tulisan berjalan

SELAMAT DATANG di akun media sosial racketbadminton.blogspot.co.id

Rabu, Februari 17, 2016

ramdc 2016

ramdc 2016 (racket astec mix double challange 2016)

Bandengan sport arena yang menjadi ajang digelarnya turnamen mix double ini akan menjadi event pertama team racket sport managament tahun 2016 ini.


Awalnya , kami sedikit kesulitan untuk mendapatkan ijin dari pihak bandengan ungkap yohanes upi selaku head team racket sport managament , dikarenakan sebelumnya pernah terjadi keributan antar peserta saat turnamen futsal menurut manager bandengan sport arena ibu marita.

Ibu mariati selaku manager bsa (bandengan sport arena) , sudah mengenal betul team racket sport managament sehingga percaya kepada kami.

Yohanes upi mengatakan pertandingan apapun jika tujuannya baik dan respect dengan peserta lain saya yakin tidak akan adanya terjadi keributan dan lain lainnya.

Racket astec mix double challange 2016 di sponsori oleh astec yang sudah bekerjasama dengan team pb matthew jaya , sb dwi jaya dan racket badminton academy , diharapkan event ini menjadi ajang kebangkitan nya bulutangkis dan menambah badminton lovers agar lebih peduli dan memasarkan bulutangkis lebih baik lagi.



Minggu, Februari 14, 2016

project baru racket badminton academy

Project Baru Racket Badminton academy



DWI JAYA FOUNDATION , Yang membawahi PB MATTHEW JAYA dan RACKET badminton academy sedang menggarap beberapa project baru yakni kartu keanggotaan baik untuk sekolah ataupun atlet atlet yang mendapatkan standarisasi dari team keabsahanm RBA(Racket Badminton academy).

Project ini sedang kami matangkan dan diharapkan semester tahun ajaran baru project ini sudah rampung dan disosialisaskan kepada sekolah sekolah yang menjadi anggota kami.

Project ini diharapkan dapat menjadi pnyemangat kembali kebangkitan bulutangkis di indonesia khususnya jakarta , kami melihat banyak potensi dan sesuai dengan visi misi PB MATTHEW JAYA maka dari itu kami akan mengajak beberapa partner kami untuk turut serta ambil bagian project ini.

" Saya memiliki mimpi besar " ungkap yohanes upi founder PB MATTHEW JAYA , Project ini akan menjadi prospek yang menjanjikan dimasa mendatang .

Perkembangan badminton cukup pesat dan saat ini kami melakukan semua ini dengan komitmen dan integritas yang tinggi.


Saat ini project ini masi kami rahasiakan dan pastinya beberapa minggu kedepan akan kami nsosialisasikan bai ke member kami maupun ke public pecinta badminton ditanah air.

Kami sangat peduli dan cinta dengan badminton.

Selasa, Februari 02, 2016

target juara di mix double championship

target juara di mix double championship


Juara adalah hal yang diinginkan oleh setiap potensi yang dibina di RBA , oleh karena itu sekretaris RBA petrick yakin jika kami layak optimis untuk juara.

Persiapan team kami sedang dalam tahap pematangan teknik serta friendship games terus kami lakukan , agar hasilnya akan terlihat dan terus kami benahi.

Racket badminton team akan turun sebanyak 8 pasang di kategori universitas dan umum , lalu di kategori sekolah RBA akan turun sebanyak 8 pasang juga.

Peserta yang mengikuti kejuaraan ini berasal dari universitas bunda mulia , universitas taruma negara , stie trisakti , universitas binus lalu dari sekolah berasal dari budi agung ,pusaka abadi ,  methodist , dharma suci , bina bangsa school dan masih banyak lainnya.

Pertandingan mix double ini disupport oleh astec yang sudah bekerjasama dengan pb matthew jaya dan racket abdminton academy.

RBA akan bentuk RBT

RBA akan bentuk RBT

Racket Badminton Academy yang memiliki bhakti kepada bulutangkis ini sudah banyak menggali potensi potensi seperti juara smak one cup , juara sixplosion cup serta masih banyak cup cup yang diikuti oleh anggota member RBA (Racket Badminton Academy).

Dalam obrolan singkat dengan team admin RBA coach yo mengungkapkan ketertarikannya untuk membentuk kelas pelatihan selanjutnya yakni team.

Dimana team dibentuk berdasarkan hasil polesan dari academy atau dari team pemantau bakat RBA.

Yang nantinya team akan melakukan latihan khusus diluar racket badminton academy program.

Konsep ini masih terus akan dibicarakan dalam beberapa waktu kedepan baik oleh team managament dan coaching staff RBA.

Racket badminton academy yang saat ini menjadi sorotan oleh beberapa sekolah maupun komunitas bulutangkis ini terus berkomitmen dalam mengembangkan potensi potensi badminton lovers.



Sabtu, Januari 23, 2016

astec siap support mini tournament mix double cup 2016

astec siap support mini tournament mix double cup 2016


ASTEC salah satu produk anak bangsa yakni alan budikusuma dan susy susanti ini sudah dikenal di berbagai mancanegara seperti thailand , vietnam , swedia , perancis , swiss , korea utara , singapur , bahrain , canada dan lain lainnya menjadi salah satu partner dari team astec.


Racket badminton academy yang menjadi salah satu partner resmi pb matthew jaya astec jakarta yang selalu menjadi sorotan bagi pecinta bulutangkis ini , telah menghasilkan banyak potensi potensi muda seperti juara 02sn , juara liga pelajar serta berbagai event dibina di racket badminton academy.


RBA berada di cometa arena , yang sudah menjalin kerjasama cukup lama , bukan hanya cometa arena saja bahkan duta mas sport arena dan bandnegan sport arena juga menjadi partner dari rba.


Event yang dinamakan racket astec mix double badminton cup ini akan diikuti oleh siswa dan siswi pelajar disekolah , mahasiswa maupun mahasiswi di berbagai universitas bahkan diperuntukkan juga bagi kalangan umum.

RACKET ASTEC MIX DOUBLE BADMINTON CUP akan dibagi menjadi 2 divisi yakni divisi banteng dan divisi garuda , dimana divisi banteng diperuntukkan kalangan universitas dan umum
lalu di divisi garuda diperuntukan pelajar yang masih duduk di bangku sekolah.

Konsep ini dibuat oleh arahan ceo rba yohanes upi bersama sekretaris rba petrick.


Pertandingan yang akan dimulai pada bulan februari ini akan dibuat dengan sistem pool terlebih dahulu yakni pada tanggal 13 dan 14 untuk penyisihan dan babak 8 besar dan semifinal akan diselenggarakan pada tanggal 20 dan 21 februari 2016
tempat berlangsungnya event ini kami sudah bekerjasama dnegan bandnegan sport arena

Kami mengharapkan dengan ini kami mendukung andalan pbsi indonesia di 3 sektor ini untuk dapat meraih kembali kejayaan yakni di olimpiade rio 2016.

Inilah bentuk support kami bersama team astec diharapkan event seperti ini akan terus kami galakan bagi pecinta bulutangkis di tanah air.




yuk , daftarkan kampus kamu atau sekolah kamu kami menyediakan tidak hanya sertifiat dan trophy saja akan tetapi uang tunai serta produk dari astec.


dapat menghubungi staff kami
di cometa arena setiap
sabtu 11.00 - 13.00
minggu 11.00 - 13.00 atau 14.00 - 16.00
 yang ditujukan langsung kepada team racket badminton academy

Kamis, Januari 21, 2016

Dulu Atlet Dunia, Sekarang Tukang Las

Dulu Atlet Dunia, Sekarang Tukang Las 

Tak ada yang bakal menyangka, pemilik bengkel las di Jl. Pajenekang Makassar adalah mantan atlet nasional. Di masa kejayaannya dulu, Denny Thios berulang kali mengharumkan nama Indonesia di kancah kejuaraan angkat berat dunia. Denny tak kekar lagi. Kemeja kotak-kotak yang dikenakan justru nampak kebesaran di tubuh ringkihnya. Wajahnya makin tirus dimakan usia. "Kalau atlet lama tak latihan, ya memang seperti ini. Badan seolah mengecil kembali," ujar Denny saat ditemui di balik pagar rumahnya, beberapa waktu lalu. Saya agak kesulitan menemukan rumahnya yang senantiasa tertutup. Kendati sudah diberi clue "bengkel las" oleh seorang kenalan dadakan di facebook, jalanan sempit di seberang Masjid raya itu cukup membingungkan. Berbekal tanya kepada tukang las lain di jalan yang sama, saya menemukan rumah atlet yang kini seolah terlupakan. Akh ya, saya harus nebeng kendaraan dengan teman dari media lain. Besi berkarat sesak bertebaran balik pagar rumah berlantai dua itu. Kata Denny, bengkel las dan bubut sederhana peninggalan ayahnya itu sengaja dibiarkan selalu tertutup. Pelanggan tetap biasanya cuma orang-orang yang sekilas mengenal Denny. "Mau dibangun juga tak seberapa. Ini bengkel sudah tua. Cuma teman-teman saja yang biasanya kerja barang (besi) disini," ujarnya sembari mengutak-atik mesin chainshaw yang ada di depannya. Kami pun hanya bisa duduk pasrah di depannya, tergusur sesak dengan beberapa barang bekas dan alat bubut. Ada empat anjing juga yang berjaga di antara tumpukan besi itu. Ia pun larut dengan obrolan ringan mengulas kisah kejayaannya di dekade 90-an. Denny mengaku mulai menekuni dunia angkat berat di tahun 1980-an. Itu atas saran seorang pelatih bernama Nuryadi saat ia tekun mengolah tubuh di tempat fitness. "Dulu saya suka bela diri karate. Namanya anak muda, supaya otot besar, saya ikut fitness," ceritanya. Dengan bimbingan Nuryadi, bersama mantan juara dunia di Jerman, Charlie de Thios, ia mulai menjuarai banyak kejuaraan nasional. "Kebetulan, Charlie de Thios adalah om saya. Beliau adiknya bapak. Saya banyak belajar dari beliau," imbuh lelaki yang digelari The Best Lifter oleh Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia (PABBSI), 1990 silam. Karir Denny Thios mulai melejit di kala ia sukses memecahkan tiga rekor sekaligus dalam Kejuaraan Angkat Berat Dunia di Taiwan (1990). Berlanjut dengan segala prestasi dan medali emas yang ditorehkannya di kancah lainnya, baik ajang PON maupun Kejurnas di tanah air. Kendati demikian, paruh 1992, ia diterpa masalah dalam tubuh PABBSI Sulsel. Lantaran merasa terlunta-lunta sebagai atlet di kampung sendiri, ia berhijrah ke Surabaya, Jawa Timur. Menurutnya, hidupnya lebih terjamin disana. "Di Sulsel, bagaimana pun prestasi kita, sangat sulit dihargai. Apalagi olahraga seperti angkat berat yang nota bene jarang dikenal masyarakat. Makanya saya memilih memperkuat Jatim di PON XIII itu," kenang lelaki yang profilnya pernah diabadikan di Majalah Power Lifting yang diterbitkan negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Bahkan, jika kini nama Denny Thios di-googling, masih ada sisa-sisa kejayaannya di daftar luar negeri itu. Denny Thios bersama alat-alat di kediamannya. (Foto : Tawakal - Harian FAJAR) Sayang, kehidupannya hanya berjalan setahun di Jawa Timur. Setelah mempersembahkan medali emas di PON dan Kejuaraan Angkat Berat di Swedia, ia memutuskan pensiun dan kembali ke kampung halamannya. Suami dari Diana ini mengaku lelah menjalani profesinya sebagai atlet. "Saya pernah dipanggil kembali untuk membina atlet sambil bantu-bantu, tapi saya menolak. Soalnya, atlet yang mau dibina juga tidak ada, bisa dihitung jari," bebernya. Olahraha angkat berat dianggap tak dilirik sama sekali oleh KONI maupun pemerintah provinsi. Ia pesimis dengan kiprah angkat besi dan berat Sulsel. Tak ada pembinaan dari daerah. Sementara menurutnya, atlet terbaik angkat berat biasanya dipupuk dari daerah yang mayoritas pekerjaannya hidup dari bertani. "Coba saja pengurus lebih serius, Dulu Atlet Dunia, Sekarang Tukang Lascari atlet dari daerah," usulnya. Di penghujung kiprahnya sebagai atlet itulah, ia mulai menekuni usaha bengkel las peninggalan ayahnya. Meski penghasilan tak tentu, asalkan bisa makan dan hidup, itu sudah cukup baginya. Hidupnya tak lagi dicekoki dengan bidang olahraga yang justru tak dihargai pemerintah. Di Sulsel pun, atlet angkat berat yang lolos PON XIX pun tak begitu dilirik dan sekadar dianggap non-prioritas. Denny kini hanya menyimpan tiga medali emas sisa kejuaraan dunia dan foto-foto kenangan masa kejayaannya. Beberapa sertifikat yang sudah diplastikkannya juga jadi kenangan manis. Masih ada raut bangga dan antusias saat ia menunjukkannya pada kami. Bahkan, salah satu artikel koran yang memuat permasalahannya di tubuh PABBSI Sulsel tak dipedulikannya. "Dulu, saya pernah begini.... Ini waktu saya di Swedia,......" sisa-sisa bukti yang membawa kami untuk mengulas kenangannya. Seiring tenggelamnya nama sang pencetak rekor dunia ini, ia perlahan mengubur impiannya untuk kembali mengharumkan nama Indonesia. (*) *** PRESTASI: #Tahun 1989: Medali Perak di PON XII #Tahun 1990: Medali emas dalam Kejuaraan Angkat Berat Asia di Taiwan. Ia sekaligus memecahkan 3 rekor dunia. #Tahun 1990: Medali perunggu dalam Kejuaraan Angkat Berat Dunia di Belanda. #Tahun 1990: Atlit angkat berat (lifter) terbaik (The best lifter) dalam kejuaraan angkat berat nasional PABBSI kategori senior. #Tahun 1991: Tiga medali emas dalam Kejuaraan Angkat Nerat Nasional PABBSI kategori senior di Yogyakarta. #Tahun 1992: Medali emas dalam Kejuaraan Angkat Berat Dunia di Brimingham, Inggris #Tahun 1992: Lifter terbaik pra-PON XIII di Semarang, Jawa Tengah #Tahun 1993: Medali emas Kejuaraan Angkat Berat Dunia di Swedia



sumber :
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/imamr/dulu-atlet-dunia-sekarang-tukang-las_568f9c456323bd310cfd39df

20 Provinsi Siap Gelar Badminton Mall

 
Kegiatan badminton memasuki tahun 2016 akan semakin ramai dan menarik. Tak hanya digelar di gor-gor resmi saja, namun turnamen badminton pun kini digelar di mall. Tahun ini ada 20 provinsi di Indonesia yang siap menggelar kegiatan Badminton Mall.

Kota Palangkaraya akan menjadi lokasi pertama diadakannya Badminton Mall tahun ini. Acara akan berlangsung pada 23-24 Januari di Mall Palma, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Selain Kalimantan Tengah, 19 provinsi lain yang siap menggelar Badminton Mall adalah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali dan Kepulauan Riau.

Peserta kompetisi dasar akan diikuti 80 atlet, sementara senamminton akan diikuti delapan regu sekolah dasar. Selain dua agenda tersebut, Badminton Mall juga akan membagikan hadiah doorprize dari para sponsor, serta sosialisasi dan realisasi membership PBSI.

Kegiatan ini akan menghadirkan Rexy Mainaky dan Yuni Kartika dan disponsori oleh Flypower, Victor dan Yang Yang.

“Kegiatan Badminton Mall ini diadakan untuk memasyarakatkan bulutangkis yang saat ini semakin berkurang peminatnya. Sehingga minat masyarakat agar senang bermain bulutangkis juga semakin tergugah,” kata Kasubid Pengembangan Komunitas PP PBSI, Eddy Prayitno seperti kami kutip di situs resmi PBSI, Badmintoindonesia.org.

“Selain itu kegiatan ini juga bisa memberikan citra positif bulutangkis, yang Fun, Easy da Safe,” tambah Eddy.

Ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan Badminton Mall. Sebelumnya di tahun 2015, Badminton Mall diadakan di dua kota yaitu Malang dan Jakarta. (*)


sumber : bulutangkis.com

rexy mainaky percaya

Prestasi dan kebolehan pemain besar sekelas Rexy Mainaky memang sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Kelihaiannya mengayunkan raket hingga kemampuannya menjadi pelatih di berbagai negara pun sudah bukan menjadi rahasia. 
Namun rupanya semua itu belum cukup memuaskan kontribusi Rexy di dunia bulutangkis. Di sela-sela kesibukannya sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi tim nasional bulutangkis Indonesia, Rexy menyempatkan diri untuk terus menularkan “virus bulutangkis”-nya ke berbagai kalangan. 
Seperti yang dilakukannya kali ini (18/1) di Bintara, Bekasi. Peraih medali emas Olimpiade Atlanta tersebut tak canggung berbaur dengan 12 anak dari keluarga pemulung yang semangat ingin berlatih bulutangkis. Anak-anak tersebut hidup di lingkungan tempat pembuangan sampah raksasa di Jakarta dan tidak berada di lingkungan sekolah yang normal.
Rexy pun berbagi cerita dengan anak-anak yang juga berada di bawah binaan program Bintang Solibad, kerjasama Yayasan Bintang Kidul dan Solibad.
Kegiatan kali ini diawali dengan berbagi motivasi dan kisah sukses dibalik seorang Rexy Mainaky. Rexy bercerita mengenai perjuangannya memulai kariernya di dunia bulutangkis. Mulai dari sulitnya menjangkau lokasi latihan, pengorbanan waktu dan tenaga demi bisa berlatih bulutangkis, hingga akhirnya menjadi atlet kelas dunia. 
“Saya memulai karier bulutangkis dengan banyak tantangan. Saat kecil saya bahkan berlatih di atas tanah saja, lapangan belakang rumah. Kalau sedang hujan, saya latihan sambil hujan-hujanan, jatuh, kepeleset, bangkit lagi, main lagi, begitu terus. Latihan juga tidak pakai sepatu,” kata Rexy mengenang masa kecilnya. 
“Banyak kesulitan di awal dulu. Tapi saya terus yakin, rajin, tidak malas dan terus berusaha. Kalau sudah latihan yang rajin dan sungguh-sungguh, kita tinggal tunggu tangan Tuhan yang bekerja. Karena Tuhan tidak tidur. Tuhan yang akan tentukan kita juara atau tidak. Tapi untuk meyakinkan Tuhan, kita harus tunjukkan kalau kita sungguh-sungguh,” cerita Rexy lagi. 
Di depan dua belas anak tersebut, Rexy juga berbagi ilmu secara langsung di lapangan. Dengan semangat Rexy mengajarkan teknik-teknik bermain bulutangkis secara singkat. Hal tersebut pun disambut antusias oleh mereka yang rata-rata usianya 8 tahun hingga 15 tahun itu. 
Usai latihan bersama, Rexy juga berkesempatan untuk berkunjung dan silaturrahmi dengan beberapa keluarga anak-anak tersebut. Rexy juga lanjut berdiskusi dan bertukar pikiran dengan beberapa orangtua. Ia berharap dari para orangtua, semangat berubah untuk menjadi lebih baik itu bisa terus dihidupkan. 
“Saya sangat dengan program ini karena sesuai dengan mimpi saya. Saya sangat ingin berbagi pengalaman dan memberikan motivasi kepada anak-anak yang hidup dalam kondisi kekurangan ini. Bahwa mereka harus semangat, mau merubah pola pikir mereka, merubah mentalnya, supaya mereka bisa hidup lebih baik. Mereka harus terus diberikan motivasi. Tidak ada yang tahu kalau beberapa tahun kedepan, juara dunia akan lahir dari sini,” ungkap Rexy.



Sumber: Badmintonindonesia. org 

Senin, Januari 18, 2016

friendship games with universitas bunda mulia selection

friendship games with universitas bunda mulia selection


Racket Badminton Academy yang pada hari minggu tanggal 17 januari 2016 , pada training session 11.00 - 13.00 di pusat pelatihan RBA cometa arena mengadakan friendship games dengan universitas bunda mulia.


Kesepakatan ini dilakukan antara kapten team yolanda dengan general manager rba yakni yohanes upi untuk melakukan latihan bersama.


Kami yakin friendship games ini akan memberikan banyak manfaat antara kedua team , dan diharapkan kedepannya bisa melakukan pertandingan persahabatan  kembali di lain waktu ungkap sekretaris racket abdminton academy "petrick".


General manager Racket Badminton Academy yohanes upi berharap dari persahabatn ini kami bisa mempromosikan baik di rba dan ubm sendiri memiliki jiwa semangat yang luar biasa , dan disini memperlihatkan peminat masih digandrungi anak anak muda , dimana saat ini jika kita lihat kebanyakan dimain kan yang sudah berumur 30 - 50 an keatas pada umumnya , masih banyak anak anak kecil dan muda belum terfokuskan.

kami mengundang sekolah ataupun universitas untuk mengadakan friendship games bersama rba
dapat menghubungi team kami.

Sabtu, Januari 16, 2016

juara asia paralympic siap support team rba

juara asia paralympic siap support team rba

Inilah bentuk kesepakatan antara yohanes upi dan yohanes edy untuk merangkul badminton lovers di duta mas sport arena.

Yakni mengadakan badminton academy diwilyah komplek taman duta mas
yang berlokasi di jalan tubagus angke blog f9 no 1 jelambar jakarta barat 11460.


Pelatihan ini akan diperuntukkan dari usia dini hingga dewasa , dan kami menjamin bahwa program kami berstandar level dunia , bersama team pelatih kami yang berpengalaman dibidangnya , kami akan terus mengembangkan program demi program dan selalu mengikut sertakan ke berbagai event baik internal academy , antar sekolah bahkan ke level nasional.

Tidak dipungkiri hasil dari pembinaan kami suatu saat nanti dapat mengharumkan nama indonesia di masa mendatang.


Racket abdminton academy duta mas sport arena hari ini sudah diresmikan dan bagi pecinta bulutangkis mania dapat bergabung bersama kami pada bulan maret 2016.

pendaftaran sudah dibuka sejak hari ini , pecinta badminton lovers dapat langsung mengambil formulir di office duta mas sport arena atau dapat menghubungi contact person team kami.

lets join with us
at racket badminton academy duta mas sport arena

Kamis, Januari 14, 2016

rba mengandalkan wajah wajah baru di mix double 2016

rba mengandalkan wajah wajah baru di mix double 2016


Racket astec badminton academy yang dibentuk sejak tahun 2015 saat ini memiliki pemain pemain baru baik dari putra maupun putri.

Yang didukung oleh PB MATTHEW JAYA , racket badminton academy terus berkembang dan memiliki visi serta misi mempromosikan bulutangkis di kalangan badminton lovers.

Saat ini kami memiliki pemain pemain putri yang berpotensi seperti
1 Gladys
2 Sally
3 Tiffany
4 Gina
5 Jessica zhang
6 Angela
7 Lanny

Jessica zhang adalah team kami yang berasal dari australia , yang saat ini bergabung di racket badminton academy
suatu keuntungan bagi kami memiliki pemain seperti jessica zhang


Sedangkan di pemain putra kami memiliki
1 Rendy
2 Richard
3 Luke
4 Chike
5 Wilson
6 Ferry
7 Heru
8 William
9 Karel

Kami akan mempersiapkan mereka untuk mengikuti kejuaraan ini setidaknya kami memliki wakil di divisi a , ungkap general manager rba yohanes upi

Pembentukan team akan kami laksanakan pada pekan depan dimana kami akan menunjuk 2 panelis sebagai pemantau pembentukan team rba untuk mix double racket badminton championship di tahun 2016 ini.

6 Tahun Solibad Luncurkan 'Bintang Solibad'




Bersamaan dengan turnamen BWF World Super Series Finals 2015 di Dubai, beberapa duta-duta Solibad mengumumkan pemberian donasi sebesar USD 30,000 kepada anak-anak di seluruh dunia. Dewan penasehat Solibad telah menyetujui melaksanakan dua program baru Solibad di Meksiko dan Indonesia.

Seluruh donasi yang terkumpul selama tahun ini yang didapat dari staf Solibad dan teman-teman Solibad (seperti kegiatan-kegiatan amal, pelelangan dan donasi) akan diteruskan sesuai janji sebelumnya guna kepentingan proyek amal bagi anak-anak. Setidaknya sejumlah US 30,000 dalam beberapa hari ini akan diberikan kepada program amal di Uganda, Brazil, Iran, Malaysia, Colombia dan India.

“Seperti yang sudah selalu kita janjikan kepada para donatur kami, bahwa 100% uang yang kami terima diteruskan untuk proyek-proyek amal kami,” ungkap Raphale Sachetat, selaku Presiden Solibad.

“Kami telah menggunakan uang untuk kegiatan-kegiatan sejak awal tahun, dan kami bergembira telah mengirimkan sejumlah uang untuk menutup tahun, seperti yang kita ketahui beberapa proyek amal sangat membutuhkan uang ini,” tambah Raphael yang juga merupakan pendiri Solibad.

Solibad merayakan ulang tahunnya yang kesepuluh hari Kamis (10 Desember) dengan cara yang sempurna. Semakin banyak klub di seluruh dunia bergabung dengan ikut menandatangani Piagam Solibad (berupa keterlibatan klub-klub yang seide dengan nilai-nilai olahraga dan kemanusiaan yang digulirkan Solibad) ini akan mempromosikan kegiatan proyek-proyek amal.

Dua program baru Solibad

Dewan Solibad baru-baru ini memutuskan untuk membantu dua program baru yang sangat terkait dengan bulutangkis. Yang pertama “Bintang Solibad” yang digulirkan di Indonesia. Program Bintang Solibad ini usaha untuk membantu anak-anak yang tinggal di tempat pembuangan sampah raksasa di pinggiran Jakarta agar mendapatkan kesempatan untuk meninggalkan lingkungan sehari-hari mereka. Agar anak-anak di pinggir kali Jakarta tersebut berani bermimpi tentang masa depan yang lebih baik - seperti pekerjaan lain - melalui bulutangkis.

Caranya, program ini akan membiayai pelatihan bulutangkis yang kuat untuk anak-anak yang saat ini sehari-harinya mendaur ulang sampah sebelum dan setelah sekolah - kadang-kadang bukannya pergi ke sekolah. Tujuannya adalah untuk menyiapkan mereka ke tingkat bermain yang baik yang nantinya akan memungkinkan mereka untuk menjadi pelatih bulutangkis dan bisa masuk menjadi anggota tim bulutangkis di perusahaan-perusahaan .

Proyek yang disebut “Solibad Bintang Kali” ini sudah ada dengan melibatkan sejumlah 28 anak-anak di Jakarta dan Yojakarta. Program baru yang kedua akan diluncurkan pada tahun 2016 akan membantu anak-anak di Meksiko yang hidup dalam kondisi sangat miskin, untuk memungkinkan mereka untuk memiliki kegiatan sosial mereka lewat bulutangkis.

Duta Solibad yang ada di Dubai saat ini cuku memberikan andil yang besar dalam mengumpulkan uang bagi Solibad tahun ini. Mereka memberikan dukungan bagi Solibad kaos, raket atau hanya mempromosikan kegiatan-kegiatan Solibad. Duta Solibad yang ada di Dubai adalah, Tai Tzu Ying (TPE), Carolina Marin (ESP), Lee Yong Dae (KOR), Jan Jorgensen (DEN), Viktor Axelsen (DEN), Selena Piek (NED ), Greysia Polli (IND), Chris Adcock dan Gabby (Inggris). Peter Gade merupakan duta khusus Solibad yang juga saat ini ada di Dubai.

Untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-6, Solibad mengundang para pendukung Solibad membuat donasi melalui online untuk membantu program-program amal Solibad di tahun yang akan datang. Solibad juga berharap para penggemar bulutangkis mau berbagi gambar di jejaring sosial guna menciptakan kesadaran. (rs)

Info Solibad :
Website (untuk donasi) – klik “donation button” www.solibad.net

Contacts Media/Solibad : Raphael Sachetat (President Solibad) :
Tel.: +33660682504
Email : raphael@solibad.net

Koordinator proyek:
Colette Bacherius (Sekretaris Solibad)
Tel : +32479509664
Email : cristina@solibad.net
- See more at: http://www.bulutangkis.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=102233#sthash.gKDmeQvj.dpuf

mix double racket badminton championship

MIX double Racket Badminton Championship

Team racket sport managamnet yang sukses pada tahun lalu menyelenggarakan berbagai event seperti one day badminton tournament duta mas sport arena , serta methodist cup maupun sixplosion cup kali ini kembali menggelar event yang memiliki tema yakni mix double racket badminton championship.


Mix double racket badminton championship ini akan dibagi menjadi dua kelas yakni divisi a serta divisi b masing masing divisi memiliki 8 team.

Divisi a akan diperuntukan untuk universitas dan umum dengan menggunakan sistem pool dengan point 30 setiap kali bertanding.

Dan divisi b akan diperuntukkan member racket badminton academy nya sendiri.

Kami saat ini sedang melakukan berbagai persiapan baik event , pemain serta tahap tahap pendukungnya acara ini.

"Saya melihat mix double memiliki daya magnet tersendiri , apa lagi saat ini team merah putih kita sedang tidak prima tp saya percaya kita mampu bangkit dan kembali mendominasi di pentas dunia ungkat chief the mission racket sport managament yohanes".

Event ini akan diselenggarakan bulan depan dan bagi peserta  yang mau mendaftar dapat menghubungi staff staff kami atau dapat langsung datang pada saat jam academy kami di cometa arena pluit jakarta utara.


Rabu, Januari 06, 2016

ucapan selamat tahun baru dari ceo and founder pb matthew jaya

ucapan selamat tahun baru dari ceo and founder pb matthew jaya


Tahun 2016 akan menjadi tahun yang lebih penuh dengan tantangan akan tetapi jika kita menjalaninya dengan penuh syukur maka setiap tantangan didepan akan terasa lebih ringan.

Kami pb matthew jaya akan terus melakukan pengembangan baik dari segi managamnet maupun kepelatihan dalam meningkatkan kualitas atlet agar dapat diterima dalam perbulutangkisan nasional.

Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada jajaran pengurus , staff , pelatih , keluarga besar pb matthew jaya dimanapun berada serta para fans kaminyang terus memberikan masukan serta saran dalam kemajuan bulutangkis nasional.


Dan tak lupa juga kepada para sponsor dan yang telah mensupport kami , kami ucapkan banyak banyak terima kasih yang sebesar besarnya.

Saya bersama yohanes edy akan terus memberikan dedikasi kami kepada badminton lovers dimanapun berada.

Saya ucapkan selamat tahun baru 2016 , semoga ditahun ini tuhan selalu memberikan kesehatan serta kesejahteraan bagi kita semua.



ceo and founder
pb matthew jaya
gregorius yohanes upi

Selasa, Januari 05, 2016



segenap PENGURUS , STAFF , PELATIH
RACKET ASTEC BADMINTON ACADEMY

MENGUCAPKAN

HAPPY NEW YEAR 2015

Senin, November 02, 2015

Jarwo/Beddu Menangi Eksibisi Penutup Ajang Taufik Hidayat Arena Junior Championship 2015

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan komedian Jarwo Kuat/Beddu menghibur penonton dalam ajang Taufik HidayatArena Junior Championship 2015 melalui pertandingan eksibisi bulutangkis dengan game 11. Lawan mereka di final adalah komedian juga yaitu duet Komeng/Ajul Jiung.
  
Kehadiran para komedian ini merupakan bagian dari dukungan, tak hanya kepada penyelenggaraan Taufik Hidayat Arena Junior Championship 2015, tetapi juga terhadap bulutangkis Indonesia.

“Apalagi ketua perkumpulan kami, Komando, adalah Taufik Hidayat,” ujar Jiung.

Taufik memang menjadi ketua pekumpulan Komando, singkatan dari Komedian dan Mantan Atlet Indonesia.
  
Walau hanya bertanding dengan 11 poin, penampilan para komedian di lapangan sangat menarik penonton. Apalagi dalam eksibisi tersebut, kedua pasangan menggunakan pelatih ternama di dunia bulutangkis. Bellaetrix Manuputty menjadi pelatihKomeng/Ajul Jiung, sementara Taufik Hidayat menjadi mentorJarwo Kuat/Beddu.

Bagi Taufik, kehadiran rekan-rekan di Komando tersebut tak lain adalah pihaknya ingin mengemas pertandingan olahraga bulutangkis dalam sportainment sehingga lebih menarik bagi para pemain dan juga penonton yang hadir ke tempat pertandingan.

"Kami ingin memfasilitasi para pemain baik dari klub bulutangkis besar, klub bulutangkis kecil, maupun pemain perseorangan. Kejuaraan yang kami gelar di sini bersifat terbuka untuk semua pemain," ungkap Taufik pada final ajang Taufik Hidayat Arena Junior Championship 2015 di Jakarta, Sabtu. 31 Oktober 2015.

Dari segi total hadiah yang sebesar Rp 35 juta, kejuaraan di kelompok usia dini ini cukup lumayan besar sehingga mampu menyedot 225 peserta dari 42 klub bulutangkis di Tanah Air ikut serta. Namun kehadiran para personil Komando mampu juga telah menyedot animo masyarakat di sekitar Taufik HidayatArena, Ciracas, Jakarta Timur untuk hadir dan bertahan hingga acara berakhir.

Kejuaraan ini, menurut mantan atlet binaan klub SGS PLN Bandung itu memang bertujuan untuk mengajak anak-anak makin menggemari olahraga bulutangkis, sekaligus mengemas cabang olahraga yang membesarkan namanya tersebut dengan unsur hiburan.

"Kami ingin mengemas olahraga ini dalam sportainment, sehingga lebih menarik bagi para pemain. Kami juga mengajak beberapa teman artis nasional untuk bermain di sini," kata Taufik.

Klub bulutangkis Exist Jakarta akhirnya menjadi klub yang mendominasi dalam ajang Taufik Hidayat Arena Junior Championship 2015 dengan tujuh orang pemenang.
Klub-klub lain yang juga menempatkan wakil sebagai pemenang pada kejuaraan itu antara lain klub Jaya Raya Jakarta, Suluh Abdi Engeneering, JR Enkei, Matthew Jaya, Candra Wijaya Badminton Centre, dan Sarwendah Badminton Club.