Bulutangkis.com - Tak terasa dalam beberapa hari kedepan tim Indonesia akan memulai pertarungan perebutan Piala Sudirman 2013 yang menjadi lambang supremasi beregu campuran dengan prestise tertinggi di dunia. Piala Sudirman menjadi salah satu dari empat target PBSI di tahun 2013 selain All England, Kejuaraan Dunia dan SEA Games.
Tim Indonesia berada di grup A bersama India dan China yang merupakan unggulan pertama sekaligus juara bertahan. Menghadapi dua negara tangguh ini, Christian Hadinata, Kasubid Pelatnas yang juga merupakan legenda bulu tangkis Indonesia berharap para pemain dapat mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.
Bahkan menurut Christian, para pemain sebaiknya tidak hanya bersaing dengan lawan saja, tetapi dengan sesama rekan dalam satu tim pun harus saling bersaing.
“Dengan teman satu tim juga harus bersaing menunjukkan siapa yang lebih baik. Namun persaingannya dalam arti yang positif. Misalnya tim ganda campuran berhasil meraih angka pertama, maka nomor lain pun harusnya tak mau kalah mau sumbang poin juga,” kata Christian yang merupakan juara dunia tahun 1980 bersama Ade Chandra dan Imelda Wiguna.
Nomor ganda campuran memang masih menjadi andalan tim Indonesia lewat pasangan rangking dua dunia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan juara All England 2012-2013 ini diharapkan dapat mengamankan satu poin dari nomor ganda campuran.
“Nomor-nomor lain yang tidak diunggulkan tidak boleh menyerah dan mengandalkan nomor unggulan saja. Tidak boleh begini terus cara pandangnya, justru yang underdog harusnya bisa tampil lepas dan tanpa beban dan berpeluang mencuri poin dari lawan,” ucap Christian.
“Sebaliknya, nomor yang kita andalkan jangan sampai kecolongan. Di pertandingan beregu ini kita harus bisa mencuri tapi jangan sampai kecurian poin,” tambahnya.
Sayangnya tim Indonesia tak diperkuat pemain tunggal putra andalannya, Sony Dwi Kuncoro yang masih dalam tahap pemulihan cedera pinggang. Simon Santoso, juara Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2012 juga tak masuk dalam tim inti karena baru sembuh dari sakit hingga belum tampil maksimal pada sejumlah turnamen terakhir.
Pada Piala Sudirman 2011 lalu, tim Indonesia juga tak datang dengan tim terkuat dengan absennya pemain-pemain ternama seperti Taufik Hidayat, Markis Kido/Hendra Setiawan dan Liliyana Natsir. Tanpa disangka regu Merah Putih justru mampu memenuhi targetnya ke babak semifinal. (badmintonindonesia.org)
PRESTASI RACKET GEMILANG
tulisan berjalan
Jumat, Mei 17, 2013
Selasa, Mei 14, 2013
Sabtu, Mei 04, 2013
LEGENDA BULUTANGKIS BERIKAN TAMBAHAN MOTIVASI BAGI PARA ATLET
Legenda Bulutangkis |
Pebulutangkis Indonesia mendapatkan tambahan motivasi dari Ketua Umum PB PBSI, Gita Wirjawan dan legenda Bulutangkis tanah air.
Motivasi ini dilakukan untuk meningkatkan semangat bertanding sebelum di Sudirman Cup 2013 yang akan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia pada 19-26 mendatang.
Gita Wirjawan bersama dengan legenda Bulutangkis tanah air seperti, Susi Susanti, Rexy Mainaky, dan Taufik Hidayat melakukan pemberian motivasi kepada 23 pebulutangkis yang tergabung di dalam Tim bayangan Piala Sudirman.
Pemberian motivasi dilakukan di Pusat Bulutangkis Indonesia PB PBSI, Cipayung, Jakarta, Kamis (18/4/2013).
“Tadi Ketua Umum bercerita mengenai pengalaman hidupnya. Dia bercerita bahwa butuh perjuangan untuk mendapatkan sukses,” ujar pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Tommy Sugiarto.
Menurut anak dari Icuk Sugiarto itu, motivasi yang diberikan membuat mereka memiliki tambahan semangat serta dukungan moril supaya dapat memberikan yang terbaik bagi bangsa.
“Motivasi ini diperlukan, karena kita diminta untuk selalu berpikir positif,” katanya.
Senada dengan Tommy Sugiarto, Rian Agung Saputro mengaku, senang mendapatkan tambahan motivasi dan semangat setelah mendengarkan cerita dari Susi Susanti.
Mantan pebulutangkis nasional itu bercerita mengenai pengalamannya mengikuti Piala Sudirman tahun 1989.
“Dia bercerita kalau kita ketinggalan jangan pantang menyerah. Kalau lawan main bagus, kita tidak boleh jatuh mental dulu,” tuturnya.
sumber bulutangkis media ri
Jumat, Mei 03, 2013
astec winning is a state of mind
Matthewjayastec badminton school . Jakarta adalah kota yang penuh dengans egudang pemain berbakat dari sinilah banyak lahir peman pemain dunia seperti Tommy sugiarto , markis kido , Pia zebadiah , markis kido dan segudang pemain top lainnya.
Astec yang didirikan oleh pasangan juara olimpiade tahun 1992 , yang terus mensupport bulutangkis serta mendedikasikan dirinya di bulutangkis dengan penuh semangat dan terus memberikan yang terbaik untuk kemajuan bulutangkis nasional dan dunia.
Astec saat ini sudah mendunia , baik di brazil , perancis , vietnam dan lain sebagainya terus mengembangkan produknya dan menyesuaikan dengan karakter pemain pemainnya.
Astec sangat mendukung dalam performa setiap atletnya.
Kamis, Mei 02, 2013
Terima kasih om ataw
pembinaan yang dilakukan oleh matthew jaya astec mulai nampak , dari segi prestasi dari tahun ke tahun membuahkan hasil , adam putra yosandi yang mampu menjadi kampium di kejurkot 2011 dan 2012 dan baru baru ini memenangkan kejuaraan beregu usia dini antar wilayah yang belum lama diselenggarakan di gor bulungan jakarta selatan.
7 mei adalah hari dimana pelatih bertangan dingin om ataw merayakan hari ulang tahun , persiapan untuk perayaan dilakukan oleh panitia terus diberikan dukungan baik dari atlet maupun orang tua murid.
Om ataw yang sudah cukup banyak melahirkan dan menggali potensi potensi muda seperti Robin gonanza yang saat ini berada di pelatnas nya singapura , Jenna gozali yang terus berprestasi menjuarai banyak event serta di serahkan kepada Pb.djarum lalu oleh djarum dihantarkannya kepelatnas dan masih banyak lagi pemain pemain yang dicetak oleh om ataw.
Kami berterimakasih yang sebesar besarnya kepada om ataw yang sudah mendedikasikan dirinya di bulutangkis dan indonesia.
Liliyana Natsir:I will try my utmost to play well!
Liliyana Natsir became a VICTOR-sponsored player at the end of February; she was one of the five members of the Indonesian team to win a lucrative contract with VICTOR. Many of her fans would have been happy to hear his and will also be curious how the player herself feels about this handsome deal. All is revealed in the interview below!
Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir are one of the world’s top mixed doubles pairs
Q. Congratulations on winning a high value contract with VICTOR. How do you feel about this lucrative contract?
Liliyana Natsir(Lili hereafter):Actually, I was very surprised and almost daren’t believe that I had won such a valuable contract. I should thank god.
Q. Why did you choose VICTOR as your sponsor?
Lili: I won’t deny that VICTOR’s offer was higher than that from any other brand, but there is another reason why chose to sign.
Q. Can you talk about the reason?
Lili:This is the first time we have cooperated but I believe that the service and equipment VICTOR provides its sponsored players with is very good. I think this is shown by the interaction between VICTOR and the South Korean team.
Q. Had you talked with VICTOR before the vote?
Lili: Yes, I already knew that their vision and mission match my targets and ability and they were closely connected. Also, their family concept is very strong, and I like this a lot.
Liliyana Natsir attaches great importance to her family (her mother is on the right)
Q. After being sponsored by VICTOR, has your attitude changed?
Lili: I think I carry a heavier responsibility than before, on and off court. I have to focus all my effort on achieving my mission.
Q. Why do you feel the responsibility is heavy?
Lili:I have to play well to show VICTOR they made the right choice.
Q. Has VICTOR given you any kind of target?
Lili: No, but I know all sponsors want the players they support to achieve good results, so I aim to win more tournaments in return for this support.
Q. How do you feel about being signed up by a sponsor as an individual?
Lili: I think this is a good thing. This method gives players a lot of motivation and will spur them to try to achieve better results.
Q. Are you worried that your teammates will be jealous you won such a high value contract?
Lili: I don’t think it’s necessary for the other to be jealous. When I joined the national team for the first time I received quite a lot of money from sponsorship contracts and this made me try my best to achieve good results.
Interviewer: Broto Happy Wondomisnowo
Iron Man 3 and VICTOR engage in cross-industry cooperation!
The movie Iron Man 3 hit screens around the world on April 24, and many loyal fans couldn’t wait to take their seats in the theater. Worthy of note is that the newest Iron Man memorabilia isn’t just limited to dolls or fine posters, it includes the VICTOR Heavy Duty Set, featuring a premium racket and a stunning bag.
TK-IM3
This is the first time Iron Man has been combined with a sports brand, and the partner is the world’s second biggest badminton brand VICTOR;a limited edition of 1500 sets will be sold in China, Taiwan and Hong Kong. To make the racket and bag match Iron Man in terms of function and appearance, VICTOR has brought out the TK-IM3, an attacking racket with power and a technology feel, and with attractive gold and red colors, the same as the armor worn by Mark 42 one of the main characters in the film. It can be expected that both serious badminton players and fans of the film will think that the Iron Man Heavy Duty Set is worth collecting.
The TK-IM3 Taiwan release press conference and movie premiere
Yesterday, (April 24) VICTOR held the TK-IM3 Taiwan release press conference and movie premiere, attracting a large media presence from China, Taiwan and Hong Kong. Taiwan-area brand ambassador Chou Tang-hao (Nick Chou) also appeared and said that he is actually an Iron Man fan and also really likes the VICTOR Limited Edition Heavy Duty Set. VICTOR President Chen Shu Jung presented the first of the 1500 limited edition sets to Chou Tang-hao, leaving the latter both grateful and excited.
Iron Man Limited Edition 12-racket Bag
Of the products on display at the press conference, the most eye-catching was the Iron Man Limited Edition 12-racket Bag. It can be used for badminton and tennis and the special racket compartments give added protection to the rackets inside by preventing them from colliding. The bag has smooth lines and features the Iron man colors red and gold as well as having the heroic Iron Man image in the middle
Jumat, April 26, 2013
Manfaat Kompres Dingin dan Panas Saat Cedera
Cedera sering terjadi pada saat Berolahraga dan Latihan. Pertolongan pertama yang sering dilakukan adalah Memberikan kompres es atau panas pada bagian yang cedera. Tapi banyak orang kebingungan tentang kapan untuk menggunakan kompres es atau panas pada cedera. Pengobatan yang tepat akan mempercepat proses penyembuhan dan membebaskan Anda dari rasa sakit.
Kita perlu memahami mekanisme di balik pengobatan ini dan bagaimana cara kerjanya. Kapan kompres es dan panas diterapkan? Bagaimana caranya membantu mengurangi rasa sakit? Artikel ini akan membantu Anda menyelesaikan kebingungan Anda dan membuat anda memahami kapan Anda harus menggunakan es atau panas pada cedera tertentu.
Kapan Kompres Panas Digunakan ?
Jantung kita terus memompa darah ke seluruh bagian tubuh, memasok nutrisi dan oksigen. Jika Anda mengalami cedera, maka tubuh secara normal akan mensuplai darah tambahan dan nutrisi ke bagian yang cedera, untuk melawan antibodi dan melakukan proses penyembuhan alami. Terapi panas mensimulasikan pembuluh darah dan membantu pembuluh darah terbuka lebih luas untuk meningkatkan sirkulasi darah di bagian cedera. Yang pada akhirnya mempercepat proses penyembuhan Anda.
Anda juga dapat menggunakan kompres panas pada kondisi kronis, tepat sebelum melakukan kegiatan fisik. Panas membuat otot-otot rileks dan kendur. Sebelum memberikan terapi panas, pastikan panas yang diberikan tidak terlalu panas, atau hanya mengenai bagian yang cedera saja. Perlu diperhatikan untuk tidak menggunakannya selama berjam-jam, karena membuat Anda merasa kaku.
Kapan Kompres Es Digunakan ?
Kompres es bekerja berlawanan dengan kompres panas. Kompres es biasanya diterapkan pada cedera tiba-tiba atau akut, hal ini disebabkan es membantu dalam mengurangi pembengkakan atau perdarahan, jika ada. Kompres es membatasi aliran darah di daerah cedera dan menyebabkan mati rasa dan yang paling penting adalah mengurangi rasa sakit Anda. Es juga membantu tubuh untuk fokus menjaga kecepatan yang stabil dalam proses penyembuhan.
Oleh karena itu, pengobatan es efektif untuk mengobati keseleo atau memar dengan sendikit pendarahan, dan mengurangi pembengkakan dan nyeri. Jangan gunakan es batu langsung pada luka, gunakan kompres es, atau menempatkan beberapa es batu dalam kantong plastik, atau bungkus dengan handuk dan menerapkannya pada daerah cedera. Setelah mengkompres luka dengan es, periksalah perubahan warna kulit. Jika ternyata berwarna pink cerah, hentikan penggunaan kompres es. Kompres es juga membantu mengobati luka bakar kulit dan jerawat.
Es dan panas bekerja secara berbeda untuk setiap cedera atau peradangan. Namun, keduanya membantu dalam pemulihan. Menggunakan es atau panas di daerah yang cedera bukan solusi jangka panjang, itu hanya cara untuk mengurangi rasa sakit dan luka-luka pada jangka pendek. Anda perlu pergi ke dokter untuk mencari pengobatan yang tepat bila rasa sakit masih berkepanjangan.
Kita perlu memahami mekanisme di balik pengobatan ini dan bagaimana cara kerjanya. Kapan kompres es dan panas diterapkan? Bagaimana caranya membantu mengurangi rasa sakit? Artikel ini akan membantu Anda menyelesaikan kebingungan Anda dan membuat anda memahami kapan Anda harus menggunakan es atau panas pada cedera tertentu.
Kapan Kompres Panas Digunakan ?
Jantung kita terus memompa darah ke seluruh bagian tubuh, memasok nutrisi dan oksigen. Jika Anda mengalami cedera, maka tubuh secara normal akan mensuplai darah tambahan dan nutrisi ke bagian yang cedera, untuk melawan antibodi dan melakukan proses penyembuhan alami. Terapi panas mensimulasikan pembuluh darah dan membantu pembuluh darah terbuka lebih luas untuk meningkatkan sirkulasi darah di bagian cedera. Yang pada akhirnya mempercepat proses penyembuhan Anda.
Anda juga dapat menggunakan kompres panas pada kondisi kronis, tepat sebelum melakukan kegiatan fisik. Panas membuat otot-otot rileks dan kendur. Sebelum memberikan terapi panas, pastikan panas yang diberikan tidak terlalu panas, atau hanya mengenai bagian yang cedera saja. Perlu diperhatikan untuk tidak menggunakannya selama berjam-jam, karena membuat Anda merasa kaku.
Kapan Kompres Es Digunakan ?
Kompres es bekerja berlawanan dengan kompres panas. Kompres es biasanya diterapkan pada cedera tiba-tiba atau akut, hal ini disebabkan es membantu dalam mengurangi pembengkakan atau perdarahan, jika ada. Kompres es membatasi aliran darah di daerah cedera dan menyebabkan mati rasa dan yang paling penting adalah mengurangi rasa sakit Anda. Es juga membantu tubuh untuk fokus menjaga kecepatan yang stabil dalam proses penyembuhan.
Oleh karena itu, pengobatan es efektif untuk mengobati keseleo atau memar dengan sendikit pendarahan, dan mengurangi pembengkakan dan nyeri. Jangan gunakan es batu langsung pada luka, gunakan kompres es, atau menempatkan beberapa es batu dalam kantong plastik, atau bungkus dengan handuk dan menerapkannya pada daerah cedera. Setelah mengkompres luka dengan es, periksalah perubahan warna kulit. Jika ternyata berwarna pink cerah, hentikan penggunaan kompres es. Kompres es juga membantu mengobati luka bakar kulit dan jerawat.
Es dan panas bekerja secara berbeda untuk setiap cedera atau peradangan. Namun, keduanya membantu dalam pemulihan. Menggunakan es atau panas di daerah yang cedera bukan solusi jangka panjang, itu hanya cara untuk mengurangi rasa sakit dan luka-luka pada jangka pendek. Anda perlu pergi ke dokter untuk mencari pengobatan yang tepat bila rasa sakit masih berkepanjangan.
Bulutangkis Sebagai Hobi dan Prestasi
Tidak pernah terbayang dibenak kita sebelumnya ternyata anak kita sangat menyukai olah raga bulutatangkis. Karena pada awal mulanya adalah untuk mencarikan suatu kegiatan positif yang menyenangkan dan menyehatkan bagi anak dalam bidang olahraga dan membantu anak dalam menyalurkan bakat dan keinginannya.
Sebenarnya kita tidak mengharuskan olah raga bulutangkis sebagai pilihan anak, tetapi kita sebagai orang tua pasti lebih tahu kemampuan dan bakat anak-anak kita. Banyak faktor yang menentukan seorang anak untuk memastikan pilihan pada jenis olah raga yang satu ini.
Beberapa faktor yang mempengaruhi anak dalam menentukan pilihan olah raga bulutangkis adalah sebagai berikut :
Banyak manfaat dari olah raga bulutangkis atau badminton terutama bagi anak-anak antara lain : memberikan anak-anak kesehatan dan sekaligus permainan yang menyenangkan, membantu kecepatan reflek dan reaksi, kemampuan menguasai lapangan, kejujuran, keuletan mental dan tubuh, daya tahan mental dan fisik serta kemampuan pengelolaan dan pengendalian tubuh yang diperoleh melalui latihan bulutangkis. Dalam latihan bersama dalam klub, kegiatan ini membantu mengembangkan kemampuan anak membangun hubungan sosial. Inilah yang kita harapkan diperoleh anak-anak pada masa pertumbuhan dan perkembangannya.
Disamping itu olah raga bulutangkis bisa juga membantu anak agar tidak terpengaruh dan bisa menghindari lingkungan yang kurang baik dan kegiatan yang kurang bermanfaat yang hanya membuang waktu. Apalagi kalau ditunjang dengan prestasi pasti akan bisa mengantarkan anak sebagai juara bulutangkis dan bisa menjadi seorang pemain bulutangkis yang handal.
MENGAPA HARUS BULUTANGKIS ATAU BADMINTON ?
Sebenarnya kita tidak mengharuskan olah raga bulutangkis sebagai pilihan anak, tetapi kita sebagai orang tua pasti lebih tahu kemampuan dan bakat anak-anak kita. Banyak faktor yang menentukan seorang anak untuk memastikan pilihan pada jenis olah raga yang satu ini.
Beberapa faktor yang mempengaruhi anak dalam menentukan pilihan olah raga bulutangkis adalah sebagai berikut :
- Keluarga, bulutangkis seperti penyakit keturunan yang bisa menular kepada keturunannya. Pengaruh keluarga sangat penting dalam menentukan pilihan anak misalnya kegemaran bulutangkis yang dibawa oleh kakek/nenek atau orang tua. Peranan keluarga terutama orang tua sebagai pendorong anak sangat penting dalam menunjang keberhasilan.
- Lingkungan, faktor ini sangat dominan dalam mempengaruhi pilihan anak untuk menyukai olah raga bulutangkis. Permainan bulutangkis atau badminton memang memacu kegairahan dan kegembiraan anak-anak. Kita dapat melihat anak-anak melakukan permainan ini hampir di setiap pelosok kampung di Indonesia. Apalagi kalau lingkungan sekitar membantu mendukung dan mempengaruhi anak untuk mengembangkan olah raga ini. Bahkan sekarang ini ada yang memasukkan bulutangkis sebagai pilihan kegiatan ekstra kurikuler di sekolah.
- Kemampuan Ekonomi, walaupun bukan faktor penting tetapi untuk ukuran sekarang ini banyak yang menjadikan sebagai bahan pertimbangan terutama orangtua untuk membiayai keinginan anak. Karena peralatan yang dibutuhkan relatif mahal dan belum tentu semua orang tua mau membelikan anak untuk menunjang kemampuan dan bakatnya.
- Popularitas, bulutangkis sekarang ini popularitasnya mulai turun atau kurang diminati oleh kalangan muda terutama anak-anak. Apalagi sekarang ini sangat jarang kejuaraan atau lomba yang diadakan terutama untuk kalangan anak-anak, bahkan induk dari organisasi olah raga bulutangkis sendiri sudah tidak jelas agenda kegiatannya. Ditambah lagi dengan dukungan dari pemerintah yang sangat kurang dan semakin langkanya partisipasi dari pihak lain yang peduli terhadap kelangsungan olah raga ini. Sekarang semakin jelas Indonesia semakin tertinggal perkembangan bulutangkisnya dibandingkan dengan negara lain apalagi persaingan sekarang semakin ketat. Bahkan negara yang dahulu kurang populer dalam olahraga bulutangkis sekarang semakin bermunculan seperti : Nigeria, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Kanada dan banyak negara lain yang sebelumnya belum pernah diperhitungkan.
- Dan masih banyak faktor lainnya yang ikut mempengaruhi tetapi kurang begitu dominan.
MANFAAT BULUTANGKIS ATAU BADMINTON
Disamping itu olah raga bulutangkis bisa juga membantu anak agar tidak terpengaruh dan bisa menghindari lingkungan yang kurang baik dan kegiatan yang kurang bermanfaat yang hanya membuang waktu. Apalagi kalau ditunjang dengan prestasi pasti akan bisa mengantarkan anak sebagai juara bulutangkis dan bisa menjadi seorang pemain bulutangkis yang handal.
Materi latihan yang diberikan kepada anak-anak didik meliputi : fisik, tehnik, dan strategi yang telah disesuaikan dengan umur anak. Ingat !!! Olahraga bulutangkis bukanlah olahraga instan atau sekali jadi, karena memerlukan waktu yang panjang untuk bisa menjadi pemain bulutangkis. Jadi sebaiknya mulai dikenalkan sejak usia dini dengan olahraga bulutangkis, sehingga seiring dengan perkembangan fisik, pola pikir dan usia anak serta rutinitas latihan akan membentuk kekuatan dalam olahraga permainan ini.
Pelatihan Phisik
Permainan bulutangkis sarat dengan berbagai kemampuan dan keterampilan gerak yang kompleks. Sepintas lalu dapat diamati bahwa pemain harus melakukan gerakan-gerakan seperti lari cepat, berhenti dengan tiba-tiba dan segera bergerak lagi, gerak meloncat, menjangkau, memutar badan dengan cepat, melakukan langkah lebar tanpa pernah kehilangan keseimbangan tubuh. Gerakan-gerakan ini harus dilakukan berulangulang dan dalam tempo lama, selama pertandingan berlangsung. Akibat proses gerakan itu akan menghasilkan "kelelahan", yang akan berpengaruh langsung pada kerja jantung, paru-paru, sistem peredaran darah, pernapasan, kerja otot, danpersendian tubuh. Karena itu, pebulutangkis sangat penting memiliki derajat kondisi fisik prima. Melalui proses pelatihan fisik yang terprogram baik, faktor-faktor tersebut dapat dikuasai. Dengan kata lain pebulutangkis harus memiliki kualitas kebugaran jasmani yang prima. Ini akan berdampak positif pada kebugaran mental, psikis, yang akhirnya berpengaruh langsung pada penampilan teknik bermain. Itulah sebabnya pebulutangkis sangat membutuhkan kualitas kekuatan, daya tahan, fleksibilitas, kecepatan, agilitas, dan koordinasi gerak yang baik. Aspek-aspek tersebut sangat dibutuhkan agar mampu bergerak dan bereaksi untuk menjelajahi setiap sudut lapangan selama pertandingan. A. Sistem Pelatihan Fisik Umum Program dan aplikasi pelatihan fisik bulutangkis harus dirancang melalui tahapan sebagai berikut: a. Persiapan fisik umum yang bertujuan meningkatkan kemampuan kerja organ tubuh, sehingga memudahkan upaya pembinaan dan peningkatan semua aspek pelatihan pada tahap berikutnya. b. Persiapan fisik khusus bertujuan meningkatkan kemampuan fisik dan gerak yang lebih baik menuju pertandingan. c. Peningkatan kemampuan kualitas gerak khusus pemain. Pada tahap ini pelatihan bertujuan untuk memahirkan gerakan kompleks dan harmonis yang dibutuhkan setiap pemain untuk menghadapi pertandingan. Cara Terbaik untuk Mempersiapkan Kondisi Fisik Umum Pemain 1. Program Latihan Lari Latihan lari sangat penting dan balk untuk mengasah kemampuan kerja jantung, paruparu, dan kekuatan tungkai. Membiasakan pemain berlatih lari selama 40-60 menit tanpa berhenti, yang dilakukan 3-4 kali seminggu, sangat baik untuk membina kemampuan daya tahan aerobik dan kebugaran umum pemain. 2. Program Latihan Senam Bentuk-bentuk latihan senam peregangan untuk seluruh bagian tubuh dan persendian harus mendapat perhatian. Latihan peregangan hendaknya diselingi gerakan untuk memperkuat bagian tubuh bagian atas dan bawah yang dilakukan secara bergantian. 3. Program Latihan Loncat Tali Latihan ini sangat balk untuk membina daya tahan, kelincahan kaki, dan kecepatan serta melatih kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur dan kuat. Proses latihan dapat dilakukan de-ngan loncat satu kaki secara bergantian (seperti lari biasa), loncat dua kaki, dan masih banyak bentuk variasinya. 4. Program Latihan Gabungan Model atau sistem pelatihan ini adalah menggunakan berbagai alat bantu seperti bangku, gawang ukuran kecil, tiang, tongkat, tali, bola, dan sebagainya. Tujuan latihan ini adalah membina dan meningkatkan kamampuan dan kete-rampilan gerak pemain sebagai upaya untuk pengkayaan gerak. Pelatih harus cermat dan terampil menciptakan rangkaian gerak yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan dalam permainan bulutangkis, di samping memberikan prioritas pada pembinaan aspek-aspek kelincahan, kegesitan, dan koordinasi gerak yang memang dibutuhkan dalam bulutangkis. 5.Latihan Pemanasan Banyak pelatihan kurang memberikan perhatian khusus perihal peranan dan fungsi latihan pemanasan yang benar dan betul. Latihan pemanasan yang dikemas dengan benar akan memberikan pe-ngaruh positif pada proses kerja organ tubuh, mekanisme peredaran darah, dan pernapasan. Itu semua akan berpengaruh langsung untuk kerja berat selanjutnya. Di samping itu, sangat penting untuk menghindari terjadinya berbagai cedera otot, persendian, dan fungsi-fungsi tubuh lainnya. Pada umumnya latihan pemanasan berbentuk: a. Lari jarak pendek yang bervariasi seperti lari sambil angkat paha/lutut, lari mundur, lari maju dan ke samping. b. Melakukan gerakan-gerakan senam yang bersifat mere-gang otot tungkai, paha belakang, depan, lengan, pergelangan kaki, pinggang, otot bahu, dll. c. Kualitas peregangan harus dilakukan dengan pelan sampai terasa terjadi proses peregangan pada bagian otot dan persendian yang dilatih. Hindari melakukan gerakan sentak, yang dapat menyebabkan rasa sakit pada otot atau persendian. 6. Latihan Pendinginan Latihan ini dilakukan setelah program latihan selesai dilaksanakan sebagai upaya agar bagian otot yang bekerja berat tadi kembali pada posisi rileks dan tidak kaku. Bentuk latihannya adalah senam dan gerakan meregang. Kualitas latihan meregang, khususnya untuk otot besar seperti paha belakang dan depan, ping-gang, punggung, otot lengan, bahu, dada, dan berbagai persendian tubuh, harus dicermati betul. Lakukan gerakan pendinginan ini dengan benar, B. Sistem Pelatihan Fisik Khusus Pelatihan fisik bulutangkis dituntut untuk memahami dan mengetahui secara spesifik kebutuhan gerak olahraga ini. Bahkan harus mendalami makna proses kerja otot, sistem energi, dan mekanisme gerak yang terjadi dalam permainan bulutangkis. Atas dasar pengetahuan ini, pelatih akan mampu merancang bentuk-bentuk latihan fisik secara spesifik, sesuai kebutuhan pemain. 1. Latihan Daya Tahan (Aerobik dan Anaerobik) Kemampuan daya tahan dan stamina dapat dikembangkan melalui kegiatan lari dan gerakan-gerakan lain yang memiliki nilai aerobik. Biasakan pemain menyenangi latihan lari selama 40-60 menit dengan kecepatan yang bervariasi. Tujuan latihan ini adalah meningkatkan kemampuan daya tahan aerobik dan daya tahan otot. Artinya, pemain dipacu untuk berlari dan bergerak dalam waktu lama dan tidak mengalami kelelahan yang berarti. Selanjutnya proses latihan lari ini ditingkatkan kualitas frekuensi, intensitas, dan kecepatan, yang akan berpengaruh terjadinya proses anaerobik (stamina)pemain. Artinya, pemain itu mampu bergerak cepat dalam tempo lama dengan gerakan yang tetap konsisten dan harmonis. 2. Latihan Kekuatan Pemain bulutangkis sangat membutuhkan aspek kekuatan. Berdasarkan analisis dan cukup dominan pemain melakukan gerakan-gerakan seperti meloncat ke depan, ke belakang, ke samping, memukul sambil loncat, melakukan langkah lebar dengan tiba-tiba. Semua gerak ini membutuhkan kekuatan otot dengan kualitas gerak yang efisien. Cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan kekuatan ini adalah berlatih menggunakan beban atau dengan kata lain latihan beban (weight training). Sebaiknya sebelum melakukan program latihan beban sesungguhnya, disarankan agar pemain lebih dulu mengenal berbagai bentuk gerakan seperti: - mendorong (push up, pull up) - bangun tidur, angkat kaki - memperkuat otot punggung, pinggang - jongkok berdiri untuk membina kekuatan tungkai - loncat-loncat di tempat atau sambil bergerak. Proses selanjutnya adalah meningkatkan kualitas geraknya dengan menggunakan beban (weight training) yang sebenarnya. Dianjurkan untuk tidak melakukan atau berlatih loncat di tempat yang keras karena akan berdampak terjadinya sakit, cedera pada bagian lutut, dan pinggang. 3. Latihan Kecepatan Aspek kecepatan dalam bulutangkis sangat penting. Pemain harus bergerak dengan cepat untuk menutup setiap sudut-sudut lapangan sambil menjangkau atau memukul kok dengan cepat. Cara untuk bergerak cepat adalah melatih kecepatan tungkai/kaki. Aspek kecepatan dalam bulutangkis juga bermakna pemain harus cekatan dalam mengubah arah gerak dengan tiba-tiba, tanpa kehilangan momen keseimbangan tubuh (agilitas). Bentuk-bentuk latihannya antara lain: a. Lari cepat dalam jarak dekat b .Lari bolak-balik, jarak enam meter (shuttle run) c. Tingkatkan kualitas latihan dengan menggunakan beban, rintangan, dan lain-lain. d. Jongkok-berdiri dan diikuti lari cepat dalam jarak dekat pula. 4. Latihan Kelenturan/Fleksibilitas Fleksibilitas adalah komponen kesegaran jasmani yang sangat penting dikuasi oleh setiap pemain bulutangkis. Dengan karakteristik gerak serba cepat, kuat, luwes namun tetap bertenaga, pembinaan kelenturan tubuh harus mendapat perhatian khusus. Latihan fleksibilitas harus mendapat porsi yang cukup. Orang yang kurang lentur rentan mengalami cedera di bagian otot dan daerah persendian. Di samping itu, gerakannya cenderung kaku sehingga banyak menggunakan energi, kurang harmonis, kurang rileks, dan tidak efisien. Latihan-latihan peregangan dengan kualitas gerakan yang benar memacu komponen otot dan persendian mengalami peregangan yang optimal. Oleh karena itu, fleksibilitas ini harus dilatih dengan tekun dan sistematis. 5. Model-Model Latihan Fisik dengan Menggunakan Alat Bantu Pelatihan a. Latihan denganBola Medisin Bola medisin yang beratnya bervariasi antara 1-5 kilogram merupakan alat bantu pelatihan, antara lain untuk kekuatan dan kecepatan melempar, membina kekuatan lengan, tungkai, dan kekuatan bagian atas dan bawah tubuh. Bentuk latihan bola medisin ini antara lain dilakukan dengan melempar ke arah tembok dengan satu atau dengan dua lengan. Berdiri kira-kira 3-4 meter dari tembok, lalu lempar bola itu dan segera tangkap bola tersebut sambil lari mundur ke arah garis start, seperti layaknya gerak mundur dalam permainan bulutangkis. b. Latihan Loncat Tali Pemain bulutangkis dianjurkan untuk terampil dan menguasai bentuk latihan loncat tali ini. Pengaruh latihan ini sangat membantu untuk membina kekuatan kaki, pergelangan kaki, daya tahan, koordinasi gerak, dan membantu peningkatan kualitas gerak pergelangan tangan. Latihan loncat tali dirancang dengan sistem interval antara lain sebagai berikut: • Sesi I: • Sesi H: 1. 3 X 30 detik 1.5 X 25 detik 2. 5 X 25 detik 2. 7 X 20 detik 3. 7 X 20 detik 3. 5 X 30 detik 4. 3 X 30 detik 4. 3 X 40 detik Masa istirahat antara kegiatan adalah 15-20 detik. Tingkatkan latihan ini dengan menambah jumlah sesi, waktu kegiatan masa istirahat diperpendek. Dalam aplikasi latihan loncat tali, pelatih harus berperan memberikan motivasi dan pengawasan gerak loncat, sehingga tujuan latihan tercapai dengan optimal. c. Latihan Bayangan Latihan ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan gerak kaki, kecepatan, serta daya tahan. Latihan ini dapat dijadikan sebagai program khusus, rutin bagi pemain agar langkah dan gerakan kaki (footwork) senantiasa ditingkatkan dan dipelihara terus. Untuk meningkatkan kualitas latihan ini, pemain harus menggunakan "jaket pemberat" yang dibuat khusus untuk itu. Sangat balk untuk membina kualitas dan kecepatan gerak pemain. d. Latihan Loncat Bangku/Gawang Latihan ini berfungsi untuk membina kekuatan tungkai, konsentrasi, dan kecepatan gerak yang dibutuhkan dalam permainan. Bangku atau gawang dibuat dengan berbagai ukuran tinggi antara lain 40, 50, 70, 80 cm. Alat ini berfungsi sebagai alat pemberat, rintangan, tantangan, agar pemain terpacu untuk mengatasinya. Proses kerja "overload' (beban lebih) dengan menggunakan beban rintangan ini, latihan makin terasa berat bagi pemain. Dalam pelaksanaan latihan, pelatih harus terampil meletakkan gawang/bangku itu sesuai dengan tujuan latihan dan kebutuhan pemain. |
Kamis, April 25, 2013
Senin, April 22, 2013
SUSI SUSANTI : LEGENDA HIDUP BULUTANGKIS DUNIA
Nggak asyik banget deh kalau tidak kenal Susi Susanti. Yah, meskipun belum pernah salaman tapi paling tidak kenal nama dan prestasi. Dialah pebulutangkis tunggal putri pertama yang meraih medali emas di Olimpiade Barcelona (1992). Hingga kini tidak ada pebulutangkis wanita lain di dunia yang menyamai prestasi Susi meraih gelar juara Olimpiade, World Championship, dan All Englandsecara berturut-turut. Nama Susi Susanti juga tercatat di Guinness Book of World Records sebagai pebulutangkis yang menjuarai All England 4 kali berturut-turut!
Lahir dengan nama Lucia Fransisca Susi Susanti alias Wang Lian-xiang di Tasikmalaya (Jawa Barat), 11 Februari 1971. Orangtuanya yang pedagang sembako di pasar Tasikmalaya sangat mendukung bakat sang putri hingga Susi yang sudah belajar bermain bulutangkis sejak usia 5 tahun, telah serius berlatih di usia ke-7 tahun! Bakat dan dukungan keluarga membuat Susi mampu berprestasi di tingkat internasional sejak usia belasan tahun. Di masa jayanya, Susi nyaris tak terkalahkan. Dalam setiap turnamen internasional yang diikutinya, bisa dipastikan Susi tak terkalahkan! Berkat prestasinya yang luar biasa selama aktif menjadi atlet bulutangkis, Susi bahkan telah dianugerahi Hall of Fame dari federasi bulutangkis dunia,Badminton World Federation (BWF). Selain pada Susi, penghargaan yang sama juga diberikan pada Rudy Hartono, Christian Hadinata, Dick Sudirman, dan Liem Swie King. Tak berlebihan bila Susi disebut salah satu legenda hidup bulutangkis dunia.
Kini, istri peraih emas bulutangkis tunggal putra Olimpiade Barcelona, Alan Budikusuma ini menikmati kehidupan sebagai ibu dari 2 putra dan 1 putri. Bersama sang suami, Susi mendirikan perusahaan alat-alat bulutangkis 'Astec' yang merupakan singkatan Alan-SusiTechnology. Pasangan tokoh bulutangkis dunia inipun mendirikan stadion bulutangkis di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang diberi namaOlympic Badminton Hall. Susi sendiri berpatungan dengan mantan srikandi bulutangkis lain, Rosiana Tendean, membangun usaha pijat refleksi, juga di kelapa Gading, tak jauh dari rumahnya. Idenya muncul karena semasa menjadi atlet, mereka kesulitan mencari tempat pijat refleksi kalau menderita salah urat. Untuk menepis citra miring, Susi dan Rosi memajang nama mereka di depan ruko tempat usaha pijat refleksi mereka.
Setelah bertahun-tahun 'pensiun', Susi sempat bertanding lagi, namun dalam kegiatan pengumpulan dana untuk korban letusan Gunung Merapi Yogyakarta, tahun lalu. Susi juga tetap memberi sumbangan pada bulutangkis Indonesia dengan menjadi manajer tim, melatih para pemain yunior, hingga mengadakan turnamen bulutangkis untuk anak-anak usia dini. Namun cita-citanya mendirikan sekolah bulutangkis untuk anak-anak usia dini masih terganjal kurangnya dana. Susi berharap, bulutangkis bisa masuk dalam kurikulum sekolah sejak tingkat SD agar penjaringan bibit-bibit berbakat lebih efektif.
Kini, istri peraih emas bulutangkis tunggal putra Olimpiade Barcelona, Alan Budikusuma ini menikmati kehidupan sebagai ibu dari 2 putra dan 1 putri. Bersama sang suami, Susi mendirikan perusahaan alat-alat bulutangkis 'Astec' yang merupakan singkatan Alan-SusiTechnology. Pasangan tokoh bulutangkis dunia inipun mendirikan stadion bulutangkis di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang diberi namaOlympic Badminton Hall. Susi sendiri berpatungan dengan mantan srikandi bulutangkis lain, Rosiana Tendean, membangun usaha pijat refleksi, juga di kelapa Gading, tak jauh dari rumahnya. Idenya muncul karena semasa menjadi atlet, mereka kesulitan mencari tempat pijat refleksi kalau menderita salah urat. Untuk menepis citra miring, Susi dan Rosi memajang nama mereka di depan ruko tempat usaha pijat refleksi mereka.
Setelah bertahun-tahun 'pensiun', Susi sempat bertanding lagi, namun dalam kegiatan pengumpulan dana untuk korban letusan Gunung Merapi Yogyakarta, tahun lalu. Susi juga tetap memberi sumbangan pada bulutangkis Indonesia dengan menjadi manajer tim, melatih para pemain yunior, hingga mengadakan turnamen bulutangkis untuk anak-anak usia dini. Namun cita-citanya mendirikan sekolah bulutangkis untuk anak-anak usia dini masih terganjal kurangnya dana. Susi berharap, bulutangkis bisa masuk dalam kurikulum sekolah sejak tingkat SD agar penjaringan bibit-bibit berbakat lebih efektif.
Prestasi:
- Juara Indonesia Open (1989)
- Juara All England (1990)
- Juara World Badminton Grand Prix (1990)
- Juara All England (1991)
- Juara Thailand Open (1991)
- Juara Swedish Open (1991)
- Juara Thailand Open (1991)
- Juara Swedish Open (1991)
- Juara Indonesia Open (1991)
- Juara Denmark Open (1991)
- Juara China Taipei Open (1991)
- Juara World Badminton Grand Prix (1991)
- Juara Denmark Open (1991)
- Juara China Taipei Open (1991)
- Juara World Badminton Grand Prix (1991)
- Medali emas Olimpiade Barcelona (Spanyol, 1992)
- Juara World Badminton Grand Prix (1992)
- Juara Thailand Open (1992)
- Juara Japan Open (1992)
- Juara Denmark Open (1992)
- Juara Thailand Open (1992)
- Juara Japan Open (1992)
- Juara Denmark Open (1992)
- Juara All England (1993)
- Juara World Championships (1993)
- Juara World Badminton Grand Prix (1993)
- Juara Dutch Open (1993)
- Juara Malaysia Open (1993)
- Juara Thailand Open (1993)
- Juara Thailand Open (1993)
- Juara All England (1994)
- Juara China Taipei Open (1994)
- Juara China Taipei Open (1994)
- Juara World Badminton Grand Prix (1994)
- Juara Indonesia Open (1994)
- Juara Japan Open (1994)
- Juara Thailand Open (1994)
- Juara Piala Uber (1994, bersama Tim Uber Indonesia)
- Juara Japan Open (1994)
- Juara Thailand Open (1994)
- Juara Piala Uber (1994, bersama Tim Uber Indonesia)
- Juara Malaysia Open (1994)
- Juara Malaysia Open (1995)
- Juara Indonesia Open (1995)
- Juara Korea Open (1995)
- Juara Japan Open (1995)
- Juara Piala Uber (1996, bersama Tim Uber Indonesia)
- Juara Korea Open (1995)
- Juara Japan Open (1995)
- Juara Piala Uber (1996, bersama Tim Uber Indonesia)
- Medali perungggu Olimpiade Atlanta (Amerika Serikat, 1996)
- Juara World Badminton Grand Prix (1996)
- Juara Indonesia Open (1996)
- Juara Indonesia Open (1997)
- Juara Malaysia Open (1997)
(MGH/Foto: Richard Sam Bera)
Tan Joe Hok, Perintis di Pentas Bulu Tangkis.Terasing di Negeri Sendiri
TAN Joe Hok menorehkan sejarah setengah abad lalu. Ia pemain bulu tangkis Indonesia pertama yang menjuarai All England dan meraih medali emas Asian Games. Bersama enam pebulu tangkis lain—Ferry Sonneville, Eddy Yusuf, Olich Solihin, Lie Po Djian, Tan King Gwan, dan Njoo Kim Bie—Tan juga memboyong Piala Thomas untuk pertama kali ke Tanah Air. Kini 72 tahun usianya. Berpuluh tahun menggantungkan raket, Tan berjuang di lapangan yang lain: merobohkan tembok diskriminasi yang membuatnya merasa dipinggirkan sekaligus dilupakan.Di tengah prestasi yang kerontang kini, bulu tangkis Indonesia perlu menengok kembali cerita Tan. Kepada Tempo, ia menuturkan kisah hidupnya yang berwarna. SAYA dilahirkan di zaman yang salah. Tak seperti di zaman kini yang serba tersedia, saya mulai menekuni bulu tangkis pada kondisi yang serba terbatas. Saya tak punya raket, lapangan bulu tangkis bersemen tak ada, untuk berlatih di klub pun harus menempuh jarak yang jauh menggunakan sepeda.. Dan ketika pertama kali ditunjuk sebagai salah satu anggota tim Piala Thomas, saya berangkat ke lapangan udara Kemayoran menggunakan becak.Ini cerita seorang Tan Joe Hok. Mungkin orang hanya tahu saya orang pertama yang menjuarai All England, pada 1959, dan meraih medali emas Asian Games tiga tahun kemudian. Saya dan enam pemain lain juga merebut Piala Thomas untuk pertama kali, pada 1958. Nama saya pun diulas panjang-lebar di majalah Sport Illustrated—majalah olahraga bergengsi di Amerika—ketika saya berusia 22 tahun. Saya disebut sebagai pemain tak terkalahkan. Namun, di balik sukses itu, saya sebenarnya hanya rumput liar yang mesti hidup di segala keadaan.Saya lahir di zaman malaise yang waktu itu baru berakhir. Tepatnya pada 11 Agustus 1937. Saya anak kedua dari enam bersaudara. Ayah saya, Tan Tay Ping (almarhum), bekerja sebagai pedagang tekstil yang harus sering meninggalkan keluarga untuk mencari nafkah. Kondisi ekonomi keluarga kami kekurangan. Untuk membeli beras, kami harus antre. Sejak berumur lima tahun, saya sudah terbiasa antre beras sendirian.Ketika umur saya menginjak enam tahun, pasukan Jepang belum lama masuk Indonesia. Saya masih ingat bagaimana pesawat-pesawat Jepang yang berseliweran di atas kampung kami di Jatiroke, Jatinangor, Sumedang, ditembaki tentara Belanda. Kedatangan Jepang itu membuat hidup kami makin susah. Berkali-kali kami harus mengungsi.Kami pernah tinggal di Tasikmalaya sebelum menetap di Kota Bandung. Di kota itu awalnya kami tinggal di Gang Kote. Di sanalah awalnya saya mengenal bulu tangkis. Saya sering melihat ibu saya, Khoe Hong Nio, bermain bulu tangkis dengan para tetangga di sebuah lapangan di Gang Sutur, tak jauh dari gang rumah saya.Ketika peristiwa Bandung Lautan Api meletus pada 24 Maret 1946, kami harus mengungsi lagi karena perkampungan dibakar. Sampai akhirnya, kami mendiami sebuah rumah di Jalan Ksatrian 15, Cicendo, Bandung. Sebuah rumah amat sederhana berpekarangan luas. Di pekarangan itulah ayah saya membuat lapangan bulu tangkis sederhana, lapangan berdasar tanah dengan garis terbuat dari bambu.Setiap hari lapangan itu tak pernah sepi. Sejak pagi sampai malam, keluarga dan para tetangga bergantian bermain badminton di sana.. Saya, yang waktu itu berusia 13 tahun, cuma jadi anak bawang yang ditugasi membawa kok dan raket. Keseringan menonton membuat minat saya bermain bulu tangkis makin besar. Sayangnya, saya tak punya raket.. Sebagai pengganti raket, saya gunakan kelom (sandal dari kayu) milik ibu saya. Dengan kelom dan kok bekas yang bulunya tinggal tiga lembar, saya sering mengajak pembantu kami, Mang Syarif, bermain badminton bersama.Ternyata banyak yang memuji kemampuan saya bermain bulu tangkis.. Mereka mengatakan gerakan kaki dan tangan saya cepat sekali. Orang yang sudah bermain puluhan tahun pun gampang saya kalahkan. Saya tak mengerti teknik. Tapi, soal gerakan kaki, saya belajar dari pertandingan tinju yang sering saya saksikan di Bandung. Saya sangat terkesan dengan gerak kaki petinju itu. Lalu saya meniru dengan latihan skipping. Sebagai rumput liar, saya yakin, saya pasti bisa bermain bulu tangkis.Suatu hari Lie Tjoe Kong, pemain bulu tangkis Bandung, memuji bakat saya. Dia mengajak saya masuk Blue White, klub bulu tangkis terkuat di Bandung. Blue White inilah cikal-bakal Klub Mutiara yang di masa depan menghasilkan pemain hebat, seperti Christian Hadinata, Imelda Wigoena, dan Ivanna Lie. Saya pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu dengan berlatih saban hari. Saya berlatih sejak pukul lima pagi.Dari Jalan Ksatrian, kami pindah ke Jalan Gedung Sembilan, Pasir Kaliki. Di sana tidak ada lapangan bulu tangkis. Saya harus berlatih di lapangan bulu tangkis PB Pusaka di Jalan Kiara Condong, sekitar lima kilometer dari rumah saya. Meskipun bangunannya terbuat dari bilik, lapangannya cukup bagus karena sudah dipoles semen.Salah satu teman latihan saya di PB Pusaka adalah Tutang Djamaluddin. Setiap akan berlatih bulu tangkis, saya dan Tutang naik sepeda ontel dari rumah masing-masing sambil memegangi raket tak bersarung dan tiga kok yang dibungkus kertas koran. Dari sinilah karier saya sebagai pemain bulu tangkis terus melesat. Berkali-kali saya ikut kejuaraan dan selalu menang. Saat 15 tahun, saya menang di Kejuaraan Bandung.Selanjutnya, saya mulai mengikuti kejuaraan nasional. Dua tahun kemudian, pada 1954, saya jadi juara Indonesia, mengalahkan Njoo Kim Bie, pebulu tangkis dari Surabaya yang saat itu sedang tenar dan terkenal dengan smash-nya yang mematikan. Dua tahun berikutnya, giliran pemain terkenal Eddy Jusuf yang saya kalahkan. Saya juga diundang mengikuti pertandingan di India Timur, Bombay, New Delhi, Calcutta, Ghorapur, dan Jabalpur pada 1957. Saya selalu menang.Dan yang paling tak terlupakan adalah ketika saya, Olich Solihin, Lie Po Djian, Tan King Gwan, dan Njoo Kim Bie terpilih sebagai tim pertama Indonesia untuk merebut Piala Thomas 1958. Kebahagiaan saya makin berlipat ketika akhirnya kami berhasil memboyong piala bergengsi itu. Kemenangan pertama tim Indonesia di Thomas Cup pun disambut meriah dengan tabuhan beduk di masjid, dentingan lonceng di gereja, serta disiarkan di radio. Kami juga diarak dari Jakarta ke Bandung, lewat Puncak. Jalan saya sebagai pemain bulu tangkis kian mulus.*l l l*Ketika menjalani tur ke beberapa kota di India, saya bertemu dengan Ismail bin Mardjan, salah seorang juara ganda All England asal Malaya yang tinggal di Singapura. Ismail tidak hanya menjadi kawan seperjalanan saya, tapi sudah saya anggap sebagai kakak. Kami berkeliling India lebih dari setengah bulan. Ismail memberi saya nasihat: ”Joe Hok, kamu bisa jadi pemain nomor satu di dunia. Berlatihlah lebih giat. Tapi, begitu sudah juara, sebaiknya berhenti. Jangan hidup seperti saya.” Saya tak pernah lupa kata-kata itu.Ketika saya singgah di kediaman Ismail di Singapura, saya menemukan jawaban mengapa Ismail tak mau nasib saya seperti dia. Ismail ternyata hidup dalam kemiskinan. Rumahnya terletak di perkampungan kumuh di dekat kali yang hitam dan berbau. Maklum, Singapura kala itu belum seperti sekarang. Untuk menyambung hidup, dia bekerja sebagai anggota satpam. Melihat kondisi Ismail, saya langsung bertekad tak mau jadi pemain bulu tangkis selamanya. Saya ingin hidup lebih layak.Setelah berturut-turut meraih kemenangan di kejuaraan All England, Kanada, dan Amerika Serikat, saya memutuskan menggantung raket. Saya tak kembali ke Tanah Air, tapi langsung menuju Texas, Amerika. Saya mendapat beasiswa untuk kuliah di Baylor University, jurusan Premedical Major in Chemistry and Biology. Untuk biaya hidup sehari-hari, saya bekerja serabutan. Apa saja saya kerjakan, termasuk menjadi petugas pembersih kampus yang dibayar satu jam 50 sen dolar. Saya bekerja delapan jam agar bisa menyambung hidup. Saat itu untuk makan sekitar satu dolar. Saya mau menjalani pekerjaan itu demi selesainya studi saya. Saya tak ingin nasib saya seperti Ismail.Tapi rupanya panggilan untuk terus bermain bulu tangkis tak bisa diredam. Saat menjalankan studi di Baylor (1959-1963), saya masih sempat pulang untuk mempertahankan Piala Thomas di Jakarta pada 1961 dan di Tokyo pada 1964.. Bahkan, pada 1962, saya juga pulang untuk Asian Games dan menjadi atlet bulu tangkis pertama yang meraih medali emas di arena Asian Games.Saya akhirnya memilih tinggal di Tanah Air dan mengurungkan niat kembali ke Amerika meneruskan studi S-2 saat Presiden Soekarno mencanangkan ”Ganyang Malaysia” dan ”Ganyang Antek Imperialis”. Saya malah sempat main di perbatasan Kalimantan sampai Mempawah, menghibur sukarelawan kita di medan perang. Saya lebih cinta Tanah Air. Saya memilih mengabdi untuk negara saya, Indonesia.Peristiwa Gerakan 30 September mengubah segalanya. Sebagai warga keturunan, saya dan teman-teman mulai mendapat perlakuan berbeda. Kami seperti dianggap bukan bagian dari bangsa ini. Saya bahkan harus mengubah nama saya menjadi Hendra Kartanegara. Saya yang dulu dijunjung tinggi setinggi langit di bawah bendera Merah-Putih harus antre berjam-jam membaur dengan warga Glodok dan daerah lain demi mendapat surat bukti bahwa saya orang Indonesia.Namun saya tak mau larut dalam dendam. Pada 1969, bersama istri dan dua anak, saya meninggalkan Indonesia untuk menjadi pelatih bulu tangkis di Meksiko dan Hong Kong. Saya kembali ke Jakarta pada 1972 dan mendirikan usaha di bidang pest control, jasa pengendalian hama.Toh, panggilan untuk bergelut di bulu tangkis tak pernah hilang. Bersama Tahir Djide, saya menjadi pelatih pelatnas tim Piala Thomas 1984Di final perebutan Piala Thomas di Kuala Lumpur, Malaysia, tim Indonesia, yang terdiri atas Liem Swie King, Hastomo Arbi, Icuk Sugiarto, Christian Hadinata, Hadibowo, dan Kartono, akhirnya sukses mengalahkan Han Jian dan kawan-kawan dari Cina.Sekarang prestasi Indonesia benar-benar memprihatinkan. Saya tidak menyalahkan atlet. Banyak hal yang harus dibenahi. Dulu kami bermain hanya demi kepentingan nasional, tak memikirkan masalah materi. Yang penting bisa membawa nama harum negara. Tapi zaman sudah berubah. Kesejahteraan atlet harus diperhatikan.Kini kita kalah oleh Cina. Mereka memiliki sistem pembinaan yang baku. Kesejahteraan atlet benar-benar diperhatikan sehingga orang tua berbondong-bondong ingin anaknya jadi atlet. Atlet yang sudah tak aktif juga disekolahkan oleh pemerintah. Tidak seperti di Indonesia: setelah tak lagi berprestasi, tak diperhatikan. Banyak yang menjalani hari tua susah dan sakit-sakitan.Saya ingin atlet bulu tangkis memiliki sponsor pribadi. Misalnya dia jadi bintang iklan, maka kontrak iklan itu seluruhnzya buat dia, bukan dibagi-bagi dengan alasan untuk pembinaan. Dulu hal ini dilaksanakan betul. Liem Swie King mengalaminya. Ini memicu para atlet menjadi yang terbaik. Atlet mendapat penghargaan sesuai dengan prestasi yang diraihnya.
Langganan:
Postingan (Atom)