan asrama
Kamar tidur ber – AC
Mendapatkan fasilitas computer di asrama
Mendapatkan akomodasi kendaraan antar dan jemput selama
pertandingan (mini bus matthew jaya)
Untuk mendapatkan seragam dan perlengkapan bertanding dan
berlatih dari sponsor dengan
membayar 50 : 50 (club dan atlet) diwajibkan.
berupa kaos team , celana team , raket ,tas , kaos kaki dan
sepatu .
dikirim untuk mengikuti kejuaraan kejuaraan yang sudah
diagendakan oleh club.
EXECUTIVE
Fasilitas
Cuci pakaian
disediakan asrama
disediakan asrama
Kamar tidur ber - AC
Mendapatkan fasilitas computer di asrama
Mendapatkan akomodasi kendaraan antar dan jemput selama
pertandingan (mini bus matthew jaya)
Untuk mendapatkan seragam dan perlengkapan bertanding dan
berlatih dari sponsor dengan
Membeli (diwajibkan)
Mendapatkan akomodasi kendaraan antar dan jemput selama
pertandingan (mini bus matthew jaya)
berupa kaos team , celana team , raket ,tas , kaos kaki dan
sepatu .
dikirim untuk mengikuti kejuaraan kejuaraan yang sudah
diagendakan oleh club.
SCHEDULE LATIHAN PUSDIKLAT ASRAMA
Senin – Jumat PAGI
04.30 – 07.30 (Tambahan)
07.45 – 11.00 (Utama)
Senin – Kamis siang
14.00 – 18.00
Sabtu PAGI
07.00 – 11.00 (tambahan indoor / outdoor)
Untuk latihan penambahan di hari weekend ini
TIDAK kenakan biaya cas
Untuk pusdiklat mendapatkan pelatihan
langsung oleh
1 OM ATAW
2 OM DEDDY
3 YOHANES UPI
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
tambahan
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
tambahan
kelas asrama REGULER
Fasilitas
Cuci pakaian
disediakan asrama
disediakan asrama
Kamar tidur ber - AC
Mendapatkan fasilitas computer di asrama
Mendapatkan akomodasi kendaraan antar dan jemput selama
pertandingan (mini bus matthew jaya)
Untuk mendapatkan seragam dan perlengkapan bertanding dan
berlatih dari sponsor dengan
Membeli (diwajibkan)
Mendapatkan akomodasi kendaraan antar dan jemput selama
pertandingan (mini bus matthew jaya)
berupa kaos team , celana team , raket ,tas , kaos kaki dan
sepatu .
dikirim untuk mengikuti kejuaraan kejuaraan yang sudah
diagendakan oleh club.
SCHEDULE LATIHAN PUSDIKLAT ASRAMA
Senin – Jumat PAGI
07.00 – 11.00 (Utama)
Senin – Kamis siang
14.00 – 18.00 (Utama)
Sabtu PAGI
07.00 – 11.00 (tambahan indoor / outdoor)
Untuk latihan penambahan di hari weekend ini
akan dikenakan biaya cas
Jumat, November 16, 2012
ndonesian-born coach helps China to Thomas Cup win
ndonesian-born coach Tang Xianhu was the key to China’s fourth-straight
Thomas Cup men’s badminton team championship in Kuala Lumpur on Sunday,
said a top Chinese shuttler.
Tang, 68, played a pivotal role in the tournament and performed flawlessly, China’s first singles player Lin Dan said.
“[Tang] is my coach, but I also call him grandfather. He is a responsible coach. I was lucky to train under his direction. He not only guided me technically, but taught me about life,” Olympic champion Lin said, as reported by kompas.com.
Tang was courtside whenever Lin played in the tournament. The coach saw Lin overpower his Indonesian rival, Taufik Hidayat, 3-0 in Sunday’s final match.
Tang, previously known as Tong Sinfu, helped Indonesia dominate the badminton world in the 1990s,
Born in Teluk Betung, Lampung, in 1942, Tang later moved to China. He returned to Indonesia in 1986 as a coach and was recruited by the Badminton Association of Indonesia in 1990. He helped Indonesian teams to victories at the Thomas Cup and its women’s equivalent, the Uber Cup, and coached players who won Olympic gold medals and other prestigious titles.
Tang left Indonesia for China in 1998 after the government rejected his request for naturalization.
Tang’s return marked China’s resurgence in badminton world. China has won nine Thomas Cup tournaments.
Tang, 68, played a pivotal role in the tournament and performed flawlessly, China’s first singles player Lin Dan said.
“[Tang] is my coach, but I also call him grandfather. He is a responsible coach. I was lucky to train under his direction. He not only guided me technically, but taught me about life,” Olympic champion Lin said, as reported by kompas.com.
Tang was courtside whenever Lin played in the tournament. The coach saw Lin overpower his Indonesian rival, Taufik Hidayat, 3-0 in Sunday’s final match.
Tang, previously known as Tong Sinfu, helped Indonesia dominate the badminton world in the 1990s,
Born in Teluk Betung, Lampung, in 1942, Tang later moved to China. He returned to Indonesia in 1986 as a coach and was recruited by the Badminton Association of Indonesia in 1990. He helped Indonesian teams to victories at the Thomas Cup and its women’s equivalent, the Uber Cup, and coached players who won Olympic gold medals and other prestigious titles.
Tang left Indonesia for China in 1998 after the government rejected his request for naturalization.
Tang’s return marked China’s resurgence in badminton world. China has won nine Thomas Cup tournaments.
No plans to retire: Li Yongbo
Few figures evoke as much awe and fear as Chinese head coach LI YONGBO.
A former world champion doubles player, Yongbo directs a team that has
no real competition. Usually considered standoffish, he was in good
humour right through the World Badminton Championships last week at
Hyderabad. DEV S SUKUMAR caught up with him for a conversation, interpreted by JAN LIN.
Lin Dan has often been compared to Zhao Jianhua and Yang Yang. You’ve played alongside both. Your take on the three?
You cannot compare across different generations. Each generation has its own great players. Being the head coach of the Chinese badminton team, there must be tremendous pressure on you. During the Beijing Olympics it must have been especially hard…
Of course, as head coach there is a lot of pressure. But I have a great team of coaches and players, so they do help me relieve the stress. I understand my team very well, and I was confident of their strength. When you have such high confidence you don’t feel the pressure.
What is the secret of China’s dominance over other teams?
It’s mainly due to team effort, the feeling that the team is united and competing for a common goal. This brings the attitude of winning. I don’t see that with other teams. They fight more as individuals. In our team everyone is supportive of each other and we are all fighting and winning for the country.
You look very relaxed this time. You have been sitting in the stands all through the tournament…
I want to train our younger coaches, like (former champions) Xia Xuanze and Zhang Ning, I want to give them autonomy to decide on strategies. Besides, the World Championships happen every year. It’s not as grand as the Asian Games or Sudirman Cup or Olympics, which happen once in two or four years.
So you do plan to slowly recede into the background? Are you contemplating retirement?
No, not yet. Actually, I enjoy my role very much. At the moment, we are all happy as a family, so no reason to think of retirement!
You mentioned earlier in the week that you want to think of badminton beyond China. Do you plan to, say, conduct clinics outside China?
Because of all the politics in BWF, it’s very difficult to practically do anything. But within China there are a lot of entrepreneurs who want to do something across the world. So for us right now, the way is to have good individuals who are good ambassadors for the sport. We want them to be good representatives of the game through their behaviour, and this is how we can contribute to the world image of badminton.
What kind of a relationship did you have with the three early greats of Chinese badminton – Hou Chia Chang, Fang Kai Hsiang and Tang Hsien Fu?
Tang Hsien helped discover Lin Dan. I have a lot of respect for him. I was coached by him too, but not for very long.
The Chinese badminton team raised a lot of money for the victims of the Sichuan earthquake. Do you see a higher responsibility for players?
When the earthquake happened, the Chinese community all over the world wanted to do something for the victims, and were very helpful. So especially as a Chinese badminton team coach, I do not want to be recognised for winning championships only, but also as a responsible member of society. That’s why I organised several fund-raising events.
How do you spend time off-court?
I play golf and tennis. I like to sing… I participate in charity singing events and have even brought out CDs of my songs.
Lin Dan has often been compared to Zhao Jianhua and Yang Yang. You’ve played alongside both. Your take on the three?
You cannot compare across different generations. Each generation has its own great players. Being the head coach of the Chinese badminton team, there must be tremendous pressure on you. During the Beijing Olympics it must have been especially hard…
Of course, as head coach there is a lot of pressure. But I have a great team of coaches and players, so they do help me relieve the stress. I understand my team very well, and I was confident of their strength. When you have such high confidence you don’t feel the pressure.
What is the secret of China’s dominance over other teams?
It’s mainly due to team effort, the feeling that the team is united and competing for a common goal. This brings the attitude of winning. I don’t see that with other teams. They fight more as individuals. In our team everyone is supportive of each other and we are all fighting and winning for the country.
You look very relaxed this time. You have been sitting in the stands all through the tournament…
I want to train our younger coaches, like (former champions) Xia Xuanze and Zhang Ning, I want to give them autonomy to decide on strategies. Besides, the World Championships happen every year. It’s not as grand as the Asian Games or Sudirman Cup or Olympics, which happen once in two or four years.
So you do plan to slowly recede into the background? Are you contemplating retirement?
No, not yet. Actually, I enjoy my role very much. At the moment, we are all happy as a family, so no reason to think of retirement!
You mentioned earlier in the week that you want to think of badminton beyond China. Do you plan to, say, conduct clinics outside China?
Because of all the politics in BWF, it’s very difficult to practically do anything. But within China there are a lot of entrepreneurs who want to do something across the world. So for us right now, the way is to have good individuals who are good ambassadors for the sport. We want them to be good representatives of the game through their behaviour, and this is how we can contribute to the world image of badminton.
What kind of a relationship did you have with the three early greats of Chinese badminton – Hou Chia Chang, Fang Kai Hsiang and Tang Hsien Fu?
Tang Hsien helped discover Lin Dan. I have a lot of respect for him. I was coached by him too, but not for very long.
The Chinese badminton team raised a lot of money for the victims of the Sichuan earthquake. Do you see a higher responsibility for players?
When the earthquake happened, the Chinese community all over the world wanted to do something for the victims, and were very helpful. So especially as a Chinese badminton team coach, I do not want to be recognised for winning championships only, but also as a responsible member of society. That’s why I organised several fund-raising events.
How do you spend time off-court?
I play golf and tennis. I like to sing… I participate in charity singing events and have even brought out CDs of my songs.
LAHIR DARI MATTHEW JAYA
Wawancara dengan Jenna Gozali
PB Djarum : Jenna bergabung dengan Oliv (Rufika Olivta) sudah berapa tahun ?
Jenna Gozali : Baru satu tahun.
PB Djarum : Sebelumnya sama siapa?
Jenna Gozali : Delis Yuliana, Dewi, Rani, untuk di ganda campuran saya sekarang berpasangan dengan Ulin (M. Ulinnuha)
PB Djarum : Untuk Jenna, sudah meraih prestasi apa aja dengan pasangan- pasangan tersebut ?
Jenna Gozali : Waduh.. banyak banget, apalagi kalau digabung dengan turnamen- turnamen nasional.
PB Djarum : Ok, kalau turnamen internasional ?
Jenna Gozali : Untuk ganda putri paling terakhir ya, saya berpasangan dengan Oliv berhasil meraih juara pertama dan juara ketiga ganda campuran berpasangan dengan Ulin di Auckland International 2009 New Zealand kemarin (21/06). Lalu, Dutch Junior 2009 juara ketiga ganda putri dan juara pertama ganda campuran. German Junior 2009 berhasil meraih juara kedua ganda campuran.
PB Djarum : Apakah ditempatkan sebagai unggulan di Auckland International kemarin ?
Jenna Gozali : Kami non unggulan, di semifinal kami mengalahkan pasangan unggulan pertama dari tuan rumah, dan dibabak final kami mengalahkan pasangan unggulan 3/4 dari tuan rumah juga.
PB Djarum : Jenna, kamu berpasangan dengan Oliv, lalu siapa yang lebih sering dominan di depan net dan dibelakang.
Jenna Gozali : Biasanya Oliv lebih banyak berfungsi sebagai pemancing di depan net, dan saya men-cover dibelakang
PB Djarum : Usia kamu berapa ?
Jenna Gozali : 19 tahun, dan bergabung di dewasa, baru awal- awal ini.
PB Djarum : Kamu bergabung di Djarum pada tahun berapa ?
Jenna Gozali : Saya bergabung di 2006 pertengahan.
PB Djarum : Kesan kamu bagaimana dengan bergabung di PB Djarum sampai saat ini ?
Jenna Gozali : Kalau klub Djarum tidak seperti klub- klub lain ya.. kalau kita berhasil meraih prestasi di tingkat nasional, Djarum berani memberangkatkan pemain- pemainnya untuk ikut serta di turnamen- turnamen internasional di luar negeri.
PB Djarum : Ok, kamu sudah berapa kali dikirim ke turnamen- turnamen di luar negeri ?
Jenna Gozali : Laos, Thailand, Malaysia, Jerman, Belanda, dan New Zealand, kemarin.
PB Djarum : Kamu lebih senang bermain di ganda putri atau di ganda campuran ?
Jenna Gozali : Lebih senang ganda putri, karena saya sudah biasa meng-cover pemain di belakang. Kalau di ganda campuran, posisi saya khan di-cover. Mungkin karena saya relatif masih baru waktunya untuk bermain di mix.
PB Djarum : Kamu punya rencana di suatu saat nanti, ingin meraih juara di turnamen apa?
Jenna Gozali : Ingin juara di turnamen berkelas dunia, seperti Kejuaraan Dunia, All England, Olimpiade. Kalau Olimpiade saya ingin secepatnya bisa ikut bertanding disana.
PB Djarum : Siapa pemain favorit mu ?
Jenna Gozali : Favorit saya adalah Gao Ling (pemain ganda China), yang berpasangan dengan Zheng Bo jika di ganda campuran.
PB Djarum : Pelatih mu siapa dan apakah dibebani target untuk juara di turnamen tertentu ?
Jenna Gozali : Pelatih saya Denny Kantono. Dia tidak pernah memberikan target, tapi yang penting bagi dia adalah jika bertanding maka saya harus bermain dengan sebaik-baiknya, baik menang ataupun kalah.
PB Djarum : Ok, kalau kamu berangkat ke turnamen di luar negeri punya rasa beban ?
Jenna Gozali : Kadang timbul perasaaan kalau saya tidak berhasil meraih juara, kedepannya saya tidak dikirim lagi keluar negeri. Tapi syukur sekali saya akhirnya bisa meraih hasil yang bagus, seperti di New Zealand kemarin, selain di Dutch Junior dan German Junior.
PB Djarum : Bagaimana perasaan kamu bertanding diluar negeri dan ditonton oleh penonton warga asing ?
Jenna Gozali : Pada dasarnya saya senang ditonton, maksudnya saya ingin menunjukkan kemampuan saya agar saya terus mampu bermain dengan mengeluarkan kemampuan saya yang terbaik.
PB Djarum : Ok, Jenna terimakasih atas waktu yang diberikan, sukses selalu buat kamu. Raih juara selalu untuk kedepannya.
masa depan INDONESIA
Jenna Gozali
Prestasi
Ganda Putri
- 2008 : Semi final Laos Future Series 2008 (bersama Maria Ulfa Luluk)
- 2009 : Juara 2009 Auckland International (bersama Rufika Olivta)
- 2010 : Perempat final INDIA GRAND PRIX GOLD 2010 (bersama Keshya Nurvita Hanadia), Semi final SUNKIST INDONESIA INTERNATIONAL CHALLENGE INDOCOCK DJARUM OPEN 2010 (bersama Variella Aprilsasi Putri Lejarsari)
- 2011 : Runner - up Ciputra Hanoi Vietnam Challenge 2011 (bersama Komala Dewi), Juara tim indonesia 26th Summer Universiade Shenzen 2011 (bersama Komala Dewi), Semi final TATA Open India International Challenge 2011 (bersama Komala Dewi)
- 2012 : Perempat final Osaka International Challenge 2012 (bersama Komala Dewi), Perempat final Yonex OCBC US Open GPG 2012 (bersama Komala Dewi), Semi final Yonex Canada Open 2012 (bersama Komala Dewi)
Ganda Campuran
- 2009 : Semi final 2009 Auckland International (bersama Muhammad Ulinnuha), Runner - up Lao International Challenge 2009 (bersama Muhammad Ulinnuha)
- 2010 : Semi final INDIA GRAND PRIX GOLD 2010 (bersama Riky Widianto)
Kamis, November 15, 2012
TELUR PUYUH, BAIK UNTUK SEMUA
Telur puyuh tidak begitu terkenal daripada telur ayam atau telur bebek. Apalagi banyak orang menganggapnya sebagai sumber kolesterol. Padahal, nilai gizinya baik untuk janin hingga kaum lanjut usia.
Puyuh adalah spesies atau subspesies dari genus coturnix. Burung puyuh pada awalnya termasuk burung yang hidup di alam bebas, lalu dibudidayakan di Jepang sebagai burung hias. Penjinakan burung puyuh liar tersebut juga dilakukan di Korea, Cina,dan Taiwan.
Beberapa hasil penjinakan itu dibawa ke Jepang yang akhirnya menjadi varietas khusus Coturnix coturnix japanica.Bibit ini sudah tersebar di beberapa negara di Amerika, Eropa dan Asi (termasuk Indonesia).
Burung puyuh semakin populer dan digemari karena telur dan dagingnya lezat dan bergizi tinggi.
SUMBER PROTEIN
Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi, ukuran tubuhnya relatif kecil, berkaki pendek, dan dapat diadu.Dalam bahasa Jawa puyuh disebut gemak , sedangkan dalam bahasa Inggris disebut quail. Peternakan burung puyuh mulai dikenal di Indonesia tahun 1979.
Burung puyuh terkenal dengan telurnya yang berukuran kecil. Telur ini umumnya digemari anak-anak karena bentuknya unik dan menggemaskan. Biasanya telur ini disajikan dengan cara direbus atau sebagai bahan campuran sayuran (hotplate kangkung, kimlo, dan sup),sambal kentang, atau sebagai isi bakso, tahu, dan siomay.
Dilihat dari nilai gizinya, telur puyuh tidak kalah dari telur ayam atau telur bebek.
Telur puyuh merupakan sumber protein terbaik.100 gram telur puyuh mengandung 13,05 gram protein, sedikit lebih tinggi dari telur ayam maupun telur bebek.
Salah satu keunggulan proteintelur dibandingkan dengan protein hewani lainnya adalah daya cernanya yang sangat tinggi. Artinya setiap gram protein yang masuk akan dicerna didalam tubuh secara sempurna.
NUTRISI OTAK
Selain protein, lemak, vitamin, dan mineral, telur puyuh juga kaya akan kolin. Kolin berperan penting didalam tubuh, terutama bagi perkembangan fungsi otak. Hal tersebut berkaitan dengan peran kolin sebagai komponen asetikolin yang berfungsi sebagai pengantar sinyal saraf.
Asupan kolin yang cukup akan membantu kerja sinyal saraf pada otak, sehingga dapat memperkuat daya ingat anak-anak dan menghindari kepikunan pada orang lanjut usia.
100 gram telur puyuh dan telur bebek mengandung 263,4 mg kolin, lebih tinggi daripada kolin yang terdapat pada telur ayam.Namun kebutuhan kolin setiap orang berbeda-beda. Ibu-ibu yang sedang dalam taraf pra kehamilan hingga menyusui, sebaiknya mulai mengonsumsi makanan sumber kolin, seperti telur puyuh, dalam jumlah cukup banyak. Hal tersebut penting untuk mendukung perkembangan otak janin.
Selain itu asupan kolin yang cukup pada saat kehamilan juga dapat mengurangi resiko kematian sel pada janin, yang berarti mengurangi kemungkinan bayi cacat dan keguguran.
Sementara asupan kolin pada saat menyusui dimaksudkan untuk mendukung perkembangan otak bayi secara optimal.
Penelitian yang dilakukan oleh Meck dan William (1999) menunjukkan bahwa untuk perkembangan janin yang optimal, pemberian makanan kaya kolin sebaiknya dilakukan pada umur kandungan 20-25 minggu hingga saat melahirkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Ladd dan kawan-kawan (1993) menunjukkan bahwa kolin tidak hanya baik dikonsumsi mereka yang sedang dalam tahap pertumbuhan, tetapi juga oleh kaum lanjut usia.
Mereka yang berada dalam usia produktif juga wajib mengonsumsi kolin untuk mempertahankan fungsi otak agar selalu bugar.Selain itu kolin juga dapat memperbaiki memori otak yang rusak akibat proses penuaan.
MELINDUNGI MATA
Salah satu ciri khas yang sangat menarik dari telur, termasuk telur puyuh adalah warna kuning telurnya. Warna kuning telur tersebut, bukan sekedar warna yang menyegarkan mata, tetapi juga menunjukkan bahwa telur mengandung senyawa lutein dan Zeaksantin.
Kedua senyawa itu merupakan pigmen yang memberikan warna kuning. Selain memberikan warna kuning, pigmen tersebut ternyata juga mempunyai khasiat kesehatan yang luar biasa.
Kata lutein berasal dari bahasa latin luteus
yang berarti kuning emas. Demikian juga kata zeaksantin yang berasal dari kata Zea yang merujuk pada genuz jagung, dan xanthin yang juga berasal dari bahasa latin yang berarti kuning. Selain pada telur, lutein dan zeaksantin juga banyak terdapat pada sayuran hijau.
Hasil penelitian yang dimuat dalam The Journal of Nutrition, Agustus 2004, menunjukkan bahwa lutein pada kuning telut lebih mudah diserap tubuh daripada lutein
pada sayuran hijau seperti bayam. Meskipun belum ada penelitian yang menjelaskan secara pasti, kemungknan besar karena kuning telur banyak mengandung lemak, sehingga lutein lebih mudah larut dan diserap oleh tubuh.
Lutein dan zeaksantin tidak mempunyai aktivitas vitamin A, meski keduanya sangat baik untuk mata. Secara ilmiah lutein dan zeaksantin terdapat pada retina mata. Konsumsi makanan yang kaya lutein dan zeaksantin akan meningkatkan kandungan lutein dan zeaksantin dalam retina mata.
Didalam retina mata, lutein dan zeaksantin dapat membantu melindungi mata dari kerusakan dengan cara memfilter sinar biru, terutama pada bayi dan anak-anak. Menurut Bone dan kawan-kawan (1992), lutein dan zeaksantin berpotensi menyerap cahaya biru hingga 20-90%.
Anak-anak sangat berpotensi terkena sinar biru yang berasal dari pancaran sinar matahari, layar TV ataupun komputer. Sinar biru sebenarnya adalah sinar yang memiliki panjang gelombang antara 400-500 nm pada spektrum sinar yang masih dapat diterima mata.
Namun, pada usia yang masih dini, lensa mata pada anak relatif jernih, sehingga belum maksimal menghambat sinar biru yang masuk. Jika hal tersebut berlangsung lama, sinar tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan menimbulkan luka pada retina mata anak.
Singkat kata, telur puyuh sangat dianjurkan untuk anak-anak yang sedang dalam tahp pertumbuhan ataupun ibu-ibu pada masa kehamilan dan menyusui. orangtua juga dianjurkan untuk mengonsumsi telur puyuh, asalkan tidak mempunyai kadar kolesterol tinggi atau menderita obesitas.
MENGANDUNG ZAT ANTI KANKER
Tubuh tidak dapat mensintesis sendiri lutein dan zeaksantin yang dibutuhkan tubuh.Karena itu peran makanan yang kaya akan lutein dan zeaksantin sangat mutlak diperlukan. Dalam hal ini termasuk telur burung puyuh.
Lutein dan zeaksantin tidak hanya diperlukan oleh anak-anak yang berusia dini, tetapi juga bagi orang dewasa.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minimal 30 mg lutein setiap hari dapat memperlambat proses penuaan hingga 40%. Tubuh pun terlihat awet muda, terutama yang berhubungan dengan kesehatan mata.
Beberapa penelitian menunjukkan, lutein dan zeaksantin juga baik untuk mereduksi resiko penyakit kanker dan tumor.
menurut penelitian Voorrips dan kawan-kawan (2000), konsumsi lutein dan zeaksantin juga dapat berfungsi sebagai antioksidan karena kemampuannya untuk mencegah kerusakan DNA. Penelitian yang dilakukan oleh Nishino dan kawan-kawan juga menunjukkan, tikus percobaan yang diberi konsumsi zeaksantin dapat mengurangi resiko terbentuknya tumor hingg 4x lipat dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi konsumsi zeaksantin.
JANGAN TAKUT KOLESTEROL
Banyak orang takut mengonsumsi telur, terutama telur puyuh, karena kadar kolesterolnya tinggi. Padahal hal itu tidak perlu ditakuti mengingat kolesterol juga diperlukan oleh tubuh, asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Untuk menyiasatinya, kita dapat mengonsumsi makanan yang dapat melawan asupan kolesterol. Salah satunya adalah makanan yang kaya serat pangan (dietary fiber), seperti sayuran, buah-buahan, dan serealia, dalam jumlah banyak. Konsumsi serat pangan yang dianjurkan sekitar 20-30 gram sehari.
Selain serat pangan, konsumsi vitamin B kompleks juga dapat membantu menurunkan efek buruk kolesterol. Dengan mengonsumsi 3-6 gram vitamin B kompleks setiap hari, kolesterol total dapat diturunkan sebanyak 15-20%, kadar trigliserida 45-50%, sedangkan kadar HDL ditingkatkan hingga 20%.
Kebutuhan akan vitamin B kompleks ini dapat dipenuhi dengan mengonsumsi 200 gram serealia seperti roti gandum, beras pecah kulit (brown rice), ataupun oat setiap hari.
Vitamin B kompleks juga berperan dalam merangsang pembentukan prostaglandin I2, yaitu hormon yang membantu mencegah agregasi trombosit.Dengan demikian vitamin B kompleks dapat memperkecil proses aterosklerosis dan akhirnya memperkecil kemungkinan terjadinya serangan jantung.
Vitami C juga berperan sangat penting untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi. Dalam metabolisme kolesterol, vitamin C berperan meningkatkan laju kolesterol yang dibuang dalam bentuk asam empedu, meningkatkan kadar HDL, dan berfungsi sebaga pencahar, sehingga meningkatkan pembuangan kotoran.Namun vitamin C hanya bekerja pada orang yang mempunyai kolesterol dan trigliserida tinggi.
Vitamin C jga berperan penting dalam sintesis kolagen.Padahal kolagen itu berbentuk serabut kuat dan merupakan jaringan ikat yang penting bagi kulit, otot, pembuluh darah, dan bagian tubuh lainnya. Kehadiran vitamin C dalam pembentukan kolagen merupakan faktor positif untuk mencegah penyakit jantung koroner akibat kolesterol.
Angka kecukupan vitamin C per hari untuk orang dewasa ditetapkan sebesar 75 mg untuk wanita dan 90 mg pria. Namun, kebutuhan itu dapat meningkat sesuai dengan kondisi tubuh setiap orang.
Vitamin E berperan sebagai antioksidan penting yang dapat menghambat oksidasi LDL, sehingga bisa mencegah resiko enyakit jantung koroner.
Sebuah hasil study di Medical Cener, Texas Southwestern university Amerika Serikat,menunjukkan konsumsi 800 IU vitamin E setiap hari selama 3 bulan dapat memangkas oksidasi LDL sebesar 40%.
Sebuah studi terhadap 87.000 perwat di Harvard Medical Center menunjukkan bahwa konsumsi vit E sebanyak 100-250 IU setiap hari selama 2 tahun dapat menurunkan penyakit jantung hingga 41%. Dari diet sehari-hari diperkirakan konsumsi vit E yang baik untuk mencegah penyakit jantung sekurang-kurangnya adalah sebesar 100 IU setiap hari.
Selain itu olahraga secara teratur yaitu minimal 3x setiap minggu, dapat membantu menurunkan resiko penyakit jantung akibat kolesterol.
Jelaslah bahwa kolesterol tidak perlu ditakuti bila dikonsumsi secara cermat.
Semoga menambah wawasan kita semua dan semoga bermanfaat bagi semua....
Sumber:GHS-gizi
Rabu, November 14, 2012
MATTHEW JAYA di KEJURPROV DKI 2012
adminpbmatthewjaya.Kejurprov DKI sudah dimulai sejak 12 november yang lalu , setiap wilayah baik dari jakarta barat , jakarta pusat , jakarta selatan , kepulauan seribu , jakarta utara dan jakarta timur mengikuti kejuaraan ini , untuk memperebutkan piala supremasi di kejurprov 2012.
Luis Nikolas peridi dan jason chris alexander yang pada kejuaraan kota jakarta barat yang lalu mampu menjuaraai di ajang tahunan ini , menuai sensasi di kejurprov 2012 , mereka(nikolas dan jason) tampil dengan penuh agresif , kekompakan serta pukulan demi pikulan dalam permainan bulutangkis terus mereka atraksikan,pelatih bertangan dingin om ATAW , mengatakan "saya , senang mendengar mereka bermain jatuh bangun , tak mau menyerah walaupun sudah ketinggalan akan tetapi mereka mampu mengejar ke tertinggalan tersebut".
manager yohanes upi mengatakan "inilah salah satu aset bangsa yang harus dijaga dan dibina hingga besar nanti9", semoga dengan adanya ini mereka mampu terus berprestasi hingga ke pentas dunia.
admin
pbmatthewjaya
Luis Nikolas peridi dan jason chris alexander yang pada kejuaraan kota jakarta barat yang lalu mampu menjuaraai di ajang tahunan ini , menuai sensasi di kejurprov 2012 , mereka(nikolas dan jason) tampil dengan penuh agresif , kekompakan serta pukulan demi pikulan dalam permainan bulutangkis terus mereka atraksikan,pelatih bertangan dingin om ATAW , mengatakan "saya , senang mendengar mereka bermain jatuh bangun , tak mau menyerah walaupun sudah ketinggalan akan tetapi mereka mampu mengejar ke tertinggalan tersebut".
manager yohanes upi mengatakan "inilah salah satu aset bangsa yang harus dijaga dan dibina hingga besar nanti9", semoga dengan adanya ini mereka mampu terus berprestasi hingga ke pentas dunia.
admin
pbmatthewjaya
Gita Wirjawan Pimpin PB PBSI
Yogyakarta-andalas,
Bulutangkis Indonesia akhirnya akan dipimpin oleh sosok baru. Menteri
Perdagangan RI, Gita Wirjawan, terpilih sebegai ketua umum Pengurus
Besar Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) periode 2012-2016
menggantikan Djoko Santoso.
Pada musyawarah nasional (munas) PB PBSI
yang digelar di Yogyakarta Plaza Hotel, Jumat (21/9), Gita berhasil
merebut kursi ketum PBSI setelah meraih kemenangan mutlak atas calon
lain, Icuk Sugiarto.
Gita berhasil mendapatkan 31 suara,
sedangkan mantan juara dunia 1983 itu hanya mendapatkan dua dukungan
saja dari 33 pengurus provinsi (Pengprov) dan satu milik PBSI yang
memiliki hak suara, satu suara lain memilih abstain.
Perubahan ini diharapkan bisa memberikan
angin segar pada perkembangan bulutangkis Indonesia yang menyentuh
titik nadir saat ini. Mengingat gagal diberbagai seri dunia, prestasi
bulutangkis Indonesia semakin terpuruk setelah gagal mempertahankan
tradisi emas di Olimpiade 2012 London lalu. Kegagalan pertama sejak Susi
Susanti dan Alan Budi Kusuma menjadi kampiun di Olimpiade 1992
Barcelona.
Bahkan pada Olimpiade 2012 lalu,
bukannya membawa prestasi malah membawa aib. Ganda putri Indonesia,
Gresia Polii dan Meliana Jauhari, terkena diskualifikasi karena dianggap
sengaja mengalah pada fase penyisihan grup.
Sebelumnya, Djoko Santoso mengungkapkan
harapannya terhadap ketum baru yang akan terpilih nanti. Dia ingin ketum
baru PBSI akan meneruskan program pembinaan usia muda yang sudah
disiapkannya.
Djoko menyatakan bahwa hampir seluruh
program yang direncanakannya berjalan. Namun dia berharap ketum baru
yang terpilih nanti akan melanjutkan program pembinaan usia muda yang
sudah disiapkannya.
"Sesungguhnya secara umum semua sudah
berjalan. Ada satu hal yang saya siapkan yaitu pelatihan untuk remaja,
tapi dengan sistem seleksi yang berbeda. Karena dengan sistem yang ada
saat ini yang terekrut hanya dari Pulau Jawa," papar Djoko. (in/bbs)
Banyak Mantan Pemain saling Menyalahkan Tan Joe Hok Prihatin Kondisi Bulutangkis Indonesia
LENSAINDONESIA.COM: Mantan pebulutangkis nasional,
Tan Joe Hok merasa prihatin dan sedih dengan situasi dan kondisi serta
perkembangan bulutangkis di tanah air saat ini. Untuk itu ia mengajak
seluruh elemen masyarakat khususnya para mantan pebulutangkis nasional
untuk bersatu dan membawa bulutangkis Indonesia menjadi lebih baik,
khususnya di prestasi.
“Saya benar-benar prihatin dan sedih, kalau melihat kondisi perbulutangkisan kita saat ini. Bagaimana saya tidak sedih, para mantan pemain yang seharusnya bisa menjadi panutan malah saling menyalahkan,” ujar Joe Hok yang didampingi mantan pebulutangkis nasional Ade Chandra, di pelatnas PBSI Cipayung, Jumat (19/10/2012).
Menurut Joe Hok, wajar saja apabila dalam sebuah kepemimpinan ada kekurang-kekurangannya.“Kalau seorang ketua umum PBSI ada kekurangan, ya tidak ada salahnya ditegur atau diberitahu dimana salahnya. Bukan malah menyalahkan,” kata Joe Hok.
Menurut Joe Hok, selama yang diberikan masukan ke pengurus itu positif, pastinya akan diterima. “Kalau ada masukan atau teguran silakan datang ke sini (PBSI Cipayung), pasti akan kita terima baik-baik kog. Tidak mungkin kita tolak,” lanjut Joe Hok.
Oleh karena itu, Joe Hok berharap, para mantan pebulutangkis untuk bersatu dan mendukung kepemimipinan Gita Wiyawan sebagai Ketua Umum PBSI yang baru.
“Mari kita bersatu, menjadikan bulutangkis di tanah air saat ini menjadi lebih baik lagi, terutama dalam mengangkat prestasinya,” tegas Joe Hok. @Noviar
“Saya benar-benar prihatin dan sedih, kalau melihat kondisi perbulutangkisan kita saat ini. Bagaimana saya tidak sedih, para mantan pemain yang seharusnya bisa menjadi panutan malah saling menyalahkan,” ujar Joe Hok yang didampingi mantan pebulutangkis nasional Ade Chandra, di pelatnas PBSI Cipayung, Jumat (19/10/2012).
Menurut Joe Hok, wajar saja apabila dalam sebuah kepemimpinan ada kekurang-kekurangannya.“Kalau seorang ketua umum PBSI ada kekurangan, ya tidak ada salahnya ditegur atau diberitahu dimana salahnya. Bukan malah menyalahkan,” kata Joe Hok.
Menurut Joe Hok, selama yang diberikan masukan ke pengurus itu positif, pastinya akan diterima. “Kalau ada masukan atau teguran silakan datang ke sini (PBSI Cipayung), pasti akan kita terima baik-baik kog. Tidak mungkin kita tolak,” lanjut Joe Hok.
Oleh karena itu, Joe Hok berharap, para mantan pebulutangkis untuk bersatu dan mendukung kepemimipinan Gita Wiyawan sebagai Ketua Umum PBSI yang baru.
“Mari kita bersatu, menjadikan bulutangkis di tanah air saat ini menjadi lebih baik lagi, terutama dalam mengangkat prestasinya,” tegas Joe Hok. @Noviar
Saina Nehwal, Ratu Bulutangkis Dunia Masa Depan
Soal bulutangkis, India memang salah
satu jagonya. Kabarnya, olahraga yang juga dikenal dengan sebutan
badminton ini telah dikenal dunia sejak dua ribu tahun lalu, tapi asal
muasalnya ternyata berasal dari India. Tak heran, pada era 1980-an kita
mengenal pemain kaliber top dunia dari India seperti Arif Shaab,
Pulella Gopichand dan Prakash Padukone.
Prakash adalah legenda bulutangkis
dunia dari india. Ia pensiun dari arena pertandingan bulutangkis sejak
1981 dan kini mengelola akademi bulutangkis “Prakash Padukone.” Sosoknya
saat bertanding telah dikenal sangat dingin dan angker. Tak ayal lagi,
maestrao bulu tangkis kita Liem Swie King pernah merasakan keangkerannya
dan dibuat tak berdaya pada final kejuaraan All England 1980 dan
mengakui keunggulan Prakash yang menjuarai turnamen tersebut.
Kini, setelah 31 tahun kemudian
India telah memunculkan kembali bintang baru yaitu seorang wanita muda
kelahiran 17 Maret 1990, yaitu Saina Nehwal. Dia kini menjadi harapan
dan tumpuan India dalam dunia olahraga khususnya di cabang olahrga
bulutangkis.
Saina meraih medali perunggu dari
cabang bulutangkis tunggal putri pada Olimpiade London 2012 setelah
mengalahkan pebulutangkis gempal China, Wang xin. Meskipun Wang telah
unggul pada set pertama namun perlawanan Saina pada set pertama itu
sangat menguras stamina Wang. Dengan susah payah Wang menekuk Saina
dengan skor tipis 21-18 untuk kemenangan Wang.
Akan tetapi pada set ke dua dan pada
kedudukan 1-0 Wang memimpin, ia terpaksa mengundurkan diri dari arena
pertandingan karena cedera otot di lutunya. Dengan demikian Saina tak
perlu lagi meneruskan pertandingan dan ia secara otomatis dinobatkan
sebagai peraih medali perunggu untuk tunggal putri bulutangkis Olimpiade
London 2012.
Meskipun perolohan itu kesannya
seperti sebuah keberuntungan tidak berarti bahwa Saina memperolehnya
dengan sangat mudah. Gadis berusia 22 tahun ini telah dikenal dalam
dunia bulutangkis sejak 2003 ketika menjuarai kejuaraan tingkat SMP di
Cekoslowakia.
Sheina yang pernah dilatih oleh Atik
Jauhari pada 2008 sebenarnya juga memiliki titisan darah bakat
bulutangkis dari kedua orangtuanya Dr.Havir Singh Nehwal dan Ula Nehwal
yang merupakan pasangan pemain bulutangkis terkenal dari kota Hisar,
Provinsi Punjab pada masanya.
Setelah menjuarai kejuaraan dunia
tingkat SMP di Ceko pada 2003, ia pun malang melintang dalam dunia
bulutangkis dari satu kejuaraan ke kejuaraan yang lain. Ia tidak
terfokus pada persoalan peringkat dunia selain mengikuti kejuaraan demi
kejuaraan bergengsi dunia.
Apa resep wanita pemegang sabuk
coklat karate sejak usia 8 tahun ini dalam menempa dan meningkatkan
skill serta mentalnya? Apakah ia terlalu tinggi hati dan menghalalkan
segala cara untuk meraih ketenarannya seperti tragedi “delapan wanita
pendekar pengatur skor” dalam dunia bulutangkis Olimpiade London yang
menghebohkan daratan China dan Indonesia serta Korsel, baru-baru ini?
Ternyata tidak. Saina yang low
profil itu tidak melakukan hal-hal seperti itu meskipun dalam bertanding
menggunakan strategi membaca permainan lawan dan melumpuhkannya. Yang
dilakukan Saina sederhana saja, yaitu terus berlatih mengubah cara dan
gayangnya, misalnya dalam bentuk smesh, lob, overhand dan permainan net.
Tentu ia punya stamina yang kuat karena terus berlatih dan mengasah
kemampuannya.
Lihat profil tubuhnya yang tinggi
atletis. Dengan tinggi 165 cm dan berat 60 Kg Sheina sangat energik.
Tidak terlihat seperti atlet kekurangan gizi ketika berpeluh keringat
saat bertanding. Wajahnya juga tidak mencerminkan ketakuatan dan rasa
kekuatiran yang membelit hatinya karena “demam panggung.” Tidak ada juga
tekanan lainnya termasuk misi khusus aneka sponsor yang telah memberi
“gaji” padanya selama ini seperti Olympic Gold Quest, Deccan Chronical
dan The Ambassador Commonwelath 2010.
Demikian profil atlet bulutangkis
dunia di masa depan. Semoga Saina tidak lupa diri dan terpengaruh oleh
mafia yang sering merusak mental dan idiologi atlet. Bahkan diharapkan
Saina lah yang menentukan kebijakan untuk kerjasama iklan, sponsorhip
maupun syarat-syarat lainnya agar mentalnya tetap terjaga sepanjang ia
mampu berpetualang di dunia bulutangkis. Tidak mustahil pada Olimpiade
musim panas yang akan datang 2016 di Brazil, Saina akan jadi primadona
meraih medali emas.
Semoga di negeri kita masih ada
pelatih dan pengurus yang mampu menciptakan Saina-Saina yang lainnya
seperti Saina yang pernah kita miliki : Susi Susanti, Imelda Wiguna,
Ferawati Fajrin dan sebagainya. Mereka adalah srikandi seperti Saina
yang tak gentar melihat lawan sebelum bertanding bahkan saat bertanding
sekalipun.
salam Kompasiana
abanggeutanyo
Pemain Masa Kini Harus Meniru Susi
BULUTANGKIS sektor putri Indonesia sangat mengalami keterpurukan.
Tidak ada sebuah gelar pun yang dibawa para atlet dari ajang internasional
sekarang ini. Pada perebutan Piala Sudirman kali ini pun sektor tunggal
dan ganda putri cuma menjadi kartu mati. Sebenarnya ada persoalan apa yang
menggayuti bulutangkis sektor putri? Tak ada cara lain kita harus mencari
akar persoalannya. Dan, Retno Kustiyah yang merupakan mantan pelatih Susi
Susanti dan juara All England ganda putri 1968 bersama Minarni layak menjawab
pertanyaan itu. Berikut petikan wawancaranya.
Persoalan besar apa yang membuat bulutangkis putri mengalami kemunduran
luar biasa?Kita harus memetakan hal ini paling sedikit dalam dua bidang. Pertama, kita belum memiliki bibit pebulutangkis putri masa depan Indonesia. Kedua, ada faktor perubahan lingkungan pergaulan generasi muda saat ini. Sekarang anak-anak dan remaja sepertinya tidak tertarik secara khusus pada bulutangkis. Ini berarti penyediaan sumber daya manusia sangat minim.
Remaja sekarang lebih suka bermain di pusat-pusat perbelanjaan dan menikmati dunia lain selain olahraga. Masalah kita ini juga pernah dihadapi Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Denmark, dan Thailand. Dulu mereka kuat sekali di sektor putri. Sekarang mereka seperti kita.
Bagaimana cara mengatasi hal tersebut?
Anak-anak usia dini dan remaja perlu diberikan stimulus agar mereka tertarik pada bulutangkis. Cara yang paling efektif adalah memasyarakatkan bulutangkis ke seluruh Indonesia. Saya bersyukur sekarang ini mulai terjadi hal itu. Misalnya ada kepedulian produsen susu dan produsen peralatan olahraga yang mau membantu program pembinaan PB PBSI. Mereka menggelar berbagai kejuaraan antarkota. Mereka berusaha membangkitkan dan memunculkan generasi bulutangkis Indonesia masa depan. Setelah generasi Minarni dan saya ada Verawaty, Ivana dan Imelda. Ada juga Tati Sumirah dan Utami Dewi dan kemudian muncul Elizabeth, Sarwendah, Ratih, Susi, Mia, serta Lydia. Di ganda ada Finarsih, Lyli Tampi, serta Zelin dan Elizabeth . Mereka ini adalah nama-nama yang pernah berjuang keras untuk merebut Piala Uber sekitar 1994 dan 1996.
Pada 1975 Indonesia kali pertama merebut piala Uber. Saat itu keadaanya sebenarnya tidak memungkinkan untuk merebut piala tersebut. Ini karena tidak ada pemain yang pernah menjuarai All England dan event internasional lain.
Sebenarnya kunci kemenangannya adalah rasa persatuan dan kesatuan. Inilah yang menguatkan kita dalam pertandingan beregu. Padahal saat itu Mba Min sudah berkeluarga. Namun ada Tati Sumirah, Utami Dewi, dan Imelda, serta Theresia Widiastuti. Itu artinya pemainnya cuma lima orang. Faktor utama memenangkan pertandingan adalah daya juang dan semangat kebersamaan. Terlebih saat itu mainnya di Indonesia.
Apakah Anda menilai positif gerakan-gerakan untuk memasyarakatkan bulutangkis yang digagas berbagai perusahaan tersebut?
Saya sangat bergembira melihat antusiasme mereka dalam memasyarakatkan bulutangkis. Semoga ini bisa menarik minat anak-anak usia dini dan remaja. Jadi kalau ada bibit unggul secara genetis dan fisik bisa ke bulutangkis. Misalnya remaja putri yang tinggi-tinggi jangan hanya berkeinginan jadi peragawati saja. Jangan cuma bisa bermain ke kafe-kafe dan mal-mal. Kalau mereka tertarik ke bulutangkis sangat menguntungkan kita. Setidaknya kita sudah punya bibit unggul dari segi fisik.
Anda setuju sekali pada gerakan yang ingin mengembalikan bulutangkis sebagai olahraga primadona?
PBSI -di bawah pimpinan Sutiyoso- mempunyai program-program pembinaan berjenjang yang sangat bagus. Ini terutama untuk sektor putri. Sutiyoso menyadari betul kelemahan kita di sektor putri. Dia ingin menggali bibit-bibit dari pelosok daerah. Pengembangan daerah dintruksikan untuk mengbangkitkan dan mendirikan pusdiklat dan pelatda. Pusdiklat dan pelatda akan menjaring pemain-pemain yang punya kualitas. Dari pelatda akan naik ke pratama sampai ke pelatnas.
Bagaimana jika ada usulan pemasyarakatan bulutangkis melalui sekolah-sekolah di seluruh Indonesia?
Saya memandang ini sebagai titik awal pembinaan sektor putri secara khusus. China sudah melakukan hal itu. Basis pembinaan untuk regenerasi pemain dari sekolah-sekolah. Kalau pembinaannya di sekolah pasti pendidikannya sudah bagus. Kalau pendidikannya bagus, maka otaknya bagus dan cerdas. Sebab beberapa atlet yang pendidikannya lumayan, mudah menerima instruksi dan mampu menjalankan taktik. Stretaginya juga bagus.
Bagaimana sebenarnya faktor kompetitif fisik manusia Indonesia dibanding dengan China, Korea ataupun Eropa. Bisakah kita bersaing secara ketat dengan mereka?
Sekarang kita tidak perlu menghawatirkan hal itu. Faktor gizi yang menunjang pertumbuhan sudah ada. Ada susu gratisan untuk atlet-atlet. Ini bisa membantu pertumbuhan fisik dan otak mereka. Bahkan sekarang ada intruksi dari Sutiyoso agar para pemandu bakat PBSI mencari pemain masa depan yang kompetitif dalam segi tinggi badan dengan pemain Cina, Korsel maupun Eropa.
Apa diperlukan kompetisi bulutangkis khusus untuk putri di dalam negeri?
Ini ide bagus. Rasanya memang layak dicoba dan dikembangkan. Sebenarnya kompetisi di sini sudah berjalan bagus. Setiap dua tahun ada kejuaraan nasional antarklub. Memang masih sentralistik. Pembinaan sektor putri masih di Jawa saja. Konsep ini harus diubah. Pembinaan sektor putri harus merata di seluruh Indonesia. Saya mempunyai usulan agar dihidupkan kembali sistem kejuaraan seperti konsep Piala Thomas untuk sektor putri. Harus dimainkan tiga nomor putri dalam setiap kejurnas. Harus dimainkan dua nomor tunggal putri dan satu ganda putri. Bentuknya bisa kejurnas atau apa pun.
Kalau seseorang pada usia dini telah menetapkan bulutangkis sebagai pilihan, apakah kelak dunianya itu bisa menjamin masa depan?
Sekarang ini bulutangkis sudah dijadikan profesi. Dari bulutangkis sudah ada kontrak dan price money. Yang berprestasi diberi perlakukan khusus. Misalnya ada dispensasi dan prioritas studi dan berkerja. Kalau lumayan malah bisa ke luar negeri. Ini juga daya tarik bulutangkis. Bulutangkis sebenarnya bisa untuk sangu masa depan. Perhatian berbagai pihak terhadap bulutangkis makin bagus. Kepastian hukumnya juga ada. Ikatan kontrak selalu jelas dan tidak merugikan atlet. Semuanya profesional. Contohnya yang berlaku di pelatnas Cipayung dan klub Djaya Raya.
Bagaimana peran pemerintah?
Perlu ditingkatkan lebih jauh lagi. Apalagi saat ini sudah ada Menteri Negara Pemuda dan Olahraga. Mestinya yang diurus jangan hanya faktor kepemudaan. Olahraga penting. Sekarang mbok tulung setelah di Olimpiade merebut medali emas, perhatian ke bulutangkis lebih fokus lagi. Jujur saja bulutangkis telah mengibarkan dan membangkitkan semangat nasionalisme. Pemerintah juga harus membantu proses regenerasi pemain. Kita jangan berhenti pada generasi medali emas dari Allan ke Taufik. Kita tak boleh melupakan Susi. Tradisi medali emas Olimpiade harus dijadikan keharusan.
Sepertinya perhatian pemerintah dan pengurus sangat kurang terhadap atlet. Misalnya saja banyak atlet yang "berlari" ke luar negeri. Bagaimana menurut pendapat Anda?
Rasanya tidak demikian. Yang diprioritaskan kan sang juara. Karena itu yang ke luar negeri biasanya peringkat kedua atau di bawahnya. Yang sangat diperhatikan jelas peringkat utama atau juara. Ini wajar saja. Di negara mana pun juga demikian. Ini seleksi alam biasa. Mereka kan butuh hidup. Mungkin di luar negeri masa depannya lebih bagus.
Kembali ke masalah minat untuk menjadi pebulutangkis. Saat ini konsep badmini atau badminton lapangan dan raket kecil sedang dikembangkan. Bagaimana Anda melihat hal ini?
Sebenarnya badmini kan untuk anak-anak yang masih kecil. Ya istilahnya mestinya untuk bawah lima tahun saja. Kalau di atas umur itu sudah ada kejuaraannya. Mereka akan kikuk kalau dipaksa langsung bermain dari raket kecil ke raket dan lapangan normal. Mungkin akan lebih bagus kalau dari badmini usia balita terus ke umur enam tahun dan selama setahun melakukan adaptasi dengan raket dan lapangan normal. Jadi badmini harusnya lebih difokuskan untuk menarik minat anak-anak saja. Cuma kalau dimasukan ke pembinaan akan kacau.
Kalau semua program pembinaan untuk sektor putri yang digagas oleh PBSI berjalan sesuai rencana, berapa lama kira-kira era Susi Susanti akan kembali lagi?
Saya rasa sekitar sepuluh tahunan. Sebab kalau sudah jadi empat tahunan, maka setelah itu butuh proses pematangan lagi.
Bagaimana faktor jam terbang anak-anak pelatnas sektor putri?
Kalau dikirimkan langsung ke turnamen berbintang lima ke atas, bisa langsung kalah dibabak kualifikasi. Ini bisa memukul jiwa. Mestinya para pemain harus sadar. Mereka harus bertanding berjenjang. Misalnya dari sirkuit ke satelit. Kemudian dari satelit ke turnamen berbintang.
Sekarang bulutangkis mengalami mutasi dari segi permainan. Dulu ada gaya bermain bulutangkis indah dan atraktif seperti gaya Svend Pri dan I'Ie Sumirat. Kenapa sekarang cenderung main cepat dan keras. Apakah kita hanya menginginkan bulutangkis yang efektif?
Saya rasa target utama dalam bermain adalah menang.
Pelatih China seperti Li Yong Bo dan Park Joo Bong dari Korsel sangat keras dalam mendidik atlet. Mereka bahkan sering melakukan tamparan. Nyatanya atlet mereka bagus. Kenapa kalau di sini ada pelatih yang melakukan pendisiplinan dengan kekerasan menjadi itu menjadi masalah besar?
Mungkin karena adat ketimuran kita masih sangat kental. Pendekatan pelatih kita masih dominan pada pendekatan kasih sayang dan bicara dari hati ke hati. Di adat ketimuran kekerasan ditabukan.
Resep apa yang perlu diciptakan agar pemain putri bisa sukses?
Mereka harus meniru kebersahajaan Susi Susanti. Susi itu tipikal pemain yang bagus. Dia disiplin dan mau menyadari kelemahannya. Kalau mau bertanding dia konsentrasi penuh. Susi tidak pernah keluar malam. Kalau habis bertanding dia nonton calon lawannya. Kalau kalah dia mengatakan lawannya bagus. Dia sangat menghargai lawan. Dia juga rendah hati dan mau menerima kritik. Susi tidak besar kepala. Inilah kunci sukses Susi. Selama saya melatih dia, Susi tahu benar kewajibannya. Saya tidak perlu teriak-teriak untuk memberikan instruksi nonteknis untuknya. Buah disiplin dan kerendahhatian mengantar Susi menjadi juara dunia, All England, dan Olimpiade. Prestasinya lengkap. Pantaslah jika pemain masa kini meniru Susi. (Budi Yuwono Alatas-35)
Langganan:
Postingan (Atom)