Merdeka.com - Kapanlagi.com - Ketua Panitia Penyelenggara turnamen bulutangkis Astec Terbuka, Susy Susanti menyatakan komitmennya untuk mempertahankan turnamen tersebut sebagai salah satu usaha memassalkan bulutangkis.
"Mudah-mudahan di masa yang akan datang bisa masuk kalender BWF (Federasi Bulutangkis Dunia), karena dengan begitu pesertanya bisa semakin banyak dan mendunia," katanya saat menyaksikan final kelompok remaja, taruna dan dewasa turnamen tersebut di Hall Bulutangkis Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/11).
Ia mengatakan, dengan semakin banyaknya turnamen, diharapkan cabang bulutangkis semakin populer dan digemari masyarakat luas.
Susy menyampaikan kekhawatirannya bahwa cabang bulutangkis terancam dicoret dari Olimpiade 2016. "Harapannya kalau bulutangkis semakin dikembangkan, IOC (Komite Olimpiade Internasional) akan mempertimbangkan bahwa bulutangkis adalah cabang yang diminati," katanya.
"Biar bagaimana pun baru bulutangkis yang bisa menyumbang medali emas Olimpiade bagi Indonesia, jadi sayang kalau sampai tidak dipertandingkan lagi," ujar peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 tersebut.
Soal Astec Terbuka yang sudah digelar sejak 2005, Susy mengaku puas karena meskipun waktu penyelenggaraan menjadi sembilan hari karena peserta yang membludak, turnamen berlangsung lancar.
Turnamen kali ini diikuti lebih dari 1.800 peserta yang hampir sepertiganya adalah anak-anak. "Itu bagus karena semuanya memang dimulai dari anak-anak," kata Susy.
Hal itu pula yang menyebabkan ia akan tetap mempertandingkan kelompok anak-anak setelah turnamennya masuk kalender BWF kelak. "Saya tidak mungkin meninggalkan anak-anak," katanya seraya menambahkan bahwa dari sana awal munculnya bibit-bibit pemain.(kpl/rif)
saya puas melihat penampilan 2 laskar cilik matthew jaya
Luar biasa permainan yang ditampilkan oleh 2 laskar cilik matthew jaya di ajang flypower single badminton tournament 2015.
Kedua laskar cilik ini bermain sangat optimal , walaupun hanya dibabak 16 besar akan tetapi kedua pemain ini tampil diluar dugaan , mampu memberikan perlawanan yang cukup sengit.
Sebut saja luis nikolas yang di event piala walikota tanggerang berhadapan dengan haixal kalah street set sedangkan pada saat di flypower niko kembali berhadapan dengan haixal , niko bermain dengan rubber set.
Dan untuk dhinda yang kami prediksi kalah , dkarenakan kalah segalanya dari putri ternyata dhinda mampu bermain dengan rubber set.
Hal ini cukup membuat kami puas akan penampilan anak anak kami , kedepannya pasti akan lebih baik dengan pola latihan yang konsisten pastinya akan berbuah hasil , biarlah waktu dan dukungan dari yang maha kuasa menyertai laskar laskar matthew jaya.
Bulan depan adalah dimana event one vision cup digelar , list daftar pemain sudah harus masuk ke bidang pertandingan sekolah pelita harapan.
Coach yo yang menangani team Bina bangsa pik mengatakan kami memasang target masuk ke babak semifinal , dan tidak boleh pesimis.
Persiapan dan latihan kami terus kami tingkatkan dan memang ada pemain putri andalan kami sedang try out dan ada yang sakit yang belum kunjung sembuh , akan tetapi kami tetap optimis dengan pemain pemain yang lain.
coach yo : "kami memang tak memasang target , kami puas dengan penampilan anak anak"
Hari ini memasuki babak kedua di hari kedua , peserta peserta pun banyak yang memiliki kualitas baik apa lagi saat ini standarisasi sudah disejajarkan dengan program pelatnas cipayung.
Penampilan kedua atlet matthew jaya hari ii cukup baik dengan all out dan performa dengan maksimal maka dari itu saya sangat puas dengan penampilan mereka di ajang bergensi ini.
Jam terbang akan kami perhatikan dan pengalaman bertanding pun akan kami pantau tiap tiap anak agar mereka terjaga performanya dan kualitas permainannya baik untuk jangka pendek , menengah dan panjang.
Bukanlah hal yang mudah akan tetapi dimana kerja keras akan berbuah hasil dan pastinya juga akan menjadi indah pada waktunya semua melalui proses demi proses pelatihan dan lain lainnya.
Luis nikolas yang mampu bermain 3 game menghadapi haikal , cukup membuat team official yang diwakili oleh coach yo merasa puas dan bangga akan permainan luis nikolas peridi walaupun masih ada sisi kelemahan yang harus diperbaiki tapi overal sangat bagus.
Berbeda dengan win tj yang memiliki mental baja akan tetapi attitude dilapangan yang harus diperbaiki agar kedepannya lebih tertata untuk attitude dilapangan.
Pada hari ini pertandingan yang memperebutkan hadiah total Rp 226.000.000 (dua ratus dua puluh enam juta rupiah) telah dimulai.yang diikuti klub klub seluruh indonesia bahkan jepang , malaysia pun turut serta.
3 wakil matthew jaya yakni Win sebastian tjen , yudha dan luis nikolas peridi lolos ke babak dua di turnamen bergensi ini.
Hasilnya pun cukup memuaskan , akan tetapi kami belum menemukan lawan yang cukup baik di hari pertama ini.
Kami tidak mematok target , anak anak bermain bagus dan all out saja kami sudah sangat puas , karena jam terbang mereka masih panjang.
Event event bertaraf ini lah yang kami butuhkan , agar masyarakat makin cinta sama bulutangkis kita ini. ungkap coach yo saat mendampingi anak anak bertanding.
Pergantian pengurus yang ditugaskan oleh ceo n founder MJBSA terfokus pada pembenahan sistem didalamnya, hal ini disampaikan oleh Kabid humas maurice tadi siang disesi latihan team RBI.
Kami sedang memfokuskan diri pada setiap kelas didalamnya supaya potensi potensi didalamnya terus menonjol dan terasah dengan baik , pastinya dengan adanya target team team pelatih akan lebih tertantang untuk terus memberikan pembenahan yang baik didalamnya.
Kabibinpres RBI juga mengatakan hal yang sama , supaya RBI dikenal baik di nasional maupun antar sekolah tidak disana saja kami akan meluas hingga ke antar kampus , semua program dan persiapannya sudah sesuai dengan keinginan ceo n founder kita.
Team RBI under junior memiliki jenjang program yang sangat amat tersusun dengan rapi disini memiliki usia dini a dan usia dini b lalu diatas ini kami memiliki kelas anak anak.
Program yang emmang disusun , dipersiapkan secara matang oleh team coach RBI cukup terbilang memiliki kemajuan yang pesat.
Diharapkan dengan cepat mereka dapat menggantikan kakak kakak kelas yang berada diatasnya.
Target setiap coach berbeda beda akan tetapi kebersamaan dan satu visi dan misi kami terapkan disini.
Merasa memiliki selalu kami terapkan kepada team coach.
sukses yach all team under junior RACKET ABDMINTON ACADEMY
Bagus Saja Tidak Cukup Untuk Menjadi Pemain Top Terkadang bagus saja tidak cukup untuk menjadi pemain top, tapi aura bintang itu juga sangat penting. Ekspresi, gesture, optimis di lapangan penting juga untuk jadi pemain bintang. Memang Memang Maretha belum halus banget main netnya, atau fisiknya kaya Zhao Yunlei.
Tapi semangat dan aura menjadi bintang itu sih yang kita lihat, ga tau kenapa kalau lihat pemain yang punya semangat bertanding oke kaya Maretha seneng aja liatnya, kelihatan optimis banget.
Setiap periode kepengurusan PBSI pasti adalah keberhasilan yang dicapai, kalo di akhir tahun 90an sampai awal tahun 2000an ganda putra Indonesia berjaya. Kemudian di awal tahun 2000an sampai 2005an tunggal putra yang berjaya. Dan saat ini ganda campuran Indonesia cukup dominan itu semua berkat keperngurusan di periodenya masing-masing.
Kalau di pengurusan saat ini sepertinya semua nomer ingin coba dimaksimalkan. Tunggal putra ada nama-nama seperti Firman A.K, Jonatan Christie, Anthony Ginting. Tunggal putri ada nama-nama seperti Hanna Ramadhini, Fitriani, Georgia Mariska, Ruselli Hartawan. Ganda putra ada Fajar Alfian, Kevin Sanjaya. Ganda putri ada Rosyita, Maretha. Ganda campuran ada Praven Jordan, Edi Subaktiar, Gloria, Melati.
Semuanya aset banget belum lagi nama Nisak Puji Lestari pemain spesialis nomer ganda di putri. Nisak kaya titisan Liliyana Natsir. Senang lihat Nisak main, Liliyana banget. Ayo maju terus bulutangkis indonesia. (Jouando) sumber : bulutangkis.com
Atlet usia anak anak dan pemula sedang tahap penggembelengan untuk event bulan mei mendatang , coach yo yang dipercaya menangani pemain pemain potensi junior ini , diminta untuk memberikan hasil yang terbaik pada turnamen mendatang.
Tahap persiapan coach yohanes pastinya tentu pada fisik pemain juniornya , dan kedepannya team ini akan meneruskan ke team kakak kakaknya yang juga sedang tahap persiapan
Saya puas dengan penampilan anak anak ini dan mereka sangat enjoy melakukan latihan demi latihan yang telah dibuat , kedepannya kami akan terus merombak metode latihan agar anak anak ini berkembang lebih pesat .
Dan ini adalah specialisasi kami dalam variasi latihan.
Dalam persiapan turnamen yang akan digelar pada mei mendatang coach yo memberikan beberapa pengarahan kepada pemain pemain muda khususnya pemula dan remaja di racket badminton academy.
Salah satunya adalah gunanya persiapan selama ini yang memang dipersiapkan dan diperuntukkan pemain pemain untuk tahap menghadapi pertandingan dan strategi pd saat bertanding.
Kami memang sedang fokus pada fisik dan footwork mereka ungkap coach andrian , tapi kami tidak lupa terus memberikan motivasi dan pengalaman kami sewaktu kami masih menjadi atlet.
Beberapa pemain dari academy ini memamng kami persiapkan untuk menghadapi turnamen turnamen antar sekolah.
Prestasi kami pun cukup baik untuk antar sekolah , juara olimpiade beregu di jakarta utara , juara gandhi international school baik beregu dan perorangan , juara di sph cup dan masih beberapa prestasi yang kami torehkan.
Semoga persiapan kami akan cukup untuk menghadapi one vision cup mei mendatang.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Buku Standarisasi Parameter Fisik yang diluncurkan Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) bertujuan menginformasikan kepada sejumlah klub bulu tangkis untuk menyeleksi pebulu tangkis yang benar-benar memenuhi syarat dari kriteria kesehatan fisik.
“Sekarang PBSI memiliki buku yang berisi kriteria parameter fisik dan akan disebarkan ke klub-klub. Pada dasarnya, kami (PBSI) mencoba meningkatkan standard klub, jadi saat menerima atlet, kami tinggal memoles saja,” kata Sekretaris Jenderal PP PBSI, Anton Subowo di acara konferensi pers di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Senin (8/12).
Buku Standarisasi Parameter Fisik ini kata Anton, berisi kriteria fisik atlet masuk pelatnas, disusun secara sistematis sehingga kini ada satu patokan dan metode baku terkait dengan standard fisik atlet yang akan menjadi penghuni pelatnas.
“PBSI bisa menerima atlet masuk pelatnas juga ada dasarnya. Semua pebulu tangkis selama bisa memenuhi standard parameter fisik dan tentunya punya skill, bisa masuk ke pelatnas,” kata Anton.
Dalam buku ini terdapat sejumlah kriteria parameter fisik diantaranya pembobotan parameter fisik yang terdiri dari Endurance (40%), Coordination (15%), Power (10%),Strength Endurance (15%), Core Stability (10%) dan Push Up (10%).
Fisik menjadi salah satu aspek penting bagi seorang atlet bulutangkis. Tak heran jika dalam ajang Junior Master, sebuah kejuaraan yang bertujuan menginventarisasasi atlet-atlet muda berpotensi, aspek fisik memiliki bobot sebesar 30% dari total penilaian seorang atlet. Dimana teknik memiliki porsi 50% serta penilaian panelis sebesar 20%. (badmintonindonesia.org)
Melihat kiprah pelatih China, Tong Shinfu ketika mendampingi Lin Dan pada Putaran Final Piala Thomas 2010 di Kuala Lumpur lalu, saya teringat kejadian tahun 1997. Ketika itu, tim Indonesia akan berangkat mengikuti Kejuaraan Dunia di Glasgow.
Sehari sebelum tim berangkat, mereka datang berombongan ke kantor saya, di kawasan Roxy, Jakarta Pusat, untuk sharing motivasi. Beberapa yang datang di antaranya Candra Wijaya, Sigit Budiarto, Hariyanto Arbi, Indra Wijaya, Agus Dwi Santoso (sekarang pelatih tunggal putra Indonesia), yang didampingi Ketua Bidang Pembinaan PB PBSI, Hadi Nasri, serta pelatih Tong Sinfu.
Lewat berjuang sangat keras, Candra/Sigit menjadi juara dunia. Kala itu, Tong secara khusus mengucapkan terima kasih kepada saya atas sharing yang diberikan. Saya sedikit terkejut karena apa yang saya sampaikan hanyalah sebuah motivasi kecil. Namun ia menjawab, justru sharing motivasi kecil itulah inti yang sangat penting yang kemudian diolah oleh Tong dan dibagi guna memotivasi para pemain. Bagi saya, Tong adalah seorangpelatih sukses yang rendah hati dan bersahaja.
Sejak saat itu, saya jadi sering terlibat dalam dunia perbulutangkisan Indonesia.Kebetulan, secara khusus saya juga mendampingi Hendrawan, yang nyaris terpuruk akan dikeluarkan dari Pelatnas Cipayung. Di tahun 2000, saya ditunjuk menjadi motivator resmi Tim Piala Thomas Indonesia saat akan bertanding di Kuala Lumpur. Sebelum berangkat, demi menggelorakan "the winning spirit", saya mengadakan seminar dengan tema "Dare to Succeed."
Berbekal semangat tim yang luar biasa, Indonesia masuk final Piala Thomas menghadapi China. Tampil sebagai pemain pertama adalah Hendrawan menghadapi Xia Xuanze, sanng juara All England 2000. Kubu Indonesia saat itu begitu tegang karena Hendrawan sedang cedera. Padahal sebagai pemain pertama, ia dianggap sebagai kunci penentu kemenangan karena bila menang, pasti akan mengangkat moral tim secara keseluruhan.
Dengan motivasi yang tinggi, Hendrawan bisa membuktikan kematangan sebagai pemain. Ia sempat kalah di gim pertama, tapi menang di dua gim berikutnya yang membuat Indonesia unggul 1-0. Ganda Tony Gunawan/Rexy Mainaky melengkapi kemenangan atas Yu Jinhao/Chen Qiqiu. Kemenangan tersebut makin memotivasi Taufik Hiadayat sehingga mampu membabat Ji Xinpeng, yang membuat Indonesia mempertahankan Piala Thomas untuk keempat kali berturut-turut sejak merebutnya tahun 1994.
Motivasi Kuncinya
Saya meyakini100 persen bahwa motivasi adalah kunci utama sukses di semua bidang kehidupan, termasuk bulu tangkis. Ada dua unsur penting dalam motivasi. Dilihat dari pembentukan kata, motivation berasal dari kata motive dan action. Mempunyai motif (motive) atau tujuan (action) berarti bertindak. Menggabungkan keduanya ketika kita bertindak untuk mengejar tujuan tertentu akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa.
Karena itu, motivasi itu bukan sekadar berteriak, "Sukses! Sukses!" Motivasi adalah sebuah ilmu sukses dan di dalam dunia bulu tangkis, kekuatan itu terletak pada lima unsur, yaitu teknik, fisik, mental, intelektual, dan karakter. Bila kelimanya dilebur dengan motivasi yang luar biasa, maka tentu akan memunculkan kekuatan yang berlipat ganda.
Dengan kesadaran akan tujuan menjadi seorang atlet, bahkan jatah berlatih dari sang mentor akan terus ditingkatkan dengan sendirinya. Semangat inilah yang akan jadi kekuatan penentu yang membuat seseorang mampu memiliki nilai lebih sehingga mampu mendobrak batas.
Ini bisa kita lihat dari legenda bulu tangkis Rudy Hartono dan Susi Susanti. Meski tak didampingi motivator, karena motivasi sudah mendarah daging dan menyatu dalam jiwa, dalam setiap pertandingan mereka selalu mampu menunjukkan performa, apapun kondisinya. Keuletan dan semangat pantang menyerah tergambar jelas dari setiap pertandingan yang dijalani. Itulah yang disebut motivasi. Motivasi dapat dilogikakan secara ilmiah, bisa dilatih dan dibentuk.
Untuk mencapai kesuksesan maksimal, di samping mampu membina motivasi tinggi, tentu juga dapat membutuhkan dukungan lain. Salah satunya, peran pemerintah sebagai pengayom sebagai payung utama yang harusnya jadi titik sentral pengembangan secara keseluruhan. Mulai dari membina pemain dengan mengasah mereka melalui berbagai kejuaraan, meningkatkan sarana dan pra-sarana latihan, hingga memberikan jaminan masa depan yang baik bagi para pemain. Untuk itu, pasti dibutuhkan anggaran sangat besar guna menyokong semuanya. Namun hal itu sangat wajar mengingat bulu tangkis telah terbukti berperan besar dalam mengharumkan nama bangsa.
Saya yakin jika PB PBSI mampu membangun kembali motivasi sampai masuk ke sanubari seluruh pemain beserta jajarannya, maka tidak mustahil pada kejuaraan mendatang Piala Thomas dan Uber akan mampu kita bawa pulang kembali ke Indonesia. Dan mengembalikan citra Indonesia sebagai raja bulu tangkis dunia.
Salam sukses, luar biasa!
____________
Tulisan ini telah dimuat di Tabloid BOLA yang terbit pada Kamis, 27 Mei 2010
Komunitas Bulu Tangkis Indonesia (KBI) meminta Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) membuat cetak biru untuk pembinaan atlet dan pengembangan prestasi dari cabang olah raga itu.
“Kami menilai selama ini PB PBSI belum membuat cetak biru yang digunakan dalam hal pembinaan atlet ataupun pengkaderan terhadap pebulu tangkis yang akan bertanding di berbagai kejuaraan,” kata Ketua KBI, Hendra Kartanegara, di Gedung Bulu Tangkis, Asia Afrika, Senayan, Jakarta.
Ia menjelaskan cetak biru dalam induk olah raga itu penting sehingga dapat dilakukan pengkaderan untuk tetap mempertahankan prestasi.
“Seharusnya PP PBSI juga melakukan pemetaan terhadap jumlah atlet yang ada saat ini dan mempersiapkan yang lainnya jika sewaktu-waktu atlet itu cidera atau berhalangan,” kata Hendra yang juga memiliki nama Tan Joe Hok.
Menurut dia, sebelum ajang kejuaraan seperti Thomas Cup, All England dan Olimpiade dan berbagai turnamen lainnya, PP PBSI telah mengantongi pemain yang akan diturunkan di pertandingan tersebut.
“Artinya, untuk meraih prestasi itu perlu persiapan sedini mungkin sebelum pertandingan,” kata legendaris bulu tangkis Indonesia itu.
Karena itu, ia menyarankan agar pengurus cabang olahraga itu dapat melakukan regenerasi terhadap atlet di berbagai nomor pertandingan.
“Bulu Tangkis Indonesia dikenal oleh dunia akan prestasinya, karena itu lakukan pembinaan dan regenerasi atlet,” harap pria yang mencatat sejarah sebagai peraih juara turnamen All England pada tahun 1959 di London.
Hendra juga menyarankan agar pengurus juga dapat melakukan evaluasi terhadap prestasi yang diraih atlet sehingga dapat dilakukan perbaikan di masa mendatang.
Ia juga berpesan kepada atlet bahwa prestasi yang pernah diraihnya itu bersama rekan-rekan saat menjadi pebulu tangkis merupakan buah dari kegigihan, usaha, doa dan mimpi untuk menjadi pemenang tingkat dunia.
Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Alan Budi Kusuma berharap Menpora dalam kabinet baru adalah orang yang mengerti pentingnya pembinaan dan perhatian pada perkembangan olah raga Indonesia.
Menurut Alan yang kini menjalani bisnis peralatan olah raga bersama isterinya, Susy Susanti, pembinaan pemerintah diperlukan agar arah olah raga nasional menjadi lebih jelas dengan target-targetnya. Ia menunjuk, yang paling mudah dan di depan mata adalah target menjadi penyelenggara Asian Games 2018 yang sukses. “Kita maunya kan sukes di sektor penyelenggaraan dengan adanya fasilitas-fasilitas olah raga yang lengkap dan modern serta tentunya prestasi atlet dalam peringkat perolehan medali,”kata Alan.
Menurut Alan, proyek seperti Hambalang sebenarnya secara gagasan sudah baik, karena ada usaha pembinaan secara terpadu. “Sayangnya memang terhambat hal-hal di luar teknis,” kata Alan. “Pembinaan itu berkaitan dengan program dan pendanaan. Program yang bagus akan berjalan bila tersedianya dana. Tanpa itu, program akan tersendat bahkan berhenti,”lanjut Alan.
“Kita ini sudah sangat tertinggal dibandingkan negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Thailand. Nggak usah dibadingkan dengan China (Tiongkok) lah, terlalu jauh,” lanjutnya.
Membina atlet menurut Alan tidak bisa dilakukan dalam 1-2 tahun, kemudian kita berharap hasilnya. “Tunggal puteri Ratchanok Intanon disiapkan oleh Thailand dalam program delapan tahun. Ia disiapkan target berdasar tahapan usianya. Puncaknya, di tahun kedelapan pada 2016 mendatang, ia harus meraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro. Itu sudah harga mati,” katanya.
Namun menurut Alan, hal ini dapat berjalan apabila komitmen dari pemerintah dipegang dengan kuat. “Pemerintah memikirkan bagaimana atlet tersebut merayapi karirnya hingga mencapai target puncak dan kemudian menyiapkan jaminan buat diri mereka saat memasuki tahapan menurun dan pensiun,” lanjut Alan.
Perhatian tersebut dapat juga berupa lapangan pekerjaan buat atlet. Tentunya sesuai dengan kemampuannya. “Saat kita menjadi atlet nasional, kita tidak berpikir soal apa imbalan dari pemerintah. Kita hanya berpikir bagaimana berprestasi setinggi mungkin, dengan tujuan akhir adalah menaikkan merah putih di ajang internasional,” katanya.
“Biasanya atlet telah mengorbvankan masa-masa emasnya, termasuk kesempatan mereka untuk bersekolah. Kekahawatiran masa depan pun baru mulai dipikirkan saat telah mendekati pensiun,” lanjutnya.
Karena itulah Alan menyambut baik gagasan untuk memberi pensiun atau uang hari tua kepada para mantan atlet yang pernah memberi jasa kepada negara di ajang SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. “Saya setuju sekali. Ini kan seperti pengakuan bahwa olah raga merupakan satu bidang atau lapangan kerja dan ajang pengabdian kepada negara. Sama seperti menjadi pegawai pemerintahan atau pun di militer,” lanjut Alan.
Alan berharap figur menteri pemuda dan oalh raga (Menpora) yang baru di era Persiden Jokowi adalah orang yang memang ingin olah raga Indonesia maju. “Kalau dia bekas olah ragawan atau datang dari kalangan yang punya pengalaman dengan olah raga tentu lebih baik,”ungkapnya.
Alan yang mengundurkan diri pada awal 2000-an mengaku kalangan bulu tangkis Indonesia merasa iri dnegan perlakukan istimewa yang diterima atlet bulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei. “Lee Chong Wei belum pernah menjadi juara dunia atau memberi medali emas Olimpiade buat negaranya. Namun pemerintah Malaysia telah memberi jaminan pensiun seumur hidup buatnya. Di Indonesia, ada 9 orang yang telah memberi medali emas Olimpiade buat negeri ini, namun penghargaan yang diterima masih berbeda.”
Kesembilan peraih medali emas Olimpiade smeua berasal dari cabang bulu tangkis, yaitu Alan Budi Kusuma, Susy Sunati (1992), Rexy Mainaky-Ricky Subagdja (1996), Candra Wijaya/Tony Gunawan (2000), Taufik Hidayat (2004) dan Markis KIdo/Hendra Setiawan (2008).
Menurut Alan, jaminan masa depan atlet merupakan kunci untuk mendapatkan resources atlet yang baik untuk masa depan. “Ketika orang tua sadar bahwa anaknya memiliki jaminan masa depan atau hari tua setelah berprestasi baik, maka akan banyak orang tua yang akan membawa anaknya untuk menjadi atlet.”
Coach aldo yang dipercaya melatih team putra dan putri junior racket badminton academy sedang mempersiapkan teamnya untuk menghadapi turnamen one vision cup yang akan diselenggarakan di cometa arena bulan mei mendatang.
Tahap persiapan pun dimulai dari fisik serta mental mereka dalam program latihan setiap minggunya , binpres team racket yohanes upi mengatakan saya telah memberikan kepercayaan penuh kepada aldo dan asistantnya louis.
Louis memang pendatang baru di team coach kami tapi saya yakin dia mampu membantu aldo dalam memberikan pelatihan kepada team junior academy kami.
Bidang pengembangan racket badminton indonesia hari ini membuka acara sederhana yang bertema racket mini series goes to school 2015 yang diawali disekolah bina bangsa school pantai indah kapuk hari ini.
Yang diikuti hanya team utama bina bangsa school pantai indah kapuk terdiri dari 5 team putri dari 10 team putri dan 8 team putra dari 15 team putra.
team pool a putra
gerry
giovan
jason c
nataniel
team pool b putra
jason
steffin
nicholas bryan
henry
team pool c putri
felicia
silla
caroline
novita
elsa
Hal ini disambut sangat baik oleh bidang olahraga mr joko.
Event ini sekaligus memperkenalkan product terbaru kami yakni RACKET BADMINTON INDONESIA.
Kami akan terus mengadakan event ini ke sekolah sekolah hingga universitas
Racket badminton indonesia adalah wadah yang baru untuk badminton lovers mengasah teknik , fisik psikologi , mental , daya juang dan lain sebagainya.
Target kami kali ini masih tetap sama akan tetapi banyak program program kami yang baru akan kami tawarkan ke badminton lovers di indonesia khususnya jakarta , akan tetapi kami tiddak menutup kemungkinan untuk badminton lovers dari luar jakarta atau luar pulau.
Bersama dengan coach yohanes beserta team pelatihnya kali ini akan memberikan suasana pembaruan.
ada 5 Kelas yang dibuat dan diperuntukkan bagi :
1 playgroup , tk dan sd
2 smp dan sma
3 kuliah
4 executive
5 veteran
Setiap kelas akan ditempatkan pelatih yang berbeda dan memiliki target dan raport untuk atlet atlet yang tergabung.
Kami akan memberikan 4 divisi pelatihan yang dimana akan disesuaikan dengan kebutuhan badminton lovers yakni :
badminton club wadah untuk badminton lovers berlatih dan mengikuti pertandingan baik level nasional maupun international
badminton school wadah untuk badminton lovers dari jakarta , luar jakarta dan luar pulau untuk mengasah skill
badminton academy wadah untuk badminton lovers mengasah skill atau badminton for fun
badminton community.wadah untuk main bareng badminton lovers
Kami juga akan mengeluarkan kartu data yang diperuntukkan atlet yang tergabung di Racket badminton indonesia , dan kami juga memiliki 6 kartu member yang terbagi menjadi
single card
dobel card
family card
private card
mini card
loyality card
dimana setiap fungsi kartu ini berbeda beda dan memiliki promo berbeda pula pastinya
untuk tahapan racket badminton club
Sistem promosi dan degradasi pun akan kami berlakukan di tingkat club , serta kami menyiapkan program beasiswa khusus atlet yang dinilai potensial oleh team binpress dan pelatih RACKET BADMINTON INDONESIA dan akan masuk dalam program jangka panjang , menengah dan pendek.
Kami pun kembali berkerjasama dengan beberapa sport arena baik yang lama maupun yang baru dijakarta dan diharapkan perbulutangkisan di indonesia makin banyak penggemarnya.
untuk launching kami akan mulai pada april mendatang
"yuk , main bareng kami di RACKET BADMINTON INDONESIA"