Persiapan Thomas-Uber
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi
PB PBSI Hadi Nazri mengatakan bahwa dukungan publik terhadap tim Piala
Thomas dan Uber Indonesia diperlukan untuk mendongkrak semangat para
atlet yang akan mulai berjuang bulan ini di babak kualifikasi di Macau.
Peringkat boleh kalah, namun semangat tak boleh padam.
“Meskipun tidak diunggulkan, kita belum tentu kalah di lapangan,” tegas Hadi. “Jangan sampai kalah sebelum bertanding.”
Hadi
menegaskan hal tersebut setelah melihat rilis daftar unggulan BWF untuk
Piala Thomas dan Uber tahun ini. Untuk kualifikasi Piala Thomas,
Indonesia diunggulkan pada urutan keempat, sedangkan untuk Piala Uber,
Indonesia diunggulkan di tempat kelima.
Peringkat unggulan tim
Piala Thomas Indonesia sempat tergeser karena juara terakhir, China,
memutuskan ikut turun di babak kualifikasi zona Asia. China pun menjadi
unggulan pertama, diikuti oleh Korea dan Jepang, baru kemudian
Indonesia. Sedangkan, tim Piala Uber Indonesia berada di peringkat
kelima setelah China, Jepang, Taiwan, dan Thailand.
Namun
demikian, baik Hadi maupun Christian Hadinata menyatakan optimismenya
terhadap para anak didiknya untuk bisa lolos ke putaran final.
“Pencapaian tidak selalu ditentukan dari kekuatan di atas kertas,”
ujar Hadi yang didukung dengan pernyataan Christian yang menyebutkan
bahwa selama ini Indonesia memiliki sejarah kuat di kategori beregu.
Tentu
saja perjuangan tersebut bukan semata milik para atlet, pelatih, dan PB
PBSI. Perjuangan ini juga adalah milik bangsa Indonesia yang diwakili
oleh Sang Saka Merah Putih yang diusung para atlet ke dalam area
pertandingan. Karenanya, dukungan penuh dari masyarakat akan menjadi
motor pembangkit semangat tersendiri bagi tim yang akan berangkat ke
Macau dalam waktu dekat, untuk mengikuti babak kualifikasi zona Asia.
Selamat berjuang, tim Thomas dan Uber Indonesia. Jangan kalah sebelum b
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bagaimana pendapat kalian ?