MATTHEW JAYA ASTEC BADMINTON SCHOOL jakarta di kejuaraan PIALA WALIKOTA JAKARTA BARAT tahun 2012 yang diselenggarakan dari tanggal 3 dan akan berakhir pada 7 oktober 2012 , matthew jaya menempat kan beberapa wakilnya di 8 besar yakni :
Adam putra yosandi yang berpasangan dengan Timotius elbert yang bermain di 2 kategori yakni tunggal putra usia dini putra dan ganda usia dini putra memasuki babak 8 besar , disusul oleh nikolas peridi dan jason christoper alexander pun mengikuti jejak adam dan elbert yaitu 8 besar di 2 kategori ganda anak anak putra serta ganda usia dini putra.
Pertandingan besok akan dilaksanakan pada pukul 09.30wib untuk tunggalnya dan ganda pada pukul 12.00 wib.
Lawan yang dihadapi pun cukup berat , akan tetapi baik adam , elbert,nikolas serta jason sudah siap untuk menghadapi gempuran gempuran lawan.
Begitu pun di ganda anak anak putri dan tunggal anak anak putri matthew juga menempatkan wakilnya untuk tunggal babak 8 besar diwakili oleh risda amelia dan ganda sudah memasuki babak semifinal yakni risda amelia berpasangan dengan fadillah nurhidayah.
di ganda dewasa putri pun matthew jaya menempatkan wakilnya di babak semifinal yakni dewi berpasangan dengan widi.
yuk , dukung kami di kejuaraan PIALA WALIKOTA JAKARTA BARAT thn 2012
admin
pbmatthewjaya
PRESTASI RACKET GEMILANG
tulisan berjalan
Jumat, Oktober 05, 2012
BNI Kembali Dukung Astec Open VIII/2012
Bulutangkis.com - Bank BNI kembali dukung
kejuaraan bulutangkis yang digagas pasangan peraih emas Olimpiade
Barcelona 1992, Alan Budikusuma dan Susy Susanti. Kejuaraan bulutangkis
yang bertajuk ‘’BNI ASTEC Open VIII/2012’’ akan digelar pada tanggal 8 –
13 Oktober 2012 pada dua lapangan, yakni di Kedoya, Jakarta Barat dan
Gedung Bulutangkis, Asia Afrika, Senayan, Jakarta memperebutkan total
hadiah 280 juta rupiah.
Dukungan BNI ini merupakan yang kedua kalinya selama sewindu penyelenggaraan turnamen bulutangkis yang diprakarsai Alan Susy untuk menyemarakkan bulutangkis nasional sekaligus menyediakan perangkat olahraga bulutangkis produksi anak bangsa yang berkualitas dunia dengan merek ASTEC.
‘’Lewat kejuaraan ini kami mengharapkan bisa melahirkan pemain-pemain berbakat yang kelak bisa ditarik ke pelatnas untuk membela Indonesia di ajang internasional. Dengan begitu proses regenerasi pemain bisa lebih cepat dan kita tidak kekurangan pemain lagi,’’ ungkap Alan Budikusuma, saat jumpa pers di Jakarta kemarin (Kamis, 04/10).
Kejuaraan BNI ASTEC Open VIII/2012 mempertandingkan 6 (enam) kategori berdasarkan kelompok umur, Anak-anak (tunggal putra & tunggal putri), Pemula (tunggal putra & tunggal putri), Remaja (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri & ganda campuran), Taruna (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri & ganda campuran), Dewasa (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri & ganda campuran) dan Veteran (ganda putra). 1300 atlet dari 15 provinsi di Indonesia akan meramaikan kejuaraan.
‘’Pertandingan dilangsungkan pada dua lokasi untuk menghindari terjadinya pertandingan berlangsung hingga larut malam,’’ jelas Mimi Irawan, Ketua Bidang Pertandingan dan Perwasitan PB PBSI demisioner.
‘’Panitia juga akan membebaskan uang pendaftaran kepada peserta yang memperlihatkan buku tabungan BNI saat melalukan pendaftaran,’’ ungkap Mimi Irawan.
Tak hanya bebas uang pendaftaran, peserta dan penonton yang membuka tabungan di lokasi pertandingan secara langsung akan mendapatkan gimmick menarik, diantaranya tiket ke Dunia Fantasi (DUFAN) senilai 250 ribu terbatas untuk 20 tiket. Tak hanya itu, tersedia juga hadiah kejutan 3 raket merek Astec.
Partisipasi dan dukungan BNI pada Astec Open merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung peningkatan prestasi olahraga nasional, terutama di cabang bulutangkis. BNI berharap akan muncul pemain-pemain bulutangkis yang berkiprah di kompetisi internasional. (*)
Dukungan BNI ini merupakan yang kedua kalinya selama sewindu penyelenggaraan turnamen bulutangkis yang diprakarsai Alan Susy untuk menyemarakkan bulutangkis nasional sekaligus menyediakan perangkat olahraga bulutangkis produksi anak bangsa yang berkualitas dunia dengan merek ASTEC.
‘’Lewat kejuaraan ini kami mengharapkan bisa melahirkan pemain-pemain berbakat yang kelak bisa ditarik ke pelatnas untuk membela Indonesia di ajang internasional. Dengan begitu proses regenerasi pemain bisa lebih cepat dan kita tidak kekurangan pemain lagi,’’ ungkap Alan Budikusuma, saat jumpa pers di Jakarta kemarin (Kamis, 04/10).
Kejuaraan BNI ASTEC Open VIII/2012 mempertandingkan 6 (enam) kategori berdasarkan kelompok umur, Anak-anak (tunggal putra & tunggal putri), Pemula (tunggal putra & tunggal putri), Remaja (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri & ganda campuran), Taruna (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri & ganda campuran), Dewasa (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri & ganda campuran) dan Veteran (ganda putra). 1300 atlet dari 15 provinsi di Indonesia akan meramaikan kejuaraan.
‘’Pertandingan dilangsungkan pada dua lokasi untuk menghindari terjadinya pertandingan berlangsung hingga larut malam,’’ jelas Mimi Irawan, Ketua Bidang Pertandingan dan Perwasitan PB PBSI demisioner.
‘’Panitia juga akan membebaskan uang pendaftaran kepada peserta yang memperlihatkan buku tabungan BNI saat melalukan pendaftaran,’’ ungkap Mimi Irawan.
Tak hanya bebas uang pendaftaran, peserta dan penonton yang membuka tabungan di lokasi pertandingan secara langsung akan mendapatkan gimmick menarik, diantaranya tiket ke Dunia Fantasi (DUFAN) senilai 250 ribu terbatas untuk 20 tiket. Tak hanya itu, tersedia juga hadiah kejutan 3 raket merek Astec.
Partisipasi dan dukungan BNI pada Astec Open merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung peningkatan prestasi olahraga nasional, terutama di cabang bulutangkis. BNI berharap akan muncul pemain-pemain bulutangkis yang berkiprah di kompetisi internasional. (*)
Rabu, Oktober 03, 2012
langkah pertama belum mengalami kesulitan
Pusdiklat matthew jaya astec yang menurunkan 4 team intinya yaitu adam putra yosandi , nikolas peridi , timotius elbert serta jason christoper alexander yang bermain di kelompok usia dini dan di anak anak hari ini belum mengalami kesulitan .
Tadi pagi Adam putra yosandi (7 tahun) di kelompok anak anak berhadapan dengan jason dari inti jakarta tidak mengalami kesulitan dengan menang 2 game langsung 21-4 dan 21-8 , adam yang bermain dengan penuh semangat mampu mengalahkan lawan , sedangkan adam bermain di kelompok anak anak putra.
Begitu pula dengan rekan 1 club nya yaitu Jason christoper alexander (MATTHEW JAYA ASTEC)pun di kelompok Usia dini menang 2 game langsung 21 - 8 dan 21 - 8 mengalahkan frederico dari PB.SURYA BAJA . akan tetapi tidak diikuti oleh Tirta (matthew jaya astec reguler dan prestasi) harus kalah dibabak pertama.
Ganda remaja putra dari PUSDIKLAT MATTHEW JAYA ASTEC yaitu Muhammad restu firdaus yang pada event ini dipasangkan oleh pelatih dengan Jubi mampu menyingkirkan pasangan dari PB.SINAR MORIA yaitu Elpin dan jordi dengan score 21 - 5 dan 21 - 7.
besok babak kedua akan dilaksanakan di hall pelita jakarta , kosambi berikut jadwal pertandingan MATTHEW JAYA ASTEC JAKARTA di kejuaraan walikota jakarta barat 2012 di hari ke 2 :
pertandingan besok kamis , tgl 4 oktober 2012
Tunggal usia dini putra mempertemukan
09.20 Adam putra yosandi (matthew jaya astec) vs Heru putra (ecclesia att)
09.40 Jason christoper alexander (matthew jaya astec) vs Darren (optima badminton club)
10.00 Timotius elbert (matthew jaya astec) vs bagas (abdi karya)
Tunggal anak anak putra mempertemukan
11.20 Nikolas peridi (matthew jaya astec) vs Hafizh (piramida)
11.40 Adam putra yosandi (matthew jaya astec) vs excel (optima badminton club)
12.00 Timotius elbert (matthew jaya astec) vs rifqi (axl)
Tunggal remaja putra mempertemukan
12.20 Royce (matthew jaya astec) vs gary (eclessia att)
13.10 Restu (matthew jaya astec) vs Bayu permana (abdi karya)
14.00 Kevin (matthew jaya astec) vs mika tesalonika (bina jaya barat)
Ganda remaja putra mempertemukan
15.15 Restu // Jubi (matthew jaya astec) vs bagas maulana // muhamad rudi (bina jaya barat)
Ganda campuran dewasa mempertemukan
16.05 Donny // Dewi (optima / matthew jaya astec) vs vera // sarno (axl / pelita bakrie)
admin
pbmatthewjaya astec jakarta
Tadi pagi Adam putra yosandi (7 tahun) di kelompok anak anak berhadapan dengan jason dari inti jakarta tidak mengalami kesulitan dengan menang 2 game langsung 21-4 dan 21-8 , adam yang bermain dengan penuh semangat mampu mengalahkan lawan , sedangkan adam bermain di kelompok anak anak putra.
Begitu pula dengan rekan 1 club nya yaitu Jason christoper alexander (MATTHEW JAYA ASTEC)pun di kelompok Usia dini menang 2 game langsung 21 - 8 dan 21 - 8 mengalahkan frederico dari PB.SURYA BAJA . akan tetapi tidak diikuti oleh Tirta (matthew jaya astec reguler dan prestasi) harus kalah dibabak pertama.
Ganda remaja putra dari PUSDIKLAT MATTHEW JAYA ASTEC yaitu Muhammad restu firdaus yang pada event ini dipasangkan oleh pelatih dengan Jubi mampu menyingkirkan pasangan dari PB.SINAR MORIA yaitu Elpin dan jordi dengan score 21 - 5 dan 21 - 7.
besok babak kedua akan dilaksanakan di hall pelita jakarta , kosambi berikut jadwal pertandingan MATTHEW JAYA ASTEC JAKARTA di kejuaraan walikota jakarta barat 2012 di hari ke 2 :
pertandingan besok kamis , tgl 4 oktober 2012
Tunggal usia dini putra mempertemukan
09.20 Adam putra yosandi (matthew jaya astec) vs Heru putra (ecclesia att)
09.40 Jason christoper alexander (matthew jaya astec) vs Darren (optima badminton club)
10.00 Timotius elbert (matthew jaya astec) vs bagas (abdi karya)
Tunggal anak anak putra mempertemukan
11.20 Nikolas peridi (matthew jaya astec) vs Hafizh (piramida)
11.40 Adam putra yosandi (matthew jaya astec) vs excel (optima badminton club)
12.00 Timotius elbert (matthew jaya astec) vs rifqi (axl)
Tunggal remaja putra mempertemukan
12.20 Royce (matthew jaya astec) vs gary (eclessia att)
13.10 Restu (matthew jaya astec) vs Bayu permana (abdi karya)
14.00 Kevin (matthew jaya astec) vs mika tesalonika (bina jaya barat)
Ganda remaja putra mempertemukan
15.15 Restu // Jubi (matthew jaya astec) vs bagas maulana // muhamad rudi (bina jaya barat)
Ganda campuran dewasa mempertemukan
16.05 Donny // Dewi (optima / matthew jaya astec) vs vera // sarno (axl / pelita bakrie)
admin
pbmatthewjaya astec jakarta
kejuaraan piala walikota jakarta barat resmi dibuka
admin pb.matthewjaya : KEJUARAAN BULUTANGKIS piala walikota jakarta barat tahun 2012 resmi dibuka tadi pagi , dihadiri oleh ketua umum cabang jakarta barat Hj . Nina Yaroh , walikota jakarta barat dan ketua pengprov dki jakarta Bp.H icuk sugiarto diwakili oleh sekretaris dki jakarta Bp Rambat mohtar sukses dilaksanakan.
Kejuaraan kali ini bersamaan dengan kejuaraan beregu pemula yang memperebutkan piala bergilir walikota jakarta barat yang diikuti oleh 5 wilayah yakni team PBSI jakarta barat sebagai tuan rumah , team PBSI jakarta jakarta utara ,team PBSI jakarta selatan , team PBSI jakarta timur dan team PBSI jakarta pusat.
Pertandingan beregu pun dibagi dua kategori beregu pemula putra dan beregu pemula putri.yang dipertandingkan adalah 3 tunggal dan 2 ganda.
Kejurkot pun tidak diikuti oleh membludagnya peserta dikarenakan banyaknya dari atlet yang menghadapi ujian midtest disekolahnya masing masing.
Team MATTHEW JAYA ASTEC kali ini menurunkan team pusdiklatnya beserta beberapa pemain club baik reguler dan prestasinya untuk bertanding di kejuaraan ini.
Pertandingan yang akan dilaksanakan hingga 7oktober mendatang cukup mendapat minat dari para peserta , team official Yohanes upi mengatakan : dari segi level persaingan cukup menantang apa lagi , banyak atlet yang baru naik ke tingkat diatasnya seperti dari anak anak ke pemula , banyak wajah wajah baru dan saya harap ini akan terus terjadi.Supaya bulutangkis kita semakin jaya kembali seperti era , om alan budikusuma dan tante susy susanti
admin
pbmatthewjayaastec jakarta
Kejuaraan kali ini bersamaan dengan kejuaraan beregu pemula yang memperebutkan piala bergilir walikota jakarta barat yang diikuti oleh 5 wilayah yakni team PBSI jakarta barat sebagai tuan rumah , team PBSI jakarta jakarta utara ,team PBSI jakarta selatan , team PBSI jakarta timur dan team PBSI jakarta pusat.
Pertandingan beregu pun dibagi dua kategori beregu pemula putra dan beregu pemula putri.yang dipertandingkan adalah 3 tunggal dan 2 ganda.
Kejurkot pun tidak diikuti oleh membludagnya peserta dikarenakan banyaknya dari atlet yang menghadapi ujian midtest disekolahnya masing masing.
Team MATTHEW JAYA ASTEC kali ini menurunkan team pusdiklatnya beserta beberapa pemain club baik reguler dan prestasinya untuk bertanding di kejuaraan ini.
Pertandingan yang akan dilaksanakan hingga 7oktober mendatang cukup mendapat minat dari para peserta , team official Yohanes upi mengatakan : dari segi level persaingan cukup menantang apa lagi , banyak atlet yang baru naik ke tingkat diatasnya seperti dari anak anak ke pemula , banyak wajah wajah baru dan saya harap ini akan terus terjadi.Supaya bulutangkis kita semakin jaya kembali seperti era , om alan budikusuma dan tante susy susanti
admin
pbmatthewjayaastec jakarta
Selasa, Oktober 02, 2012
penasaran flashmob versi matthew jaya astec
Apa itu flashmob? Flashmob adalah sebuah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sebuah kegiatan dimana sekelompok orang yang tiba-tiba berkumpul dan melakukan gerakan yang seragam untuk kemudian kembali menyebar setelah selesai. Sedangkan Solibad sendiri adalah kepanjangan dari Solidarity Badminton, sebuah gerakan yang dirintis oleh jurnalis bulutangkis asal Perancis, Raphael Sachetat yang memiliki misi untuk menyatukan berbagai elemen bulutangkis untuk menunjukkan kepedulian terhadap sesama. Flashmob sendiri dipilih sebagai sarana promosi agar semakin banyak orang tahu tentang Solibad, mau membantu dan pada akhirnya meningkatkan kepedulian terhadap berbagai isu khususnya kemanusiaan. Tahun 2011 lalu, Flashmob untuk Solibad digelar di 65 kota dari 43 negara, sementara tahun ini direncanakan akan digelar di 110 kota. Hingga berita ini ditulis, di bumi bagian lain masih berlangsung berbagai persiapan dan pelaksanaan flashmob.
nantikan kami di youtube
admin
pbmatthewjaya
Sabtu, September 29, 2012
Bulutangkis Adalah Olahraga Yang Unik
Bulutangkis.com - Bulutangkis adalah
olahraga yang unik. Ia tidak sama dalam banyak hal dengan
olahraga-olahraga lainnya. Nama – kalau kita menggunakan nama aslinya,
badminton – misalnya berbeda dengan cabang-cabang lain. Kalau
cabang-cabang lain sedikit banyak menggambarkan bagaimana olahraga itu
dilakukan – sepak bola karena menyepak-nyepak bola, bola basket karena
memasukkan bola ke basket (keranjang), tennis meja karena melakukan
tennis diatas meja – maka badminton berasal dari nama tempat. Tepatnya
nama sebuah gedung atau bangunan. Beruntung bangsa Indonesia bisa
menemukan nama yang sesuai dengan olahraga itu: bulu tangkis, bulu yang
ditangkis-tangkis. Lihat juga peralatannya. Shuttlecock yang
dipakai sebagai “bola” terbuat sebagian dari hewan, tepatnya bulu-bulu
itik. Kini hampir tiada lagi olahraga yang menyandarkan diri pada
binatang untuk peralatannya. Sepak bola, dan juga cabang-cabang lain
yang memakai bola (besar), kini tidak memakai kulit binatang.
Bagi Indonesia, bulutangkis juga olahraga yang unik. Dia satu-satunya cabang yang sudah memasukkan nama Indonesia dalam peta medali emas Olimpiade, para pemainnyasudah mempersaembahkan medali emas pesta olahraga empat tahunan itu. Dia juga satu-satunya olahraga yang bisa membawa bangsa Indonesia ke tingkat tertinggi di dunia. Lihatlah belasan gelar tingkat dunia diraih, baik perseorangan maupun beregu. Rekor-rekor atas nama putra Indonesia juga diukir. Rudy Hartono menjadi satu-satunya pemain didunia yang bisa delapan kali merebut gelar juara All England, kejuaraan yang biasa disebut sebagai arena tingkat dunia tidak resmi. Para pemain putra Indonesia mencatat sejarah dengan mengantungi Piala Thomas lima kali berturut-turut. Dikejuaraan beregu putra ini Indonesia juga paling banyak menjadi putra – 13 kali – sementara Cina dan Malaysia (termaksud ketika masih bernama Malaya) masing-masing lima kali.
Para pemain putri memang tidak seperkasa pemain putra, tetapi mereka juga mengukir prestasi fenomenal. Susy Susanti, misalnya, adalah atlet pertama Indonesia yang merebut medali emas. Pada hari Selasa 4 Agustus 1992 di Barcelona dia mengalahkan Bang So-hyun dari Korea Selatan untuk merebut medali emas pertama Olimpiade bagi Indonesia – belasan jam kemudian diikuti pacar yang kini menjadi suaminya, Alan Budikusuma.
Selain pencapaian prestasi tinggi tersebut, banyak yang bisa dicatat dari pelajaran bulutangkis Indonesia. Misalnya tentang masuknya bulutangkis ke Indonesia. Siapa yang membawa, dari mana, dimana dan kapan masuknya, masih menjadi tanda tanya. Meski ada perkiraan tahun 1920-an, tetapi tidak ada satu bukti tertulis pun yang bisa ditengok. Tim penulis buku ini sudah berbagai penjuru Tanah Air untuk mencari hal tersebut dan tidak menemukan satu bukti pun yang bisa mengantar bahwa bulutangkis pertama kali dimainkan di kota A pada tahun B. Orang-orang yang sudah berumur diatas 80 tahun pun yang ditemui tidak bisa bercerita jelas tentang itu. Mereka hanya bisa mengatakan pada usia sekian dia sudah menyaksikan bulutangkis dimainkan di kotanya.
Boleh jadi tahun 1920-an adalah awal masuk dan kemudian dimainkannya bulutangkis di Indonesia, meski surat kabar – surat kabar zaman itu tidak pernah memuat berita tentang “badminton” tersebut. Baru tahun 1930-an bulutangkis mewabah. Iklan-iklan disurat kabar menawarkan raket dan shuttlecock. Surat kabar juga mulai memberitakan pertandingan antara satu kota dengan kota lain, antara satu perkumpulan dengan perkumpulan lain, atau hasil suatu kejuaraan dalam rangka suatu pasar malam. Tahun 1920-an yang mendominasi berita olahraga (waktu itu masih dipakai “sport”) adalah voetbal (sepakbola), boksen (tinju), dan atletik, ditambah dengan renang, atau balap kuda. Tidak sekalipun tertulis kata “badminton”.
Medan dan Pematangsiantar di Sumatera Utara dan Palembang di Sumatera Selatan dan Jakarta boleh jadi kota-kota pertama yang memainkan bulutangkis. Hubungan perdagangan yang rapat dengan Penang (bagi Medan dan Pematangsiantar) dan Singapura (bagi Palembang dan Jakarta), menjadikan sering terjadinya kontak orang per orang, dengan salah satu akibatnya terjadi pertukaran hobi atau permainan yang mereka lakukan. Para pedagang tampaknya yang memulai permainan ini di Indonesia. Mereka juga menyebarkannya. Di Majenang, Jawa Tengah, pedagang asal Tasikmalaya, Jawa Barat, malam sebelum pagi harinya berjualan pada hari pasaran “kota” itu, biasa bermain bulutangkis. Kebiasaan bermain bulutangkis ini kemudian menular ke kota itu.
Itu tentu pada sebagian besar perkembangan di Indonesia. Ada satu cerita menarik dari Makassar. Menurut tokoh masyarakat dan olahraga kota itu, Andi Matalatta, bulutangkis masuk ke kota dari Sawahlunto, Sumatera Barat, dibawa oleh para pelajar yang menuntut ilmu agama di kota tambang batu bara tertua itu. Mereka yang mula-mula memaikan di Makassar dan kemudian diikuti yang lain-lain.
Bulutangkis kini sudah menjadi olahraga rakyat dan negara. Tiada peristiwa bulutangkis yang tidak melibatkan kalangan pemerintahan, misalnya. Sukses mengantar bulutangkis juga bisa menjadi ukuran sukses tidaknya ditempat lain – pemerintahan maksudnya, baik sipil maupun militer. Orang yang memimpin PBSI juga seketika terkenal, sedikitnya lebih terkenal dibanding jika tidak menduduki jabatan di PBSI. Seakan-akan orang tersebut terangkat namanya jika menjadi pemimpin PBSI. Apalagi jika pada masanya muncul prestasi-prestasi fenomenal.
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sendiri berdiri jauh setelah olahraga ini masuk Indonesia. Kalau masuk tahun 1920-an, maka organ isasi nasional baru berdiri tahun 1951, sekitar 30 tahun setelah masuknya ke Indonesia atau enam tahun setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Jauh berbeda dengan berdirinya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) atau Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) yang tahun 1930-an. Kedua organisasi itu – terutama PSSI – menjadi salah satu ajang perjuangan rakyat Indonesia untuk kemerdekaan. Mereka bertarung di arena itu dengan para pemain yang di bawah organisasi penjajah Belanda.
Memang ada organisasi yang menaugi bulutangkis, yaitu KORI, tetapi bukan organisasi khusus bulutangkis. Komite Olahraga Republik Indonesia ini menaugi banyak cabang olahraga dan badminton – sebelum berganti nama menjadi bulutangkis – menjadi salah satu bagiannya. Meski begitu, di organisasi yang mulanya dimunculkan saat Jepang menjajah Indonesia ini, badminton mendapat nama baru, bulutangkis. Ini berawal dari keharusan orang Indonesia untuk tidak menggunakan bahasa Belanda atau Inggris, yang ketika berperang dengan Jepang, dalam segala hal. Maka ketika disadari bahwa badminton berasal dari kata “asing” dicarilah padanan kata Indonesianya. Muncullah kata bulutangkis, bulu yang ditangkis-tangkis. Jangan mencari lebih jauh tentang makna itu. Yang penting itu nama Indonesia, sama dengan sepak bola, yang aslinya football. Seperti football, yang artinya harfiahnya bola kaki, maka kata bulutangkis juga sama dengan sepak bola, memiliki arti terbatas dilihat dari kata-katanya tetapi memiliki arti yang lebih luas dari segi istilah. Cabang olahraga ini tidak hanya menangkis shuttlecock tetapi juga memukul, menepak, “menghajar”-nya. Apa istilah yang tepat jika pemain “mensmes” shuttlecock atau kok itu? Sama juga dengan sepak bola yang tidak hanya menyepak, tetapi juga menyundul atau menendang?
Dalam perjalanannya, bulutangkis telah menyatu dengan Indonesia, telah menjadi Indonesia. Kemenangan bulutangkis adalah kemenangan Indonesia, kekalahan bulutangkis adalah juga kekalahan Indonesia. Jika ada pemain atau regu Indonesia berjaya, orang menyambut dengan kegembiraan yang meluap dan jika kalah, seakan hati ini tersayat sembilu, sedih. Maka bagi Indonesia bulutangkis bukan hanya urusan orang-orang PBSI, tetapi juga urusan walikota, bupati, gubernur, menteri, bahkan presiden. Bertolak ke luar negeri tanpa resmi negara rasanya kurang srek, demikian juga jika sukses tanpa diterima kepala negara, seakan sayur tanpa garam.
Dalam perjalanan yang demikian itu, bulutangkis juga telah menjadi alat persatuan bangsa. Semua orang bersatu jika bicara bulutangkis, apalagi jika menang. Tentu tidak seluruh perjalanan prestasi diwarnai dengan kegembiraan atau kemenangan. Beberapa bagian dari perjalanan itu bahkan sebuah kesedihan. Pemain andalan yang gagal meraih sukses – kadang-kadang dicerca – tim yang terpuruk, atau peristiwa yang “gelap” menjadi warna perjalanan itu. Tahun 1967 muncul “Peristiwa Scheele” di Istora Senayan, tahun 1970 ada “Peristiwa Bangkok”. Peristiwa-peristiwa itu tidak hanya muncul di lapangan pertandingan, juga di arena organisasi. Meski tidak semeriah pertarungan di dunia politik, adu kuat di arena organisasi bulutangkis ini pun seru, terutama yang mengerucut pada pemilihan ketua umum organisasi nasionalnya, PBSI. Pertarungan untuk tingkat pusat ini kemudian juga diikuti – atau bahkan didahului – oleh hal serupa di bawahnya. Tidak jarang muncul dua kepengurusan untuk tingkat paling bawah organisasi, cabang. Pengurus cabang inilah memang memiliki suara dalam pemilu PBSI. Di arena organisasi yang lebih besar, regional dan dunia, juga muncul warna-warna “percekcokan” itu. Pernah muncul World Badminton Federation (WBF), disamping International Badminton Federation (IBF) yang kini menjadi satu-satunya organisasi internasional bulutangkis.
Perjalanan prestasi sendiri memang tidak seluruhnya menanjak. Ada masa-masa prestasi “memble”. Ada masa Indonesia merebut seluruh gelar kejuaraan dunia, tetapi ada juga masa tidak satu pun gelar dibawa pulang. Ada masa tiga gelar direbut di All England, sebaliknya ada masa tak seorang pun pemain Indonesia mencatatkan diri sebagai pemenang. Ada masa Rudy Hartono mengukir delapan kali gelar juara, Tjuntjun dan Johan Wahyudi yang enam kali gelar ganda, Liem Swie King dan Susy Susanti tiga gelar, namun ada juga yang hanya sanggup sekali – meski itu juga sebuah prestasi besar. Ada masa final sesama Indonesia di Olimpiade, di Kejuaraan Dunia, dan All England, serta kejuaraan-kejuaraan lain.
Sumber: Sejarah Bulutangkis Indonesia © PBSI 2004
Pengantar Hal. IX – XII
Bagi Indonesia, bulutangkis juga olahraga yang unik. Dia satu-satunya cabang yang sudah memasukkan nama Indonesia dalam peta medali emas Olimpiade, para pemainnyasudah mempersaembahkan medali emas pesta olahraga empat tahunan itu. Dia juga satu-satunya olahraga yang bisa membawa bangsa Indonesia ke tingkat tertinggi di dunia. Lihatlah belasan gelar tingkat dunia diraih, baik perseorangan maupun beregu. Rekor-rekor atas nama putra Indonesia juga diukir. Rudy Hartono menjadi satu-satunya pemain didunia yang bisa delapan kali merebut gelar juara All England, kejuaraan yang biasa disebut sebagai arena tingkat dunia tidak resmi. Para pemain putra Indonesia mencatat sejarah dengan mengantungi Piala Thomas lima kali berturut-turut. Dikejuaraan beregu putra ini Indonesia juga paling banyak menjadi putra – 13 kali – sementara Cina dan Malaysia (termaksud ketika masih bernama Malaya) masing-masing lima kali.
Para pemain putri memang tidak seperkasa pemain putra, tetapi mereka juga mengukir prestasi fenomenal. Susy Susanti, misalnya, adalah atlet pertama Indonesia yang merebut medali emas. Pada hari Selasa 4 Agustus 1992 di Barcelona dia mengalahkan Bang So-hyun dari Korea Selatan untuk merebut medali emas pertama Olimpiade bagi Indonesia – belasan jam kemudian diikuti pacar yang kini menjadi suaminya, Alan Budikusuma.
Selain pencapaian prestasi tinggi tersebut, banyak yang bisa dicatat dari pelajaran bulutangkis Indonesia. Misalnya tentang masuknya bulutangkis ke Indonesia. Siapa yang membawa, dari mana, dimana dan kapan masuknya, masih menjadi tanda tanya. Meski ada perkiraan tahun 1920-an, tetapi tidak ada satu bukti tertulis pun yang bisa ditengok. Tim penulis buku ini sudah berbagai penjuru Tanah Air untuk mencari hal tersebut dan tidak menemukan satu bukti pun yang bisa mengantar bahwa bulutangkis pertama kali dimainkan di kota A pada tahun B. Orang-orang yang sudah berumur diatas 80 tahun pun yang ditemui tidak bisa bercerita jelas tentang itu. Mereka hanya bisa mengatakan pada usia sekian dia sudah menyaksikan bulutangkis dimainkan di kotanya.
Boleh jadi tahun 1920-an adalah awal masuk dan kemudian dimainkannya bulutangkis di Indonesia, meski surat kabar – surat kabar zaman itu tidak pernah memuat berita tentang “badminton” tersebut. Baru tahun 1930-an bulutangkis mewabah. Iklan-iklan disurat kabar menawarkan raket dan shuttlecock. Surat kabar juga mulai memberitakan pertandingan antara satu kota dengan kota lain, antara satu perkumpulan dengan perkumpulan lain, atau hasil suatu kejuaraan dalam rangka suatu pasar malam. Tahun 1920-an yang mendominasi berita olahraga (waktu itu masih dipakai “sport”) adalah voetbal (sepakbola), boksen (tinju), dan atletik, ditambah dengan renang, atau balap kuda. Tidak sekalipun tertulis kata “badminton”.
Medan dan Pematangsiantar di Sumatera Utara dan Palembang di Sumatera Selatan dan Jakarta boleh jadi kota-kota pertama yang memainkan bulutangkis. Hubungan perdagangan yang rapat dengan Penang (bagi Medan dan Pematangsiantar) dan Singapura (bagi Palembang dan Jakarta), menjadikan sering terjadinya kontak orang per orang, dengan salah satu akibatnya terjadi pertukaran hobi atau permainan yang mereka lakukan. Para pedagang tampaknya yang memulai permainan ini di Indonesia. Mereka juga menyebarkannya. Di Majenang, Jawa Tengah, pedagang asal Tasikmalaya, Jawa Barat, malam sebelum pagi harinya berjualan pada hari pasaran “kota” itu, biasa bermain bulutangkis. Kebiasaan bermain bulutangkis ini kemudian menular ke kota itu.
Itu tentu pada sebagian besar perkembangan di Indonesia. Ada satu cerita menarik dari Makassar. Menurut tokoh masyarakat dan olahraga kota itu, Andi Matalatta, bulutangkis masuk ke kota dari Sawahlunto, Sumatera Barat, dibawa oleh para pelajar yang menuntut ilmu agama di kota tambang batu bara tertua itu. Mereka yang mula-mula memaikan di Makassar dan kemudian diikuti yang lain-lain.
Bulutangkis kini sudah menjadi olahraga rakyat dan negara. Tiada peristiwa bulutangkis yang tidak melibatkan kalangan pemerintahan, misalnya. Sukses mengantar bulutangkis juga bisa menjadi ukuran sukses tidaknya ditempat lain – pemerintahan maksudnya, baik sipil maupun militer. Orang yang memimpin PBSI juga seketika terkenal, sedikitnya lebih terkenal dibanding jika tidak menduduki jabatan di PBSI. Seakan-akan orang tersebut terangkat namanya jika menjadi pemimpin PBSI. Apalagi jika pada masanya muncul prestasi-prestasi fenomenal.
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sendiri berdiri jauh setelah olahraga ini masuk Indonesia. Kalau masuk tahun 1920-an, maka organ isasi nasional baru berdiri tahun 1951, sekitar 30 tahun setelah masuknya ke Indonesia atau enam tahun setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Jauh berbeda dengan berdirinya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) atau Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) yang tahun 1930-an. Kedua organisasi itu – terutama PSSI – menjadi salah satu ajang perjuangan rakyat Indonesia untuk kemerdekaan. Mereka bertarung di arena itu dengan para pemain yang di bawah organisasi penjajah Belanda.
Memang ada organisasi yang menaugi bulutangkis, yaitu KORI, tetapi bukan organisasi khusus bulutangkis. Komite Olahraga Republik Indonesia ini menaugi banyak cabang olahraga dan badminton – sebelum berganti nama menjadi bulutangkis – menjadi salah satu bagiannya. Meski begitu, di organisasi yang mulanya dimunculkan saat Jepang menjajah Indonesia ini, badminton mendapat nama baru, bulutangkis. Ini berawal dari keharusan orang Indonesia untuk tidak menggunakan bahasa Belanda atau Inggris, yang ketika berperang dengan Jepang, dalam segala hal. Maka ketika disadari bahwa badminton berasal dari kata “asing” dicarilah padanan kata Indonesianya. Muncullah kata bulutangkis, bulu yang ditangkis-tangkis. Jangan mencari lebih jauh tentang makna itu. Yang penting itu nama Indonesia, sama dengan sepak bola, yang aslinya football. Seperti football, yang artinya harfiahnya bola kaki, maka kata bulutangkis juga sama dengan sepak bola, memiliki arti terbatas dilihat dari kata-katanya tetapi memiliki arti yang lebih luas dari segi istilah. Cabang olahraga ini tidak hanya menangkis shuttlecock tetapi juga memukul, menepak, “menghajar”-nya. Apa istilah yang tepat jika pemain “mensmes” shuttlecock atau kok itu? Sama juga dengan sepak bola yang tidak hanya menyepak, tetapi juga menyundul atau menendang?
Dalam perjalanannya, bulutangkis telah menyatu dengan Indonesia, telah menjadi Indonesia. Kemenangan bulutangkis adalah kemenangan Indonesia, kekalahan bulutangkis adalah juga kekalahan Indonesia. Jika ada pemain atau regu Indonesia berjaya, orang menyambut dengan kegembiraan yang meluap dan jika kalah, seakan hati ini tersayat sembilu, sedih. Maka bagi Indonesia bulutangkis bukan hanya urusan orang-orang PBSI, tetapi juga urusan walikota, bupati, gubernur, menteri, bahkan presiden. Bertolak ke luar negeri tanpa resmi negara rasanya kurang srek, demikian juga jika sukses tanpa diterima kepala negara, seakan sayur tanpa garam.
Dalam perjalanan yang demikian itu, bulutangkis juga telah menjadi alat persatuan bangsa. Semua orang bersatu jika bicara bulutangkis, apalagi jika menang. Tentu tidak seluruh perjalanan prestasi diwarnai dengan kegembiraan atau kemenangan. Beberapa bagian dari perjalanan itu bahkan sebuah kesedihan. Pemain andalan yang gagal meraih sukses – kadang-kadang dicerca – tim yang terpuruk, atau peristiwa yang “gelap” menjadi warna perjalanan itu. Tahun 1967 muncul “Peristiwa Scheele” di Istora Senayan, tahun 1970 ada “Peristiwa Bangkok”. Peristiwa-peristiwa itu tidak hanya muncul di lapangan pertandingan, juga di arena organisasi. Meski tidak semeriah pertarungan di dunia politik, adu kuat di arena organisasi bulutangkis ini pun seru, terutama yang mengerucut pada pemilihan ketua umum organisasi nasionalnya, PBSI. Pertarungan untuk tingkat pusat ini kemudian juga diikuti – atau bahkan didahului – oleh hal serupa di bawahnya. Tidak jarang muncul dua kepengurusan untuk tingkat paling bawah organisasi, cabang. Pengurus cabang inilah memang memiliki suara dalam pemilu PBSI. Di arena organisasi yang lebih besar, regional dan dunia, juga muncul warna-warna “percekcokan” itu. Pernah muncul World Badminton Federation (WBF), disamping International Badminton Federation (IBF) yang kini menjadi satu-satunya organisasi internasional bulutangkis.
Perjalanan prestasi sendiri memang tidak seluruhnya menanjak. Ada masa-masa prestasi “memble”. Ada masa Indonesia merebut seluruh gelar kejuaraan dunia, tetapi ada juga masa tidak satu pun gelar dibawa pulang. Ada masa tiga gelar direbut di All England, sebaliknya ada masa tak seorang pun pemain Indonesia mencatatkan diri sebagai pemenang. Ada masa Rudy Hartono mengukir delapan kali gelar juara, Tjuntjun dan Johan Wahyudi yang enam kali gelar ganda, Liem Swie King dan Susy Susanti tiga gelar, namun ada juga yang hanya sanggup sekali – meski itu juga sebuah prestasi besar. Ada masa final sesama Indonesia di Olimpiade, di Kejuaraan Dunia, dan All England, serta kejuaraan-kejuaraan lain.
Sumber: Sejarah Bulutangkis Indonesia © PBSI 2004
Pengantar Hal. IX – XII
Kamis, September 27, 2012
Badminton Never Die
Bulutangkis adalah salah satu olahraga yang cukup banyak digemari di indonesia , knapa digemari ??
prestasi bulutangkis di era tempoe doloe begitu gemilang dan begitu luar biasa , banyak sekali pejuang pejuang bulutangkis yang mampu membawa sang merah putih berkibar dinegeri lain.
Kangen akan prestasi demi prestasi yang dibuat oleh pejuang pejuang kita salah satunya adalah pasangan peraih olimpiade barcelona 1992 Alan budikusuma dan Susy susanti yang saat ini telah pensiun dan mendirikan perusahaan peralatan olahraga khususnya bulutangkis yang sudah diakui di indonesia dan luar negeri.
Banyak pemain pemain kita yang telah menyumbangkan prestasi yang luar biasa hingga saat ini pun masih walaupun tidak seperti tempoe doloe , apapun itu kami bangga karna bulutangkis tidak akan pernah mati / badminton never die.
majuu terus matthew jaya astec badminton school jakarta
prestasi bulutangkis di era tempoe doloe begitu gemilang dan begitu luar biasa , banyak sekali pejuang pejuang bulutangkis yang mampu membawa sang merah putih berkibar dinegeri lain.
Kangen akan prestasi demi prestasi yang dibuat oleh pejuang pejuang kita salah satunya adalah pasangan peraih olimpiade barcelona 1992 Alan budikusuma dan Susy susanti yang saat ini telah pensiun dan mendirikan perusahaan peralatan olahraga khususnya bulutangkis yang sudah diakui di indonesia dan luar negeri.
Banyak pemain pemain kita yang telah menyumbangkan prestasi yang luar biasa hingga saat ini pun masih walaupun tidak seperti tempoe doloe , apapun itu kami bangga karna bulutangkis tidak akan pernah mati / badminton never die.
majuu terus matthew jaya astec badminton school jakarta
KEJUARAAN ASTEC OPEN VIII BADMINTON CHAMPIONSHIPS JAKARTA
. NAMA KEJUARAAN : ASTEC OPEN VIII BADMINTON CHAMPIONSHIPS 2012
2. PELAKSANAAN :
a. W a k t u : Tanggal 8 s/d 13 Oktober 2012 (6 hari), mulai jam 08.00 pagi
b. T e m p a t : HALL ASIA AFRIKA SENAYAN, Jl. Asia Afrika, Senayan – Jakarta Pusat
3. KETENTUAN PENDAFTARAN, UNDIAN DAN MANAGER MEETING :
3.1. PENDAFTARAN :
Pengunduran diri harus dilakukan paling lambat 8 (delapan) hari sebelum tanggal dimulainya pertandingan sebelum pelaksanaan UNDIAN. Pengunduran diri setelah UNDIAN dikenakan sanksi denda sesuai dengan ketentuan sistem kejuaraan PBSI sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) per atlit / per pasangan. Apabila tidak melunasi uang denda WO maka yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti kejuaraan berikutnya.
5. PESERTA :
Peserta adalah :
1. Klub / Perkumpulan resmi PBSI
2. Pusdiklat / PelatProv
3. Pelatnas PBSI
4. Pemain asing / Luar Negeri ( mewakili Negara yang bersangkutan )
6. KELOMPOK WAJIB USIA YANG DIPERTANDINGKAN :
Pertandingan PERORANGAN dengan menggunakan SISTEM GUGUR menentukan JUARA I, dan II serta Semifinalis.
9. SHUTTLECOCK :
Shuttlecock yang digunakan disediakan dan diatur oleh Panitia Pelaksana
10. PERATURAN PERTANDINGAN :
Pemain yang mengalami cidera sewaktu bertanding tidak mendapatkan waktu khusus untuk memulihkan cideranya, apabila tidak dapat melanjutkan pertandingan dinyatakan kalah.
12. SCORING SISTEM DAN INTERVAL :
Tidak diperkenankan melakukan pergantian pemain ( substitusi ) untuk Tunggal dan Ganda.
14. KETENTUAN PAKAIAN / IKLAN :
Panitia tidak menanggung biaya peserta, seluruh biaya menjadi tanggung jawab masingmasing peserta.
17. KETENTUAN PERWASITAN :
Hal-hal lain yang belum tertera dalam ketentuan ini akan ditentukan kemudian.
Ditetapkan di : DKI Jakarta
Pada tanggal : 27 Juli 2012
Susy Susanti (Ketua Panitia)
2. PELAKSANAAN :
a. W a k t u : Tanggal 8 s/d 13 Oktober 2012 (6 hari), mulai jam 08.00 pagi
b. T e m p a t : HALL ASIA AFRIKA SENAYAN, Jl. Asia Afrika, Senayan – Jakarta Pusat
3. KETENTUAN PENDAFTARAN, UNDIAN DAN MANAGER MEETING :
3.1. PENDAFTARAN :
- Pendaftaran DITUTUP pada hari Sabtu, 29 September 2012 jam 16.00 WIB, dialamatkan kepada :
Sekretariat Pengurus Provinsi PBSI DKI Jakarta
UP : Panpel Astec Open VIII
Jalan Asia Afrika, Senayan
Telp. 021-5731895 , Fax. : 021-5731895
Harus mengisi formulir terlampir bersama surat edaran ini dan dapat di fotocopy. (tidak menerima pendaftaran melalui sms) - Pendaftaran harus dilakukan secara tertulis oleh Klub/Perkumpulan dimana keanggotaannya tercatat, dengan dilampiri BUKTI USIA dan bagi atlet pindahan harus dilampiri dengan bukti MUTASI yang syah, menyerahkan copy dan menunjukkan aslinya.
- Pendaftaran harus dengan NAMA LENGKAP sesuai data tidak dengan nama samaran atau nama panggilan dan menurut ranking masing-masing baik Tunggal, Ganda dan Ganda Campuran, Formulir pendaftaraan terlampir (dapat dicopy bila perlu).
- Pendaftaran dikenai uang pendaftaran sebagai berikut :
- Anak-Anak Tunggal = Rp. 75.000
- Pemula Tunggal = Rp. 75.000
- Remaja Tunggal = Rp. 75.000, Ganda= Rp. 100.000, G. Camp. = Rp.100.000
- Taruna Tunggal = Rp. 75.000, Ganda= Rp. 100.000, G. Camp. = Rp.100.000
- Dewasa Tunggal = Rp. 200.000, Ganda= Rp. 300.000, G. Camp. = Rp.300.000
-
Uang Pendaftaran ditransfer ke :
- Bank BNI No.A/C : 3099988888, a.n : PT ASTINDO JAYA SPORT
- Bank BCA No.A/C : 7480091111, a.n : ALAN BUDI KUSUMO WIRATAMA
- Peserta yang tidak ada datanya atau belum melunasi uang pendaftaran akan dicoret dan tidak dipertandingkan. (pada saat Manager Meeting harus lunas uang pendaftaran / bukti transfer diserahkan dan menyerahkan data).
- Seeded ditentukan oleh Referee berdasarkan Ranking terakhir yang dikeluarkan oleh PB PBSI
- Undian akan dilaksanakan di PB.PBSI Pelatnas pada hari Selasa, 2 Oktober 2012 jam 10.00 pagi
- Manager Meeting dilaksanakan pada hari Minggu 7 Oktober 2012 ( 1 hari sebelum kejuaraan waktu setempat ) jam 14.00 WIB, Tempat : akan diinfokan / menyusul.
- Peserta wajib menunjuk Manager yang bertanggung jawab atas pemainnya dan wajib hadir pada Manager Meeting. Apabila tidak hadir dianggap menyetujui dan harus mentaati keputusan-keputusan yang diambil saat Manager Meeting.
- Referee : Sdr. Eddy Susanto HP : 081513160578
Pengunduran diri harus dilakukan paling lambat 8 (delapan) hari sebelum tanggal dimulainya pertandingan sebelum pelaksanaan UNDIAN. Pengunduran diri setelah UNDIAN dikenakan sanksi denda sesuai dengan ketentuan sistem kejuaraan PBSI sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) per atlit / per pasangan. Apabila tidak melunasi uang denda WO maka yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti kejuaraan berikutnya.
5. PESERTA :
Peserta adalah :
1. Klub / Perkumpulan resmi PBSI
2. Pusdiklat / PelatProv
3. Pelatnas PBSI
4. Pemain asing / Luar Negeri ( mewakili Negara yang bersangkutan )
6. KELOMPOK WAJIB USIA YANG DIPERTANDINGKAN :
- Anak-Anak putra / putri usia dibawah 13 tahun, kelahiran 2000 atau sesudahnya TUNGGAL
- Pemula putra / putri usia dibawah 15 tahun, kelahiran 1998 atau sesudahnya TUNGGAL
- Remaja putra/putri usia dibawah 17 tahun, kelahiran 1996 atau sesudahnya TUNGGAL, GANDA dan GANDA CAMPURAN.
- Taruna putra/putri usia dibawah 19 tahun, kelahiran 1994 atau sesudahnya TUNGGAL, GANDA dan GANDA CAMPURAN.
- Dewasa putra/putri usia bebas, TUNGGAL, GANDA dan GANDA CAMPURAN.
- Team keabsahan berhak melakukan pemeriksaan melalui Test Forensik bagi pemain yang diragukan kebenaran umurnya, atlit yang menolak test Forensik akan didiskwalifikasi dan tidak boleh mengikuti kejuaraan selanjutnya sampai dengan yang bersangkutan melakukan test Forensik.
- Team Keabsahan berwenang melakukan wawancara langsung dengan pemain untuk mendapatkan keterangan menganyangkut keabsahan baik umur maupun keanggotaannya.
- Apabila terbukti umurnya tidak sesuai dengan datanya, akan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan PBSI.
Pertandingan PERORANGAN dengan menggunakan SISTEM GUGUR menentukan JUARA I, dan II serta Semifinalis.
9. SHUTTLECOCK :
Shuttlecock yang digunakan disediakan dan diatur oleh Panitia Pelaksana
10. PERATURAN PERTANDINGAN :
- Peraturan pertandingan yang dipergunakan adalah peraturan PBSI / BWF.
- Seorang atlet hanya dibenarkan bermain 3 x pada event/partai yang berbeda.
- Pemain yang harus bermain berturut-turut berhak mendapat istirahat 30 menit diantara dua pertandingan yang akan dilakukan secara berturut-turut.
- Pemain yang gilirannya bertanding sesuai jadwalnya setelah dipanggil dalam waktu 5 (lima) menit tidak hadir/memasuki lapangan dinyatakan kalah.
- Selain pemain yang dipanggil untuk bertanding tidak dibenarkan masuk lapangan.
- Apabila terjadi gangguan, Referee berhak menunda/memindahkan pertandingan dengan melanjutkan score yang telah dicapai.
- Apabila akan memberika perlengkapan tambahan kepada pemain yang sedang bertanding harus malalui Referee.
- Jadual yang tertera dalam buku panduan menjadi dasar dilaksanakannya suatu pertandingan, namun pertandingan dapat dimajukan waktunya atau mundur karena terjadi WO dan lain sebagainya.
- Peserta wajib mengetahui bila dan dimana pertandingannya dilakukan.
Pemain yang mengalami cidera sewaktu bertanding tidak mendapatkan waktu khusus untuk memulihkan cideranya, apabila tidak dapat melanjutkan pertandingan dinyatakan kalah.
12. SCORING SISTEM DAN INTERVAL :
- Pertandingan menggunakan score 3 x 21 RALLY POINT dengan prinsip the best of three games.
- Apabila telah mencapai score 11 pemain berhak istirahat tidak melebihi 60 detik, dimana
- Pelatih diperkenankan mendatangi pemain untuk memberikan instruksi-instruksi, namun pemain dilarang meninggalkan lapangan.
- Antara game pertama dan kedua atau antara game kedua dan ketiga (bila ada) pemain berhak istirahat tidak lebih dari 120 detik.
- Pelatih boleh memberikan instruksi dengan kata-kata atau isyarat pada saat shuttle not in play.
Tidak diperkenankan melakukan pergantian pemain ( substitusi ) untuk Tunggal dan Ganda.
14. KETENTUAN PAKAIAN / IKLAN :
- Ketentuan pakaian mengikuti ketentuan PBSI
- Pemain harus berpakaian olahraga yang pantas / sopan warna bebas dan untuk pemain Ganda wajib berpakaian yang sama mulai Semifinal
- Nama pemain wajib ditulis pada bagaian belakang kaos sesuai dengan tata letak tulisan pada pakaian, tinggi huruf minimal 6 cm dan maksimal 10 cm.
- Iklan boleh dipasang pada : lengan kiri dan kanan, kerah kiri dan kanan serta bagian depan baju.
- Jumlah iklan tidak lebih dari 6 (enam) buah dengan ukuran tidak melebihi dari 30 cm2
- Pakaian lain : Pada setiap sepatu dan kaos kaki boleh mencantumkan 1 iklan dengan ketentuan tidak melebihi 30 cm2
- Official/Pelatih yang mendampingi pemain dilapangan harus berpakaian yang pantas, bersepatu dan tidak memakai berbahan Jeans.
- Protes harus diajukan oleh Manager yang bersangkutan secara tertulis ditujukan kepada Referee disertai uang protes sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) tunai.
- Pihak yang memprotes harus memiliki data pembanding dan pihak yang diprotes harus dapat menunjukkan bukti yang diminta untuk bahan penyelesaian.
- Apabila pihak yang diprotes tidak dapat menunjukkan / meyerahkan data-data yang diminta sesuai dengan waktu yang telah ditentukan akan dikenai sanksi DISKUALIFIKASI.
- Protes yang menyangkut permainan harus disampaikan sebelum servis berikutnya dilakukan.
- Protes yang tidak memenuhi persyaratan tidak akan dilayani.
- Protes dapat dilakukan paling lambat diajukan ke Referee 15 menit setelah pertandingan yang bersangkutan selesai.
- Uang protes menjadi milik Panitia Pelaksana.
Panitia tidak menanggung biaya peserta, seluruh biaya menjadi tanggung jawab masingmasing peserta.
17. KETENTUAN PERWASITAN :
- Wasit / Hakim Service / Hakim Garis yang memimpin pertandingan ditunjuk oleh Panitia Pelaksana / Referee
- Keputusan Wasit yang memimpin pertandingan bersifat mengikat
- Wasit dapat menganulir keputusan Hakim Garis.
- Referee berhak memutuskan segala sesuatu yang menyangkut pertandingan dan keputusannya bersifat final.
- Semua JUARA I s/d Semifinalis mendapat PIAGAM dan TROPHY
- b. Untuk kelompok Dewasa hadiah Rp 150.000.000,- (8 besar)
- Untuk kelompok Taruna Rp 20.000.000,- (4 besar)
- Untuk kelompok Remaja Rp 15.000.000,- (4 besar)
- Untuk kelompok Pemula Rp 8.500.000,- (4 besar)
- Untuk kelompok Anak-Anak Rp 6.500.000,- (4 besar)
- Total Prize Money Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah)
Catatan : Pemenang wajib mengikuti UPP
Hal-hal lain yang belum tertera dalam ketentuan ini akan ditentukan kemudian.
Ditetapkan di : DKI Jakarta
Pada tanggal : 27 Juli 2012
Susy Susanti (Ketua Panitia)
Astec support team appreal matthew jaya
Rabu , 26 september 2012 pkl 10.00 di gading kirana PT.ASTINDO JAYA SPORT / ASTEC (Alan dan susy technology) resmi mensupport team appreal dari MATTHEW JAYA BADMINTON SCHOOL INDONESIA.
Kerjasama dalam memberikan appreal team MATTHEW JAYA ini akan berlangsung selama 1 tahun kedepan yakni 1 oktober 2012 hingga 30 november 2012.
Ketua Matthew jaya mengungkapkan "semoga dengan adanya dukungan ini , matthew jaya terus mengukir prestasi baik di kejuaraan antar sekolah , club , jakarta barat , dki , nasional maupun internasional dan saya sangat emngucapkan banyak terima kasih untuk bp.alan budikisuma , ibu . susy susanti atas dukungan yang diberikan kepada kami dan semoga kerjasama ini akan terus hingga tahun tahun mendatang"
Pada kejuaraan oktober mendatang MATTHEW JAYA menjadi MATTHEW JAYA ASTEC dan oktober nanti matthew akan mengunakan perlatan dari ASTEC baik dari t-shirt , short , sepatu ,raket , tas dan segalanya serba ASTEC.
Kejuaraan yang akan di ikuti oleh team MATTHEW JAYA ASTEC di oktober adlah kejuaraan piala walikota jakarta barat , lalu disusul dengan BNI ASTEC open dan terakhir di bulan oktober cometa student cup 2012.
TIMOTIUS ELBERT , NIKOLAS PERIDI , JASON , ADAM PUTRA YOSANDI
COACH yohanes upi , dan team
om ALAN BUDIKUSUMA dan team MATTHEW JAYA
yuuk , dukung team MATTHEW JAYA ASTEC
Kerjasama dalam memberikan appreal team MATTHEW JAYA ini akan berlangsung selama 1 tahun kedepan yakni 1 oktober 2012 hingga 30 november 2012.
Ketua Matthew jaya mengungkapkan "semoga dengan adanya dukungan ini , matthew jaya terus mengukir prestasi baik di kejuaraan antar sekolah , club , jakarta barat , dki , nasional maupun internasional dan saya sangat emngucapkan banyak terima kasih untuk bp.alan budikisuma , ibu . susy susanti atas dukungan yang diberikan kepada kami dan semoga kerjasama ini akan terus hingga tahun tahun mendatang"
Pada kejuaraan oktober mendatang MATTHEW JAYA menjadi MATTHEW JAYA ASTEC dan oktober nanti matthew akan mengunakan perlatan dari ASTEC baik dari t-shirt , short , sepatu ,raket , tas dan segalanya serba ASTEC.
Kejuaraan yang akan di ikuti oleh team MATTHEW JAYA ASTEC di oktober adlah kejuaraan piala walikota jakarta barat , lalu disusul dengan BNI ASTEC open dan terakhir di bulan oktober cometa student cup 2012.
TIMOTIUS ELBERT , NIKOLAS PERIDI , JASON , ADAM PUTRA YOSANDI
COACH yohanes upi , dan team
om ALAN BUDIKUSUMA dan team MATTHEW JAYA
yuuk , dukung team MATTHEW JAYA ASTEC
Jumat, September 21, 2012
Mempertahankan tradisi juara di kejuaraan walikota jakarta barat 2012
Matthew jaya badminton school adalah club yang memiliki segudang prestasi baik di tingkat sekolah maupun antar club.Setiap tahunnya Matthew jaya terus mengukir prestasi dari masa ke masa yakni selalu menempatkan wakilnya yang akan dikirim ke ajang kejuaraan tingkat DKI.
Tahun lalu yang menorehkan hasil adalah Adam putra yosandi , Nikolas ,jason ,elbert , Fabby dan amel dan prestasi itu terus dilanjutkan ke event event yang diikutsertakan oleh ketua bidang pertandingan matthew jaya jakarta.
Target tahun ini pun harus lebih baik.
Team yang akan diturunkan adalah sebagai berikut :
team pusdiklat
Adam putra yosandi
nikolas
jason
elbert
amel
restu
team matthew gor.kembangan
heaven
tirta
yuda
nissa
jubi
kevin
royce
team matthew cabang cometa arena
jose
ryan
david
willy
jonathan
andre
vicky
zovan
richard
reinaldo
dicky
wegha
wilson
hansen
lilyanna
anna
irena
stendy
Tahun lalu yang menorehkan hasil adalah Adam putra yosandi , Nikolas ,jason ,elbert , Fabby dan amel dan prestasi itu terus dilanjutkan ke event event yang diikutsertakan oleh ketua bidang pertandingan matthew jaya jakarta.
Target tahun ini pun harus lebih baik.
Team yang akan diturunkan adalah sebagai berikut :
team pusdiklat
Adam putra yosandi
nikolas
jason
elbert
amel
restu
team matthew gor.kembangan
heaven
tirta
yuda
nissa
jubi
kevin
royce
team matthew cabang cometa arena
jose
ryan
david
willy
jonathan
andre
vicky
zovan
richard
reinaldo
dicky
wegha
wilson
hansen
lilyanna
anna
irena
stendy
tak akan menghalangi kami untuk terus mengukir prestasi
MATTHEW JAYA nadminton school indonesia adalah sekolah bulutangkis pertama di jakarta di era 90 an , anak anak asuhan dari pelatih bertangan dingin Athaw didampingi oleh mantan atlet nasional Yohanes upi terus mencetak prestasi juara baik dijakarta maupun luar jakarta , prestasinya tak cukup hanya disana melainkan sampai ke malaysia dan singapura.
Kejuaraan yang akan diikuti oleh MATTHEW JAYA di bulan menmdatang diantaranya yaitu :
Kejuaraan piala walikota jakarta barat 2012 , kejuaraan astec open 2012 serta cometa arena student cup , persiapan terus dilakukan untuk mencapai target yang diinginkan.
Kejuaraan ini akan menjadi tolak ukur kami untuk membuktikan anak anak asuhan kami yang selama beberapa bulan ini terus digembeleng baik fisik ataupun teknik bertujuan mencapai hasil yang semaksimal mungkin.
terus maju
MATTHEW JAYA
Kejuaraan yang akan diikuti oleh MATTHEW JAYA di bulan menmdatang diantaranya yaitu :
Kejuaraan piala walikota jakarta barat 2012 , kejuaraan astec open 2012 serta cometa arena student cup , persiapan terus dilakukan untuk mencapai target yang diinginkan.
Kejuaraan ini akan menjadi tolak ukur kami untuk membuktikan anak anak asuhan kami yang selama beberapa bulan ini terus digembeleng baik fisik ataupun teknik bertujuan mencapai hasil yang semaksimal mungkin.
terus maju
MATTHEW JAYA
Kamis, September 13, 2012
perombakan pemain
Team manager bulutangkis MATTHEW JAYA khususnya PUSDIKLAT akan melakukan perombakan khususnya di sektor ganda seperti di usia dini contohnya adam putra yosandi akan dipasangkan dengan timotius elber dan nikolas akan berpasangan dengan jason .
Tahun ini team MATTHEW JAYA cabang cometa arena akan turut serta dikirim untuk persiapan bandung competition dan cometa arena student cup 2012.
Ketua matthew jaya "tahun ini adalah tahun dimana untuk mengulang sejarah kembali , tak ada yang tak mungkin asal kita mampu memacu anak anak maka target yang kita ingin kan bersama dapat tercapai atau terwujud"
dukung matthew jaya , majuu terus
Tahun ini team MATTHEW JAYA cabang cometa arena akan turut serta dikirim untuk persiapan bandung competition dan cometa arena student cup 2012.
Ketua matthew jaya "tahun ini adalah tahun dimana untuk mengulang sejarah kembali , tak ada yang tak mungkin asal kita mampu memacu anak anak maka target yang kita ingin kan bersama dapat tercapai atau terwujud"
dukung matthew jaya , majuu terus
Kejuaraan kejurkot PBSI jakarta barat siap digelar oktober mendatang
Kejuaraan tahunan PBSI kejurkot siap digelar kembali , sebanyak 20 team peserta club yang bernanung di bawah PBSI jakarta barat akan bersaing , sedikitnya 300 atlet bahkan lebih akan bertarung memperebutkan tiket untuk tanpil di kejurprov dki jakarta dimana akan dipertandingan best of the best dari 5 wilayah yakni pbsi jakarta barat,pbsi jakarta utara , pbsi jakarta selatan , pbsi jakarta pusat dan pbsi jakarta timur serta kepulauan seribu akan turut bersaing di kompetisi lanjutan dari kejurkot.
Oktober mendatang adalah ajang uji coba kembali team MATTHEW JAYA untuk mengulang prestasi yang sebelumnya di capai atau diraih , tahun lalu MATTHEW JAYA mampu menjadi kampium juara di event tersebut.
yuk dukung team matthew jaya
Oktober mendatang adalah ajang uji coba kembali team MATTHEW JAYA untuk mengulang prestasi yang sebelumnya di capai atau diraih , tahun lalu MATTHEW JAYA mampu menjadi kampium juara di event tersebut.
yuk dukung team matthew jaya
Rabu, September 12, 2012
MATTHEW JAYA VS BUDI AGUNG
yuk , saksikan pertandingan persahabatan
MATTHEW JAYA BADMINTON SCHOOL VS BUDI AGUNG SCHOOL
class reguler dan prestasi
tanggal : 15 september 2012
hari : sabtu
tempat : Cometa arena pluit
blok s no 1 , penjaringan jakarta utara
jam : 10.30 - 13.00
team pelatih : DWI JAYA BADMINTON COACH INDONESIA
prestasi BUDI AGUNG
juara di pelita 2 cup
juara di dwi jaya cup
team pelatih : MATTHEW JAYA BADMINTON SCHOOL INDONESIA
prestasi MATTHEW JAYA
juara singapore school
juara o2sn jakarta barat
juara kementrian pertanian cup
MATTHEW JAYA BADMINTON SCHOOL VS BUDI AGUNG SCHOOL
class reguler dan prestasi
tanggal : 15 september 2012
hari : sabtu
tempat : Cometa arena pluit
blok s no 1 , penjaringan jakarta utara
jam : 10.30 - 13.00
team pelatih : DWI JAYA BADMINTON COACH INDONESIA
prestasi BUDI AGUNG
juara di pelita 2 cup
juara di dwi jaya cup
team pelatih : MATTHEW JAYA BADMINTON SCHOOL INDONESIA
prestasi MATTHEW JAYA
juara singapore school
juara o2sn jakarta barat
juara kementrian pertanian cup
Selasa, September 11, 2012
Asyik, Arena Bulutangkis PON Diwarnai Atlet-atlet Cantik
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Fernando
TRIBUNNEWS.COM – Babak penyisihan pertandingan bulutangkis putri di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII, dihiasi kehadiran pebulutangkis putri berparas ayu. Tak pelak mereka menjadi pusat perhatian para penonton pria yang hadir di lapangan tersebut.
Satu pebulutangkis yang cukup menjadi perhatian adalah Ristiyani G. Maklum, atlet bulutangkis dari Sulawesi Utara itu tampil apik kala melawan pebulutangkis Jawa Tengah, di partai tunggal putri.
Gadis dengan postur tinggi itu kemudian juga tampil kembali bersama rekannya dalam partai ganda putri, masih dengan lawan yang sama kontingen Jawa Tengah.
Selain Ristiyani, bebeberapa pebulutangkis dengan wajah cantik juga tampak di gelanggang remaja, yang menjadi arena tempat dipertandingkannya cabag bulutangkis. Mereka diantaranya adalah pebulutangkis asal Sulawesi Utara, Natalia D. Ada pula pebulutangkis putri tuan rumah Riau, diantaranya Nuni S dan Cyntia Tan.
TRIBUNNEWS.COM – Babak penyisihan pertandingan bulutangkis putri di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII, dihiasi kehadiran pebulutangkis putri berparas ayu. Tak pelak mereka menjadi pusat perhatian para penonton pria yang hadir di lapangan tersebut.
Satu pebulutangkis yang cukup menjadi perhatian adalah Ristiyani G. Maklum, atlet bulutangkis dari Sulawesi Utara itu tampil apik kala melawan pebulutangkis Jawa Tengah, di partai tunggal putri.
Gadis dengan postur tinggi itu kemudian juga tampil kembali bersama rekannya dalam partai ganda putri, masih dengan lawan yang sama kontingen Jawa Tengah.
Selain Ristiyani, bebeberapa pebulutangkis dengan wajah cantik juga tampak di gelanggang remaja, yang menjadi arena tempat dipertandingkannya cabag bulutangkis. Mereka diantaranya adalah pebulutangkis asal Sulawesi Utara, Natalia D. Ada pula pebulutangkis putri tuan rumah Riau, diantaranya Nuni S dan Cyntia Tan.
Jumat, September 07, 2012
orang tua dimata pendiri matthew jaya
Matthew jaya badminton school berdiri sejak 2011 , dan prestasi nya cukup terbilang baik seperti
1.juara 1 tunggal usia dini di kwartal pbsi
2.juara 2 tunggal usia dini di kwartal pbsi
3.juara 2 kementrian pertanian cup
4.juara 1 tunggal putra smp di singapore school international
5.juara 1 ganda putra usia dini di kejurkot pbsi
6.juara 2 beregu dewasa di cendrawasih
7.juara 1 tunggal taruna putra di cilegon open
8.juara 2 tunggal remaja putra di cilegon open
dan masih banyak lagi
Orang tua , adalah kompas di dalam hidup kita . Mereka begitu menyayangi kita sampai sampai mengorban kan apa yang mereka mampu untuk membantu kita sebagai anak meraih mimpi kita setinggi tingginya.
Pendiri Matthew Jaya yohanes upi mengungkap kan "ketika saya masih aktif sebagai pemain , saya benar benar begitu merasakan orang tua begitu semangat dan mendukung saya habis habisan untuk menjadikan saya sseorang atlet yang berprestasi , dari segi makanan yang sudah di program dan ikut menunggu saya latihan setiap harinya , apa lagi ketika juara rasa bangga , kerja keras kita terbayarkan , dan orang tua saya mengatakan "nak , jangan cepat puas diri melainkan terus berlatih dengan giat"
Tak ada yang tak mungkin , untuk memiliki mimpi setinggi tingginya , jasa orang tua begitu besar,
Apakah anda salah satu yang menyia nyiakan orang tua anda ?
jangan perna menyia nyiakan mereka , ketika mereka sudah tua nanti
berikan apa yang seharusnya jadi milik mereka , yaitu kasih sayang dan perhatian.
admin
pbmatthewjaya
1.juara 1 tunggal usia dini di kwartal pbsi
2.juara 2 tunggal usia dini di kwartal pbsi
3.juara 2 kementrian pertanian cup
4.juara 1 tunggal putra smp di singapore school international
5.juara 1 ganda putra usia dini di kejurkot pbsi
6.juara 2 beregu dewasa di cendrawasih
7.juara 1 tunggal taruna putra di cilegon open
8.juara 2 tunggal remaja putra di cilegon open
dan masih banyak lagi
Orang tua , adalah kompas di dalam hidup kita . Mereka begitu menyayangi kita sampai sampai mengorban kan apa yang mereka mampu untuk membantu kita sebagai anak meraih mimpi kita setinggi tingginya.
Pendiri Matthew Jaya yohanes upi mengungkap kan "ketika saya masih aktif sebagai pemain , saya benar benar begitu merasakan orang tua begitu semangat dan mendukung saya habis habisan untuk menjadikan saya sseorang atlet yang berprestasi , dari segi makanan yang sudah di program dan ikut menunggu saya latihan setiap harinya , apa lagi ketika juara rasa bangga , kerja keras kita terbayarkan , dan orang tua saya mengatakan "nak , jangan cepat puas diri melainkan terus berlatih dengan giat"
Tak ada yang tak mungkin , untuk memiliki mimpi setinggi tingginya , jasa orang tua begitu besar,
Apakah anda salah satu yang menyia nyiakan orang tua anda ?
jangan perna menyia nyiakan mereka , ketika mereka sudah tua nanti
berikan apa yang seharusnya jadi milik mereka , yaitu kasih sayang dan perhatian.
admin
pbmatthewjaya
Kamis, September 06, 2012
Muda Dipuja, Tua Terlunta
indosiar.com, Jakarta - Tati Sumirah mantan pemain bulutangkis yang pernah mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional saat menjadi anggota tim peraih piala Uber untuk pertama kalinya kini hidupnya masih memprihatinkan. Meski sudah mendapatkan pekerjaan berkat kebaikan maestro bulutangkis Rudy Hartono, namun ia masih menumpang tinggal dirumah saudaranya.
Pada era tahun 70 an namaku begitu dikenal masyarakat, terutama bagi para penggemar olahraga bulutangkis. Betapa tidak aku adalah salah satu anggota tim yang berhasil meraih Piala Uber untuk yang pertama kalinya. Ketika pulang ke tanah air membawa piala kebanggaan, kami disambut sangat meriah.
Sepertinya semua orang menganggap kami pahlawan yang pulang dari medan pertempuran. Bahkan berhari - hari semua media massa masih memberitakan keberhasilan kami. Ucapan selamat datang dari mana - mana, keluarga, teman - teman, kolega, warga masyarakat hingga para pejabat.
Namun itu semua tinggal kenangan, masa - masa itu begitu manis dan indah bagiku untuk selalu dikenang. Tahun demi tahun ketika tenagaku sudah tidak lagi kuat dan bisa meraih prestasi kehidupanku juga berangsur - angsur surut. Aku tidak lagi menghasilkan uang dari ayunan raket.
Setelah tidak lagi menjadi pemain nasional pada tahun 82, Aku sempat menjadi pelatih di club - club bulutangkis dikawasan Kelapa Gading. Lumayan untuk kehidupanku sehari - hari, namun akhirnya Aku berhenti karena jumlah anak didik mulai berkurang.
Kemudian Aku bekerja disebuah apotik dikawasan Kebon Baru, Jakarta Selatan. Sudah lama memang Aku dekat dengan pemilik apotik itu bahkan sebelum Aku berhenti bermain bulutangkis, Aku sudah ditawari untuk bekerja di apotiknya. Mulai saat itu Aku menjalani kehidupan sebagai seorang karyawati.
Roda kehidupanku juga hanya bergantung dengan gaji yang Aku terima. Saat itu Aku juga kehilangan kontak dengan teman - teman seperjuangan. Kehidupanku benar - benar sudah jauh dengan bulutangkis yang telah membesarkanku dan membuat Aku dikenal banyak orang.
Iya... semua itu karena ekonomiku memang tidak memungkinkan Aku melakukan semua yang Aku mau. Bahkan ketika ada teman seperjuangan meninggal pada tahun 2003, Aku justru tahu dari tayangan televisi. Aku merasa benar - benar terasing dengan teman - temanku, apalagi dengan para juniorku yang terus berusaha mengukir prestasi melalui bulutangkis.
Yah.. Aku tahu roda kehidupan memang terus berputar. Kadang diatas dan kadang dibawah, namun Aku menjalani semua itu dengan kepasrahan. Susah senang sudah Aku jalani, jika Aku rindu dengan masa lalu dimana Aku berada di puncak kejayaan prestasiku, Aku cuma bisa melihat deretan piala dan penghargaan yang Aku letakan begitu saja di lemari. Yah.. inilah harta kekayaanku yang tidak pernah akan lekang oleh waktu.
Selama puluhan tahun kehidupanku memang sungguh berat. Aku tidak punya bekal apa - apa ketika harus berhenti dari dunia bulutangkis. Masa mudaku tidak pernah berpikir untuk sekolah tinggi atau mempersiapkan masa depan karena yang Aku bisa saat itu cuma berlatih dan bermain bulutangkis. Aku akhirnya sadar rupanya pemain bulutangkis belum bisa diandalkan untuk menjamin kehidupan yang layak.
Segmen 2
Tati Sumirah merasa bersyukur karena kini kehidupannya sedikit lebih baik, namun ia berharap kelak tidak ada lagi pendekar merah putih yang hidupnya merana dihari tuanya.
Kini Aku masih tinggal dirumah ibuku didaerah Klender, Jakarta Timur. Bersama ibu, seorang adik dan beberapa orang keponakan. Yah.. Aku bersyukur karena sejak enam bulan lalu Aku bisa bekerja disebuah perusahaan minyak pelumas. Berkat kebaikan teman yang dikenal sebagai maestro bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono.
Itupun karena kebetulan kami bertemu disebuah acara dan Rudy sangat terkejut mendengar cerita sedih kehidupanku. Ku harus berterima kasih atas kebaikannya karena Aku kini bisa membantu membiayai kehidupan keluarga kami.
Kini hari - hariku Aku abdikan ditempatku bekerja. Aku bertugas dibagian perpustakaan, Aku jalani pekerjaan ini dengan senang hati. Umurku sudah 56 tahun tidak banyak lagi yang bisa Aku kerjakan, menjadi pelatih sudah tidak mungkin, mau berwiraswasta Aku tidak punya modal. Yah.. kini Aku menjadi seorang karyawati. Setiap hari Aku terpaksa pergi dan pulang dengan motor kesayanganku.
Memang selama ini masih ada beberapa pihak ataupun pejabat yang masih memberikan bantuan. Tahun lalu pemerintah bahkan memberikan Aku penghargaan, karena Aku dinilai sebagai seorang yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara. Yah.. Aku terharu ternyata masih ada orang yang masih ingat akan kiprahku. Meski sebenarnya Aku tidak pernah memikirkannya.
Meski Aku kadang juga berpikir bagi kami orang - orang yang berjuang dibidang olahraga tidak ada jaminan dari siapapun untuk masa depannya. Memang ada beberapa teman yang bisa menjadi pelatih atau diterima sebagai pegawai negeri, namun itupun tentu karena nasibnya beruntung.
Tapi Aku tidak ada sisa - sisa kejayaan dimasa lalu. Bahkan rumah pun Aku tidak bisa membelinya, Aku sempat dikabarkan akan mendapatkan hadiah rumah dari pemerintah, namun hingga kini juga belum jelas. Entah kenapa Aku tidak tahu.
Mungkin jamanku dulu berbeda dengan jaman sekarang. Aku sangat bangga jika adik - adikku kini bisa hidup berkecukupan dari bermain bulutangkis, karena itu berarti ada perbaikan nasib kami orang - orang yang hanya bisa berbuat sesuatu untuk negara lewat olahraga.
Mereka bisa mendapatkan segalanya. Yah.. andai saja itu adalah jamanku mungkin kehidupanku akan berbeda. Tapi sudahlah tak mungkin lagi Aku bisa merubah semua yang telah terjadi. Aku berterima kasih kepada keluargaku terutama ibuku, karena ia selalu memberikan semangat dalam menjalani kehidupanku.
Karena jujur Aku kadang berpikir kenapa nasib orang - orang seperti kami, seperti tidak pernah mendapat perhatian. Tapi biarlah semua itu aku pasrahkan pada Yang Maha Kuasa saja. Sebagai manusia semua sudah ada garis tangan.
Dalam setiap doaku Aku hanya meminta agar Aku tetap diberikan kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Aku bersyukur bahwa Aku masih tetap dikenang sebagai salah seorang bermain bulutangkis yang pernah ikut merebut kejuaraan Piala Uber bagi tim puteri Indonesia untuk pertama kalinya tahun 1975. Namun masih ada satu impian yang kini belum tercapai. Aku ingin memiliki rumah sendiri agar Aku bisa hidup tenang dihari tuaku. (Dv/Sup)
Peliput : Budi Sampurno - Iwan Kurniawan
Sri Indro Edi Purnomo
Juru Kamera : Iwan Agung
Produser : Widayat S. Noeswa
Tayang : Jumat, 16 Mei 2008, Pukul 12.30 WIB
http://www.indosiar.com/
Photo Teks:
Tim Uber Indonesia bersama Piala Uber yang direbut pertama kalinya tahun 1975. Minarni memegang piala didampingi rekan-rekannya (dari kiri) Theresia Widiastuty, Regina Masli, Taty Sumirah, Utami Dewi, dan Imelda Wiguna.
Langganan:
Postingan (Atom)