MATTHEW JAYA BADMINTON SCHOOL JAKARTA , kini hadir di bandengan sport arena
jadwal pelatihan
sabtu
13.00 - 15.00
minggu
15.00 - 17.00
berminat dapat menghubungi contact
087883261236
yohanes upi
atau
02160706383
admin
PRESTASI RACKET GEMILANG
tulisan berjalan
Jumat, Oktober 12, 2012
Nikolas peridi HIDUP SERBA DISIPLIN
Usianya masih 6 tahun , tapi dibalik kepolosan wajah Nikolas peridi tersimpan talenta besar menjadi atlet bulutangkis handal.Awal perkenalan niko,demikian ia disapa dengan bulutangkis,terjadi pada tahun 2009 tepatnya usianya masih 3 tahun , ketika itu ia sering diajak sang daddy (Sari peridi) , atau yang sering ankrab disapa ATAW , berlatih bulutangkis di GOR kembangan , jakarta.
Kebetulan daddy ataw merupakan salah satu pelatih di matthew jaya badminton school jakarta , dari situ saya melihat ketertarikan niko pada bulutangkis.
Saya pun memberikan sebuah raket untuk niko berlatih , kenang daddy ataw.
Dengan tekun daddy ataw melatih anaknya untuk menekuni bulutangkis.Hasilnya sungguh membanggakan , pada 2011 disaat usianya baru 5thn , niko mampu menjuarai turnamen sejakarta barat.
Bermain ganda bersama yosandi , niko mampu menyingkirkan 200 peserta dalam turnamen tersebut , dan memenangkan ganda putra untuk kelasifikasi usia dibawah 10 tahun.prestasi niko tidak hanya disitu .
pada mei 2012 lalu ia juga mengikuti kejuaraan nasional bulutangkis sinar dunia , dan prestasinya cukup membanggakan .
Meskipun baru pertama kali mengikuti kejuaraan tersebut dan belum pernah merasakan atmosfer pertandingan yang diadakan di istora senayan , ia mampu menempatkan diri dalam 8 besar dari 500 atlet yang berpartisipasi.
menurut daddy ataw , ia sendiri tidak pernah memaksakan putra bungsu dari 3 bersaudara ini menjadi atlet bulutangkis , semua ini murni kengininan dari dalam niko diri sendiri.
admin
pb matthew jaya astec jakarta.
Kebetulan daddy ataw merupakan salah satu pelatih di matthew jaya badminton school jakarta , dari situ saya melihat ketertarikan niko pada bulutangkis.
Saya pun memberikan sebuah raket untuk niko berlatih , kenang daddy ataw.
Dengan tekun daddy ataw melatih anaknya untuk menekuni bulutangkis.Hasilnya sungguh membanggakan , pada 2011 disaat usianya baru 5thn , niko mampu menjuarai turnamen sejakarta barat.
Bermain ganda bersama yosandi , niko mampu menyingkirkan 200 peserta dalam turnamen tersebut , dan memenangkan ganda putra untuk kelasifikasi usia dibawah 10 tahun.prestasi niko tidak hanya disitu .
pada mei 2012 lalu ia juga mengikuti kejuaraan nasional bulutangkis sinar dunia , dan prestasinya cukup membanggakan .
Meskipun baru pertama kali mengikuti kejuaraan tersebut dan belum pernah merasakan atmosfer pertandingan yang diadakan di istora senayan , ia mampu menempatkan diri dalam 8 besar dari 500 atlet yang berpartisipasi.
menurut daddy ataw , ia sendiri tidak pernah memaksakan putra bungsu dari 3 bersaudara ini menjadi atlet bulutangkis , semua ini murni kengininan dari dalam niko diri sendiri.
admin
pb matthew jaya astec jakarta.
peraih medali olimpiade era 90 an
Tahun 1992 :
Tunggal Putra :
- Emas : Alan Budikusuma (INA)
- Perak : Ardy Wiranata (INA)
- Perunggu : Thomas Stuer-Lauridsen (DEN) & Hermawan Susanto (INA)
Tunggal Putri :
- Emas : Susi Susanti (INA)
- Perak : Bang Soo-hyun (KOR)
- Perunggu : Huang Hua (CHN) & Tang Jiuhong (CHN)
Ganda Putra :
- Emas : Kim Moon-soo/Park Joo-bong (KOR)
- Perak : Rudy Gunawan/Eddy Hartono (INA)
- Perunggu : Li Yongbo/Tian Bingyi (CHN) & Razif Sidek/Jalani Sidek (MAS)
Ganda Putri :
- Emas : Chung So-young/Hwang Hye-young (KOR)
- Perak : Guan Weizhen/Nong Qunhua (CHN)
- Perunggu : Gil Young-ah/Shim Eun-jung (KOR) & Lin Yanfen/Yao Fen (CHN)
Tahun 1996 :
Tunggal Putra :
- Emas : Poul-Erik Høyer Larsen (DEN)
- Perak : Dong Jiong (CHN)
- Perunggu : Rashid Sidek (MAS)
Tunggal Putri :
- Emas : Bang Soo-hyun (KOR)
- Perak : Mia Audina (INA)
- Perunggu : Susi Susanti (INA)
Ganda Putra :
- Emas : Rexy Mainaky/Ricky Subagja (INA)
- Perak : Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock (MAS)
- Perunggu : Antonius Ariantho/Denny Kantono (INA)
Ganda Putri :
- Emas : Ge Fei/Gu Jun (CHN)
- Perak : Gil Young-ah/Jang Hye-ock (KOR)
- Perunggu : Qin Yiyuan/Tang Yongshu (CHN)
Ganda Campuran :
- Emas : Gil Young-ah/Kim Dong-moon (KOR)
- Perak : Park Joo-bong/Ra Kyung-min (KOR)
- Perunggu : Liu Jianjun/Sun Man (CHN)
Tunggal Putra :
- Emas : Alan Budikusuma (INA)
- Perak : Ardy Wiranata (INA)
- Perunggu : Thomas Stuer-Lauridsen (DEN) & Hermawan Susanto (INA)
Tunggal Putri :
- Emas : Susi Susanti (INA)
- Perak : Bang Soo-hyun (KOR)
- Perunggu : Huang Hua (CHN) & Tang Jiuhong (CHN)
Ganda Putra :
- Emas : Kim Moon-soo/Park Joo-bong (KOR)
- Perak : Rudy Gunawan/Eddy Hartono (INA)
- Perunggu : Li Yongbo/Tian Bingyi (CHN) & Razif Sidek/Jalani Sidek (MAS)
Ganda Putri :
- Emas : Chung So-young/Hwang Hye-young (KOR)
- Perak : Guan Weizhen/Nong Qunhua (CHN)
- Perunggu : Gil Young-ah/Shim Eun-jung (KOR) & Lin Yanfen/Yao Fen (CHN)
Tahun 1996 :
Tunggal Putra :
- Emas : Poul-Erik Høyer Larsen (DEN)
- Perak : Dong Jiong (CHN)
- Perunggu : Rashid Sidek (MAS)
Tunggal Putri :
- Emas : Bang Soo-hyun (KOR)
- Perak : Mia Audina (INA)
- Perunggu : Susi Susanti (INA)
Ganda Putra :
- Emas : Rexy Mainaky/Ricky Subagja (INA)
- Perak : Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock (MAS)
- Perunggu : Antonius Ariantho/Denny Kantono (INA)
Ganda Putri :
- Emas : Ge Fei/Gu Jun (CHN)
- Perak : Gil Young-ah/Jang Hye-ock (KOR)
- Perunggu : Qin Yiyuan/Tang Yongshu (CHN)
Ganda Campuran :
- Emas : Gil Young-ah/Kim Dong-moon (KOR)
- Perak : Park Joo-bong/Ra Kyung-min (KOR)
- Perunggu : Liu Jianjun/Sun Man (CHN)
Kamis, Oktober 11, 2012
Pandutama Open IV Tahun 2012
Kejuaraan Bulutangkis Perorangan Antar Klub, Pandutama Open IV Tahun
2012 yang akan dilaksanakan tanggal 28 Oktober 2012 s/d 02 November
2012.
Tempat : Hall Bulutangkis Pandu, Alamat Jl. Parung Utama Bojongkulur, Gunung Putri, Bogor 16969
Telp. : 021-8226806
HP : 021-71515933
Fax : 021-8226806
Email : pbpandutama@gmail.com. & pbpandu2012@yahoo.com.
Kelompok Yang dipertandingkan & Biaya Pendaftaran:
- Membayar Biaya Pendaftaran
- Formulir Pendaftaran
- Foto Kopi Akte Kelahiran
TOTAL HADIAH PULUHAN JUTA RUPIAH + SPONSOR
Pendaftaran Mulai 1 September 2012 s/d 21 Oktober 2012
pukul 08.00 WIB s/d 19.00 WIB
Manager Meeting: tanggal 21 Oktober 2012 Jam 16.00
Technical Meeting: tanggal 27 Oktober 2012 Jam 16.00
Tempat Pendaftaran: GOR PANDU
Contact Person:
Ricky 081280274572 & 08561949035
Ardi 081932131519
Iwan NHK 021-32633774
Dodo CANDRA 081280118152
DWI ASTUTI 021-71515933 & 08788887914
Tempat : Hall Bulutangkis Pandu, Alamat Jl. Parung Utama Bojongkulur, Gunung Putri, Bogor 16969
Telp. : 021-8226806
HP : 021-71515933
Fax : 021-8226806
Email : pbpandutama@gmail.com. & pbpandu2012@yahoo.com.
Kelompok Yang dipertandingkan & Biaya Pendaftaran:
- Tunggal Usia Dini A Putra & Putri Usia 0 s/d 8 Tahun - Rp. 50.000
- Tunggal Usia Dini B Putra & Putri Usia 9 Tahun s/d 10 Tahun - Rp. 50.000
- Tunggal Anak Putra & Putri Usia 11 Tahun s/d 12 Tahun - Rp. 50.000
- Tunggal Pemula Putra & Putri Usia 13 Tahun s/d 14 Tahun - Rp. 75.000
- Tunggal Remaja Putra & Putri Usia 15 Tahun s/d 16 Tahun - Rp. 75.000
- Tunggal Taruna Putra & Putri Usia 17 Tahun s/d 18 Tahun - Rp. 100.000
- Ganda Anak- anak Putra Putri - Rp. 100.000
- Ganda Pemula Putra Putri - Rp. 150.000
- Ganda Remaja Putra Putri - Rp. 150.000
- Ganda Taruna Putra - Rp. 200.000
- Ganda Campuran Pemula - Rp. 150.000
- Ganda Campuran Remaja - Rp. 150.000
- Ganda Campuran Taruna - Rp. 200.000
- Membayar Biaya Pendaftaran
- Formulir Pendaftaran
- Foto Kopi Akte Kelahiran
TOTAL HADIAH PULUHAN JUTA RUPIAH + SPONSOR
Pendaftaran Mulai 1 September 2012 s/d 21 Oktober 2012
pukul 08.00 WIB s/d 19.00 WIB
Manager Meeting: tanggal 21 Oktober 2012 Jam 16.00
Technical Meeting: tanggal 27 Oktober 2012 Jam 16.00
Tempat Pendaftaran: GOR PANDU
Contact Person:
Ricky 081280274572 & 08561949035
Ardi 081932131519
Iwan NHK 021-32633774
Dodo CANDRA 081280118152
DWI ASTUTI 021-71515933 & 08788887914
[Review Buku] 9 Prinsip Kesuksesan Sang Juara
"Focus on where you want to go, not on what you fear." ~Tonny Robbins (Motivator)
Tentang Isi Buku
9 Prinsip Kesuksesan Sang Juara, buku yang cocok banget dibaca saat kita lagi down,
butuh motivasi, suntikan semangat, dan berbagai hal positif lainnya.
Jujur banget nih, niat beli buku ini emang gara-gara Butet dan Owinya
doang. Hehe,,, Maklumlah, Rain emang jarang dan kurang suka dengan buku
panduan/motivasi seperti apapun bukunya. Rain lebih suka motivasi dalam
bentuk cerita alias novel. Hoho... Tapi, berhubung ada Owi dan Butetnya
plus momennya tepat banget, Rain lagi butuh motivasi lebih untuk
menghadapi masa depan yang penuh dengan teka-teki. #halah. :P Jadi deh,
nih buku ngena banget buat Rain! ^_^
Mengambil pengalaman 'menjadi juara' dalam bidang olahraga lantas
mengaplikasikannya dalam bidang lain, menjadi daya tarik sendiri dari
buku motivasi ini. Ya, jarang juga buku yang ngebahas tentang
"Kesuksesan" dari sudut pandang seorang atlit. Nah, penasaran kan 9
prinsip itu apa aja? Check the list below! ^_^
- Saya punya impian yang jelas, spesifik, dan menantang;
- Saya rela membayar "harga" untuk mencapai impian tersebut;
- Saya adalah pelaku, bukan korban;
- Saya mempunyai mental juara;
- Saya mengelola dan memilih fokus saya;
- Saya mengelola dan memilih distorsi saya;
- Saya mengelola dan memilih generalisasi saya;
- Saya membuat diri saya berharga bagi tim;
- Saya berbagi rizki kepada sesama.
"I hated every minute of training, but I said, 'Don't quit. Suffer now and live the rest of your life as a champion'." ~Muhammad AliSaya rela membayar harga untuk mencapai impian tersebut.
Rain sadar diri deh, yang bikin Rain belum merasa sukses salah satunya karena Rain belum bisa atau lebih tepatnya belum mau membayar harga kesuksesan itu. Apa harga kesuksesan itu? Usaha alias kerja keras. Ya ya ya... Yang membedakan orang sukses dengan yang tidak apalagi kalau bukan usaha/kerjanya. Hmm... Lah, gimana kalau kita ngerasa udah kerja keras tapi hasilnya tetep nihil? Gagal?
Sobat NSK yang baik hati, sukses itu luas sekali artinya. Saat kita menyadari gagal adalah tangga menuju kesuksesan, saat kita akan memandang kegagalan tersebut dari sudut pandang yang positif, maka sejatinya kita telah sukses meng-upgrade diri kita sendiri. Menjadikan diri kita pribadi yang tahan banting, selalu berpikir positif, pantang menyerah, dll.
Sama halnya dengan syurga. Jika kita mengandaikan masuk syurga sebagai bentuk kesuksesan kita sebagai makhluk Tuhan, maka tentu ada harga yang harus kita berikan. Apa itu? Amal ibadah. Ya, karena masuk syurga itu gak murah, Sobat. ^^
"To be a great champion, you must believe you are the best. If you are not, pretend you are." ~Muhammad Ali
Saya mengelola dan memilih distorsi saya.
Distorsi bisa juga diartikan sebagai sudut pandang. Mengenai poin ini,
Rain jadi inget salah satu status yang pernah ditulis sama Bang Tere
yang diambil dari novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah. Kira-kira bunyinya seperti ini: "Kau
tahu apa yang bisa segera membuang tampang kusutmu mencair seperti
mentega lumer di penggorengan? SEDERHANA. Kau bulak-balik sedikit saja,
dari rasa dipaksa menjadi sukarela, dari rasa terhina menjadi
dibutuhkan, dari rasa disuruh-suruh menjadi penerimaan. Seketika wajah
kau tak kusut lagi."
Intinya, untuk menjadi sukses kita harus bisa membuat sesuatu yang
negatif menjadi sesuatu yang positif. Ya, berprasangka baik. Mindset yang positif akan memberikan hasil yang berbeda dalam usaha kita. Minimal hati kita jadi tenang, jauh dari pikiran negatif. =)
***
Catatan dari Rain untuk Penulis
Hehe... bukan bermaksud sok-sok-an jadi kritikus buku loh. Cuma memang
ada beberapa hal yang menjadi catatan Rain saat baca buku ini. Tentu aja
tujuannya supaya buku ini bisa lebih baik ke depannya. Hoho... Berikut
catatan yang Rain simpulkan setelah baca buku ini.
Poin plus (+):
- Banyak quote dari beberapa orang sukses yang sangat memotivasi pembaca untuk sukses seperti mereka;
- Penjelasan yang cukup sederhana sehingga mudah dipahami. Ditambah dengan beberap contoh cerita yang berkolerasi dengan penjelasannya.;
- Isi bukunya terstruktur dengan baik, tidak loncat-loncat.
Poin minus (-):
- Ada banyak kata-kata yang diulang;
- Walau memang sepertinya disengaja, tapi bagi Rain, penggunaan huruf kapital pada kata-kata tertentu dan itu ditempatkan di tengah kalimat, agak mengganggu saat dibaca. Meski Rain tahu maksudnya untuk memberi tekanan makna, akan lebih baik jika kata-kata itu diberi tanda kutip or dimiringkan (italic);
- No Ending. Hmm... entahlah, menurut Rain, meskipun bukunya termasuk buku motivasi, ending itu tetap perlu. Dalam buku ini, ending ditutup dengan penjelasan peran sang pelatih. Ending yang nanggung. Akan lebih baik, ada kalimat penutup dari sang penulis. Misalnya: "Selamat mencoba 9 prinsip ini! Selamat menuju kesuksesan", atau "Ayo, tunggu apalagi. Segera aplikasikan 9 prinsip ini dan buktikan sendiri", dll. Wallahu'alam bish shawab. ^_^
That's all. Semoga review kali ini bermanfaat buat Sobat NSK dan menambah referensi buku yang akan kalian baca. Finally, 4 bintang dari 5 bintang Rain kasih buat buku ini. Happy reading, guys! :=)
"The miracle is this: the more we share the more we have." ~Leonard Nimoy (Actor)
9 Prinsip Kesuksesan Sang Juara
Sinopsis
Seorang JUARA memutuskan KESUKSESANNYA adalah TANGGUNG JAWABNYA!
Berdasarkan pengalaman kesuksesan Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad meraih gelar juara All England 2012 setelah 33 tahun Indonesia tidak pernah memenangkannya, buku ini menguraikan 9 prinsip kesuksesan yang mencakup:
- mempunyai impian yang jelas, spesifik, dan menantang
- rela membayar “harga” untuk mencapai impian tersebut
- memilih dan mengelola fokus
- berbagi rezeki pada sesama
Bila menerapkan prinsip-prinsip teruji itu dan prinsip-prinsip lain yang dipaparkan di buku ini dalam profesi, tim, bisnis, keluarga, serta kehidupan, Anda akan mendapatkan hasil LUAR BIASA yang dapat mengubah kehidupan Anda. Anda pun dapat menjadi SANG JUARA dalam profesi Anda, tim Anda, bisnis Anda, keluarga Anda, dan kehidupan Anda!
“It is an inescapable fact that the higher the building, the stronger, the bigger, the deeper must be its foundation. The foundations of life are in the principles that we believe in and we live by. I am proud and happy that my associate, Putera Lengkong, has taken the time to study and to share the 9 Principles of Champions. I strongly suggest that you read, understand, apply and eventually internalize these 9 principles. They are the foundations for a successful life. Good luck!”
—James Gwee T.H., MBA, Indonesia’s Favourite Seminar Speaker & Trainer, www.jamesgwee.com
“Buku ini memberikan inspirasi kepada kita semua tentang kiat menuju kesuksesan, dengan banyak contoh serta kalimat motivasi yang mempunyai makna positif dan akan membuat kita merasakan semangat untuk terus melaju di jalan kesuksesan.”
—Susi Susanti, Mantan Pemain Bulu Tangkis Tunggal Putri Dunia
Rabu, Oktober 10, 2012
memanjatkan puji dan syukur
Berjalan sudah Matthew jaya badmintol school selama 1 tahun , yang dulu nya bernama Dwi Jaya jakarta saat ini berganti nama club matthew jaya , yang bernaung di bawah PBSI jakarta barat SEJAK 1990 dalam masa baktinya kepada bulutangkis di tanah air , matthew jaya terus berkembang dan terus melahirkan atlet atlet yang diolah dan diracik untuk berprestasi baik di jakarta dan nasional.
Astec adalah salah satu produk anak negeri yang berkembang luas hingga ke mancanegara , dimana Matthew Jaya mendapat kesempatan untuk menjadi salah satu team yang disupport untuk kebutuhan perlengkapan atlet atletnya yang berada dan masuk di pusdiklat matthew jaya astec jakarta.
Terima kasih untuk om Alan budikusuma dan Tante Susy susanti yang begitu mensupport kami dan mendukung kami melahirkan , mencetak sang juara yang terus menerus.
Kami sebagai pengurus , manager , dan jajaran pelatih baik di pusat maupu cabang kami akan terus berusaha dan bekerja keras untuk meracik atlet atlet yang berada di tempat pelatihan kami , karna bakat saja tidak cukup , melainkan harus di dukung oleh berbagai support , terutama orang tua dan kemampuan si anak tersebut.
Kami akan dan berusaha mencetak juara seperti era 90an diamana pada masa masa itu kami melahirkan banyak sang juara , walaupun kami club kecil akan tetapi kami punya semangat yang tinggi dan besar.
Bagi kami tak ada yang tak mungkin untuk meraih juara , kerja keras yang akan membuahkan hasil , semangat yang terus berkobar.
Matthew jaya Astec adalah club yang cukup disegani , saat ini kami sedang membina kembali dari bawah dan akan merekut pemain pemain yang bertalenta , mempunyai semangat , mempunyai cita cita dan didukungnya oleh Om Alan budikusuma dan Tante Susy susanti dan team astec kami yakin kami mampu menciptakan sang juara.
Club kecil tapi melahirkan sang Juara , kami mengucapkan syukur kepada Tuhan yang maha kuasa jika bukan karna ridhoonya maka kami tidak akan seperti saat ini.
Tidak lupa dukungan dari Bulutangkis.com yang memberikan kami kesempatan untuk mempromosikan klub kecil kami di masyarakat umum , semoga bulutangkis.com semakin jaya .
hormat
general manager
YOHANES UPI
admin
pbmatthewjaya
Astec adalah salah satu produk anak negeri yang berkembang luas hingga ke mancanegara , dimana Matthew Jaya mendapat kesempatan untuk menjadi salah satu team yang disupport untuk kebutuhan perlengkapan atlet atletnya yang berada dan masuk di pusdiklat matthew jaya astec jakarta.
Terima kasih untuk om Alan budikusuma dan Tante Susy susanti yang begitu mensupport kami dan mendukung kami melahirkan , mencetak sang juara yang terus menerus.
Kami sebagai pengurus , manager , dan jajaran pelatih baik di pusat maupu cabang kami akan terus berusaha dan bekerja keras untuk meracik atlet atlet yang berada di tempat pelatihan kami , karna bakat saja tidak cukup , melainkan harus di dukung oleh berbagai support , terutama orang tua dan kemampuan si anak tersebut.
Kami akan dan berusaha mencetak juara seperti era 90an diamana pada masa masa itu kami melahirkan banyak sang juara , walaupun kami club kecil akan tetapi kami punya semangat yang tinggi dan besar.
Bagi kami tak ada yang tak mungkin untuk meraih juara , kerja keras yang akan membuahkan hasil , semangat yang terus berkobar.
Matthew jaya Astec adalah club yang cukup disegani , saat ini kami sedang membina kembali dari bawah dan akan merekut pemain pemain yang bertalenta , mempunyai semangat , mempunyai cita cita dan didukungnya oleh Om Alan budikusuma dan Tante Susy susanti dan team astec kami yakin kami mampu menciptakan sang juara.
Club kecil tapi melahirkan sang Juara , kami mengucapkan syukur kepada Tuhan yang maha kuasa jika bukan karna ridhoonya maka kami tidak akan seperti saat ini.
Tidak lupa dukungan dari Bulutangkis.com yang memberikan kami kesempatan untuk mempromosikan klub kecil kami di masyarakat umum , semoga bulutangkis.com semakin jaya .
hormat
general manager
YOHANES UPI
admin
pbmatthewjaya
Senin, Oktober 08, 2012
Tak ada target di BNI ASTEC OPEN 2012
MATTHEW JAYA ASTEC JAKARTA . team manager Yohanes Upi mengatakan"saya , selalu memberikan anak anak kesempatan untuk bertanding di level yang tinggi , walaupun kami klub kecil akan tetapi kami ingin memiliki segudang prestasi seperti era Jenna gozali dkk. Kami sering menjuarai berbagai event ketika itu dan kami pengurus , amanger dan pelatih ingin mencetak pemain kembali"
Astec open tahun ini cukup luar biasa diminati oleh berbagai klub , apalagi masuk rangking nasional , itu membuat banyak diminati pemain pemain berkelas nasional dan internasional.
Team yang diturunkan di BNI ASTEC OPEN 2012 , ditargetkan dapat memetik pengalaman yang berharga . sekali lagi kami mengucapkan terima kasih atas ASTEC yang mensupport kami untuk menunjang prestasi matthew jaya jakarta.
admin
pbmatthewjayaastec
Astec open tahun ini cukup luar biasa diminati oleh berbagai klub , apalagi masuk rangking nasional , itu membuat banyak diminati pemain pemain berkelas nasional dan internasional.
Team yang diturunkan di BNI ASTEC OPEN 2012 , ditargetkan dapat memetik pengalaman yang berharga . sekali lagi kami mengucapkan terima kasih atas ASTEC yang mensupport kami untuk menunjang prestasi matthew jaya jakarta.
admin
pbmatthewjayaastec
Matthew jaya astec berlaga di BNI ASTEC OPEN 2012
Matthew Jaya astec badminton school indonesia ssetelah menjuaraai turnamen PBSI di PIALA WALIKOTA JAKARTA BARAT melanjutkan kegiatannya yaitu dengan mengikuti kejuaraan BNI ASTEC OPEN tahun 2012 yang diselenggarakan dari tanggal 8 - 13 oktober 2012.
Turnamen kali ini pun dibagi menjadi 2 tempat pertandingan yakni di gor pola bugar dan di gor asia afrika senayan.peserta yang mengikuti ini pun cukup luar biasa banyak.apa lagi jika dilihat dari total jumlah klub yang turut serta meramaikan turnamen ini sekitar 100 lebih klub bulutangkis dan salah satunya yakni MATTHEW JAYA ASTEC jakarta.
Penampilan anak anak kami pun cukup menarik perhatian diawali dengan Timotius Elbert bermain dilapangan J berhadapan dengan pemain dari klub luar daerah , elbert mampu mengatasi perlawanan dari klub serena junior diwakili oleh tedi faisal dengan 2 set langsung. disusul dengan Jason christoper alexander dengan menang wo atas tian dari klub naya bina prestasi.
Nikolas peridi pun dari matthew jaya astec menang ruber set atas aras anwar dari klub Mandiri jaya utama,diikuti dengan kemenangan Adam putra yosandi dari matthew jaya astec menang ruber set atas jason rivaldo dari candra wijaya international badminton center.
dukung kami di turnamen bni astec open 2012
admin
pbmatthewjayaastec
Turnamen kali ini pun dibagi menjadi 2 tempat pertandingan yakni di gor pola bugar dan di gor asia afrika senayan.peserta yang mengikuti ini pun cukup luar biasa banyak.apa lagi jika dilihat dari total jumlah klub yang turut serta meramaikan turnamen ini sekitar 100 lebih klub bulutangkis dan salah satunya yakni MATTHEW JAYA ASTEC jakarta.
Penampilan anak anak kami pun cukup menarik perhatian diawali dengan Timotius Elbert bermain dilapangan J berhadapan dengan pemain dari klub luar daerah , elbert mampu mengatasi perlawanan dari klub serena junior diwakili oleh tedi faisal dengan 2 set langsung. disusul dengan Jason christoper alexander dengan menang wo atas tian dari klub naya bina prestasi.
Nikolas peridi pun dari matthew jaya astec menang ruber set atas aras anwar dari klub Mandiri jaya utama,diikuti dengan kemenangan Adam putra yosandi dari matthew jaya astec menang ruber set atas jason rivaldo dari candra wijaya international badminton center.
dukung kami di turnamen bni astec open 2012
admin
pbmatthewjayaastec
Minggu, Oktober 07, 2012
Perang saudara
Matthew jaya astec badminton school di kejuaraan bulutangkis memperebutkan piala walikota jakarta barat tahun 2012 di kelompok Usia dini mempertemukan sama sama dari atlet binaan om ataw dan yohanes upi.
Di sektor ganda mempertemukan Timotius elbert yang berpasangan dengan Adam putra yosandi berhadapan dengan Jason christoper alexander yang dipasangkan dengan Luis nikolas peridi , dan disektor tunggal usia dini pun mempertemukan sama sama dari matthew juga yakni Adan putra yosandi berhadapan dengan Timotius elbert.
Lain hall di kelompok Ganda anak anak putra yakni Timotius elbert dan Adam putra yosandi akan berhadapan dengan pemain dari AXL.
Partai babak final akaan diselenggarakan pada pukul 11.00 wib , di hall pln pelita bakrie pln jakarta barat.
yuk dateng dan saksikan penampilan anak anak dari matthew jaya astec badminton school jakarta
admin
pbmatthewjaya astec jakarta
Di sektor ganda mempertemukan Timotius elbert yang berpasangan dengan Adam putra yosandi berhadapan dengan Jason christoper alexander yang dipasangkan dengan Luis nikolas peridi , dan disektor tunggal usia dini pun mempertemukan sama sama dari matthew juga yakni Adan putra yosandi berhadapan dengan Timotius elbert.
Lain hall di kelompok Ganda anak anak putra yakni Timotius elbert dan Adam putra yosandi akan berhadapan dengan pemain dari AXL.
Partai babak final akaan diselenggarakan pada pukul 11.00 wib , di hall pln pelita bakrie pln jakarta barat.
yuk dateng dan saksikan penampilan anak anak dari matthew jaya astec badminton school jakarta
admin
pbmatthewjaya astec jakarta
Sabtu, Oktober 06, 2012
babak semi final Tunggal usia dini mempertemukan all matthew jaya
Matthew jaya Astec badminton school di kejuaraan piala walikota jakarta barat besok akan mempertemukan all final tunggal; usia dini berasal dari matthew jaya , yakni Timotius elbert akan berhadapan dengan Adam Putra yosandi yang sama sama berasal dari club matthew jaya astec yang bernaung di bawah PBSI jakarta barat / DKI jakarta.
Disektor ganda pun matthew jaya untuk usia dini mempertemukan all final matthew jaya astec juga yakni Adam putra yosandi yang berpasangan dengan Timotius elbert akan berhadapan dengan rekan satu team yakni Luis nikolas Peridi yang dipasangkan dengan Jason christoper alexander.
Kepala Pelatih pusdiklat mengatakan "kerja keras yang saya tekan kan ke anak anak asuh saya terbukti sudah dengan menjadikan mereka kampium di kejuaraan walikota jakarta barat , memang saya melatih mereka dengan keras karna lawan lawan kita pun , pasti akan berlatih dengan keras juga.ujar Om ataw (om ataw adalah pelatih yang cukup banyak mencetak pemain seperti Jenna gozali , yang saat ini bernaung di bawah PB.DJARUM , Robin Gonanza saat ini berada di pelatnas nya SINGAPORE)"
Team official Yohanes Upi "penampilan anak anak kami dari matthew jaya astec dari babak awal sampai mereka ke babak 16 besar lalau melaju ke babak 8 besar dan tiba di semifinal tadi pagi hingga sore , cukup menguras piikiran saya dan anak anak yang bertanding , sebab kualitas dan materi lawan cukup bagus akan tetapi kami selalu mengantisipasi sebelumnya dan selalu kami siapkan jauh jauh hari sebelumnya , sempat anak didik kami diprotes karna entah kenapa , akhirnya kami menghadap dan berdebat , akhirnya kami yang menang , saya mengatakan porsi latihan kami memank berbeda , kami selalu memberi program untuk kelas lanjutan , sehingga mereka tidak membuang buang waktu terlalu lama untuk naek ke level yang lebih tinggi".
dukung terus atlet di matthew jaya astec badminton school jakarta
admin
pbmatthewjaya
Disektor ganda pun matthew jaya untuk usia dini mempertemukan all final matthew jaya astec juga yakni Adam putra yosandi yang berpasangan dengan Timotius elbert akan berhadapan dengan rekan satu team yakni Luis nikolas Peridi yang dipasangkan dengan Jason christoper alexander.
Kepala Pelatih pusdiklat mengatakan "kerja keras yang saya tekan kan ke anak anak asuh saya terbukti sudah dengan menjadikan mereka kampium di kejuaraan walikota jakarta barat , memang saya melatih mereka dengan keras karna lawan lawan kita pun , pasti akan berlatih dengan keras juga.ujar Om ataw (om ataw adalah pelatih yang cukup banyak mencetak pemain seperti Jenna gozali , yang saat ini bernaung di bawah PB.DJARUM , Robin Gonanza saat ini berada di pelatnas nya SINGAPORE)"
Team official Yohanes Upi "penampilan anak anak kami dari matthew jaya astec dari babak awal sampai mereka ke babak 16 besar lalau melaju ke babak 8 besar dan tiba di semifinal tadi pagi hingga sore , cukup menguras piikiran saya dan anak anak yang bertanding , sebab kualitas dan materi lawan cukup bagus akan tetapi kami selalu mengantisipasi sebelumnya dan selalu kami siapkan jauh jauh hari sebelumnya , sempat anak didik kami diprotes karna entah kenapa , akhirnya kami menghadap dan berdebat , akhirnya kami yang menang , saya mengatakan porsi latihan kami memank berbeda , kami selalu memberi program untuk kelas lanjutan , sehingga mereka tidak membuang buang waktu terlalu lama untuk naek ke level yang lebih tinggi".
dukung terus atlet di matthew jaya astec badminton school jakarta
admin
pbmatthewjaya
Jumat, Oktober 05, 2012
Matthew jaya menempatkan di babak 8 besar
MATTHEW JAYA ASTEC BADMINTON SCHOOL jakarta di kejuaraan PIALA WALIKOTA JAKARTA BARAT tahun 2012 yang diselenggarakan dari tanggal 3 dan akan berakhir pada 7 oktober 2012 , matthew jaya menempat kan beberapa wakilnya di 8 besar yakni :
Adam putra yosandi yang berpasangan dengan Timotius elbert yang bermain di 2 kategori yakni tunggal putra usia dini putra dan ganda usia dini putra memasuki babak 8 besar , disusul oleh nikolas peridi dan jason christoper alexander pun mengikuti jejak adam dan elbert yaitu 8 besar di 2 kategori ganda anak anak putra serta ganda usia dini putra.
Pertandingan besok akan dilaksanakan pada pukul 09.30wib untuk tunggalnya dan ganda pada pukul 12.00 wib.
Lawan yang dihadapi pun cukup berat , akan tetapi baik adam , elbert,nikolas serta jason sudah siap untuk menghadapi gempuran gempuran lawan.
Begitu pun di ganda anak anak putri dan tunggal anak anak putri matthew juga menempatkan wakilnya untuk tunggal babak 8 besar diwakili oleh risda amelia dan ganda sudah memasuki babak semifinal yakni risda amelia berpasangan dengan fadillah nurhidayah.
di ganda dewasa putri pun matthew jaya menempatkan wakilnya di babak semifinal yakni dewi berpasangan dengan widi.
yuk , dukung kami di kejuaraan PIALA WALIKOTA JAKARTA BARAT thn 2012
admin
pbmatthewjaya
Adam putra yosandi yang berpasangan dengan Timotius elbert yang bermain di 2 kategori yakni tunggal putra usia dini putra dan ganda usia dini putra memasuki babak 8 besar , disusul oleh nikolas peridi dan jason christoper alexander pun mengikuti jejak adam dan elbert yaitu 8 besar di 2 kategori ganda anak anak putra serta ganda usia dini putra.
Pertandingan besok akan dilaksanakan pada pukul 09.30wib untuk tunggalnya dan ganda pada pukul 12.00 wib.
Lawan yang dihadapi pun cukup berat , akan tetapi baik adam , elbert,nikolas serta jason sudah siap untuk menghadapi gempuran gempuran lawan.
Begitu pun di ganda anak anak putri dan tunggal anak anak putri matthew juga menempatkan wakilnya untuk tunggal babak 8 besar diwakili oleh risda amelia dan ganda sudah memasuki babak semifinal yakni risda amelia berpasangan dengan fadillah nurhidayah.
di ganda dewasa putri pun matthew jaya menempatkan wakilnya di babak semifinal yakni dewi berpasangan dengan widi.
yuk , dukung kami di kejuaraan PIALA WALIKOTA JAKARTA BARAT thn 2012
admin
pbmatthewjaya
BNI Kembali Dukung Astec Open VIII/2012
Bulutangkis.com - Bank BNI kembali dukung
kejuaraan bulutangkis yang digagas pasangan peraih emas Olimpiade
Barcelona 1992, Alan Budikusuma dan Susy Susanti. Kejuaraan bulutangkis
yang bertajuk ‘’BNI ASTEC Open VIII/2012’’ akan digelar pada tanggal 8 –
13 Oktober 2012 pada dua lapangan, yakni di Kedoya, Jakarta Barat dan
Gedung Bulutangkis, Asia Afrika, Senayan, Jakarta memperebutkan total
hadiah 280 juta rupiah.
Dukungan BNI ini merupakan yang kedua kalinya selama sewindu penyelenggaraan turnamen bulutangkis yang diprakarsai Alan Susy untuk menyemarakkan bulutangkis nasional sekaligus menyediakan perangkat olahraga bulutangkis produksi anak bangsa yang berkualitas dunia dengan merek ASTEC.
‘’Lewat kejuaraan ini kami mengharapkan bisa melahirkan pemain-pemain berbakat yang kelak bisa ditarik ke pelatnas untuk membela Indonesia di ajang internasional. Dengan begitu proses regenerasi pemain bisa lebih cepat dan kita tidak kekurangan pemain lagi,’’ ungkap Alan Budikusuma, saat jumpa pers di Jakarta kemarin (Kamis, 04/10).
Kejuaraan BNI ASTEC Open VIII/2012 mempertandingkan 6 (enam) kategori berdasarkan kelompok umur, Anak-anak (tunggal putra & tunggal putri), Pemula (tunggal putra & tunggal putri), Remaja (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri & ganda campuran), Taruna (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri & ganda campuran), Dewasa (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri & ganda campuran) dan Veteran (ganda putra). 1300 atlet dari 15 provinsi di Indonesia akan meramaikan kejuaraan.
‘’Pertandingan dilangsungkan pada dua lokasi untuk menghindari terjadinya pertandingan berlangsung hingga larut malam,’’ jelas Mimi Irawan, Ketua Bidang Pertandingan dan Perwasitan PB PBSI demisioner.
‘’Panitia juga akan membebaskan uang pendaftaran kepada peserta yang memperlihatkan buku tabungan BNI saat melalukan pendaftaran,’’ ungkap Mimi Irawan.
Tak hanya bebas uang pendaftaran, peserta dan penonton yang membuka tabungan di lokasi pertandingan secara langsung akan mendapatkan gimmick menarik, diantaranya tiket ke Dunia Fantasi (DUFAN) senilai 250 ribu terbatas untuk 20 tiket. Tak hanya itu, tersedia juga hadiah kejutan 3 raket merek Astec.
Partisipasi dan dukungan BNI pada Astec Open merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung peningkatan prestasi olahraga nasional, terutama di cabang bulutangkis. BNI berharap akan muncul pemain-pemain bulutangkis yang berkiprah di kompetisi internasional. (*)
Dukungan BNI ini merupakan yang kedua kalinya selama sewindu penyelenggaraan turnamen bulutangkis yang diprakarsai Alan Susy untuk menyemarakkan bulutangkis nasional sekaligus menyediakan perangkat olahraga bulutangkis produksi anak bangsa yang berkualitas dunia dengan merek ASTEC.
‘’Lewat kejuaraan ini kami mengharapkan bisa melahirkan pemain-pemain berbakat yang kelak bisa ditarik ke pelatnas untuk membela Indonesia di ajang internasional. Dengan begitu proses regenerasi pemain bisa lebih cepat dan kita tidak kekurangan pemain lagi,’’ ungkap Alan Budikusuma, saat jumpa pers di Jakarta kemarin (Kamis, 04/10).
Kejuaraan BNI ASTEC Open VIII/2012 mempertandingkan 6 (enam) kategori berdasarkan kelompok umur, Anak-anak (tunggal putra & tunggal putri), Pemula (tunggal putra & tunggal putri), Remaja (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri & ganda campuran), Taruna (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri & ganda campuran), Dewasa (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri & ganda campuran) dan Veteran (ganda putra). 1300 atlet dari 15 provinsi di Indonesia akan meramaikan kejuaraan.
‘’Pertandingan dilangsungkan pada dua lokasi untuk menghindari terjadinya pertandingan berlangsung hingga larut malam,’’ jelas Mimi Irawan, Ketua Bidang Pertandingan dan Perwasitan PB PBSI demisioner.
‘’Panitia juga akan membebaskan uang pendaftaran kepada peserta yang memperlihatkan buku tabungan BNI saat melalukan pendaftaran,’’ ungkap Mimi Irawan.
Tak hanya bebas uang pendaftaran, peserta dan penonton yang membuka tabungan di lokasi pertandingan secara langsung akan mendapatkan gimmick menarik, diantaranya tiket ke Dunia Fantasi (DUFAN) senilai 250 ribu terbatas untuk 20 tiket. Tak hanya itu, tersedia juga hadiah kejutan 3 raket merek Astec.
Partisipasi dan dukungan BNI pada Astec Open merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung peningkatan prestasi olahraga nasional, terutama di cabang bulutangkis. BNI berharap akan muncul pemain-pemain bulutangkis yang berkiprah di kompetisi internasional. (*)
Rabu, Oktober 03, 2012
langkah pertama belum mengalami kesulitan
Pusdiklat matthew jaya astec yang menurunkan 4 team intinya yaitu adam putra yosandi , nikolas peridi , timotius elbert serta jason christoper alexander yang bermain di kelompok usia dini dan di anak anak hari ini belum mengalami kesulitan .
Tadi pagi Adam putra yosandi (7 tahun) di kelompok anak anak berhadapan dengan jason dari inti jakarta tidak mengalami kesulitan dengan menang 2 game langsung 21-4 dan 21-8 , adam yang bermain dengan penuh semangat mampu mengalahkan lawan , sedangkan adam bermain di kelompok anak anak putra.
Begitu pula dengan rekan 1 club nya yaitu Jason christoper alexander (MATTHEW JAYA ASTEC)pun di kelompok Usia dini menang 2 game langsung 21 - 8 dan 21 - 8 mengalahkan frederico dari PB.SURYA BAJA . akan tetapi tidak diikuti oleh Tirta (matthew jaya astec reguler dan prestasi) harus kalah dibabak pertama.
Ganda remaja putra dari PUSDIKLAT MATTHEW JAYA ASTEC yaitu Muhammad restu firdaus yang pada event ini dipasangkan oleh pelatih dengan Jubi mampu menyingkirkan pasangan dari PB.SINAR MORIA yaitu Elpin dan jordi dengan score 21 - 5 dan 21 - 7.
besok babak kedua akan dilaksanakan di hall pelita jakarta , kosambi berikut jadwal pertandingan MATTHEW JAYA ASTEC JAKARTA di kejuaraan walikota jakarta barat 2012 di hari ke 2 :
pertandingan besok kamis , tgl 4 oktober 2012
Tunggal usia dini putra mempertemukan
09.20 Adam putra yosandi (matthew jaya astec) vs Heru putra (ecclesia att)
09.40 Jason christoper alexander (matthew jaya astec) vs Darren (optima badminton club)
10.00 Timotius elbert (matthew jaya astec) vs bagas (abdi karya)
Tunggal anak anak putra mempertemukan
11.20 Nikolas peridi (matthew jaya astec) vs Hafizh (piramida)
11.40 Adam putra yosandi (matthew jaya astec) vs excel (optima badminton club)
12.00 Timotius elbert (matthew jaya astec) vs rifqi (axl)
Tunggal remaja putra mempertemukan
12.20 Royce (matthew jaya astec) vs gary (eclessia att)
13.10 Restu (matthew jaya astec) vs Bayu permana (abdi karya)
14.00 Kevin (matthew jaya astec) vs mika tesalonika (bina jaya barat)
Ganda remaja putra mempertemukan
15.15 Restu // Jubi (matthew jaya astec) vs bagas maulana // muhamad rudi (bina jaya barat)
Ganda campuran dewasa mempertemukan
16.05 Donny // Dewi (optima / matthew jaya astec) vs vera // sarno (axl / pelita bakrie)
admin
pbmatthewjaya astec jakarta
Tadi pagi Adam putra yosandi (7 tahun) di kelompok anak anak berhadapan dengan jason dari inti jakarta tidak mengalami kesulitan dengan menang 2 game langsung 21-4 dan 21-8 , adam yang bermain dengan penuh semangat mampu mengalahkan lawan , sedangkan adam bermain di kelompok anak anak putra.
Begitu pula dengan rekan 1 club nya yaitu Jason christoper alexander (MATTHEW JAYA ASTEC)pun di kelompok Usia dini menang 2 game langsung 21 - 8 dan 21 - 8 mengalahkan frederico dari PB.SURYA BAJA . akan tetapi tidak diikuti oleh Tirta (matthew jaya astec reguler dan prestasi) harus kalah dibabak pertama.
Ganda remaja putra dari PUSDIKLAT MATTHEW JAYA ASTEC yaitu Muhammad restu firdaus yang pada event ini dipasangkan oleh pelatih dengan Jubi mampu menyingkirkan pasangan dari PB.SINAR MORIA yaitu Elpin dan jordi dengan score 21 - 5 dan 21 - 7.
besok babak kedua akan dilaksanakan di hall pelita jakarta , kosambi berikut jadwal pertandingan MATTHEW JAYA ASTEC JAKARTA di kejuaraan walikota jakarta barat 2012 di hari ke 2 :
pertandingan besok kamis , tgl 4 oktober 2012
Tunggal usia dini putra mempertemukan
09.20 Adam putra yosandi (matthew jaya astec) vs Heru putra (ecclesia att)
09.40 Jason christoper alexander (matthew jaya astec) vs Darren (optima badminton club)
10.00 Timotius elbert (matthew jaya astec) vs bagas (abdi karya)
Tunggal anak anak putra mempertemukan
11.20 Nikolas peridi (matthew jaya astec) vs Hafizh (piramida)
11.40 Adam putra yosandi (matthew jaya astec) vs excel (optima badminton club)
12.00 Timotius elbert (matthew jaya astec) vs rifqi (axl)
Tunggal remaja putra mempertemukan
12.20 Royce (matthew jaya astec) vs gary (eclessia att)
13.10 Restu (matthew jaya astec) vs Bayu permana (abdi karya)
14.00 Kevin (matthew jaya astec) vs mika tesalonika (bina jaya barat)
Ganda remaja putra mempertemukan
15.15 Restu // Jubi (matthew jaya astec) vs bagas maulana // muhamad rudi (bina jaya barat)
Ganda campuran dewasa mempertemukan
16.05 Donny // Dewi (optima / matthew jaya astec) vs vera // sarno (axl / pelita bakrie)
admin
pbmatthewjaya astec jakarta
kejuaraan piala walikota jakarta barat resmi dibuka
admin pb.matthewjaya : KEJUARAAN BULUTANGKIS piala walikota jakarta barat tahun 2012 resmi dibuka tadi pagi , dihadiri oleh ketua umum cabang jakarta barat Hj . Nina Yaroh , walikota jakarta barat dan ketua pengprov dki jakarta Bp.H icuk sugiarto diwakili oleh sekretaris dki jakarta Bp Rambat mohtar sukses dilaksanakan.
Kejuaraan kali ini bersamaan dengan kejuaraan beregu pemula yang memperebutkan piala bergilir walikota jakarta barat yang diikuti oleh 5 wilayah yakni team PBSI jakarta barat sebagai tuan rumah , team PBSI jakarta jakarta utara ,team PBSI jakarta selatan , team PBSI jakarta timur dan team PBSI jakarta pusat.
Pertandingan beregu pun dibagi dua kategori beregu pemula putra dan beregu pemula putri.yang dipertandingkan adalah 3 tunggal dan 2 ganda.
Kejurkot pun tidak diikuti oleh membludagnya peserta dikarenakan banyaknya dari atlet yang menghadapi ujian midtest disekolahnya masing masing.
Team MATTHEW JAYA ASTEC kali ini menurunkan team pusdiklatnya beserta beberapa pemain club baik reguler dan prestasinya untuk bertanding di kejuaraan ini.
Pertandingan yang akan dilaksanakan hingga 7oktober mendatang cukup mendapat minat dari para peserta , team official Yohanes upi mengatakan : dari segi level persaingan cukup menantang apa lagi , banyak atlet yang baru naik ke tingkat diatasnya seperti dari anak anak ke pemula , banyak wajah wajah baru dan saya harap ini akan terus terjadi.Supaya bulutangkis kita semakin jaya kembali seperti era , om alan budikusuma dan tante susy susanti
admin
pbmatthewjayaastec jakarta
Kejuaraan kali ini bersamaan dengan kejuaraan beregu pemula yang memperebutkan piala bergilir walikota jakarta barat yang diikuti oleh 5 wilayah yakni team PBSI jakarta barat sebagai tuan rumah , team PBSI jakarta jakarta utara ,team PBSI jakarta selatan , team PBSI jakarta timur dan team PBSI jakarta pusat.
Pertandingan beregu pun dibagi dua kategori beregu pemula putra dan beregu pemula putri.yang dipertandingkan adalah 3 tunggal dan 2 ganda.
Kejurkot pun tidak diikuti oleh membludagnya peserta dikarenakan banyaknya dari atlet yang menghadapi ujian midtest disekolahnya masing masing.
Team MATTHEW JAYA ASTEC kali ini menurunkan team pusdiklatnya beserta beberapa pemain club baik reguler dan prestasinya untuk bertanding di kejuaraan ini.
Pertandingan yang akan dilaksanakan hingga 7oktober mendatang cukup mendapat minat dari para peserta , team official Yohanes upi mengatakan : dari segi level persaingan cukup menantang apa lagi , banyak atlet yang baru naik ke tingkat diatasnya seperti dari anak anak ke pemula , banyak wajah wajah baru dan saya harap ini akan terus terjadi.Supaya bulutangkis kita semakin jaya kembali seperti era , om alan budikusuma dan tante susy susanti
admin
pbmatthewjayaastec jakarta
Selasa, Oktober 02, 2012
penasaran flashmob versi matthew jaya astec
Apa itu flashmob? Flashmob adalah sebuah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sebuah kegiatan dimana sekelompok orang yang tiba-tiba berkumpul dan melakukan gerakan yang seragam untuk kemudian kembali menyebar setelah selesai. Sedangkan Solibad sendiri adalah kepanjangan dari Solidarity Badminton, sebuah gerakan yang dirintis oleh jurnalis bulutangkis asal Perancis, Raphael Sachetat yang memiliki misi untuk menyatukan berbagai elemen bulutangkis untuk menunjukkan kepedulian terhadap sesama. Flashmob sendiri dipilih sebagai sarana promosi agar semakin banyak orang tahu tentang Solibad, mau membantu dan pada akhirnya meningkatkan kepedulian terhadap berbagai isu khususnya kemanusiaan. Tahun 2011 lalu, Flashmob untuk Solibad digelar di 65 kota dari 43 negara, sementara tahun ini direncanakan akan digelar di 110 kota. Hingga berita ini ditulis, di bumi bagian lain masih berlangsung berbagai persiapan dan pelaksanaan flashmob.
nantikan kami di youtube
admin
pbmatthewjaya
Sabtu, September 29, 2012
Bulutangkis Adalah Olahraga Yang Unik
Bulutangkis.com - Bulutangkis adalah
olahraga yang unik. Ia tidak sama dalam banyak hal dengan
olahraga-olahraga lainnya. Nama – kalau kita menggunakan nama aslinya,
badminton – misalnya berbeda dengan cabang-cabang lain. Kalau
cabang-cabang lain sedikit banyak menggambarkan bagaimana olahraga itu
dilakukan – sepak bola karena menyepak-nyepak bola, bola basket karena
memasukkan bola ke basket (keranjang), tennis meja karena melakukan
tennis diatas meja – maka badminton berasal dari nama tempat. Tepatnya
nama sebuah gedung atau bangunan. Beruntung bangsa Indonesia bisa
menemukan nama yang sesuai dengan olahraga itu: bulu tangkis, bulu yang
ditangkis-tangkis. Lihat juga peralatannya. Shuttlecock yang
dipakai sebagai “bola” terbuat sebagian dari hewan, tepatnya bulu-bulu
itik. Kini hampir tiada lagi olahraga yang menyandarkan diri pada
binatang untuk peralatannya. Sepak bola, dan juga cabang-cabang lain
yang memakai bola (besar), kini tidak memakai kulit binatang.
Bagi Indonesia, bulutangkis juga olahraga yang unik. Dia satu-satunya cabang yang sudah memasukkan nama Indonesia dalam peta medali emas Olimpiade, para pemainnyasudah mempersaembahkan medali emas pesta olahraga empat tahunan itu. Dia juga satu-satunya olahraga yang bisa membawa bangsa Indonesia ke tingkat tertinggi di dunia. Lihatlah belasan gelar tingkat dunia diraih, baik perseorangan maupun beregu. Rekor-rekor atas nama putra Indonesia juga diukir. Rudy Hartono menjadi satu-satunya pemain didunia yang bisa delapan kali merebut gelar juara All England, kejuaraan yang biasa disebut sebagai arena tingkat dunia tidak resmi. Para pemain putra Indonesia mencatat sejarah dengan mengantungi Piala Thomas lima kali berturut-turut. Dikejuaraan beregu putra ini Indonesia juga paling banyak menjadi putra – 13 kali – sementara Cina dan Malaysia (termaksud ketika masih bernama Malaya) masing-masing lima kali.
Para pemain putri memang tidak seperkasa pemain putra, tetapi mereka juga mengukir prestasi fenomenal. Susy Susanti, misalnya, adalah atlet pertama Indonesia yang merebut medali emas. Pada hari Selasa 4 Agustus 1992 di Barcelona dia mengalahkan Bang So-hyun dari Korea Selatan untuk merebut medali emas pertama Olimpiade bagi Indonesia – belasan jam kemudian diikuti pacar yang kini menjadi suaminya, Alan Budikusuma.
Selain pencapaian prestasi tinggi tersebut, banyak yang bisa dicatat dari pelajaran bulutangkis Indonesia. Misalnya tentang masuknya bulutangkis ke Indonesia. Siapa yang membawa, dari mana, dimana dan kapan masuknya, masih menjadi tanda tanya. Meski ada perkiraan tahun 1920-an, tetapi tidak ada satu bukti tertulis pun yang bisa ditengok. Tim penulis buku ini sudah berbagai penjuru Tanah Air untuk mencari hal tersebut dan tidak menemukan satu bukti pun yang bisa mengantar bahwa bulutangkis pertama kali dimainkan di kota A pada tahun B. Orang-orang yang sudah berumur diatas 80 tahun pun yang ditemui tidak bisa bercerita jelas tentang itu. Mereka hanya bisa mengatakan pada usia sekian dia sudah menyaksikan bulutangkis dimainkan di kotanya.
Boleh jadi tahun 1920-an adalah awal masuk dan kemudian dimainkannya bulutangkis di Indonesia, meski surat kabar – surat kabar zaman itu tidak pernah memuat berita tentang “badminton” tersebut. Baru tahun 1930-an bulutangkis mewabah. Iklan-iklan disurat kabar menawarkan raket dan shuttlecock. Surat kabar juga mulai memberitakan pertandingan antara satu kota dengan kota lain, antara satu perkumpulan dengan perkumpulan lain, atau hasil suatu kejuaraan dalam rangka suatu pasar malam. Tahun 1920-an yang mendominasi berita olahraga (waktu itu masih dipakai “sport”) adalah voetbal (sepakbola), boksen (tinju), dan atletik, ditambah dengan renang, atau balap kuda. Tidak sekalipun tertulis kata “badminton”.
Medan dan Pematangsiantar di Sumatera Utara dan Palembang di Sumatera Selatan dan Jakarta boleh jadi kota-kota pertama yang memainkan bulutangkis. Hubungan perdagangan yang rapat dengan Penang (bagi Medan dan Pematangsiantar) dan Singapura (bagi Palembang dan Jakarta), menjadikan sering terjadinya kontak orang per orang, dengan salah satu akibatnya terjadi pertukaran hobi atau permainan yang mereka lakukan. Para pedagang tampaknya yang memulai permainan ini di Indonesia. Mereka juga menyebarkannya. Di Majenang, Jawa Tengah, pedagang asal Tasikmalaya, Jawa Barat, malam sebelum pagi harinya berjualan pada hari pasaran “kota” itu, biasa bermain bulutangkis. Kebiasaan bermain bulutangkis ini kemudian menular ke kota itu.
Itu tentu pada sebagian besar perkembangan di Indonesia. Ada satu cerita menarik dari Makassar. Menurut tokoh masyarakat dan olahraga kota itu, Andi Matalatta, bulutangkis masuk ke kota dari Sawahlunto, Sumatera Barat, dibawa oleh para pelajar yang menuntut ilmu agama di kota tambang batu bara tertua itu. Mereka yang mula-mula memaikan di Makassar dan kemudian diikuti yang lain-lain.
Bulutangkis kini sudah menjadi olahraga rakyat dan negara. Tiada peristiwa bulutangkis yang tidak melibatkan kalangan pemerintahan, misalnya. Sukses mengantar bulutangkis juga bisa menjadi ukuran sukses tidaknya ditempat lain – pemerintahan maksudnya, baik sipil maupun militer. Orang yang memimpin PBSI juga seketika terkenal, sedikitnya lebih terkenal dibanding jika tidak menduduki jabatan di PBSI. Seakan-akan orang tersebut terangkat namanya jika menjadi pemimpin PBSI. Apalagi jika pada masanya muncul prestasi-prestasi fenomenal.
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sendiri berdiri jauh setelah olahraga ini masuk Indonesia. Kalau masuk tahun 1920-an, maka organ isasi nasional baru berdiri tahun 1951, sekitar 30 tahun setelah masuknya ke Indonesia atau enam tahun setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Jauh berbeda dengan berdirinya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) atau Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) yang tahun 1930-an. Kedua organisasi itu – terutama PSSI – menjadi salah satu ajang perjuangan rakyat Indonesia untuk kemerdekaan. Mereka bertarung di arena itu dengan para pemain yang di bawah organisasi penjajah Belanda.
Memang ada organisasi yang menaugi bulutangkis, yaitu KORI, tetapi bukan organisasi khusus bulutangkis. Komite Olahraga Republik Indonesia ini menaugi banyak cabang olahraga dan badminton – sebelum berganti nama menjadi bulutangkis – menjadi salah satu bagiannya. Meski begitu, di organisasi yang mulanya dimunculkan saat Jepang menjajah Indonesia ini, badminton mendapat nama baru, bulutangkis. Ini berawal dari keharusan orang Indonesia untuk tidak menggunakan bahasa Belanda atau Inggris, yang ketika berperang dengan Jepang, dalam segala hal. Maka ketika disadari bahwa badminton berasal dari kata “asing” dicarilah padanan kata Indonesianya. Muncullah kata bulutangkis, bulu yang ditangkis-tangkis. Jangan mencari lebih jauh tentang makna itu. Yang penting itu nama Indonesia, sama dengan sepak bola, yang aslinya football. Seperti football, yang artinya harfiahnya bola kaki, maka kata bulutangkis juga sama dengan sepak bola, memiliki arti terbatas dilihat dari kata-katanya tetapi memiliki arti yang lebih luas dari segi istilah. Cabang olahraga ini tidak hanya menangkis shuttlecock tetapi juga memukul, menepak, “menghajar”-nya. Apa istilah yang tepat jika pemain “mensmes” shuttlecock atau kok itu? Sama juga dengan sepak bola yang tidak hanya menyepak, tetapi juga menyundul atau menendang?
Dalam perjalanannya, bulutangkis telah menyatu dengan Indonesia, telah menjadi Indonesia. Kemenangan bulutangkis adalah kemenangan Indonesia, kekalahan bulutangkis adalah juga kekalahan Indonesia. Jika ada pemain atau regu Indonesia berjaya, orang menyambut dengan kegembiraan yang meluap dan jika kalah, seakan hati ini tersayat sembilu, sedih. Maka bagi Indonesia bulutangkis bukan hanya urusan orang-orang PBSI, tetapi juga urusan walikota, bupati, gubernur, menteri, bahkan presiden. Bertolak ke luar negeri tanpa resmi negara rasanya kurang srek, demikian juga jika sukses tanpa diterima kepala negara, seakan sayur tanpa garam.
Dalam perjalanan yang demikian itu, bulutangkis juga telah menjadi alat persatuan bangsa. Semua orang bersatu jika bicara bulutangkis, apalagi jika menang. Tentu tidak seluruh perjalanan prestasi diwarnai dengan kegembiraan atau kemenangan. Beberapa bagian dari perjalanan itu bahkan sebuah kesedihan. Pemain andalan yang gagal meraih sukses – kadang-kadang dicerca – tim yang terpuruk, atau peristiwa yang “gelap” menjadi warna perjalanan itu. Tahun 1967 muncul “Peristiwa Scheele” di Istora Senayan, tahun 1970 ada “Peristiwa Bangkok”. Peristiwa-peristiwa itu tidak hanya muncul di lapangan pertandingan, juga di arena organisasi. Meski tidak semeriah pertarungan di dunia politik, adu kuat di arena organisasi bulutangkis ini pun seru, terutama yang mengerucut pada pemilihan ketua umum organisasi nasionalnya, PBSI. Pertarungan untuk tingkat pusat ini kemudian juga diikuti – atau bahkan didahului – oleh hal serupa di bawahnya. Tidak jarang muncul dua kepengurusan untuk tingkat paling bawah organisasi, cabang. Pengurus cabang inilah memang memiliki suara dalam pemilu PBSI. Di arena organisasi yang lebih besar, regional dan dunia, juga muncul warna-warna “percekcokan” itu. Pernah muncul World Badminton Federation (WBF), disamping International Badminton Federation (IBF) yang kini menjadi satu-satunya organisasi internasional bulutangkis.
Perjalanan prestasi sendiri memang tidak seluruhnya menanjak. Ada masa-masa prestasi “memble”. Ada masa Indonesia merebut seluruh gelar kejuaraan dunia, tetapi ada juga masa tidak satu pun gelar dibawa pulang. Ada masa tiga gelar direbut di All England, sebaliknya ada masa tak seorang pun pemain Indonesia mencatatkan diri sebagai pemenang. Ada masa Rudy Hartono mengukir delapan kali gelar juara, Tjuntjun dan Johan Wahyudi yang enam kali gelar ganda, Liem Swie King dan Susy Susanti tiga gelar, namun ada juga yang hanya sanggup sekali – meski itu juga sebuah prestasi besar. Ada masa final sesama Indonesia di Olimpiade, di Kejuaraan Dunia, dan All England, serta kejuaraan-kejuaraan lain.
Sumber: Sejarah Bulutangkis Indonesia © PBSI 2004
Pengantar Hal. IX – XII
Bagi Indonesia, bulutangkis juga olahraga yang unik. Dia satu-satunya cabang yang sudah memasukkan nama Indonesia dalam peta medali emas Olimpiade, para pemainnyasudah mempersaembahkan medali emas pesta olahraga empat tahunan itu. Dia juga satu-satunya olahraga yang bisa membawa bangsa Indonesia ke tingkat tertinggi di dunia. Lihatlah belasan gelar tingkat dunia diraih, baik perseorangan maupun beregu. Rekor-rekor atas nama putra Indonesia juga diukir. Rudy Hartono menjadi satu-satunya pemain didunia yang bisa delapan kali merebut gelar juara All England, kejuaraan yang biasa disebut sebagai arena tingkat dunia tidak resmi. Para pemain putra Indonesia mencatat sejarah dengan mengantungi Piala Thomas lima kali berturut-turut. Dikejuaraan beregu putra ini Indonesia juga paling banyak menjadi putra – 13 kali – sementara Cina dan Malaysia (termaksud ketika masih bernama Malaya) masing-masing lima kali.
Para pemain putri memang tidak seperkasa pemain putra, tetapi mereka juga mengukir prestasi fenomenal. Susy Susanti, misalnya, adalah atlet pertama Indonesia yang merebut medali emas. Pada hari Selasa 4 Agustus 1992 di Barcelona dia mengalahkan Bang So-hyun dari Korea Selatan untuk merebut medali emas pertama Olimpiade bagi Indonesia – belasan jam kemudian diikuti pacar yang kini menjadi suaminya, Alan Budikusuma.
Selain pencapaian prestasi tinggi tersebut, banyak yang bisa dicatat dari pelajaran bulutangkis Indonesia. Misalnya tentang masuknya bulutangkis ke Indonesia. Siapa yang membawa, dari mana, dimana dan kapan masuknya, masih menjadi tanda tanya. Meski ada perkiraan tahun 1920-an, tetapi tidak ada satu bukti tertulis pun yang bisa ditengok. Tim penulis buku ini sudah berbagai penjuru Tanah Air untuk mencari hal tersebut dan tidak menemukan satu bukti pun yang bisa mengantar bahwa bulutangkis pertama kali dimainkan di kota A pada tahun B. Orang-orang yang sudah berumur diatas 80 tahun pun yang ditemui tidak bisa bercerita jelas tentang itu. Mereka hanya bisa mengatakan pada usia sekian dia sudah menyaksikan bulutangkis dimainkan di kotanya.
Boleh jadi tahun 1920-an adalah awal masuk dan kemudian dimainkannya bulutangkis di Indonesia, meski surat kabar – surat kabar zaman itu tidak pernah memuat berita tentang “badminton” tersebut. Baru tahun 1930-an bulutangkis mewabah. Iklan-iklan disurat kabar menawarkan raket dan shuttlecock. Surat kabar juga mulai memberitakan pertandingan antara satu kota dengan kota lain, antara satu perkumpulan dengan perkumpulan lain, atau hasil suatu kejuaraan dalam rangka suatu pasar malam. Tahun 1920-an yang mendominasi berita olahraga (waktu itu masih dipakai “sport”) adalah voetbal (sepakbola), boksen (tinju), dan atletik, ditambah dengan renang, atau balap kuda. Tidak sekalipun tertulis kata “badminton”.
Medan dan Pematangsiantar di Sumatera Utara dan Palembang di Sumatera Selatan dan Jakarta boleh jadi kota-kota pertama yang memainkan bulutangkis. Hubungan perdagangan yang rapat dengan Penang (bagi Medan dan Pematangsiantar) dan Singapura (bagi Palembang dan Jakarta), menjadikan sering terjadinya kontak orang per orang, dengan salah satu akibatnya terjadi pertukaran hobi atau permainan yang mereka lakukan. Para pedagang tampaknya yang memulai permainan ini di Indonesia. Mereka juga menyebarkannya. Di Majenang, Jawa Tengah, pedagang asal Tasikmalaya, Jawa Barat, malam sebelum pagi harinya berjualan pada hari pasaran “kota” itu, biasa bermain bulutangkis. Kebiasaan bermain bulutangkis ini kemudian menular ke kota itu.
Itu tentu pada sebagian besar perkembangan di Indonesia. Ada satu cerita menarik dari Makassar. Menurut tokoh masyarakat dan olahraga kota itu, Andi Matalatta, bulutangkis masuk ke kota dari Sawahlunto, Sumatera Barat, dibawa oleh para pelajar yang menuntut ilmu agama di kota tambang batu bara tertua itu. Mereka yang mula-mula memaikan di Makassar dan kemudian diikuti yang lain-lain.
Bulutangkis kini sudah menjadi olahraga rakyat dan negara. Tiada peristiwa bulutangkis yang tidak melibatkan kalangan pemerintahan, misalnya. Sukses mengantar bulutangkis juga bisa menjadi ukuran sukses tidaknya ditempat lain – pemerintahan maksudnya, baik sipil maupun militer. Orang yang memimpin PBSI juga seketika terkenal, sedikitnya lebih terkenal dibanding jika tidak menduduki jabatan di PBSI. Seakan-akan orang tersebut terangkat namanya jika menjadi pemimpin PBSI. Apalagi jika pada masanya muncul prestasi-prestasi fenomenal.
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sendiri berdiri jauh setelah olahraga ini masuk Indonesia. Kalau masuk tahun 1920-an, maka organ isasi nasional baru berdiri tahun 1951, sekitar 30 tahun setelah masuknya ke Indonesia atau enam tahun setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Jauh berbeda dengan berdirinya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) atau Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) yang tahun 1930-an. Kedua organisasi itu – terutama PSSI – menjadi salah satu ajang perjuangan rakyat Indonesia untuk kemerdekaan. Mereka bertarung di arena itu dengan para pemain yang di bawah organisasi penjajah Belanda.
Memang ada organisasi yang menaugi bulutangkis, yaitu KORI, tetapi bukan organisasi khusus bulutangkis. Komite Olahraga Republik Indonesia ini menaugi banyak cabang olahraga dan badminton – sebelum berganti nama menjadi bulutangkis – menjadi salah satu bagiannya. Meski begitu, di organisasi yang mulanya dimunculkan saat Jepang menjajah Indonesia ini, badminton mendapat nama baru, bulutangkis. Ini berawal dari keharusan orang Indonesia untuk tidak menggunakan bahasa Belanda atau Inggris, yang ketika berperang dengan Jepang, dalam segala hal. Maka ketika disadari bahwa badminton berasal dari kata “asing” dicarilah padanan kata Indonesianya. Muncullah kata bulutangkis, bulu yang ditangkis-tangkis. Jangan mencari lebih jauh tentang makna itu. Yang penting itu nama Indonesia, sama dengan sepak bola, yang aslinya football. Seperti football, yang artinya harfiahnya bola kaki, maka kata bulutangkis juga sama dengan sepak bola, memiliki arti terbatas dilihat dari kata-katanya tetapi memiliki arti yang lebih luas dari segi istilah. Cabang olahraga ini tidak hanya menangkis shuttlecock tetapi juga memukul, menepak, “menghajar”-nya. Apa istilah yang tepat jika pemain “mensmes” shuttlecock atau kok itu? Sama juga dengan sepak bola yang tidak hanya menyepak, tetapi juga menyundul atau menendang?
Dalam perjalanannya, bulutangkis telah menyatu dengan Indonesia, telah menjadi Indonesia. Kemenangan bulutangkis adalah kemenangan Indonesia, kekalahan bulutangkis adalah juga kekalahan Indonesia. Jika ada pemain atau regu Indonesia berjaya, orang menyambut dengan kegembiraan yang meluap dan jika kalah, seakan hati ini tersayat sembilu, sedih. Maka bagi Indonesia bulutangkis bukan hanya urusan orang-orang PBSI, tetapi juga urusan walikota, bupati, gubernur, menteri, bahkan presiden. Bertolak ke luar negeri tanpa resmi negara rasanya kurang srek, demikian juga jika sukses tanpa diterima kepala negara, seakan sayur tanpa garam.
Dalam perjalanan yang demikian itu, bulutangkis juga telah menjadi alat persatuan bangsa. Semua orang bersatu jika bicara bulutangkis, apalagi jika menang. Tentu tidak seluruh perjalanan prestasi diwarnai dengan kegembiraan atau kemenangan. Beberapa bagian dari perjalanan itu bahkan sebuah kesedihan. Pemain andalan yang gagal meraih sukses – kadang-kadang dicerca – tim yang terpuruk, atau peristiwa yang “gelap” menjadi warna perjalanan itu. Tahun 1967 muncul “Peristiwa Scheele” di Istora Senayan, tahun 1970 ada “Peristiwa Bangkok”. Peristiwa-peristiwa itu tidak hanya muncul di lapangan pertandingan, juga di arena organisasi. Meski tidak semeriah pertarungan di dunia politik, adu kuat di arena organisasi bulutangkis ini pun seru, terutama yang mengerucut pada pemilihan ketua umum organisasi nasionalnya, PBSI. Pertarungan untuk tingkat pusat ini kemudian juga diikuti – atau bahkan didahului – oleh hal serupa di bawahnya. Tidak jarang muncul dua kepengurusan untuk tingkat paling bawah organisasi, cabang. Pengurus cabang inilah memang memiliki suara dalam pemilu PBSI. Di arena organisasi yang lebih besar, regional dan dunia, juga muncul warna-warna “percekcokan” itu. Pernah muncul World Badminton Federation (WBF), disamping International Badminton Federation (IBF) yang kini menjadi satu-satunya organisasi internasional bulutangkis.
Perjalanan prestasi sendiri memang tidak seluruhnya menanjak. Ada masa-masa prestasi “memble”. Ada masa Indonesia merebut seluruh gelar kejuaraan dunia, tetapi ada juga masa tidak satu pun gelar dibawa pulang. Ada masa tiga gelar direbut di All England, sebaliknya ada masa tak seorang pun pemain Indonesia mencatatkan diri sebagai pemenang. Ada masa Rudy Hartono mengukir delapan kali gelar juara, Tjuntjun dan Johan Wahyudi yang enam kali gelar ganda, Liem Swie King dan Susy Susanti tiga gelar, namun ada juga yang hanya sanggup sekali – meski itu juga sebuah prestasi besar. Ada masa final sesama Indonesia di Olimpiade, di Kejuaraan Dunia, dan All England, serta kejuaraan-kejuaraan lain.
Sumber: Sejarah Bulutangkis Indonesia © PBSI 2004
Pengantar Hal. IX – XII
Langganan:
Postingan (Atom)