JAKARTA- Kompetisi bulutangkis PRIM-A Astec Open IX 2013 bakal diikuti lebih dari 1300 atlet. Turnamen yang digagas Pasangan Emas Olimpiade Barcelona 1992 Alan Budikusuma dan Susi Susanti akan digelar di Jakarta pada 1-7 September 2013.
Turnamen yang rutin digelar setiap tahunnya ini, akan diikuti oleh 15 provinsi yang tersebar di Indonesia dengan durasi pertandingan sebanyak 1146 dari 107 klub. Tak hanya atlet-atlet nasional saja yang akan tampil, pemain internasional dari Vietnam dan Prancis juga akan ikut serta.
"Sudah sembilan tahun kami menggelar turnamen ini dan terus berkomitmen menciptakan pebulutangkis yang berbakat. Saya merasa punya tanggung jawab besar untuk mempopulerkan bulutangkis di tanah air," ungkap Susi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (28/8/2013).
Tujuan lain Susi dan Alan menggelar turnamen ini juga ingin membantu Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menciptakan atlet-atlet yang nantinya bisa seperti Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
"Saya ingin membantu PBSI membina dan menjaring bibit unggul yang nantinya bisa menjadi generasi penerus dan menjadi pemain andalan Indonesia. Kami juga berharap dari event ini lahir generasi penerus saya dan Alan. Saya juga ingin ada pemain lain yang berprestasi di samping nomor tunggal putra dan putri, tapi juga lewat ganda putra, putri, serta ganda campuran," harap Susi.
"Saya berharap olahraga bulutangkis ini bisa kembali berjaya seperti dulu agar membawa kebanggaan dan keharuman nama bangsa Indonesia di mata dunia. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas terselenggarannya event ini, terutama kepada pihak PRIM-A," ujar suami Susi, Alan Budikusuma.
Ke depan Susi dan Alan berharap kejuaraan Astec Open ini bisa masuk ke dalam Badminton World Federation (BWF). "Kejuaraan ini kan sudah sembilan tahun. Semoga saja di tahun depan saya bisa memasukkan kejuaraan ini ke dalam kalender BWF. Selain itu, tujuannya mengangkat gengsi turnamen ini," tegasnya. Ham - See more at: http://www.metrorealitaonline.com/2013/08/kejuaraan-astec-open-ix-2013-diikuti.html#.Uh7RZK4tuME.facebook
PRESTASI RACKET GEMILANG
tulisan berjalan
Jumat, Agustus 30, 2013
Kamis, Agustus 29, 2013
peringkat bina bangsa school pik team per juli - agustus 2013
berikut daftar point selama 2 bulan kegiatan cca badminton 2013 untuk team bina bangsa school pik
point 15
Ruyih , Ruling , Lois ,Kenneth , Reinaldi , Bryan t , Nicholas ,Novita ,Gary , Rosalina
point 10
Jesica widodo , jason
point 5
Brian E
point 0
Edison ,Brian w , Billy ,Edward ,Daniel ,Thiery
demiian point versi dwi jaya untuk internal bina bangsa school team pik 2013
ayo lebih giat lagi supaya pointnya bertambah
point 15
Ruyih , Ruling , Lois ,Kenneth , Reinaldi , Bryan t , Nicholas ,Novita ,Gary , Rosalina
point 10
Jesica widodo , jason
point 5
Brian E
point 0
Edison ,Brian w , Billy ,Edward ,Daniel ,Thiery
demiian point versi dwi jaya untuk internal bina bangsa school team pik 2013
ayo lebih giat lagi supaya pointnya bertambah
Program dwi jaya group terbaru
Perkembangan bulutangkis masih sangat diminati sampai dengan saat ini , dalam mengembangkan dan turut serta dalam memajukan bulutangkis di tingkat sekolah , dwi jaya group merilis sistem terbaru yang dipakai baik di tingkat nasional hingga dunia yakni membuat sistem peringkat baik disekolah itu sendiri dan point seluruh sekolah yang dibina oleh dwi jaya group.
bravo dwi jaya
bravo dwi jaya
Selasa, Agustus 27, 2013
SEJARAH BERDIRINYA SMPK 6 BPK PENABUR
SMPK VI BPK PENABUR KPS JAKARTA didirikan oleh BPK PENABUR KPS Jakarta di bawah ketuanya Drs. Djufrie N. Sentana dan mulai digunakan pada tanggal 20 Desember 1983. Motivasi didirikannya SMPK VI BPK PENABUR KPS Jakarta di wilayah Muara Karang, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara adalah untuk menampung putra-putri warga masyarakat Muara Karang dan Pluit yang berada di lingkungan kompleks sekolah yang dikelola oleh BPK PENABUR KPS Jakarta yang ingin melanjutkan sekolah ke jenjang SMPK.
Pada mulanya sekolah ini bernama SMP Kristen II filial / kelas jauh dengan jumlah siswa kelas I sebanyak 39 orang, kelas II dan III belum ada. Jumlah siswa tersebut terdiri atas 17 orang siswa putra dan 22 orang siswa putri dengan tenaga pendidik berjumlah 10 orang.
SMPK VI yang masih merupakan filial dari SMPK II dikepalai oleh Kristiadji (Kepala SMPK II) tetapi sebagai pelaksana harian, adalah pejabat kepala sekolah yang pada waktu itu adalah Tjan Pan Lin. Pada hari pertama sekolah dimulai, Tjan Pan Lin selaku pejabat kepala SMPK II membuka dengan resmi sekolah tersebut.
Pada tahun ajaran 1982-1983 pejabat kepala SMPK II filial ditambah 1(satu) lagi, yaitu Reginald, yang waktu itu menjabat kepala SMPK V.
Pada tahun ajaran 1983-1984 SMPK II filial sudah diperbolehkan menyandang nama SMP Kristen VI karena sudah mendapat izin dari Kanwil Depdikbud DKI Jakarta dengan nomor SK.SP150/101.1a/184, tanggal 6 Januari 1984 yang ditandatangani oleh Dra. L.E.Coldenhoff. Pada tahun ajaran ini pula SMPK VI memiliki personalia yang lengkap karena pengurus Yayasan BPK PENABUR KPS Jakarta telah mengangkat Jahja Prijatna sebagai Kepala SMPK VI dan wakilnya Drs. Herman B.Suryadi. Dalam tahun ajaran ini SMPK VI meluluskan siswa kelas III untuk pertama kalinya, sehingga tahun ajaran ini mencatat sejarah penting, yaitu SMPK VI BPK PENABUR KPS Jakarta dapat meluluskan siswa-siswi sebanyak 30 orang dengan persentase 100%. Kemudian SMPK VI berhasi mendapat status diakui dari Kanwil Depdikbud DKI Jakarta setelah menjalani penilaian akreditasi.
Pada tahun ajaran 1986 - 1987 diadakan penggantian kepala sekolah, yaitu Jahja Prijatna diganti oleh Drs. Herman B. Suryadi. Jahja Prijatna dipindahkan ke SMPK V sebagai kepala sekolah.
Akreditasi ulang yang dilaksanakan oleh Tim Penilaian dari Kanwil Depdikbud DKI Jakarta (pada tahun ajaran 1991-1992), membuahkan hasil yang sangat memuaskan, yaitu SMPK VI BPK PENABUR KPS Jakarta status disamakan.
Selasa, Agustus 20, 2013
Bagaimana menurut anda?
Catut Umur, 17 Atlet Dipulangkan
Sebanyak 17 atlet asal India dipulangkan dari arena Asian Youth Games II 2013 di Nanjing, China, karena terbukti memalsukan usia mereka.
Tujuh belas atlet tersebut yang berasal dari cabang atletik dipulangkan karena ternyata berusia di atas 17 tahun yang merupakan batas maksimal usia peserta AYG II 2013.
Peristiwa ini jelas mencoreng muka otoritas olahraga India. "Hal ini seharusnya tidak terjadi. Kami akan melihat alasan peristiwa ini," kata Vijay Kumar Malhotra dari Asosiasi Olimpiade India (IOA), Senin (19/8/2013).
Dua hari sebelumnya, empat atlet bulu tangkis India juga dilarang bertanding di ajang AYG II karena nama mereka tidak terdaftar dalam kompetisi.
Para atlet muda India ini bertanding di Nanjing atas nama "independen" karena di India dilarang mengikuti kejuaraan yang berada di bawah pengawasan Komite Olimpiade Internasional (IOC) akibat kasus korupsi yang menimpa organisasi olahraga negara tersebut.
Meski begitu, para atlet ini diseleksi oleh Federasi Atletik India (AFI) dan disetujui oleh Otoritas Olahraga India (SAI). Pimpinan SAI, Jiji Thomson, menimpakan kesalahan kepada pihak AFI.
"Kami tidak mungkin mempertanyakan daftar (atlet) yang diberikan sebuah federasi olahraga," kata Thomson. "Sepenuhnya itu menjadi tanggung jawab dari federasi untuk memilih tim."
Source: Kompas
Sebanyak 17 atlet asal India dipulangkan dari arena Asian Youth Games II 2013 di Nanjing, China, karena terbukti memalsukan usia mereka.
Tujuh belas atlet tersebut yang berasal dari cabang atletik dipulangkan karena ternyata berusia di atas 17 tahun yang merupakan batas maksimal usia peserta AYG II 2013.
Peristiwa ini jelas mencoreng muka otoritas olahraga India. "Hal ini seharusnya tidak terjadi. Kami akan melihat alasan peristiwa ini," kata Vijay Kumar Malhotra dari Asosiasi Olimpiade India (IOA), Senin (19/8/2013).
Dua hari sebelumnya, empat atlet bulu tangkis India juga dilarang bertanding di ajang AYG II karena nama mereka tidak terdaftar dalam kompetisi.
Para atlet muda India ini bertanding di Nanjing atas nama "independen" karena di India dilarang mengikuti kejuaraan yang berada di bawah pengawasan Komite Olimpiade Internasional (IOC) akibat kasus korupsi yang menimpa organisasi olahraga negara tersebut.
Meski begitu, para atlet ini diseleksi oleh Federasi Atletik India (AFI) dan disetujui oleh Otoritas Olahraga India (SAI). Pimpinan SAI, Jiji Thomson, menimpakan kesalahan kepada pihak AFI.
"Kami tidak mungkin mempertanyakan daftar (atlet) yang diberikan sebuah federasi olahraga," kata Thomson. "Sepenuhnya itu menjadi tanggung jawab dari federasi untuk memilih tim."
Source: Kompas
Senin, Agustus 19, 2013
smak 6 penabur pluit
SMAK 6 PENABUR pluit
sir Billie with coach @penabur 6 hall |
Bulutangkis yang semakin terlihat meningkat drastis di pentas dunia , mulai menunjukkan tarinya . seperti yang dilansir oleh beberapa media Indonesia is the giant sleeping , sebenarnya sejak dulu indonesia adalah negara yang paling ditakuti oleh negara negara baik asia maupun eropa.
Dwi jaya terus mempopulerkan bulutangkis kini mulai menggali potensi potensi muda dan berbakat di smak 6 penabur pluit , tahun ini smak 6 penabur pluit membagi 2 hari yakni setiap hari senin untuk kegiatan bulutangkis khusus putra dan setiap rabu untuk kegiatan bulutangkis putri.
Pak billie selaku koordinator bulutangkis mengatakan "kami senang dengan sistem yang dibuat ini , semua ide datang dari coach upi , saya banyak menrima masukan demi masukan dari coach upi".
Mari bersama kami MEMPOPULERKAN bulutangkis menuju kejayaannya kembali
Kamis, Agustus 15, 2013
TURNAMEN 4 BULANAN PBSI CABANG JAKARTA BARAT PART 2 (PARTAI TUNGGAL)
Seperti yang kita ketahui kejuaraan 4 bulanan ini sudah dilakukan untuk semua partai tunggal tetapi hanya sampai babak perempat final. Kemudian semi final dan final untuk semua partai tunggal di lanjutkan pada tanggal 4 Maret 2012. Bersamaan dengan semua partai ganda sampai dengan babak final.
Seperti pada tulisan bagian pertama, sudah di sampaikan bahwa PB MATTHEW JAYA boleh berbangga hati karena dapat menempatkan dua atlitnya dalam babak semi final tunggal putra usia dini. Yaitu Adam dan Elbert.
Adam dalam partai semi final tunggal putra usia dini |
Elbert dalam partai semi final tunggal putra usia dini |
Pada partai semifinal ini Adam berhasil mengalah kan Elbert dengan rubber set. Sehingga Elbert harus puas di posisi 3 bersama. Sedangkan Adam berhasil menembus final tunggal putra usia dini dan harus berhadapan dengan Kent dari PB ECCEL.
Sangat di sayangkan karena pada partai final ini ternyata merupakan anti klimaks dari Adam. Karena harus menyerah dari lawannya melalui pertarungan ketat 3 set. Sehingga Adam harus puas di posisi ke 2. Boleh jadi penyebab kekalahan dari Adam karena cidera yang didapat karena terjatuh akibat lantai lapangan yang kurang memadai.
Adam in action pada partai final tunggal putra usia dini |
Adam pada partai final tunggal putra usia dini |
Apapun hasilnya PB MATTHEW JAKARTA RAYA patut berbangga hati karena dua anak didiknya dapat mencapai posisi yang lumayan baik. Kita harapkan prestasi laskar cilik PB MATTHEW JAYA ini dapat meningkat dan bukan hanya pada usia dini saja, tapi terus sampai angkatan dewasa nantinya. Dan kita harapkan atlit-atlit lainnya dari PB MATTHEW JAYA dapat meniru perjuangan kedua laskar cilik ini.
Bravo DWI JAYA...
Kabar dari lapangan buat Youth Regina Caeli
Seperti yang sudah diumumkan sebelumnya, latihan perdana badminton di lapangan bulu tangkis aula KKN Regina Caeli telah dimulai, tepatnya hari selasa, 1 Februari 2011 jam 5 sore sampai 7 malam. Latihan diikuti oleh tujuh remaja. Mereka dengan giat berlatih didampingi oleh tim pelatih dari Dwi Jaya Badminton Club. Beberapa orang tua bahkan ada yang ikut nonton pelatihan. Seorang ibu mengaku senang dengan adanya kegiatan positif ini di gereja. Di samping sehat, kegiatan olah raga ini juga bertujuan untuk membentuk komunitas dan menjalin persahabatan antar sesama muda-mudi gereja.
Latihan ke-2 pada tanggal 8 Februari tak kalah seru. Kalau pada latihan perdana tim pelatih masih mencari pola latihan berdasarkan kemampuan para pemain, kali ini mereka sudah mulai berlatih bagaimana cara memukul shuttlecock dengan baik, di samping latihan dasar footwork. Latihan kedua ini diikuti oleh delapan muda-mudi RC yang dengan antusias menyambar bola-bola drilling dari pelatih.
Penasaran? Buruan join mereka & daftar ke sekretariat sekarang… !!!
Selasa, Agustus 13, 2013
ultah ke 2 kami
PB.MATTHEW JAYA jakarta yang didirikan sejak 11 september 2011 pada bulan depan akan memasuki tahun keduanya , prestasi demi prestasi terus di cetak baik dari kejuaraan bertaraf nasional , swasta maupun luar negeri.
Baru baru ini matthew jaya memberangkat atlet usia dininya TOSCA TAMIN mengikuti kejuaraan di malaysia di kelompok tunggal putra , rangka ini membuktikan bahwa matthew jaya terus turut serta dalam mengembalikan kejayaan bulutangkis di indonesia.
PB.MATTHEW JAYA jakarta yang saat ini di bawah naungan Alan budikusuma dan Susy susanti terus membina atlet atlet cilik hingga dewasa menuju tingkat nasional.
General manager matthew jaya Yohanes upi mengatakan "saat ini kami benar benar mendedikasikan jiwa kami di bulutangkis dengan ketulusan akan tetapi saat ini kami memasuki ke tahap berikut yakni lebih memfokuskan dan turut serta dalam mensukseskan bulutangkis ke pentas nasional ataupun dunia , kami siap memberikan yang terbaik nantinya mereka dapat berlanjut ke tahap yang lebih tinggi seperti ke klub klub besar yang nantinya akan masuk ke pb.pbsi atau langsung ke luar negeri , itu lah bentuk keseriusan kami dalam membina potensi potensi yang begitu banyak yanga da di indonesia , pada dasarnya mereka ini terbentur oleh biaya ataupun non teknis lainnya dari situ kami memebrikan penawaran biaya latihan yang begitu murah dan si atlet dapat terus mewujudkan cita cita serta impiannya"
Kali ini matthew jaya akan membentuk kepengurusan yang baru dan diharapkan akan memberikan banyak perubahan ke tahap yang lebih dewasa dan bukan hanya sekedar mendedikasikan dirinya akan tetapi turut membantu mengembalikan kejayaan bulutangkis indonesia , kami percaya jajaran team pelatih antar klub maupun pb.pbsi saat ini sudah bekerja keras dengan caranya masing massing dan kami bangga akan satu kesatuan itu.
maju terus bulutangkis indonesia ku
Baru baru ini matthew jaya memberangkat atlet usia dininya TOSCA TAMIN mengikuti kejuaraan di malaysia di kelompok tunggal putra , rangka ini membuktikan bahwa matthew jaya terus turut serta dalam mengembalikan kejayaan bulutangkis di indonesia.
PB.MATTHEW JAYA jakarta yang saat ini di bawah naungan Alan budikusuma dan Susy susanti terus membina atlet atlet cilik hingga dewasa menuju tingkat nasional.
General manager matthew jaya Yohanes upi mengatakan "saat ini kami benar benar mendedikasikan jiwa kami di bulutangkis dengan ketulusan akan tetapi saat ini kami memasuki ke tahap berikut yakni lebih memfokuskan dan turut serta dalam mensukseskan bulutangkis ke pentas nasional ataupun dunia , kami siap memberikan yang terbaik nantinya mereka dapat berlanjut ke tahap yang lebih tinggi seperti ke klub klub besar yang nantinya akan masuk ke pb.pbsi atau langsung ke luar negeri , itu lah bentuk keseriusan kami dalam membina potensi potensi yang begitu banyak yanga da di indonesia , pada dasarnya mereka ini terbentur oleh biaya ataupun non teknis lainnya dari situ kami memebrikan penawaran biaya latihan yang begitu murah dan si atlet dapat terus mewujudkan cita cita serta impiannya"
Kali ini matthew jaya akan membentuk kepengurusan yang baru dan diharapkan akan memberikan banyak perubahan ke tahap yang lebih dewasa dan bukan hanya sekedar mendedikasikan dirinya akan tetapi turut membantu mengembalikan kejayaan bulutangkis indonesia , kami percaya jajaran team pelatih antar klub maupun pb.pbsi saat ini sudah bekerja keras dengan caranya masing massing dan kami bangga akan satu kesatuan itu.
maju terus bulutangkis indonesia ku
Senin, Agustus 12, 2013
DONGENG BADMINTON
Namanya Ratchanok Inthanon, bukan orang Indonesia memang, orang Thailand. Orang tuanya adalah pekerja pabrik. Saat dia usia 4-5 tahun dia sering ikut orang tuanya bekerja di pabrik, di dekat tungku panas. Pemilik pabrik amat cemas melihat anak perempuan kecil ini berlarian di sekitar tungku, sedikit saja meleng, si kecil ini bisa terbakar. Maka disuruhlah di sikecil bermain di lapangan badminton milik pabrik.
Namanya Ratchanok Inthanon, usianya sekarang adalah 18 tahun, masih muda sekali. Tapi dengan usia yang sangat muda itu, dialah pemegang rekor juara dunia paling muda. Kemarin, 11 Agustus 2013, dia menaklukkan Li Xuerui, pemain nomor satu dunia badminton, pemegang 13 gelar, termasuk medali emas Olimpiade 2012. Dan yang sangat menakjubkan, Ratchanok Inthanon, mengalahkan Li Xuerui di tanah China, Guangzhou, tempat paling sulit bagi pemain bulutangkis manapun mengalahkan dominasi mereka sejak Susi Susanti pensiun.
Tidak banyak yang menonton pertandingan final single putri ini yang berakhir 22-20, 18-21, 21-14. Di Indonesia sendiri, kita bersuka cita karena dua pasangan kita juga juara di ganda campuran (Tantowi/Lilyana) dan ganda putra (Ahsan/Hendra). Tapi sejarah akan mencatat nama Ratchanok Inthanon.
Perjuangannya di olahraga badminton bagai dongeng saja. Masih beberapa tahun lalu dia sebagai pemain junior, dari negeri yang tidak pernah top bulu tangkisnya, Thailand, tapi hari ini, jika dia konsisten, inilah calon penguasa single putri masa depan. Usianya masih muda sekali, dia bisa berkembang lebih hebat.
Sebagai penutup, kedua orang tuanya sudah tidak bekerja lagi di pabrik, Ratchanok Inthanon sudah bisa menjadi tulang punggung keluarga. Selalu saja ada jalan keluar bagi orang2 yang mau berjuang.
Written by : Tere Liye (penulis Hafalan Sholat Delisa)
Follow us: @N_BWF
Visit us: http:// newbadmintonworldfans.webs.com/
Namanya Ratchanok Inthanon, usianya sekarang adalah 18 tahun, masih muda sekali. Tapi dengan usia yang sangat muda itu, dialah pemegang rekor juara dunia paling muda. Kemarin, 11 Agustus 2013, dia menaklukkan Li Xuerui, pemain nomor satu dunia badminton, pemegang 13 gelar, termasuk medali emas Olimpiade 2012. Dan yang sangat menakjubkan, Ratchanok Inthanon, mengalahkan Li Xuerui di tanah China, Guangzhou, tempat paling sulit bagi pemain bulutangkis manapun mengalahkan dominasi mereka sejak Susi Susanti pensiun.
Tidak banyak yang menonton pertandingan final single putri ini yang berakhir 22-20, 18-21, 21-14. Di Indonesia sendiri, kita bersuka cita karena dua pasangan kita juga juara di ganda campuran (Tantowi/Lilyana) dan ganda putra (Ahsan/Hendra). Tapi sejarah akan mencatat nama Ratchanok Inthanon.
Perjuangannya di olahraga badminton bagai dongeng saja. Masih beberapa tahun lalu dia sebagai pemain junior, dari negeri yang tidak pernah top bulu tangkisnya, Thailand, tapi hari ini, jika dia konsisten, inilah calon penguasa single putri masa depan. Usianya masih muda sekali, dia bisa berkembang lebih hebat.
Sebagai penutup, kedua orang tuanya sudah tidak bekerja lagi di pabrik, Ratchanok Inthanon sudah bisa menjadi tulang punggung keluarga. Selalu saja ada jalan keluar bagi orang2 yang mau berjuang.
Written by : Tere Liye (penulis Hafalan Sholat Delisa)
Follow us: @N_BWF
Visit us: http://
Kicauan Pak Presiden untuk Dua Gelar di Chin
S. B. Yudhoyono @SBYudhoyono
Alhamdulillah, ganda putra Indonesia juga meraih medali emas. Selamat & terima kasih utk Hendra S. & M. Ahsan, juga utk PBSI. *SBY*
S. B. Yudhoyono @SBYudhoyono
Saya bangga & terharu mendengarkan Indonesia Raya dikumandangkan 2 kali di Guangzhou, Tiongkok. Bangkit & Jayalah Indonesia. *SBY*
- Pada foto nampak Presiden SBY pimpin doa & ucap syukur atas kemenangan tim bulu tangkis Indonesia di Guangzhou, juga nampak foto dari Cipanas di mana Presiden bersama para Menteri beri semangat tim bulu tangkis Indonesia yang bertanding dengan melakukan nonton bareng.
Source: Akun twitter Susilo Bambang Yudhoyono
Follow us: @N_BWF
Visit us: http:// newbadmintonworldfans.webs.com/
[A1]
Alhamdulillah, ganda putra Indonesia juga meraih medali emas. Selamat & terima kasih utk Hendra S. & M. Ahsan, juga utk PBSI. *SBY*
S. B. Yudhoyono @SBYudhoyono
Saya bangga & terharu mendengarkan Indonesia Raya dikumandangkan 2 kali di Guangzhou, Tiongkok. Bangkit & Jayalah Indonesia. *SBY*
- Pada foto nampak Presiden SBY pimpin doa & ucap syukur atas kemenangan tim bulu tangkis Indonesia di Guangzhou, juga nampak foto dari Cipanas di mana Presiden bersama para Menteri beri semangat tim bulu tangkis Indonesia yang bertanding dengan melakukan nonton bareng.
Source: Akun twitter Susilo Bambang Yudhoyono
Follow us: @N_BWF
Visit us: http://
[A1]
(World Championships 2013) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Beri Ucapan Selamat
Tim bulu tangkis Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Pada ajang World Championships 2013, bendera Merah Putih berkibar sebanyak dua kali di Tianhe Indoor Gymnasium, Guangzhou, China, atas dua gelar yang dipersembahkan oleh pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Prestasi membanggakan ini mendapat apresiasi dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang sesaat setelah penyerahan medali langsung menghubungi Tontowi/Liliyana melalui Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan.
“Saya sangat bangga, saya dan para menteri menyaksikan langsung pertandingan ini. Saya juga sangat terharu, apalagi saat bendera Indonesia berkibar dan lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Terima kasih atas perjuangan Tontowi/Liliyana, Pak Gita, dan semuanya” kata Presiden SBY seperti disampaikan Liliyana.
Tontowi/Liliyana meraih gelar juara dunia usai menundukkan pasangan terkuat dunia yang juga wakil tuan rumah, Xu Chen/Ma Jin, dengan pertarungan sengit rubber game, 21-13, 16-21, 22-20.
Sukses Tontowi/Liliyana kemudian disusul oleh Hendra/Ahsan yang menang straight game atas pasangan peraih medali perak Olimpiade London 2012, Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmark, dengan skor 21-13, 23-21.
Prestasi membanggakan ini mendapat apresiasi dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang sesaat setelah penyerahan medali langsung menghubungi Tontowi/Liliyana melalui Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan.
“Saya sangat bangga, saya dan para menteri menyaksikan langsung pertandingan ini. Saya juga sangat terharu, apalagi saat bendera Indonesia berkibar dan lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Terima kasih atas perjuangan Tontowi/Liliyana, Pak Gita, dan semuanya” kata Presiden SBY seperti disampaikan Liliyana.
Tontowi/Liliyana meraih gelar juara dunia usai menundukkan pasangan terkuat dunia yang juga wakil tuan rumah, Xu Chen/Ma Jin, dengan pertarungan sengit rubber game, 21-13, 16-21, 22-20.
Sukses Tontowi/Liliyana kemudian disusul oleh Hendra/Ahsan yang menang straight game atas pasangan peraih medali perak Olimpiade London 2012, Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmark, dengan skor 21-13, 23-21.
Semua Pihak Diminta Bantu Selamatkan Bulu Tangkis Indonesia
Kekalahan telak 2-3 yang diderita baik oleh tim Thomas maupun Uber Indonesia dari Jepang di babak perempat final, merupakan akumulasi permasalahan yang menggerogoti sistem pembinaan di tanah air. Kekalahan tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak 1958 dan dinilai sebagai kekalahan terburuk.
Untuk itu, semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sendiri, diminta membantu menyelamatkan bulu tangkis sebagai cabang olahraga yang selalu menjadi andalan prestasi di dunia internasional, untuk meraih kejayaannya kembali.
"Hasil semalam bukan lagi warning. Sudah sejak empat tahun lalu warning itu ada. Ini akumulasinya. Ini merupakan sejarah buruk. Jika pemerintah merasa bertanggung jawab dalam membantu mengembalikan kejayaan bulu tangkis, segera bertindak. Rangkul swasta. Semua harus turun tangan. Tidak mungkin PBSI bekerja sendiri, karena sangat berat," ujar mantan pemain nasional, Joko Suprianto, Kamis (24/5).
Juara dunia tahun 1993 ini pun mengibaratkan pelatnas saat ini adalah pesawat yang dipaksa untuk tinggal landas namun landasan tidak memadai. "Kita punya banyak potensi pemain. Namun sistem pembinaan dan dukungan sangat terbatas," ujar Joko yang pernah membawa Indonesia memboyong Piala Thomas ke tanah air tahun 1992, 1994 dan 1996 itu.
Oleh karenanya, Joko pun meminta agar semua pihak segera berbenah, termasuk PBSI. "Rekrut pemain yang lebih muda, 14-16 tahun. Jangan lagi yang 18 tahun. Memang baru akan terlihat hasilnya 5-6 tahun lagi. Perekrutan juga harus selektif, jangan lagi ada pemain titipan," tegasnya.
Joko meminta agar di sisa waktu yang ada, kepengurusan PBSI yang dipimpin mantan Panglima TNI Djoko Santoso, bisa memulai pondasi yang baik untuk kepengurusan berikutnya. "Tidak mungkin semua PR bisa diselesaikan. Namun, bisa dimulai dengan merekrut dan membina lebih banyak lagi pemain muda tahun depan," tukasnya.
Joko juga meminta agar tim segera mengevaluasi hasil perempat final kemarin, termasuk keputusan untuk menurunkan Dionysius Hayom Rumbaka sebagai tunggal ketiga. Menurutnya sendiri, pemasangan Tommy Sugiarto akan lebih tepat sebagai penentu di turnamen-turnamen beregu sebelumnya.
"Menurut saya, Tommy lebih teruji, lebih menjanjikan. Namun, tim memutuskan menurunkan Hayom. Ini perlu dievaluasi," ujar Joko pula.
Untuk itu, semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sendiri, diminta membantu menyelamatkan bulu tangkis sebagai cabang olahraga yang selalu menjadi andalan prestasi di dunia internasional, untuk meraih kejayaannya kembali.
"Hasil semalam bukan lagi warning. Sudah sejak empat tahun lalu warning itu ada. Ini akumulasinya. Ini merupakan sejarah buruk. Jika pemerintah merasa bertanggung jawab dalam membantu mengembalikan kejayaan bulu tangkis, segera bertindak. Rangkul swasta. Semua harus turun tangan. Tidak mungkin PBSI bekerja sendiri, karena sangat berat," ujar mantan pemain nasional, Joko Suprianto, Kamis (24/5).
Juara dunia tahun 1993 ini pun mengibaratkan pelatnas saat ini adalah pesawat yang dipaksa untuk tinggal landas namun landasan tidak memadai. "Kita punya banyak potensi pemain. Namun sistem pembinaan dan dukungan sangat terbatas," ujar Joko yang pernah membawa Indonesia memboyong Piala Thomas ke tanah air tahun 1992, 1994 dan 1996 itu.
Oleh karenanya, Joko pun meminta agar semua pihak segera berbenah, termasuk PBSI. "Rekrut pemain yang lebih muda, 14-16 tahun. Jangan lagi yang 18 tahun. Memang baru akan terlihat hasilnya 5-6 tahun lagi. Perekrutan juga harus selektif, jangan lagi ada pemain titipan," tegasnya.
Joko meminta agar di sisa waktu yang ada, kepengurusan PBSI yang dipimpin mantan Panglima TNI Djoko Santoso, bisa memulai pondasi yang baik untuk kepengurusan berikutnya. "Tidak mungkin semua PR bisa diselesaikan. Namun, bisa dimulai dengan merekrut dan membina lebih banyak lagi pemain muda tahun depan," tukasnya.
Joko juga meminta agar tim segera mengevaluasi hasil perempat final kemarin, termasuk keputusan untuk menurunkan Dionysius Hayom Rumbaka sebagai tunggal ketiga. Menurutnya sendiri, pemasangan Tommy Sugiarto akan lebih tepat sebagai penentu di turnamen-turnamen beregu sebelumnya.
"Menurut saya, Tommy lebih teruji, lebih menjanjikan. Namun, tim memutuskan menurunkan Hayom. Ini perlu dievaluasi," ujar Joko pula.
Penulis: /SES
Matthew jaya luar biasa
PB.MATTHEW JAYA adalah salah satu klub yang tidak henti hentinya mencetak juara baik diturnamen pbsi atau pun kejuaraan kejuaraan bulutangkis baik tingkat swasta maupun sekolah.
PB.MATTHEW JAYA telah mencetak atlet atlet yang berpotensi dan nantinya akan dibina lebih lanjut ke klub klub papan atas seperti pb.djarum , pb.tangkas , pb.suryanaga surabaya dll.
Banyak seklai jebolan jebolan pb.matthew jaya yang saat ini telah sukses dalam karir bulutangkisnya seperti Jenna Gozali selama di matthew jaya (dulu bernama dwi jaya) meraih banyak sekali trophy trophy baik dijakarta maupun daerah , seperti piala waikota surabaya , singapore youth international challange dan masih banyak lagi hingga pada masa emasnya dilirik oleh pb.djarum .
Lalu Robin Gonanza yang saat ini menjadi squad negeri singa yakni singapore , ketika di matthew jaya robin gonanza juga mampu meraih banyak turnamen dan akhirnya dilirik oleh pb.tangkas.
PB.MATTHEW JAYA tersu membina atlet atlet sejak dini maupun sudah tahap anak - anak , pemula , remaja , taruna hingga dewasa .
PB.MATTHEW JAYA tidak pernah melarang atlet atletnya untuk sukses ke tingkat lebih tinggi , kami mendukung penuh demi kemajuan si atlet mengapai cita citanya.
PB.MATTHEW JAYA telah mencetak atlet atlet yang berpotensi dan nantinya akan dibina lebih lanjut ke klub klub papan atas seperti pb.djarum , pb.tangkas , pb.suryanaga surabaya dll.
Banyak seklai jebolan jebolan pb.matthew jaya yang saat ini telah sukses dalam karir bulutangkisnya seperti Jenna Gozali selama di matthew jaya (dulu bernama dwi jaya) meraih banyak sekali trophy trophy baik dijakarta maupun daerah , seperti piala waikota surabaya , singapore youth international challange dan masih banyak lagi hingga pada masa emasnya dilirik oleh pb.djarum .
Lalu Robin Gonanza yang saat ini menjadi squad negeri singa yakni singapore , ketika di matthew jaya robin gonanza juga mampu meraih banyak turnamen dan akhirnya dilirik oleh pb.tangkas.
PB.MATTHEW JAYA tersu membina atlet atlet sejak dini maupun sudah tahap anak - anak , pemula , remaja , taruna hingga dewasa .
PB.MATTHEW JAYA tidak pernah melarang atlet atletnya untuk sukses ke tingkat lebih tinggi , kami mendukung penuh demi kemajuan si atlet mengapai cita citanya.
Tommy Sugiarto, Pernah Terbebani Nama Besar Icuk
Jakarta - Tak banyak pebulutangkis Indonesia yang melanjutkan kiprah orangtuanya di olahraga paling berprestasi di republik ini. Tommy Sugiarto barangkali adalah satu-satunya.
Publik tentu sangat mengenal ayahnya, Icuk Sugiarto, sang juara dunia bulutangkis 1983 saat masih berusia 21 tahun. Sebuah rekor karena belum ada pemain yang menjuarai Kejuaraan Dunia Bulutangkis di usia yang lebih muda dari Icuk saat itu. Banyak yang menyebut Icuk adalah salah satu pemain tunggal putra terbaik di masa 1980-an.
Dengan reputasi sang ayah, suka tak suka, mau tak mau, publik pun kerap membandingkan Tommy dengan sang ayah.
Di tengah kesibukan mempersiapkan diri jelang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 5 Agustus nanti, Tommy menyempatkan diri melakukan wawancara khusus dengan BeritaSatu.com. Ia bicara seputar Kejuaraan Dunia Bulutangkis, arti menyandang nama Sugiarto, hingga cita-cita masa kecilnya.
BeritaSatu (B): Kurang dari sebulan lagi Tommy akan menghadapi Kejuaraan Dunia Bulutangkis, ada persiapan khusus?
Tommy (T): Dari segi program, banyak fokus di teknik. Misalnya latihan 3 lawan 1 agar pertahanan lebih kuat, kan serangannya lebih cepet. Jadi nanti biar terbiasa menghadapi smes yang kenceng. Semua segi dilatih, terutama untuk penguasaan bola.
B: Itu pengaruh dari kepengurusan baru kah?
T: Ngga juga. Itu lebih dari program pelatih. Kalau kepengurusan baru lebih menekankan ke disiplin dan lebih jelas program ke depannya.
B: Maksudnya?
T: Sekarang lebih jelas ke depan kita akan ikut kejuaraan yang mana. Misalnya setelah Kejuaraan Dunia nanti saya sudah tahu September, Oktober, November, sampai Desember nanti ikut kejuaraan apa.
Beda dengan dulu yang kadang baru tahu pas pendaftaran udah mau tutup. Jadi, kadang mepet kadang udah tahu jauh-jauh hari. Dan juga kejuaraan yang diikuti cuma sedikit. Kalau sekarang kan lebih tertata.
B: Target di Kejuaraan Dunia?
T: Ini keikutsertaan saya yang pertama kali. Sebelum-sebelumnya peringkat saya kan belum bisa masuk rankingnya (sekarang ini Tommy ada di peringkat 8 dunia). Saya ingin nanti ketemu (Lee) Chong Wei.
B: Chong Wei? Bukan malah menghindari?
T: Kenapa harus dihindari? Justru saya penasaran karena belum pernah menang lawan dia. Kalau kalah ya kan udah biasa, kalau menang nanti heboh, dia sendiri yang pusing.
B: Pernah terbebani ngga dengan nama Sugiarto?
T: Dulu iya. Apalagi waktu di kelompok umur. Sering dicibir, ah kan anaknya Icuk, jad ya wajar menang. Saya jadi mikir kenapa ya orang-orang seperti itu.
Kan yang main saya, bukan papa saya. Papa saya ga bisa bantu apa-apa, cuma bisa kasih motivasi bahwa saya harus bisa lebih baik dari dia.
Jadinya kalau saya mikir negatif terus ya saya ga maju-maju. Kata orang begini, kata orang begitu ya saya ambil positifnya aja dan terus bekerja keras.
Orang tua terus mengatakan agar saya terus berusaha yang terbaik. Untungnya mereka ngga pernah membanding-bandingkan. Kalau iya bisa bikin mental anak jatuh, ngga ada yang mau main bulutangkis.
B: Papanya Tommy kan jadi juara dunia di usia 21 tahun, pernah menjadikan itu sebagai target?
T: Ehmmm sekarang kan sudah lewat ya, umur saya udah 25 tahun. Saya rasa usia keemasan tiap orang beda-beda. Selama masih dipercaya untuk membela Indonesia saya akan berusaha sebaik mungkin.
Memang susah regenerasi dari bapak ke anak. Coba cari di Indonesia, sepertinya saya satu-satunya. Apalagi saya main di tunggal putra, persis sama dengan papa dulu.
B: Tommy kan baru meraih gelar super series di usia 25, merasa telat kah?
T: Daripada engga sama sekali? Udah jarang juga kan Indonesia dapat gelar super series di tunggal putera. Yang terakhir sebelum saya kan Simon di Indonesia Open 2012.
Saya rasa umur 25-30 itu nanti saya masih bisa mendorong diri untuk terus berkembang.
Penulis: Shesar Andriawan/YUD
Kerja keras yang berbuah hasil di china
TEMPO.CO, Jakarta- Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Gita Wirjawan, menyatakan terharu pada sukses pebulu tangkis Indonesia merebut dua gelar juara Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013 di Guangzhou, Cina, kemarin. Dua gelar itu direbut melalui ganda campuran, Tontowi Ahmad/liliyana Natsir, dan ganda putra, Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan.
“Ini sangat mengharukan dan membanggakan,” tutur Gita yang menyaksikan langsung pertandingan babak final di Guangzhou, Cina. ”Saya menitikkan air mata. Ini berkat perjuangan seluruh atlet, pelatih, dan pengurus. Juga dukungan dan doa dari seluruh fans di Indonesia dan dunia,” tambah Gita sebagaimana disiarkan Humas PB PBSI kepada wartawan melalui surat elektronik seusai pertandingan.
Melalui pertarungan dramatis tiga set, pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir, menaklukan ganda campuran nomor satu dunia asal Cina, Xu Chen/Ma Jin, 21-13, 16-21, 22-20. Sementara Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan hanya membutuhkan dua set untuk menaklukan pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, 21-13, 23-21.
Menurut Tontowi, faktor mental menjadi penentu kemenangannya atas ganda campuran terbaik Cina itu. “Faktor mental menjadi penentu kemenangan kami hari ini. Di samping itu juga ada faktor keberuntungan kami, terutama di game ketiga. Sebenarnya kami tadi hanya menahan dan mengimbangi permainan lawan,” tutur Tontowi.
Sementara Liliyana menyatakan, Xu/Ma tertekan mental mereka pada game ketiga saat ia dan Tontowi dapat menyamakan kedudukan dan deuce. Padahal sebelumnya Xu/Ma telah lebih dulu mencapai match point. ”Momen itu adalah kesempatan bagi kami dan kami menang dari segi mental,” ujarnya.
Pada kesempatan terpisah mantan pemain nasional Indonesia, Ivana Lie, menyatakan dua gelar juara dunia itu sangat berarti bagi perbulutangkisan Indonesia. “Sudah lama kita tidak mendengar lagu Indonesia Raya dikumandangan pada kejuaraan besar seperti ini,” jelasnya.
Menurut Ivana, sudah lama Indonesia kebagian gelar hanya dalam kejuaraan-kejuaraan kecil. ”Ini adalah konfirmasi bahwa bulu tangkis Indonesia bisa kembali ke masa kejayaannya,” ujar Ivana, juara dunia ganda campuran bersama Christian Hadinata pada 1985.
Sekalipun pencapaian ini patut disyukuri, Ivanna Lie mengingatkan agar para pemain, pelatih, pengurus, dan pembina tidak terlena. Sebab, Ivanna melihat ada jurang yang terlalu jauh antara pemain senior dan junior. ”Saat Olimpiade nanti, apa kita masih punya pelapis bagi pemain senior?” kata dia.
Ivanna melihat saat ini kebanyakan pemain yang membela Indonesia adalah pemain senior. ”Masa mereka seharusnya sudah habis pada Kejuaraan Dunia ini,” kata dia.
Ivana berharap PP PBSI melakukan percepatan pembinaan untuk meningkatkan kualitas permainan pemain junior. ”Caranya, pelatih-pelatih terbaik kita harus turun ke bawah, melatih pemain junior,” kata dia.
“Ini sangat mengharukan dan membanggakan,” tutur Gita yang menyaksikan langsung pertandingan babak final di Guangzhou, Cina. ”Saya menitikkan air mata. Ini berkat perjuangan seluruh atlet, pelatih, dan pengurus. Juga dukungan dan doa dari seluruh fans di Indonesia dan dunia,” tambah Gita sebagaimana disiarkan Humas PB PBSI kepada wartawan melalui surat elektronik seusai pertandingan.
Melalui pertarungan dramatis tiga set, pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir, menaklukan ganda campuran nomor satu dunia asal Cina, Xu Chen/Ma Jin, 21-13, 16-21, 22-20. Sementara Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan hanya membutuhkan dua set untuk menaklukan pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, 21-13, 23-21.
Menurut Tontowi, faktor mental menjadi penentu kemenangannya atas ganda campuran terbaik Cina itu. “Faktor mental menjadi penentu kemenangan kami hari ini. Di samping itu juga ada faktor keberuntungan kami, terutama di game ketiga. Sebenarnya kami tadi hanya menahan dan mengimbangi permainan lawan,” tutur Tontowi.
Sementara Liliyana menyatakan, Xu/Ma tertekan mental mereka pada game ketiga saat ia dan Tontowi dapat menyamakan kedudukan dan deuce. Padahal sebelumnya Xu/Ma telah lebih dulu mencapai match point. ”Momen itu adalah kesempatan bagi kami dan kami menang dari segi mental,” ujarnya.
Pada kesempatan terpisah mantan pemain nasional Indonesia, Ivana Lie, menyatakan dua gelar juara dunia itu sangat berarti bagi perbulutangkisan Indonesia. “Sudah lama kita tidak mendengar lagu Indonesia Raya dikumandangan pada kejuaraan besar seperti ini,” jelasnya.
Menurut Ivana, sudah lama Indonesia kebagian gelar hanya dalam kejuaraan-kejuaraan kecil. ”Ini adalah konfirmasi bahwa bulu tangkis Indonesia bisa kembali ke masa kejayaannya,” ujar Ivana, juara dunia ganda campuran bersama Christian Hadinata pada 1985.
Sekalipun pencapaian ini patut disyukuri, Ivanna Lie mengingatkan agar para pemain, pelatih, pengurus, dan pembina tidak terlena. Sebab, Ivanna melihat ada jurang yang terlalu jauh antara pemain senior dan junior. ”Saat Olimpiade nanti, apa kita masih punya pelapis bagi pemain senior?” kata dia.
Ivanna melihat saat ini kebanyakan pemain yang membela Indonesia adalah pemain senior. ”Masa mereka seharusnya sudah habis pada Kejuaraan Dunia ini,” kata dia.
Ivana berharap PP PBSI melakukan percepatan pembinaan untuk meningkatkan kualitas permainan pemain junior. ”Caranya, pelatih-pelatih terbaik kita harus turun ke bawah, melatih pemain junior,” kata dia.
BADMINTON WORLD CHAMPIONSHIP 2013
SELAMAT KEPADA PUTRA DAN PUTRI BANGSA
yang berhasil menjuarai
KEJUARAAN DUNIA 2013 DI CHINA
Tak ada hal yang tak mungkin segalanya dapat diwujudkan asal disiplin , kerja keras dan semangat untuk mengharumkan bangsa indonesia
PB.PBSI
BISAAAAAAAA
Langganan:
Postingan (Atom)