Motivasi Kunci Utama Bangkit!
Melihat kiprah pelatih China, Tong Shinfu ketika mendampingi Lin Dan pada Putaran Final Piala Thomas 2010 di Kuala Lumpur lalu, saya teringat kejadian tahun 1997. Ketika itu, tim Indonesia akan berangkat mengikuti Kejuaraan Dunia di Glasgow.
Sehari sebelum tim berangkat, mereka datang berombongan ke kantor saya, di kawasan Roxy, Jakarta Pusat, untuk sharing motivasi. Beberapa yang datang di antaranya Candra Wijaya, Sigit Budiarto, Hariyanto Arbi, Indra Wijaya, Agus Dwi Santoso (sekarang pelatih tunggal putra Indonesia), yang didampingi Ketua Bidang Pembinaan PB PBSI, Hadi Nasri, serta pelatih Tong Sinfu.
Lewat berjuang sangat keras, Candra/Sigit menjadi juara dunia. Kala itu, Tong secara khusus mengucapkan terima kasih kepada saya atas sharing yang diberikan. Saya sedikit terkejut karena apa yang saya sampaikan hanyalah sebuah motivasi kecil. Namun ia menjawab, justru sharing motivasi kecil itulah inti yang sangat penting yang kemudian diolah oleh Tong dan dibagi guna memotivasi para pemain. Bagi saya, Tong adalah seorangpelatih sukses yang rendah hati dan bersahaja.
Sejak saat itu, saya jadi sering terlibat dalam dunia perbulutangkisan Indonesia.Kebetulan, secara khusus saya juga mendampingi Hendrawan, yang nyaris terpuruk akan dikeluarkan dari Pelatnas Cipayung. Di tahun 2000, saya ditunjuk menjadi motivator resmi Tim Piala Thomas Indonesia saat akan bertanding di Kuala Lumpur. Sebelum berangkat, demi menggelorakan "the winning spirit", saya mengadakan seminar dengan tema "Dare to Succeed."
Berbekal semangat tim yang luar biasa, Indonesia masuk final Piala Thomas menghadapi China. Tampil sebagai pemain pertama adalah Hendrawan menghadapi Xia Xuanze, sanng juara All England 2000. Kubu Indonesia saat itu begitu tegang karena Hendrawan sedang cedera. Padahal sebagai pemain pertama, ia dianggap sebagai kunci penentu kemenangan karena bila menang, pasti akan mengangkat moral tim secara keseluruhan.
Dengan motivasi yang tinggi, Hendrawan bisa membuktikan kematangan sebagai pemain. Ia sempat kalah di gim pertama, tapi menang di dua gim berikutnya yang membuat Indonesia unggul 1-0. Ganda Tony Gunawan/Rexy Mainaky melengkapi kemenangan atas Yu Jinhao/Chen Qiqiu. Kemenangan tersebut makin memotivasi Taufik Hiadayat sehingga mampu membabat Ji Xinpeng, yang membuat Indonesia mempertahankan Piala Thomas untuk keempat kali berturut-turut sejak merebutnya tahun 1994.
Motivasi Kuncinya
Saya meyakini100 persen bahwa motivasi adalah kunci utama sukses di semua bidang kehidupan, termasuk bulu tangkis. Ada dua unsur penting dalam motivasi. Dilihat dari pembentukan kata, motivation berasal dari kata motive dan action. Mempunyai motif (motive) atau tujuan (action) berarti bertindak. Menggabungkan keduanya ketika kita bertindak untuk mengejar tujuan tertentu akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa.
Karena itu, motivasi itu bukan sekadar berteriak, "Sukses! Sukses!" Motivasi adalah sebuah ilmu sukses dan di dalam dunia bulu tangkis, kekuatan itu terletak pada lima unsur, yaitu teknik, fisik, mental, intelektual, dan karakter. Bila kelimanya dilebur dengan motivasi yang luar biasa, maka tentu akan memunculkan kekuatan yang berlipat ganda.
Dengan kesadaran akan tujuan menjadi seorang atlet, bahkan jatah berlatih dari sang mentor akan terus ditingkatkan dengan sendirinya. Semangat inilah yang akan jadi kekuatan penentu yang membuat seseorang mampu memiliki nilai lebih sehingga mampu mendobrak batas.
Ini bisa kita lihat dari legenda bulu tangkis Rudy Hartono dan Susi Susanti. Meski tak didampingi motivator, karena motivasi sudah mendarah daging dan menyatu dalam jiwa, dalam setiap pertandingan mereka selalu mampu menunjukkan performa, apapun kondisinya. Keuletan dan semangat pantang menyerah tergambar jelas dari setiap pertandingan yang dijalani. Itulah yang disebut motivasi. Motivasi dapat dilogikakan secara ilmiah, bisa dilatih dan dibentuk.
Untuk mencapai kesuksesan maksimal, di samping mampu membina motivasi tinggi, tentu juga dapat membutuhkan dukungan lain. Salah satunya, peran pemerintah sebagai pengayom sebagai payung utama yang harusnya jadi titik sentral pengembangan secara keseluruhan. Mulai dari membina pemain dengan mengasah mereka melalui berbagai kejuaraan, meningkatkan sarana dan pra-sarana latihan, hingga memberikan jaminan masa depan yang baik bagi para pemain. Untuk itu, pasti dibutuhkan anggaran sangat besar guna menyokong semuanya. Namun hal itu sangat wajar mengingat bulu tangkis telah terbukti berperan besar dalam mengharumkan nama bangsa.
Saya yakin jika PB PBSI mampu membangun kembali motivasi sampai masuk ke sanubari seluruh pemain beserta jajarannya, maka tidak mustahil pada kejuaraan mendatang Piala Thomas dan Uber akan mampu kita bawa pulang kembali ke Indonesia. Dan mengembalikan citra Indonesia sebagai raja bulu tangkis dunia.
Salam sukses, luar biasa!
____________
Tulisan ini telah dimuat di Tabloid BOLA yang terbit pada Kamis, 27 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bagaimana pendapat kalian ?