tulisan berjalan

SELAMAT DATANG di akun media sosial racketbadminton.blogspot.co.id

Jumat, Februari 19, 2016

pt astindo jaya sport komitmen dengan racket sport managament

pt astindo jaya sport komitmen dengan racket sport managament


PT ASTINDO JAYA SPORT yang diwakili oleh mas joko berkomitmen akan memberikan support kepada team racket sport managament , project kedepannya masih banyak dan cukup menarik ungkap beliau.

Ketua racket sport managament pun yakin event kali ini akan cukup menarik dan seru karena non atlet yang ikut dalam turnamen ini , banyak sekali potensi potensi basic yang tersebar menurut saya dan saya yakin dapat lebih menumbuhkan peminat bulutangkis dimana saat ini kita bersaing dengan futsal , sepakbola , basket dan olahraga lainnya semua masih positif pada dasarnya ungkap yohanes upi.


Dalam waktu  kedepan kamin akan megadakan kejuaraan serupa yang kami sebut trilogy of dwi jaya cup , masa persiapan sebelum event dwi jaya cup.


Event dwi jaya cup akan menjadi moment moment yang akan kembali ditunggu tunggu oleh banyak sekolah dimana event ini akan kembali diadakan setelah 2 tahun lamanya vakum.

Apalagi saat ini kami memiliki racket sport managament dan racket badminton academy yang siap mengembalikan kejayaan bulutangkis kembali dikalangan badminton lovers.

Sistem yang akan kami buat akan sangat sangat menarik dan kami yakin akan berjalan dengan baik ungkap coach yo seklaigus ketua pelaksana mix double badminton challange 2016.



justin dan gerry batal tampil

justin dan gerry batal tampil


Dua andalan dari team bbs pik justin gunawan dan gerry dipastikan tidak tampil mengikuti event astec mix double challange 2016 .

Hal ini membuat team manager mr loke segera mengganti dan mengajukan nama baru untuk daftar dalam event astec mix double challange 2016 , untuk team putri kami tidak menghadapi kendala ungkap mr loke selaku team manager dari team bbs pik.

Coach yo memastikan dua pemain corry dan samuel menggantikan justin dan gerry.

Padatnya jadwal kegiatan belajar mengajar sekolah internasional ini sempat membuat team bbs pik lainnya tidak dapat mengkuti astec mix double challange 2016 , namun pada saat mendekati event pe departemen mr joko mengatakan jika teamnya siap mengikuti kejuaraan ini.


Formasi ganda mix team bbs pik pastinya akan berubah yang semula
justin dipasangkan dengan caroline , gerry dengan sylva dan freddo dengan janice menjadi freddo berpasangan caroline , corry dipasangkan dengan janice dan samuel dengan sylva.


Memang sangat disayangkan , jika dua pemain ini tidak dapat bermain akan tetapi kami yakin kesempatan untuk pemain pemain muda lainnya dapat bermanfaat banyak di masa mendatang ungkap coach yo selaku team screening bbs pik.


Kamis, Februari 18, 2016

perkumpulan bulutangkis matthew jaya jakarta

PERKUMPULAN BULUTANGKIS MATTHEW JAYA JAKARTA

PB Matthew Jaya Jakarta
Kembangkan Bulutangkis Lewat Sekolah
Bulutangkis.com - Tak banyak perkumpulan bulutangkis
mencari bakat-bakat bulutangkis melalui sekolah-sekolah.
Tapi PB Matthew justru memfokuskan pembinaan bulutangkis
 melalui sekolah-sekolah khususnya pada
 tingkatan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP).
PB Matthew salah satu perkumpulan bulutangkis (PB)
 yang berlokasi di Jakarta Barat ini awalnya
 bernama Sekolah Bulutangkis Dwi Jaya (SB Dwi Jaya)
yang berdiri sejak tahun 1990. Sejak awal dikenal
sebagai sekolah bulutangkis pertama di Jakarta.
Prestasi atlet-atlet Dwi Jaya kala itu cukup baik
dikalangan atlet-atlet muda yang ada di Jakarta.
SB Dwi Jaya yang berada di bawah Dwi Jaya Foundation
 saat ini melakukan pelatihan bulutangkis pada 30 sekolah di Jakarta.
Tak ingin hanya memberikan pelatihan di sekolah-sekolah
maka sejak tahun 2011 SD Dwi Jaya melahirkan
 klub bulutangkis bernama PB Matthew Jaya.
Tak seperti SB Dwi Jaya, PB Matthew Jaya merupakan
perkumpulan bulutangkis yang disediakan bagi masyarakat umum.
Pelatihan dan pembinaan bulutangkis atlet-atlet diberikan
PB Matthew Jaya dari sejak usia dini.
‘’Kita ingin fokuskan sekolah bulutangkis Dwi Jaya bagi
pelatihan bulutangkis di sekolah-sekolah,
 sementara PB Matthew Jaya merupakan
 perkumpulan bulutangkis seperti
klub bulutangkis lainnya,’’ ungkap Yohanes Upi salah
 satu pelatih PB Matthew Jaya dalam obrol-obrol kecil
dengan Bulutangkis.com di Kembangan, Jakarta.
‘’Tapi PB Matthew Jaya tetap juga masuk ke sekolah-sekolah
untuk mencari bakat-bakat bulutangkis yang ada di Jakarta,’’
tambah Yohanes, yang juga merupakan mantan atlet bulutangkis.
PB Matthew Jaya kini juga mendapat dukungan
 dari Alan Budikusuma, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.
Sebagai pemilik peralatan bulutangkis ASTEC,
Alan Budikusuma memberikan supportnya berupa
 peralatan bulutangkis ASTEC bagi atlet-atlet PB Matthew Jaya
 untuk berlatih sehari-sehari.
Jenna Gozali yang kini berada di Pelatnas Cipayung adalah
 salah satu alumni SB Dwi Jaya.
Jenna mengawali karirnya di Dwi Jaya kemudian
PB Djarum menjadi klub berikutnya yang kemudian
mengantarkannya ke Pelatnas Cipayung. Saat ini Jenna
menjadi salah satu atlet ganda putri berpasangan dengan Komala Dewi.
Seperti kebanyakan klub bulutangkis lainnya,
 PB Matthew Jaya bukanlah perkumpulan bulutangkis yang
ingin mengejar keuntungan.
 Tapi ingin melajutkan dedikasi bulutangkis para pendiri
dan pengelolanya.
 ‘’Sebagai mantan atlet bulutangkis, kecintaan bulutangkis tidak bisa
dihentikan.
Saya ingin meneruskan kecintaan bulutangkis
di keluarga kami dengan mencari atlet-atlet
berbakat yang ada di Jakarta dan sekitarnya,’’
ungkap Yohanes yang juga mendapat pelatihan bulutangkis
 dari sang ayah tercinta. (*)


Rabu, Februari 17, 2016

SIX BADMINTON TEAM

Koordinator SMP K 6 Penabur yakni bp Hendra telah menyatakan kesertaan nya bahwa team six akan berpartisipasi dalam event yang diselenggarakan team racket badminton academy dengan astec.


Kami sudah menyeleksi member six dan terpilih 2 pasang ganda mix yang diwakili oleh



1 Marco Muliady Teguh
2 Clement Darros Jennedy
3 Stella Audrelia Teguh
4 Shirley Audrelia Teguh


Besar harapan kami mereka dapat bermain dengan maksimal , dikarenakan prestasi kami sangat baik untuk tingkat 02sn di jakarta.


Sayangnya andalan kami Gladys Uchov tidak bermain untuk kami melainkan membela racket abdminton academy dan memang Gladys menjadi member di racket badminton academy binaan coach yo.


Pertandingan yang akan digelar pada 20 februari ini diminati banyak kalangan termasuk universitas dan umum.

Peserta yang mengikuti kejuaraan ini akan mendapatkan langsung sertifikat keikutsertaan oleh team racket sport managament.

Terbagi menajdi dua divisi yakni divisi antar universitas dan umum yang akan bermain dengan sistem setengah kompetisi lalu divisi antar sekolah dimana akan dibagi menjadi 4 pool dan setiap pool akan diambil sebanyak dua team dan dilanjutkan sistem gugur.

Ada hal yang menarik di RAMDC 2016 kami akan memilih 1 putra putri di divisi universitas dan umum lalu 1 putra putri di divisi antar sekolah akan mendapatkan gelar MVP RAMDC 2016.

Dan sekaligus pengumuman mengenai sayembara pemilihan logo racket abdminton academy yang melalui pooling logo dengan komen terbanyak , dan dipilihlah satu pemenang diundi ungkap panitia pelaksana petrick.


General Manager
Yohanes Upi

Ketua pelaksana
Melani f p

Panitia Pelaksana
Petrick

Anggota
kevin holianti
reynaldo

ramdc 2016

ramdc 2016 (racket astec mix double challange 2016)

Bandengan sport arena yang menjadi ajang digelarnya turnamen mix double ini akan menjadi event pertama team racket sport managament tahun 2016 ini.


Awalnya , kami sedikit kesulitan untuk mendapatkan ijin dari pihak bandengan ungkap yohanes upi selaku head team racket sport managament , dikarenakan sebelumnya pernah terjadi keributan antar peserta saat turnamen futsal menurut manager bandengan sport arena ibu marita.

Ibu mariati selaku manager bsa (bandengan sport arena) , sudah mengenal betul team racket sport managament sehingga percaya kepada kami.

Yohanes upi mengatakan pertandingan apapun jika tujuannya baik dan respect dengan peserta lain saya yakin tidak akan adanya terjadi keributan dan lain lainnya.

Racket astec mix double challange 2016 di sponsori oleh astec yang sudah bekerjasama dengan team pb matthew jaya , sb dwi jaya dan racket badminton academy , diharapkan event ini menjadi ajang kebangkitan nya bulutangkis dan menambah badminton lovers agar lebih peduli dan memasarkan bulutangkis lebih baik lagi.



Minggu, Februari 14, 2016

project baru racket badminton academy

Project Baru Racket Badminton academy



DWI JAYA FOUNDATION , Yang membawahi PB MATTHEW JAYA dan RACKET badminton academy sedang menggarap beberapa project baru yakni kartu keanggotaan baik untuk sekolah ataupun atlet atlet yang mendapatkan standarisasi dari team keabsahanm RBA(Racket Badminton academy).

Project ini sedang kami matangkan dan diharapkan semester tahun ajaran baru project ini sudah rampung dan disosialisaskan kepada sekolah sekolah yang menjadi anggota kami.

Project ini diharapkan dapat menjadi pnyemangat kembali kebangkitan bulutangkis di indonesia khususnya jakarta , kami melihat banyak potensi dan sesuai dengan visi misi PB MATTHEW JAYA maka dari itu kami akan mengajak beberapa partner kami untuk turut serta ambil bagian project ini.

" Saya memiliki mimpi besar " ungkap yohanes upi founder PB MATTHEW JAYA , Project ini akan menjadi prospek yang menjanjikan dimasa mendatang .

Perkembangan badminton cukup pesat dan saat ini kami melakukan semua ini dengan komitmen dan integritas yang tinggi.


Saat ini project ini masi kami rahasiakan dan pastinya beberapa minggu kedepan akan kami nsosialisasikan bai ke member kami maupun ke public pecinta badminton ditanah air.

Kami sangat peduli dan cinta dengan badminton.

Selasa, Februari 02, 2016

target juara di mix double championship

target juara di mix double championship


Juara adalah hal yang diinginkan oleh setiap potensi yang dibina di RBA , oleh karena itu sekretaris RBA petrick yakin jika kami layak optimis untuk juara.

Persiapan team kami sedang dalam tahap pematangan teknik serta friendship games terus kami lakukan , agar hasilnya akan terlihat dan terus kami benahi.

Racket badminton team akan turun sebanyak 8 pasang di kategori universitas dan umum , lalu di kategori sekolah RBA akan turun sebanyak 8 pasang juga.

Peserta yang mengikuti kejuaraan ini berasal dari universitas bunda mulia , universitas taruma negara , stie trisakti , universitas binus lalu dari sekolah berasal dari budi agung ,pusaka abadi ,  methodist , dharma suci , bina bangsa school dan masih banyak lainnya.

Pertandingan mix double ini disupport oleh astec yang sudah bekerjasama dengan pb matthew jaya dan racket abdminton academy.

RBA akan bentuk RBT

RBA akan bentuk RBT

Racket Badminton Academy yang memiliki bhakti kepada bulutangkis ini sudah banyak menggali potensi potensi seperti juara smak one cup , juara sixplosion cup serta masih banyak cup cup yang diikuti oleh anggota member RBA (Racket Badminton Academy).

Dalam obrolan singkat dengan team admin RBA coach yo mengungkapkan ketertarikannya untuk membentuk kelas pelatihan selanjutnya yakni team.

Dimana team dibentuk berdasarkan hasil polesan dari academy atau dari team pemantau bakat RBA.

Yang nantinya team akan melakukan latihan khusus diluar racket badminton academy program.

Konsep ini masih terus akan dibicarakan dalam beberapa waktu kedepan baik oleh team managament dan coaching staff RBA.

Racket badminton academy yang saat ini menjadi sorotan oleh beberapa sekolah maupun komunitas bulutangkis ini terus berkomitmen dalam mengembangkan potensi potensi badminton lovers.



Sabtu, Januari 23, 2016

astec siap support mini tournament mix double cup 2016

astec siap support mini tournament mix double cup 2016


ASTEC salah satu produk anak bangsa yakni alan budikusuma dan susy susanti ini sudah dikenal di berbagai mancanegara seperti thailand , vietnam , swedia , perancis , swiss , korea utara , singapur , bahrain , canada dan lain lainnya menjadi salah satu partner dari team astec.


Racket badminton academy yang menjadi salah satu partner resmi pb matthew jaya astec jakarta yang selalu menjadi sorotan bagi pecinta bulutangkis ini , telah menghasilkan banyak potensi potensi muda seperti juara 02sn , juara liga pelajar serta berbagai event dibina di racket badminton academy.


RBA berada di cometa arena , yang sudah menjalin kerjasama cukup lama , bukan hanya cometa arena saja bahkan duta mas sport arena dan bandnegan sport arena juga menjadi partner dari rba.


Event yang dinamakan racket astec mix double badminton cup ini akan diikuti oleh siswa dan siswi pelajar disekolah , mahasiswa maupun mahasiswi di berbagai universitas bahkan diperuntukkan juga bagi kalangan umum.

RACKET ASTEC MIX DOUBLE BADMINTON CUP akan dibagi menjadi 2 divisi yakni divisi banteng dan divisi garuda , dimana divisi banteng diperuntukkan kalangan universitas dan umum
lalu di divisi garuda diperuntukan pelajar yang masih duduk di bangku sekolah.

Konsep ini dibuat oleh arahan ceo rba yohanes upi bersama sekretaris rba petrick.


Pertandingan yang akan dimulai pada bulan februari ini akan dibuat dengan sistem pool terlebih dahulu yakni pada tanggal 13 dan 14 untuk penyisihan dan babak 8 besar dan semifinal akan diselenggarakan pada tanggal 20 dan 21 februari 2016
tempat berlangsungnya event ini kami sudah bekerjasama dnegan bandnegan sport arena

Kami mengharapkan dengan ini kami mendukung andalan pbsi indonesia di 3 sektor ini untuk dapat meraih kembali kejayaan yakni di olimpiade rio 2016.

Inilah bentuk support kami bersama team astec diharapkan event seperti ini akan terus kami galakan bagi pecinta bulutangkis di tanah air.




yuk , daftarkan kampus kamu atau sekolah kamu kami menyediakan tidak hanya sertifiat dan trophy saja akan tetapi uang tunai serta produk dari astec.


dapat menghubungi staff kami
di cometa arena setiap
sabtu 11.00 - 13.00
minggu 11.00 - 13.00 atau 14.00 - 16.00
 yang ditujukan langsung kepada team racket badminton academy

Kamis, Januari 21, 2016

Dulu Atlet Dunia, Sekarang Tukang Las

Dulu Atlet Dunia, Sekarang Tukang Las 

Tak ada yang bakal menyangka, pemilik bengkel las di Jl. Pajenekang Makassar adalah mantan atlet nasional. Di masa kejayaannya dulu, Denny Thios berulang kali mengharumkan nama Indonesia di kancah kejuaraan angkat berat dunia. Denny tak kekar lagi. Kemeja kotak-kotak yang dikenakan justru nampak kebesaran di tubuh ringkihnya. Wajahnya makin tirus dimakan usia. "Kalau atlet lama tak latihan, ya memang seperti ini. Badan seolah mengecil kembali," ujar Denny saat ditemui di balik pagar rumahnya, beberapa waktu lalu. Saya agak kesulitan menemukan rumahnya yang senantiasa tertutup. Kendati sudah diberi clue "bengkel las" oleh seorang kenalan dadakan di facebook, jalanan sempit di seberang Masjid raya itu cukup membingungkan. Berbekal tanya kepada tukang las lain di jalan yang sama, saya menemukan rumah atlet yang kini seolah terlupakan. Akh ya, saya harus nebeng kendaraan dengan teman dari media lain. Besi berkarat sesak bertebaran balik pagar rumah berlantai dua itu. Kata Denny, bengkel las dan bubut sederhana peninggalan ayahnya itu sengaja dibiarkan selalu tertutup. Pelanggan tetap biasanya cuma orang-orang yang sekilas mengenal Denny. "Mau dibangun juga tak seberapa. Ini bengkel sudah tua. Cuma teman-teman saja yang biasanya kerja barang (besi) disini," ujarnya sembari mengutak-atik mesin chainshaw yang ada di depannya. Kami pun hanya bisa duduk pasrah di depannya, tergusur sesak dengan beberapa barang bekas dan alat bubut. Ada empat anjing juga yang berjaga di antara tumpukan besi itu. Ia pun larut dengan obrolan ringan mengulas kisah kejayaannya di dekade 90-an. Denny mengaku mulai menekuni dunia angkat berat di tahun 1980-an. Itu atas saran seorang pelatih bernama Nuryadi saat ia tekun mengolah tubuh di tempat fitness. "Dulu saya suka bela diri karate. Namanya anak muda, supaya otot besar, saya ikut fitness," ceritanya. Dengan bimbingan Nuryadi, bersama mantan juara dunia di Jerman, Charlie de Thios, ia mulai menjuarai banyak kejuaraan nasional. "Kebetulan, Charlie de Thios adalah om saya. Beliau adiknya bapak. Saya banyak belajar dari beliau," imbuh lelaki yang digelari The Best Lifter oleh Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia (PABBSI), 1990 silam. Karir Denny Thios mulai melejit di kala ia sukses memecahkan tiga rekor sekaligus dalam Kejuaraan Angkat Berat Dunia di Taiwan (1990). Berlanjut dengan segala prestasi dan medali emas yang ditorehkannya di kancah lainnya, baik ajang PON maupun Kejurnas di tanah air. Kendati demikian, paruh 1992, ia diterpa masalah dalam tubuh PABBSI Sulsel. Lantaran merasa terlunta-lunta sebagai atlet di kampung sendiri, ia berhijrah ke Surabaya, Jawa Timur. Menurutnya, hidupnya lebih terjamin disana. "Di Sulsel, bagaimana pun prestasi kita, sangat sulit dihargai. Apalagi olahraga seperti angkat berat yang nota bene jarang dikenal masyarakat. Makanya saya memilih memperkuat Jatim di PON XIII itu," kenang lelaki yang profilnya pernah diabadikan di Majalah Power Lifting yang diterbitkan negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Bahkan, jika kini nama Denny Thios di-googling, masih ada sisa-sisa kejayaannya di daftar luar negeri itu. Denny Thios bersama alat-alat di kediamannya. (Foto : Tawakal - Harian FAJAR) Sayang, kehidupannya hanya berjalan setahun di Jawa Timur. Setelah mempersembahkan medali emas di PON dan Kejuaraan Angkat Berat di Swedia, ia memutuskan pensiun dan kembali ke kampung halamannya. Suami dari Diana ini mengaku lelah menjalani profesinya sebagai atlet. "Saya pernah dipanggil kembali untuk membina atlet sambil bantu-bantu, tapi saya menolak. Soalnya, atlet yang mau dibina juga tidak ada, bisa dihitung jari," bebernya. Olahraha angkat berat dianggap tak dilirik sama sekali oleh KONI maupun pemerintah provinsi. Ia pesimis dengan kiprah angkat besi dan berat Sulsel. Tak ada pembinaan dari daerah. Sementara menurutnya, atlet terbaik angkat berat biasanya dipupuk dari daerah yang mayoritas pekerjaannya hidup dari bertani. "Coba saja pengurus lebih serius, Dulu Atlet Dunia, Sekarang Tukang Lascari atlet dari daerah," usulnya. Di penghujung kiprahnya sebagai atlet itulah, ia mulai menekuni usaha bengkel las peninggalan ayahnya. Meski penghasilan tak tentu, asalkan bisa makan dan hidup, itu sudah cukup baginya. Hidupnya tak lagi dicekoki dengan bidang olahraga yang justru tak dihargai pemerintah. Di Sulsel pun, atlet angkat berat yang lolos PON XIX pun tak begitu dilirik dan sekadar dianggap non-prioritas. Denny kini hanya menyimpan tiga medali emas sisa kejuaraan dunia dan foto-foto kenangan masa kejayaannya. Beberapa sertifikat yang sudah diplastikkannya juga jadi kenangan manis. Masih ada raut bangga dan antusias saat ia menunjukkannya pada kami. Bahkan, salah satu artikel koran yang memuat permasalahannya di tubuh PABBSI Sulsel tak dipedulikannya. "Dulu, saya pernah begini.... Ini waktu saya di Swedia,......" sisa-sisa bukti yang membawa kami untuk mengulas kenangannya. Seiring tenggelamnya nama sang pencetak rekor dunia ini, ia perlahan mengubur impiannya untuk kembali mengharumkan nama Indonesia. (*) *** PRESTASI: #Tahun 1989: Medali Perak di PON XII #Tahun 1990: Medali emas dalam Kejuaraan Angkat Berat Asia di Taiwan. Ia sekaligus memecahkan 3 rekor dunia. #Tahun 1990: Medali perunggu dalam Kejuaraan Angkat Berat Dunia di Belanda. #Tahun 1990: Atlit angkat berat (lifter) terbaik (The best lifter) dalam kejuaraan angkat berat nasional PABBSI kategori senior. #Tahun 1991: Tiga medali emas dalam Kejuaraan Angkat Nerat Nasional PABBSI kategori senior di Yogyakarta. #Tahun 1992: Medali emas dalam Kejuaraan Angkat Berat Dunia di Brimingham, Inggris #Tahun 1992: Lifter terbaik pra-PON XIII di Semarang, Jawa Tengah #Tahun 1993: Medali emas Kejuaraan Angkat Berat Dunia di Swedia



sumber :
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/imamr/dulu-atlet-dunia-sekarang-tukang-las_568f9c456323bd310cfd39df

20 Provinsi Siap Gelar Badminton Mall

 
Kegiatan badminton memasuki tahun 2016 akan semakin ramai dan menarik. Tak hanya digelar di gor-gor resmi saja, namun turnamen badminton pun kini digelar di mall. Tahun ini ada 20 provinsi di Indonesia yang siap menggelar kegiatan Badminton Mall.

Kota Palangkaraya akan menjadi lokasi pertama diadakannya Badminton Mall tahun ini. Acara akan berlangsung pada 23-24 Januari di Mall Palma, Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Selain Kalimantan Tengah, 19 provinsi lain yang siap menggelar Badminton Mall adalah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali dan Kepulauan Riau.

Peserta kompetisi dasar akan diikuti 80 atlet, sementara senamminton akan diikuti delapan regu sekolah dasar. Selain dua agenda tersebut, Badminton Mall juga akan membagikan hadiah doorprize dari para sponsor, serta sosialisasi dan realisasi membership PBSI.

Kegiatan ini akan menghadirkan Rexy Mainaky dan Yuni Kartika dan disponsori oleh Flypower, Victor dan Yang Yang.

“Kegiatan Badminton Mall ini diadakan untuk memasyarakatkan bulutangkis yang saat ini semakin berkurang peminatnya. Sehingga minat masyarakat agar senang bermain bulutangkis juga semakin tergugah,” kata Kasubid Pengembangan Komunitas PP PBSI, Eddy Prayitno seperti kami kutip di situs resmi PBSI, Badmintoindonesia.org.

“Selain itu kegiatan ini juga bisa memberikan citra positif bulutangkis, yang Fun, Easy da Safe,” tambah Eddy.

Ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan Badminton Mall. Sebelumnya di tahun 2015, Badminton Mall diadakan di dua kota yaitu Malang dan Jakarta. (*)


sumber : bulutangkis.com

rexy mainaky percaya

Prestasi dan kebolehan pemain besar sekelas Rexy Mainaky memang sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Kelihaiannya mengayunkan raket hingga kemampuannya menjadi pelatih di berbagai negara pun sudah bukan menjadi rahasia. 
Namun rupanya semua itu belum cukup memuaskan kontribusi Rexy di dunia bulutangkis. Di sela-sela kesibukannya sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi tim nasional bulutangkis Indonesia, Rexy menyempatkan diri untuk terus menularkan “virus bulutangkis”-nya ke berbagai kalangan. 
Seperti yang dilakukannya kali ini (18/1) di Bintara, Bekasi. Peraih medali emas Olimpiade Atlanta tersebut tak canggung berbaur dengan 12 anak dari keluarga pemulung yang semangat ingin berlatih bulutangkis. Anak-anak tersebut hidup di lingkungan tempat pembuangan sampah raksasa di Jakarta dan tidak berada di lingkungan sekolah yang normal.
Rexy pun berbagi cerita dengan anak-anak yang juga berada di bawah binaan program Bintang Solibad, kerjasama Yayasan Bintang Kidul dan Solibad.
Kegiatan kali ini diawali dengan berbagi motivasi dan kisah sukses dibalik seorang Rexy Mainaky. Rexy bercerita mengenai perjuangannya memulai kariernya di dunia bulutangkis. Mulai dari sulitnya menjangkau lokasi latihan, pengorbanan waktu dan tenaga demi bisa berlatih bulutangkis, hingga akhirnya menjadi atlet kelas dunia. 
“Saya memulai karier bulutangkis dengan banyak tantangan. Saat kecil saya bahkan berlatih di atas tanah saja, lapangan belakang rumah. Kalau sedang hujan, saya latihan sambil hujan-hujanan, jatuh, kepeleset, bangkit lagi, main lagi, begitu terus. Latihan juga tidak pakai sepatu,” kata Rexy mengenang masa kecilnya. 
“Banyak kesulitan di awal dulu. Tapi saya terus yakin, rajin, tidak malas dan terus berusaha. Kalau sudah latihan yang rajin dan sungguh-sungguh, kita tinggal tunggu tangan Tuhan yang bekerja. Karena Tuhan tidak tidur. Tuhan yang akan tentukan kita juara atau tidak. Tapi untuk meyakinkan Tuhan, kita harus tunjukkan kalau kita sungguh-sungguh,” cerita Rexy lagi. 
Di depan dua belas anak tersebut, Rexy juga berbagi ilmu secara langsung di lapangan. Dengan semangat Rexy mengajarkan teknik-teknik bermain bulutangkis secara singkat. Hal tersebut pun disambut antusias oleh mereka yang rata-rata usianya 8 tahun hingga 15 tahun itu. 
Usai latihan bersama, Rexy juga berkesempatan untuk berkunjung dan silaturrahmi dengan beberapa keluarga anak-anak tersebut. Rexy juga lanjut berdiskusi dan bertukar pikiran dengan beberapa orangtua. Ia berharap dari para orangtua, semangat berubah untuk menjadi lebih baik itu bisa terus dihidupkan. 
“Saya sangat dengan program ini karena sesuai dengan mimpi saya. Saya sangat ingin berbagi pengalaman dan memberikan motivasi kepada anak-anak yang hidup dalam kondisi kekurangan ini. Bahwa mereka harus semangat, mau merubah pola pikir mereka, merubah mentalnya, supaya mereka bisa hidup lebih baik. Mereka harus terus diberikan motivasi. Tidak ada yang tahu kalau beberapa tahun kedepan, juara dunia akan lahir dari sini,” ungkap Rexy.



Sumber: Badmintonindonesia. org 

Senin, Januari 18, 2016

friendship games with universitas bunda mulia selection

friendship games with universitas bunda mulia selection


Racket Badminton Academy yang pada hari minggu tanggal 17 januari 2016 , pada training session 11.00 - 13.00 di pusat pelatihan RBA cometa arena mengadakan friendship games dengan universitas bunda mulia.


Kesepakatan ini dilakukan antara kapten team yolanda dengan general manager rba yakni yohanes upi untuk melakukan latihan bersama.


Kami yakin friendship games ini akan memberikan banyak manfaat antara kedua team , dan diharapkan kedepannya bisa melakukan pertandingan persahabatan  kembali di lain waktu ungkap sekretaris racket abdminton academy "petrick".


General manager Racket Badminton Academy yohanes upi berharap dari persahabatn ini kami bisa mempromosikan baik di rba dan ubm sendiri memiliki jiwa semangat yang luar biasa , dan disini memperlihatkan peminat masih digandrungi anak anak muda , dimana saat ini jika kita lihat kebanyakan dimain kan yang sudah berumur 30 - 50 an keatas pada umumnya , masih banyak anak anak kecil dan muda belum terfokuskan.

kami mengundang sekolah ataupun universitas untuk mengadakan friendship games bersama rba
dapat menghubungi team kami.