tulisan berjalan

SELAMAT DATANG di akun media sosial racketbadminton.blogspot.co.id

Kamis, Mei 31, 2012

KETUA PB.MATTHEW JAYA MEMBUKA PUSDIKLAT

ketua pb.matthew jaya pada hari ini telah meresmikan dibukanya PUSDIKLAT untuk menunjang pemain yang terbaik mendapatkan pelatihan lebih intensif ,
tujuan dibukanya untuk membentuk team yang nantinya akan diikutkan dalam ajang ajang yang memiliki level diatas .

Pelatihan pun lebih ditingkatkan , baik dr segi fisik , porsi latihan dan semuanya ditambah jumlah nya serta jam terbang pun diperbanyak

Saya sangat mendukung sekali dibukanya PUSDIKLAT ini , dan semoga dibukanya PUSDIKLAT ini menambah baik dari segi prestasi maupun mental juara ank ank didik yang kami bina dan kami bentuk.


SRIKANDI SRIKANDI DI PB.MATTHEW JAYA

PB.MATTHEW JAYA dalam programnya terus menaruh harapan pada srikandi srikandi yang berada di pelatihan cabang baik di cometa arena,wijaya dan gor.kembangan.

sebut saja ADELISTA MEI (atma jaya university) yang baru baru ini menjuaraai ganda putri atma jaya cup serta juara 2 ganda campuran berpasangan dengan michael lie juga dari atma jaya.

prestasi club binaan serta pembinaan kami pun selalu dan terus mencetak juara seperti IRENA yang pernah menjuarai ganda putri tungkat sma di DWI JAYA cup 2012 , FLOREN , GABRIELLA , STEFFI , SHERA MELINDA,FABBY,AMEL,FADILLAH , VALENSIA , serta KATHARINA ANNA (juga anak atma jaya).

prestasi mereka pun tidak dibilang mudah atau di anggap entang , ayoo semangat terus SRIKANDI SRIKANDI DI MATTHEW JAYA

INDONESIA OPEN PREMIERE SIAP DIGELAR 12-17 JUNI 2012

INDONESIA OPEN PREMIERE adalah salah satu level teratas yang ditunggu tunggu oleh pecinta bulutangkis di tanah air , pemain pemain top dunia pun berdatangan untuk menjadi no 1 di indonesia.

persiapan demi persiapan pun terus dilakukan baik dari segi fisik maupun mental terus di asah demi mencapainya hasil yang di inginkan.

yuk , saksikan event ini yang akan dilangsungkan di istora senayan


INDONESIA ... plookk plookkk ploookkk

Selasa, Mei 29, 2012

Seorang Juara harus mempunyai NILAI lebih

        JUARA , siapa yang tidak ingin menjadi juara disetiap event yang diikuti oleh pemain pemain bulutangkis baik di tanah air maupun di luar negeri.menjadi juara tidak lah mudah DIA(atlet) harus mempunyai sesuatu yang lebih dari pada pemain pemain lainnya.

Misalkan saja jika kita berlatih skipping 400ratus loncatan , seorang juara itu loncat 1500 kali dan jika kita berlari selama 1 jam seorang juara berlari selama 2 jam.

Dan ketika bertarung dilapangan seorang JUARA mempunyai tekad untuk memperjuankan point yang setiap dimilikinya maupun diambil oleh lawan.itulah sang juara.

Apa sih yang menjadi motivasi dari seorang juara ??
berbicara mengenai motivasi seorang juara harus memiliki kesadaran sendiri dan menambah latihan diluar jadwal yang diberikan oleh pelatih seperti latihan beban,shadow sendiri maupun tambahan dalam bentuk apapun sendiri.

BRAVOOO PB.MATTHEW JAYA

Jumat, Mei 25, 2012

Latihan persahabatan di POLA BUGAR , kedoya

PERKUMPULAN BULUTANGKIS MATTHEW JAYA bekerja sama dengan OPTIMA B.C mengadakan program pelatihan bersama di POLA BUGAR hall , kedoya besok pada pukul 12.00 - 15.00

dilanjutkan sparing dengan PB.POLA BUGAR dalam program ini sangatlah bermanfaat khususnya untuk melatih mental dan sparing ank ank asuh kami ujar keua pb.matthew jaya YOHANES UPI oleh karna itu saya sangat mengharapkan seringnya diadakan latihan bersama ini demi menjalin persahaban antar club.

Pelatihan yang akan diselenggarakan besok diharapkan banyak peminat yang ingin berlatih bulutangkis baik sejak dini hingga sudah dewasa.

bravo PB.MATTHEW JAYA

Rabu, Mei 23, 2012

INDONESIA , HARUS BANGKIT

Team INDONESIA yang diperkuat pemain pemain gabungan profesional dan pelatnas sejauh ini sudah menunjukkan kualitasnya , namun faktor non teknis dari pemain pemain muda harus dibenahi dan teknisnya harus lebih ditingkatkan lagi.

Kami tidak menyalahkan siapapun , karna hasil yang dicapai sudah hasil yang maksimal , mungkin bukan negara lain yang maju melainkan porsi latihan kita masi kurang.

Kami yakin INDONESIA mampu berjaya seperti dulu kala ketika era susy susanti dan alan budikusuma yang mengumandankan bendera indonesia diajang olimpiade.

Selamat kepada team indonesia yang sudah berjaung demi memakili seluruh warga dan rakyat indonesia dari sabang sampai merauke.

Indonesia open akan segera di mulai mari persiapkan atlet atlet kita supaya menjadi juara di tanah air kita.

DUKUNG INDONESIA DI AJANG

INDONESIA OPEN 2012
AYOOO , KITA BANGKIT

Jumat, Mei 18, 2012

MATTHEW JAYA Diminta Jangan Terpaku pada Kejayaan Masa Lalu

Sejak beberapa dekade Matthew jaya terus melahirkan atlet atlet yang berprestasi sebut saja JENNA GOZALI yang skarang menjadi penghuni di pelatnas , ROBIN GONANZA yang saat ini berada di pelatihan nasionalnya singapore , lalu OSWIN ERIK yang berada di malaysia serta masih banyak nama nama pemain besutan PB.MATTHEW JAYA yang tersebar di seluruh indonesia.

Era milenium ini seluruh pengurus dan jajarannya dituntut untuk memberikan warna di perbulutangkisa INDONESIA , maka dari itu banyak sekali progr am program yang di wajibkan dan di buat demi mencapai dekade beberapa tahun silam yang membesarkan nama DWI JAYA JAKARTA di kancah nasional maupun internasional.

Saya selaku ketua di PB.MATTHEW JAYA mari bersama mensukseskan bulutangkis kembali di pentas nasional dan terus mencetak generasi generasi juara dari club club yang mandiri.
tekad harus semakin kita bulatkan jika ingin menjadi yang besar baik club dan prestasi demi prestasi di ukir di dekade yang skarang.

Menciptakan Regenerasi

PB.MATTHEW JAYA dalam program yang sudah dicanangkan yaitu program emas terus melakukan pelatihan demi pelatihan demi tercapainya target yang diterapkan.

khususnya sektor regenerasi yang di mulai Usia dini , Anak-anak sampai remaja pelatihan demi pelatihan terus ditingkatkan .

ketua pb.matthew jaya : "mungkin untuk 2 tahun ke depan pemain kecil kita mulai akan menikmati buahnya , dan masa depan mereka menjanjikan dan jangan sampai pada karirnya jatuh ke tangan yang salah , karna pembinaan sudah kami terus lakukan dan terus mengasah serta memoles kemampuan mereka sejak usia dini"

untuk pemain pemain kami memank tdk terlalu bnyak target akan tetapi saya mau dalam setiap penampilan mereka di berbagai event , mereka bisa menunjukkan kualitas mereka baik penampilan seperti disaat latihan dan bertanding.

Kamis, Mei 17, 2012

YUK , KEMBALI BUKA SEJARAH KETIKA JENNA DI MATTHEW JAYA

Jenna Gozali Jadi ‘Rebutan’ Bulutangkis Surabaya-Malang

  data diambil 16 September 2009
sumber radar malang   
Tudingan pengurus KONI Surabaya yang mempermasalahkan keberadaan Jenna Gozali sebagai atlet bulu tangkis Kota Malang dianggap salah alamat. KONI Kota Malang memprotes tudingan itu karena Jenna bukan atlet yang tergabung dalam kontingen bulu tangkis Kota Malang.
Ketua Harian KONI Kota Malang Djatmadji mengungkapkan, dalam Porprov Jatim II, PBSI Kota Malang mengirim 17 atlet. Tidak ada yang bernama Jenna. “Saya tidak tahu dari mana Surabaya dapat data,” ujarnya dengan nada tinggi.
Setelah ditelusuri, Jenna ternyata atlet bulu tangkis Kabupaten Malang. Pengurus PBSI Kabupaten Malang juga membenarkan bahwa Jenna salah satu atletnya.
Namun, Sekretaris PBSI Kabupaten Malang M. Ridwan tidak ambil pusing dengan tuduhan KONI Surabaya. Mereka tenang-tenang saja karena bergabungnya Jenna dengan Kabupaten Malang sudah sesuai prosedur yang ada.
Ridwan menjelaskan, Jenna sudah bergabung dengan kontingen Kabupaten Malang sejak Januari 2009. Artinya, keberadaan Jenna sebagai atlet kabupaten sudah memenuhi persyaratan. Sesuai dengan SK KONI Jatim nomor 426/Sk.137/309.1/2008 yang dikeluarkan Januari 2009 lalu, mutasi atlet maksimal delapan bulan sebelum porprov digelar. Mengacu pada SK itu, berarti Jenna sudah mencapai delapan bulan bergabung dengan tim Kabupaten Malang.
Terkait klaim KONI Surabaya yang menyatakan Jenna masih warga Surabaya, Ridwan membantah. Dia mengatakan, Jenna sudah menjadi warga Kabupaten Malang. Itu ditunjukkan dengan KTP asal Kabupaten Malang. Apalagi persyaratan KTP juga sudah diserahkan kepada KONI Jatim. “Kami tidak mempersoalkan tudingan KONI Surabaya. Toh dalam verifikasi data atlet di KONI Jatim, Jenna tidak dipermasalahkan,” ucapnya. (gus/yn/radarmalang)

Jenna Gozali, Pemain Ganda Putri Masa Depan

Jenna Gozali, Pemain Ganda Putri Masa Depan 

ALUMNI PB.MATTHEW JAYA(DULU BERNAMA DWI JAYA JAKARTA)

 



Di paruh tahun 2010 ini, empat kali mereka mencicipi turnamen Internasional dengan hasil tak mengecewakan. Di India open Grand Prix Gold 2010 yang dilaksanakan pada bulan juli lalu, mereka mampu menjadi perempat finalis dan hanya kalah di tangan pasangan India yang menjadi unggulan kedua Ponnappa Ashwini/Gutta Jwala. Meski kalah, unggulan kedua ini berhasil dipaksa bermain rubber set. Di turnamen Li Ning Singapore International Series 2010 pasangan ini mampu berbicara hingga partai puncak. Sayangnya di babak final mereka menyerah dari pasangan Korea Selatan Yim Jae Eun/Lee Se Rang dengan 19-21, 12-21. Pada turnamen Sunkist Indonesia International Challende Indocock Djarum Open 2010 yang dilangsungkan di Jakarta, mereka hanya menjadi semifinalis. Namun kejutan mampu di ciptakannya saat menjamu unggulan utama asal Jepang. Miki Yuriko/Yonemoto Koharu di kalahkannya di babak kedua dengan 19-21, 21-19, 21-13. Jenna/Variella hanya kalah dari sang juara, Suci Rizki Andiri/Della Destiara Haris. Satu-satunya kegagalan menjadi pemain yang mampu berada di barisan babak utama di alami mereka saat turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2010. Ketika itu mereka menyerah dari pasangan yang lebih lama menghuni pelatnas Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah pada babak final kualifikasi.

Awal tahun 2010, peringkat Jenna Gozali di ganda putri masih berada pada 167 dunia. Memasuki minggu ke 33, peringkatnya menembus 100an dunia. Saat ini berpasangan dengan Variella, bertengger di peringkat 87 dunia.

Dengan umur yang relatif masih muda, serta kemampuan teknik yang mencukupi, harapan Indonesia untuk memunculkan pemain handal di ganda putri ada pada Jenna Gozali. Kita harapkan. (AR)


sumber:Di paruh tahun 2010 ini, empat kali mereka mencicipi turnamen Internasional dengan hasil tak mengecewakan. Di India open Grand Prix Gold 2010 yang dilaksanakan pada bulan juli lalu, mereka mampu menjadi perempat finalis dan hanya kalah di tangan pasangan India yang menjadi unggulan kedua Ponnappa Ashwini/Gutta Jwala. Meski kalah, unggulan kedua ini berhasil dipaksa bermain rubber set. Di turnamen Li Ning Singapore International Series 2010 pasangan ini mampu berbicara hingga partai puncak. Sayangnya di babak final mereka menyerah dari pasangan Korea Selatan Yim Jae Eun/Lee Se Rang dengan 19-21, 12-21. Pada turnamen Sunkist Indonesia International Challende Indocock Djarum Open 2010 yang dilangsungkan di Jakarta, mereka hanya menjadi semifinalis. Namun kejutan mampu di ciptakannya saat menjamu unggulan utama asal Jepang. Miki Yuriko/Yonemoto Koharu di kalahkannya di babak kedua dengan 19-21, 21-19, 21-13. Jenna/Variella hanya kalah dari sang juara, Suci Rizki Andiri/Della Destiara Haris. Satu-satunya kegagalan menjadi pemain yang mampu berada di barisan babak utama di alami mereka saat turnamen Djarum Indonesia Open Super Series 2010. Ketika itu mereka menyerah dari pasangan yang lebih lama menghuni pelatnas Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah pada babak final kualifikasi.

Awal tahun 2010, peringkat Jenna Gozali di ganda putri masih berada pada 167 dunia. Memasuki minggu ke 33, peringkatnya menembus 100an dunia. Saat ini berpasangan dengan Variella, bertengger di peringkat 87 dunia.

Dengan umur yang relatif masih muda, serta kemampuan teknik yang mencukupi, harapan Indonesia untuk memunculkan pemain handal di ganda putri ada pada Jenna Gozali. Kita harapkan. (AR)

SUMBER PLANET BADMINTON

Rabu, Mei 16, 2012

MATTHEW JAYA BADMINTON CLUB jakarta adalah salah satu club yang berdiri sejak 1990 yang berawal bernama DWI JAYA jakarta ini telah mengikuti kejuaraan SIRNAS DKI JAKARTA OPEN 2012 , pertandingan kali ini diikuti dari berbagai club dijakarta maupun luarkota bahkan sampai diikuti peserta peserta dari vietnam,wales,singapore dan lainnya.

membludagnya peserta pihak panitia tahun ini amat disayangkan mengunakan hanya 1 gor yaitu asia afrika sehingga jadwal pertandingan pun bertambah molor tdk sesuai jadwal ,yang seharunya bermain pada pukul 22.40 harus bermain pada pukul 4 dini hari.itu pun tidak mengurangi antusias dari para peserta.




Kamis, Mei 10, 2012

PROGRAM EMAS

PB.MATTHEW JAYA BADMINTON CLUB adalah saah satu club bulutangkis yang namanya baru baru ini mulai didengar di perbulutangkisan nasional namun sebenarnya club ini dulu bernama DWI JAYA ATAW jakarta.

Club yang aktif dari masa ke masa yang mencetak juara sejati seperti ROBIN BONANZA,YESSI AGREINS,JENNA GOZALI yang skarang menjadi penghuni di pelatnas yang kami transfer ke pb.djarum
saat ini sedang menjalani program emas yaitu dimana dan diperuntukan perbaikan disegala sektor USIA DINI,ANAK ANAK,PEMULA,REMAJA hingga taruna maka dari itu pengurus telah kami bentuk untuk mendukung hal hal yang sudah kami programkan.

Progrfam awal kami akan mengaet sponsor sponsor yang berada di jakarta maupun luar jakarta untuk mau ikut bersama kami di program emas.


BRAVO MATTHEW JAYA

Senin, Mei 07, 2012

Bagaimana meyakinkan orang tua agar aku boleh menjadi atlit bulutangkis?

Menjadi atlit bukanlah pilihan anak yang bisa menyenangkan hati orang tua. Banyak orang tua yang tidak menyetujui anaknya untuk menjadi atlit.

Untuk kesekian kali kami menerima email dari seorang anak yang punya keinginan menjadi atlit bulutangkis tapi orang tuanya tidak menyetujui? Kami kutipkan emailnya sbb:

''Aku cuma mau minta pendapat aja, gimana caranya buat meyakinkan ortu kalau ortu gak setuju aku jadi atlet bulutangkis. Tolong dibantu ya. makasih :)''

Demikian email yang kami terima, dimana nama pengirim email tidaklah perlu kami sebutkan. Melalui forum ini, kami ingin mengajak teman-teman untuk berbagi bagaimana caranya mengatasi persoalan seperti ini.

Berdasarkan pengalaman pribadi (walau saya bukan atlet),yang diperlukan itu tekad dan kesungguhan dari si anak..

Orang tua terkadang melarang soalnya anak remaja itu masih labil..
Jadi takutnya keinginan jadi atlit nya cuma emosi sesaat..

Orang tua itu ingin yang terbaik untuk anak, dan klo anak nya sendiri memang bertekad untuk menjadi atlit pasti didukung..

Apalagi klo misalnya tuh anak kerja keras mati-matian dan penuh pengorbanan demi meraih cita-cita..
Kayaknya semua orang tua pasti luluh deh klo anaknya begitu..
Apalagi klo anaknya udah bisa berprestasi dan ngasilin uang sendiri..
hrs di konfirmasi dulu ke ortu nya, apa alasan ortu nya gak setuju anaknya jd atlit ? klo anaknya udah meyakinkan orang tuanya dgn segala cara, tp orang tuanya tetep kukuh dgn pendiriannya, tetep gak setuju anaknya jd atlit, berarti orang tuanya EGOIS. berarti emang udah nasib sekaligus musibah bagi anak itu punya org tua yg kyk gitu. contohnya tontowi, dia jd atlit jg krn di paksa sama bapaknya, krn bapaknya doyan sama bulutangkis. tp untungnya tontowi bs berprestasi. biasanya, klo anak yg menekuni bidang tertentu krn paksaan dr orang tua, jd gak berhasil/gagal. krn itu datangnya bukan dr dalam/niat dr anak itu sendiri.

biasanya sih, orang tua gak setuju anaknya jd atlit, krn takut dgn masa depan atlit yg gak jelas, apalagi klo udah pensiun. kyknya itu emang udah jd brand banget atau udah tertanam di dlm memori org tua jaman sekarang. pdhal kan kenyataannya gak bgitu. orang tua jaman sekarang msh menyamaratakan kondisi/nasib mantan atlit yg skrng dgn yg masa lalu. pdhal kan jelas berbeda kondisi/nasib mantan atlit yg skrng dgn yg dulu. contoh lain, ngurus NPWP (nomor pokok wajib pajak) klo jaman dulu 2 minggu baru jd, klo skrng, ngurus NPWP aja cuma 1 hari lgsng jadi. dulu ujian akhir tingkat sekolah namanya EBTA/EBTANAS, klo skrng di ganti jd UAN/UNAS/pra UAN/pra UNAS. yg namnya jaman kan selalu berubah.

biasanya klo org tua yg suka banget/ngefans sama bulutangkis atau org tuanya mantan atlit, itu lbh mudah meyakinkan orang tuanya. tp klo orang tua yg gak suka sama olahraga, yg gak suka sama bulutangkis, rasa2nya susah

 Saya berasumsi (krna info dari admin cuma sedikit) bhwa anak ini masih sekolah (SMU atau SMP) dan belum pernah ikut latihan bulutangkis dngan baik dan benar.

Orang tua yg baik tentu nya adalah orang tua yg mau mendengarkan dan menghargai pendapat anak-anak nya, kemudian memberikan sudut pandang nya sbgai orang tua kpada si anak. saling memahami dan menghargai antara anak dan orang tua akan sangat penting dan menghasilkan kualitas keluarga yg baik.

Tapi kenyataan nya tidak semua orang tua bisa sprti itu. banyak orang tua yg belum mampu menghargai atau kurang meng-apresiasi keinginan seorang anak. latar belakang si ortu dan keluarga nya, turut mempengaruhi sifat ortu tsbut. untuk menghadapi ortu tipe sprti ini, si anak harus memperlihatkan bukti yg konkrit bhwa kmu layak untuk di apresiasi dan diberikan reward. klo kmu masih SMP atau SMA, buatlah sebuah deal atau kesepakatan antara kmu dngan ortu kmu. misal nya, ketika kamu masuk 10 atau 5 besar di kelas, ortu harus memberikan ijin untuk kamu bermain dan latihan bulutangkis. pastikan juga kepada ortu kmu bhwa pendidikan kmu di sekolah tidak akan terganggu dngan aktivitas kmu ini.

Setelah kmu yakin bhwa kamu bisa bermain bulutangkis dngan baik dan benar, dan kmu bisa mewujudkan mimpi kmu untuk menjadi seorang atlet, diskusikan mimpi kmu ini dngan coach kmu dan minta petunjuk dari coach. ajak lah coach kmu untuk membicarakan perihal mimpi kmu kepada orang tua kmu. biasa nya orang tua lebih yakin ketika yg diajak berbicara adalah orang yg sudah dewasa. biarkan org tua dan coach kmu yg mengurus semua nya, tugas kamu cukup berlatih dngan sungguh2 hingga bisa berprestasi. berikan prestasi yg sebanyak-banyak nya, pasti orang tua kmu akan terangkat. si anak harus 5 langkah lebih maju dari anak2 lain dan harus bisa memahami karakter orang tua nya sendiri.

SUMBER ARTIKEL DARI : BULUTANGKIS.COM

Senin, April 30, 2012

DWI JAYA CUP IX,TAHUN 2012

DWI JAYA cup adalah event tahunan antar sekolah yang kami adakan setiap tahunnya,hampir seluruh sekolah sejabodetabek kami undang untuk mengikuti kejuaaraan yang kami selenggarakan , event yang semula di selenggarakan pada tanggal 28 april hingga 1 mei  oleh dikarenakan di ikuti oleh 350peserta maka ditambah menjadi 1 hari lagi untuk penyelenggaraan partai semi final dan final.....luar biasa antusias oleh sekolah peserta.

DWI JAYA cup tahun 2012 INI DI SPONSORI OLEH stevan meat shop and food store , astec (alan dan susy technology) dan zee serta didukung oleh grc board dan indolife.

pertandingan yang masih akan diselenggrakan hingga tanggal 2 mei mendatang , diharapkan semua berjalan dengan sesuai schedule.


sukses DWI JAYA dan braavooo MATTHEW JAYA ASTEC BADMINTON CLUB

Rudy Hartono Imbau Berikan Perhatian pada Mantan Atlet

Legendaris bulutangkis nasional, Rudy Hartono mengharapkan agar para mantan atlet mendapat penghargaan yang layak sesuai dengan prestasi yang dimiliki saat aktif sebagai atlet nasional.

Guna membantu para mantan atlet yang perekonomiannya dibawah garis kemiskinan, Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) bekerjasama dengan Indonesia Young Entrepreneurship (IYE) meluncurkan kartu pulsa "Prima".

"Melalui penjualan kartu pulsa jenis Prima dari PT Telkom itu nantinya YOI mendapat kucuran dana yang dialirkan kepada mantan atlet yang hidupnya
dibawah garis kemiskinan. Karena YOI berdiri tidak mengharapkan bantuan dari pemerintah, namun yang terpenting dukungan di masa mendatang," tegas Rudy
Hartono di Jakarta, Rabu (30/11).

Rudy yang juga tim penasehat YOI menegaskan, tidak semua mantan atlet dapat hidup berkecukupan seperti yang dimiliki Yayuk Basuki, Susi Susanti dan Alan Budikusuma dan sejumlah mantan atlet lainnya. Namun masih ratusan mantan atlet yang hidupnya terlunta-lunta, ada yang menjadi petugas parkir, tukang ojek dan penjual teh botol.

Mantan atlet seperti itu katanya, memerlukan uluran tangan dan bantuan dari pihak-pihak swasta. Namun ironisnya tidak semua mantan atlet dapat menerima bantuan dan ada pula mantan atlet yang menjadi donatur bagi rekan-rekannya melalui YOI.

Rudy menambahkan, mantan atlet di Indonesia belum masuk dalam draf UU Olahraga yang mendapat bantuan atau jaminan dari pemerintah di masa tuanya. Sementara di Malaysia, China dan Thailand sudah berlangsung sehingga

para orang tua tidak segan-segan mendukung putra-putrinya menjadi seorang atlet sejak usia muda.

Menurutnya, pembinaan di cabang olahraga harus dimulai dari usia muda berkisar lima tahun untuk tingkat pemuda.
Dari sisi prestasi, posisi Rudy Hartono sebagai juara All England selama delapan kali hingga kini belum
tergantikan.

Lebih jauh Rudy mengatakan, atlet nasional yang berhasil menyuguhkan medali emas di SEA Games XXVI Jakarta belum dapat diharapkan menjadi juara All
England, demikian pula di Olimpiade London tahun 2012.

sport massage susy susanti dan ice

bulutangkis.com Bisnis Fontana Sport Massage & Reflexology yang dikembangkan mantan ratu bulutangkis Susy Susanti terus berkembang dengan pesat. Hingga kini, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu telah memiliki tujuh gerai pijat khusus olahraga tersebut.

Acara syukuran sekaligus pembukaan gerai ketujuh Fontana tersebut dilakukan pada hari Minggu (22/4) siang di Komplek Gading Serpong, Blok AJ10/16-17, Gading Serpong, Tangerang. Bisnis tersebut merupakan usaha patungan dengan sesama bekas pebulutangkis, Elizabeth Latif.

“Puji Tuhan, bisnis sport massage yang kami kembangkan untuk ikut menyehatkan masyarakat, ternyata bisa diterima masyarakat dan makin berkembang,” sebut Susy.

Bisnis sport massage itu mulai dikembangkan Susy dan Ice – sapaan akrab Elizabeth -- pada tahun 2004. Berkat ketekunan dan pelayanan yang memuaskan pelanggan, bisnis Fontana Sport Massage & Reflexiology terus bertambah. Sebelum pembukaan gerai ketujuh itu, Susy dan Ice telah memiliki enam gerai yang ada di Kelapa Gading, Sunter, Bogor, Juanda, Gedung Bursa Efek Indonesia, dan Kedoya.

Ide mendirikan usaha sport massage ini berawal dari pengalaman Susy dan Ice sebagai pemain bulutangkis. Sebagai pemain, pemijatan sudah menjadi bagian penting dalam setiap kegiatan pelatihan dan pertandingan olahraga. Pemijatan ini dilakukan selain untuk melemaskan otot kaku, juga untuk memperlancar peredaran darah, sehingga membuat badan senantiasa fit untuk menghadapi latihan atau pertandingan di hari berikutnya.

Sports massage dilakukan juga untuk mengatasi otot-otot yang terkilir yang sering dialami para atlet dan juga para penggemar olahraga. Karena kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan layanan pijat profesional itulah, Fontana hadir.

Selain sport massage, Fontana juga memperluas jenis usaha seperti lulur, footspa, pijat bayi, hingga ear candle therapy. “Kebutuhan para pelanggan memang makin banyak. Kita pun berusaha memenuhinya.” Jelas Susy.

Dijelaskan oleh Susy, dari tujuh gerai tersebut, dua di antaranya dimilikinya berdua dengan Ice. Yaitu gerai di Kelapa Gading dan Gading Serpong. Sementara lima gerai lainnya, merupakan kerja sama dengan kolega.

“Sebenarnya permintaan untuk mendirikan sport massage di luar Jakarta dan Bogor, sangat banyak. Namun kami harus selektif,” sebut Ice. (*)

Selasa, April 10, 2012

PROFILE LEGENDA HIDUP BULUTANGKIS INDONESIA

Nama:
Christian Hadinata
Lahir:
Purwokerto, 11 Desember 1949
Istri:
Yoke Anwar
Anak:
Mario Hadinata (20 tahun)
Mariska Hadinata (19 tahun)

Prestasi:
1971
Juara nasional ganda putra berpasangan dengan Atik Jauhari
Juara Asia ganda campuran berpasangan dengan Retno Kustijah.
1972
Juara All England ganda putra berpasangan dengan Ade Chandra
1973
Juara All England ganda putra berpasangan dengan Ade Chandra
1978
Juara Asian Games ganda putra berpasangan dengan Ade Chandra
1979
Juara All England ganda campuran berpasangan dengan Imelda Wiguna
1980
Juara Dunia ganda putra berpasangan dengan Ade Chandra
Juara Dunia ganda campuran berpasangan dengan Imelda Wiguna
1981
Juara Jepang Terbuka ganda putra berpasangan dengan Lius Pongoh
1982
Juara Aian Games ganda campuran berpasangan dengan Ivana Lie
1983
Juara All England ganda putra berpasangan dengan Boby Ertanto
1984
Juara Indonesia Terbuka ganda putra berpasangan dengan Boby Ertanto
Juara Indonesia Terbuka ganda campuran berpasangan dengan Ivana Lie
1985
Juara Piala Dunia ganda campuran berpasangan dengan Ivana Lie
1972-1986
Memperkuat Tim Piala Thomas selama enam kali dengan berganti-ganti pasangan antara lain dengan Hadibowo dan Liem Swie King.

Aktivitas Olahraga:
Pemain bulutangkis Pelatnas (1971-1986)
Pelatih
Pengurus PBSI
Direktur Pelatnas PBSI

Senin, April 09, 2012

TEAM EXECUTIVE DAN VETERAN SIAP TEMPUR DI COMETA ARENA CUP 2012

Berawal dari semakin meningkatnya minat masyarakat akan olah raga indoor, kami Cometa Arena terdorong teguh untuk menciptakan fasilitas arena olah raga yang mampu memenuhi kepuasan para pelanggan pecinta olah raga.
Cometa Arena adalah sebuah sports hall yang baru dibuka sejak Agustus 2009 dengan bisnis utama penyewaan lapangan Futsal, Basket dan Bulu Tangkis. Cometa Arena merupakan salah satu anak perusahaan dari Cometa group yang sejak tahun 1953 sudah exist di bidang usaha manufaktur, export & import, mobile telecommunication dan hospitality industri.
Meskipun baru di bisnis olah raga namun dengan semangat dan komitmen tinggi dan didukung dengan fasilitas lengkap berkualitas standar internasional serta tim kerja yang kreatif dan profesional, kami percaya mampu mengembangkan Cometa Arena dengan menyediakan The Whole Gaming Experience dan memberikan kepuasan pelanggan yang merupakan satu-satunya tolak ukur kami dalam memajukan bisnis ini.

Pada tahun ini kembali mengadakan turnamen yang dikhususkan executive muda dan veteran , team MATTHEW JAYA BADMINTON SCHOOL PUN turut ambil serta yang berhadiahkan jutaan rupiah ini , maka dr itu ketua sekolah bulutanngkis pertama di indonesia ini mengatakan "kita turut senang mendengarnya , disamping keterpurukan prestasi bulutangkis kita di kancah INTERnasional,Cometa Arena mau memperhatikan bulutangkis walaupun lewat executive muda dan veteran ini"

Team MATTHEW JAYA akan menurukan 2 pasang yaitu Chen Sin dan indra lalu dipasangan ke dua akan menurunkan Jefery dan Eddy , smoga ke dua nya dapat meraih gelar juara , setidaknya mewakili matthew jaya di babak semi final.

turnament yang akan diselenggrakan pada tanggal 28 april - 29 april ini berbarengan dengan DWI JAYA cup cukup diminati executive muda baik member ataupun undangan member.
Panitia kali ini di ambil dr team DWI JAYA FOUNDATAION REFREE.

semoga sukses terus untuk MATTHEW JAYA dan COMETA ARENA

Minggu, April 08, 2012

PELATIH YANG DI SIA SIA KAN

Tong Sin Fu, Pelatih Cina Yang Disia-siakan Indonesia

 

Kekalahan Indonesia secara terus menerus di dunia Bulu Tangkis mungkin salah satu penyebabnya adalah karma untuk Indonesia kepada sang pria tua renta yang dulu mengharumkan nama Indonesia di tahun 90an, ketika beliau melatih pemain-pemain Indonesia. Dan kabarnya beliau juga merupakan pemain yang hebat di tahun zamanny rudi hartono namun dia tidak terlalu aktif bermain bulu tangkis. Kali ini dia membuktikan andilnya, China berhasil memenangkan Thomas Cup, inilah salah satu mutiara bangsa ini yang tersiakan !!!.
PRIA renta itu hampir selalu berada di tepi lapangan setiap kali Lin Dan tampil pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2009. Kepalanya terbungkus topi dan sebuah tas diselempangkan di pundak. Lin Dan, pebulu tangkis tunggal pria andalan Tiongkok, selalu menoleh ke arah pria renta itu setiap kali lawan berhasil menerobos pertahanannya. Menunggu instruksi.

Lin Dan, yang sejatinya hanya diunggulkan di peringkat kelima, akhirnya berhasil menjadi juara dunia di Gachibowli Indoor Stadium, Hyderabad, 10-16 Agustus lalu. Keberhasilannya, antara lain, berkat instruksi pria tua yang tak lain adalah Tong Sin Fu, pelatih tim nasional (timnas) Tiongkok.

Itu adalah gelar juara dunia ketiga bagi pemain berjuluk Super Dan tersebut, setelah memenanginya pada 2006 dan 2007. Di partai final, Tong tak tampak di pinggir lapangan lagi. Alasannya, mungkin, partai tersebut mempertemukan sesama pemain Tiongkok, Lin Dan v Chen Jin.

Tong adalah sosok yang sangat berjasa bagi kemajuan bulu tangkis di negeri terpadat di dunia itu. Sentuhan magisnya membuat Tiongkok menjadi raksasa bulu tangkis di era modern ini. Para pemain Tiongkok, dalam beberapa tahun terakhir, memang bermain dengan kemampuan jauh di atas pemain mana pun. Tak heran, pada kejuaraan di India itu timnas Tiongkok hanya kehilangan gelar ganda campuran. Empat nomor lain dikuasai pemain Tiongkok. Bahkan, tiga partai final berlangsung antarpemain Tiongkok.

Sebaliknya, Indonesia terpuruk. Nova Widianto/Liliyana Natsir, satu-satunya wakil di final kerjuaraan itu,dikalahkan duet Denmark, Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl.

Melatih pemain Tiongkok, kata Tong, tidak terlalu susah. Sebab, mereka sangat berbakat. ''Di Tiongkok, para pemandu bakat telah menyediakan pemain-pemain bagus. Kami, para pelatih, tinggal memoles,'' katanya dengan bahasa Indonesia yang masih fasih.

Tong memang lahir dan besar di Indonesia. Tepatnya di Teluk Betung, Lampung, 13 Maret 1942.

''Di Tiongkok, nama saya sering disebut Tang Xianhu atau Tang Hsien Hu, bergantung dialek daerah masing-masing. Tapi, orang tua saya memberi nama Tong Sin Fu,'' paparnya kala ditemui di sela Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2009. Ketika masih menangani timnas Indonesia, dia punya nama Fuad Nurhadi.

Tak kurang dari tiga puluh tahun dia menjadi pelatih bulu tangkis. Kepelatihannya berawal pada akhir 1979, saat dia mulai gantung raket. Selama enam tahun Tong memoles para pemain wanita Tiongkok. Di antaranya Li Lingwei dan Han Aiping. Dua pebulu tangkis andalan Tiongkok di era 1980-an.

Kemudian pada 1986 Tong melatih di Indonesia. Awalnya, dia tidak menangani pemain Pelatnas Cipayung. Dia melatih di klub Pelita Jaya milik Aburizal Bakrie dan DWI JAYA(berganti nama MATTHEW JAYA "skarang"). Ketika itu dia dikontrak USD 750 per bulan. Setelah itu Tong ditarik untuk menangani pebulu tangkis yang ditempa di Pelatnas Cipayung.

Ketika itu sejumlah pemain legendaris nasional masih di pelatnas. Seperti Liem Swie King di masa-masa akhirnya, Icuk Sugiarto, dan Hastomo Arbi. Kemudian, dia ikut membidani lahirnya para pemain generasi emas, seperti Alan Budikusuma, Ardi B. Wiranata, dan Hariyanto Arbi.


Bahkan, Tong mengantarkan Alan meraih medali emas bulu tangkis di Olimpiade Barcelona 1992. Waktu itu Susi Susanti juga berhasil meraih emas sehingga dijuluki pengantin emas. ''Para pemain Indonesia saat itu memang berbeda dengan yang ada sekarang,'' katanya.

''Secara kualitas mereka lebih baik. Selain itu, saya lihat mereka punya semangat dan kemauan keras untuk menjadi juara,'' lanjut pria 68 tahun itu. ''Filosofi saya sebagai pelatih adalah bukan pelatih yang harus pandai, melainkan pemain sendiri. Tugas pelatih hanya membantu,'' sambungnya. Pemain terakhir Indonesia yang ditangani adalah Hendrawan yang juga sempat menyabet juara dunia.

Pada 1998 dia memutuskan kembali ke Tiongkok setelah permohonannya menjadi warga negara Indonesia (WNI) ditolak. ''Kenapa itu (penolakan menjadi WNI, Red) diungkit-ungkit lagi. Itu sudah cerita lama,'' kata pria yang kini menetap di Fuzhou tersebut. ''Waktu itu saya sudah berusaha mati-matian untuk menjadi WNI, tapi tetap tidak dikabulkan. Apa mau dikata,'' katanya.

Dia hanya terdiam ketika ditanya apakah masih ingin menjadi WNI. ''Saya cukup bahagia dengan posisi saya saat ini. Kalau toh bisa menjadi WNI, sekarang usia saya sudah lanjut,'' kata suami Li Qing itu, sembari sesekali membenarkan letak topinya.

Meski begitu, dia belum tahu kapan akan pensiun sebagai pelatih. ''Saya menikmati peran saya sekarang. Selama saya masih kuat, saya akan terus melatih. Sebab, di usia ini kalau tidak ada kegiatan, malah tidak enak,'' paparnya.

Di Tiongkok, Tong tak langsung melatih tim nasional, melainkan menjadi pelatih tim bulu tangkis Provinsi Fujian. Tak lama kemudian, dia melatih timnas Negeri Panda itu. Pada Olimpiade Sydney 2000, dia harus melihat anak didiknya, Xia Xuanze, menyerah di tangan Hendrawan yang pernah dilatihnya.

Namun, Hendrawan hanya meraih perak di Olimpiade itu setelah di final dikalahkan Ji Xinpeng, pemain lain Tiongkok. Salah satu keberhasilan Hendrawan saat itu berkat arahan Tong Sin Fu. Sebaliknya, keberhasilan Ji Xinpeng mengalahkan Hendrawan -yang kini melatih tim Malaysia- juga berkat sentuhan Tong Sin Fu.

Setelah itu Tong ikut membidani lahirnya para pebulu tangkis andalan Tiongkok saat ini. Misalnya, Lin Dan, Chen Jin, Bao Chunlai, dan ganda pria Cai Yun/Fu Haifeng. Nama-nama inilah yang beberapa tahun terakhir mendominasi peta persaingan bulu tangkis dunia. Bahkan, selain mengantarkan Lin Dan hat-trick juara dunia, dia berhasil mengantar Super Dan meraih medali emas Olimpiade Beijing tahun lalu.

Tong merupakan salah satu pemain junior Indonesia terbaik di era 1950-an. Pada 1960, dia pergi ke Tiongkok bersama rekannya, Hou Chia Chang, asal Surabaya. ''Saya meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan studi sambil bermain bulu tangkis,'' tutur bapak dua anak itu.

Dia meninggalkan orang tua dan tiga saudaranya, yang saat itu tinggal di daerah Pejompongan, Jakarta.

Di Tiongkok karir bulu tangkis Tong Sin Fu melesat. Hanya dalam lima tahun dia sudah menjadi juara nasional. Gelar itu dikuasai sampai 1975. Hou Chia Cang juga berhasil. Mereka berdua dijuluki Raksasa Tiongkok karena keperkasaannya.

Sayang, ketika itu pemerintah Tiongkok tak mengizinkan atlet-atletnya mengikuti turnamen di Eropa atau di negara-negara yang tak sepaham. Akibatnya, nama mereka berdua tidak begitu dikenal secara internasional. Tapi, pers Barat yang mengendus keberadaan mereka menganggapnya sebagai kekuatan tersembunyi.

Tong hanya tampil di Ganefo (Games of The New Emerging Forces) 1963 dan 1966. Dia menjadi juara tunggal pria.

Pada 1976, ketika rezim komunis Tiongkok mulai terbuka dan mengizinkan atlet-atletnya bermain di luar negeri, Tong dan Hou mulai menunjukkan kemampuan. Bahkan, di sebuah laga ekshibisi, Tong berhasil menggilas pe*main terbaik Eropa saat itu, Erland Kops, dengan skor sangat telak, 15-0, 15-0. Oleh pers Barat, Tong dijuluki The Thing.

Ketika itu dominasi tunggal pria dunia di tangan Rudy Hartono yang berhasil menjuarai All-England delapan kali. Tapi, Tong maupun Hou tidak sempat ditarungkan dengan jagoan Indonesia itu.

Mereka pernah bertemu Iie Sumirat dalam sebuah even antarpemain Asia di Bangkok pada 1976. Iie Sumirat berhasil memecundangi keduanya. Saat dikalahkan Iie Sumirat, usianya sudah 34 tahun. Tak lama kemudian, dia memutuskan gantung raket, dan menjadi pelatih.

Tong mengaku, meski sudah tak tinggal dan melatih di Indonesia, dia terus memperhatikan perkembangan bulu tangkis di negeri kelahirannya ini. Dia tak menampik, saat ini prestasi bulu tangkis nasional memang tak sebaik di era-era sebelumnya. Tapi, dia yakin, Indonesia kembali bangkit. ''Hanya masalah waktu menunggu bulu tangkis Indonesia berkibar kembali,'' ucapnya.

Dia mengaku masih punya banyak sanak-saudara di Indonesia. Sesekali dia pulang ke Indonesia. Kedua anaknya -dia tidak mau menyebutkan namanya- juga dilahirkan di Indonesia. Tong adalah contoh mutiara berharga yang disia-siakan.

TAU KAH KAMU ??

TANG HSIN FOE Pelatih Bulu Tangkis


Mantan pemain nasional Alan Budi Kusuma menganggap negara lain lebih memberi penghargaan kepada para pelatih bulu tangkis yang berprestasi.
Hal ini diungkapkan oleh Alan mengenai sosok pelatih China kelahiran Indonesia, Tong Sin Fu atau Tang Hsienhu, yang mendampingi para pemain negeri itu mengalahkan Indonesia 3-0 pada final Piala Thomas, Minggu.
Alan memang dikenal dekat dengan pelatih kelahiran Teluk Betung, Lampung, 13 Maret 1942. Perkenalan terjadi saat Tong melatih di Indonesia pada 1987 hingga 1998. “Bayangkan, pada usia setua itu, ia masih diberi  kesempatan duduk mendampingi pemainnya. Padahal setahu saya, ia memiliki masalah dengan jantungnya, serta memang sejak muda hidup dengan satu ginjal,” katanya.
Peraih medali emas olimpiade ini memang merupakan salah satu anak didik Tong  sejak muncul akhir 1980-an. Menurutnya, Tong sebagai pelatih menanamkan disiplin tinggi buat anak didiknya. “Kalau latihan pukul delapan, dia sudah di lapangan pukul 07.30. Kami terlambat satu menit saja akan disuruh pulang,” ungkapnya.
Ia juga memuji Tong yang memiliki metode latihan yang unik dan tidak pernah sama untuk setiap pemain. “Saya dengan pemain lain, seperti Ardy, diberikan metode latihan yang berbeda. Namun, setiap memberikan teknik latihan, Om Tong selalu bilang, latihan yang dijalankan itu akan memberi hasil tiga bulan kemudian. Dan ini terbukti,” ungkapnya.
Mereka terus bersama hingga Tong memutuskan kembali ke China setelah permintaannya untuk memperoleh surat bukti warga negara Indonesia ditolak.
“Om Tong memang cerita tentang kesulitan dia memperoleh izin naturalisasi. Dia telah mengajukan selama lebih dari sepuluh tahun dengan biaya sendiri hingga habis lebih dari Rp 50 juta-an,” kata Alan. “Awalnya dia telah mendapatkan KIMS (kartu izin menetap sementara) yang diperpanjang dengan menerima KIM (kartu izin menetap), tetapi ketika saatnya mendapatkan surat bukti WNI, dia malah diminta mengurus ulang proses mendapatkan KIMS,” katanya.
Alan ingat bagaimana reaksi Tong Sin Fu saat permintaannya mendapatkan surat bukti WNI gagal. “Waktu itu kami masih latihan hingga pukul 10 malam. Om Tong bilang saya mau ke imigrasi sebentar,” katanya. “Pukul 11 malam, dia pulang dengan menendang pintu ruang latihan sampai kami semua berhenti berlatih. Om Tong cuma teriak, ‘kurang ajar… gue disuruh
ngulang prosesnya!’” kenang Alan.
Alan tidak tahu apakah dalam proses mendapatkan surat WNI tersebut Tong mendapat bantuan dari pengurus PB PBSI atau pejabat berwenang lainnya. “Beberapa hari setelah kejadian itu, dia bilang memutuskan akan kembali ke China,” katanya. “‘Lan, apa sih yang kurang saya lakukan buat negeri ini? Saya sudah membawa gelar juara, juga dapat penghargaan dari Presiden. Tapi semua itu tidak ada gunanya’,” ucap Alan mengulangi perkataan Tong.
Saat itu, Alan, karena masih menjadi pemain, meminta Tong mempertimbangkan keputusannya itu. Namun, pelatih yang pernah melahirkan nama-nama besar di China, seperti Lin Ying/Wu Dixi dan Li Lingwei ini mengatakan, “Gue di sini warga negara asing. Kalau mati di sini, istri dan anak gue makan apa?”
Tong memang menikah dengan seorang wanita dari China daratan pada usia cukup lanjut dan memiliki putra yang seingat Alan baru berusia enam tahun. “Mungkin setelah menghubungi koleganya di China, ia mendapat kepastian tentang masa depannya di sana,” ucap Alan.
Juni 1998, Tong akhirnya kembali ke China dengan membawa keluarga. Ia diantarkan oleh para mantan anak asuhnya, antara lain Alan Budi Kusuma, Candra Wijaya, Hariyanto Arbi, dan Hendrawan sampai ke bandara Soekarno-Hatta.
Menurut Alan, setelah pindah, Tong ditarik sebagai pelatih tingkat provinsi kemudian timnas oleh  pelatih kepala, Li Yongbo. Sebagai pelatih timnas, Tong Sin Fu atau Tang Hsien Hu mendapat jaminan, seperti rumah, kendaraan, dan jaminan hidup hingga seumur hidup anaknya. Ya, seumur hidup anaknya!