curhatan coach yo tentang bullying di badminton
Badminton selalu saja berteman dengan yang namanya prestasi pastinya , dan banyak intrik intrik didalamnya.
Saya melihat jaman skarang banyak orang yang mulai tergantung dengan badminton , baik kalangan menengah kebawah maupun kalangan menengah keatas.
Pada titik nya nanti pasti akan mengalami berbagai kendala , ada yang mulai tak mampu sehingga klub klub menawarkan beasiswa jika si anak memenuhi standarisasi klub untuk mendapatkan beasiswa.
Yang jadi perhatian kami bukan lah hal ini , kami menemukan bullying didalamnya , mengejek , merendahkan pastinya tidak baik untuk olahraga yang sudah menjadi prestasi.
Pada dasarnya semua dijarkan oleh orang tua , rekan rekan bermain atau bahkan diajarkan dan diprovokasi.
Tak menerima kekalahan adalah salah satu bentuk bullying dibadminton , mencemarkan nama , menghasut.
Amat disayangkan jika ini terus dibiarkan berlarut larut , kami mengharapkan PBSI memperhatikan hal hal ini.
Bulutangkis harus menjadi olahraga yang sportif , bulutangkis menjadi respect antar sesama baik atlet , orang tua , pelatih.
Saya merasakan ada klub di pbsi jakarta barat satu sampai dua yang bisa dikatakan sirik , melihat perkembangan kami dalam mendidik dan membina taleta talenta muda.
sepertinya selalu mencari cari masalah karena kemajuan kami.
Kami membina atlet dari bawah hingga bisa mengalahkan jawara ditingkatnya dan mencari persaingan tidak sehat yang seharusnya tidak diperlukan.
Kami hanya berlindung kepada tuhan yang memberikan , menyerahkan talenta talenta muda dan berbakat ini untuk kami bina menjadi pemain yang berkelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bagaimana pendapat kalian ?