Alan Budi Kusuma
Pebulutangkis, lahir di Surabaya,
29 Maret 1968. Memiliki nama asli Goei Ren Fang, dari sebuah keluarga
pebulutangkis, Goei Hauw Tjing dan The Lie Giok. Mulai mengayunkan raket
sejak usia 6 tahun, tapi baru berlatih secara intensif di usia 11 tahun
dengan bergabung di klub Rajawali, Surabaya. Mantan pemain nasional,
Nyoo Kiem Bie turut mengasah bakat alam Alan, yang memiliki tinggi 177
cm dan berat 68 kg, postur yang sangat ideal untuk seorang pemain
bulutangkis. Menginjak remaja hijrah ke Jakarta, bergabung dengan klub
Prasetya Mulya, sebelum masuk ke SMA khusus olahraga di Ragunan. Pada
tahun 1986, mulai masuk pelatnas utama.
Sebenarnya permainan Alan, baik di
tingkat nasional maupun internasional, mirip gelombang laut, prestasinya
naik turun. Ketika tampil sebagai pemain kunci tim Piala Thomas 1992
melawan Malaysia, ia mengalami kegagalan. Namun dua bulan kemudian di
Olimpiade Barcelona 1992 mengukir sejarah emas dengan menundukkan rekan
senegaranya, Ardy B. Wiranata, straihgt set langsung, 15-12,
18-13. Emas yang diraihnya, merupakan emas kedua Indonesia, menyusul
sukses Susi Susanti, kekasih yang kemudian menjadi istrinya. Dua medali
emas pertama buat Indonesia sepanjang sejarah Olimpiade, yang sering
juga dikenang sebagai "pasangan emas".
Dalam kejuaraan lain, Alan pernah tampil
sebagi juara Jerman Terbuka (1992), Indonesia Terbuka (1992), Piala
Dunia 1993 dan turut menjadi anggota Piala Thomas 1988, 1992, 1994. Pada
Piala Thomas 1994 yang berlangsung di Jakarta, sebagai asisten pelatih
ia turut mengembalikan supremasi Indonesia, yang hampir selama 10 tahun
direbut secara bergantian oleh dua musuh bebuyutannya, yaitu RRC dan
Malaysia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bagaimana pendapat kalian ?